All Chapters of Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu: Chapter 191 - Chapter 200

229 Chapters

Bab 191: Jadi Tahanan Tanpa Interogasi

Brandi tak berkutik, dia di jebloskan ke tahanan, permintaannya untuk mengontak markas besarnya di tolak otoritas keamanan Israel.Bahkan yang bikin dia kesal bukan main, dia di damprat dan dikatakan salah satu teroris yang sangat berbahaya.“Hmm…teroris dengkulmu, ada yang tak beres ini,” batin Brandi, saat di jebloskan ke dalam sel negeri zionis ini.Brandi bahkan merasa aneh sekali, tidak ada intoregasi apapun terhadapnya. Dia di tahan tanpa tahu apa kesalahannya, padahal dia baru saja basmi teroris di pesawat jumbo jet, yang pastinya bikin geger seluruh dunia.Dia bahkan kaget sendiri, dirinya di gabung dengan tahanan dari warga Palestina, seolah dia dianggap sebagai pejuang dari negeri yang sedang di landa perang ini.Dan dianggap teroris oleh pemerintah zionis. Brandi bahkan banyak termenungnya, kenapa nasibnya apes betul saat ini...!Dia juga tak tahu bagaimana nasib rekannya, Tony, yang tertembak di perut. "Semoga dia baik-baik saja," gumam Brandi.Sudah satu minggu Brandi di k
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 192: Bergabung dengan Kelompok Pejuang

“Hati-hati…jaga diri saudaraku,” bisik Ismail lagi, sebelum Brandi di tarik dengan kasar keluar dari tahanan ini, sambil di bentak kasar dan dikatakan babi, agar bergerak cepat."Brengsek, awas kamu," batin Brandi kesal bukan main.Brandi dan tahanan lainnya di masukan di mobil khusus dan di kawal satu mobil jeep terbuka, yang berisi 4 serdadu, di dalam mobil tahanan di jaga dua serdadu bersenjata lengkap.Brandi mulai cari akal untuk membebaskan diri. “Inilah kesempatanku,” batin Brandi.Setelah 3 jam lebih, perjalanan mulai memasuki padang pasir, untung saja ini sore hari, sehingga panas matahari tidak begitu terasa.Brandi melirik ke 14 tahanan yang rata-rata berbadan kurus. Karena jeleknya menu yang di makan setiap hari terlihat mulai terkantuk-kantuk.Dua serdadu itu sama saja, tapi salah satunya malah sibuk main ponsel, walaupun mata mulai sepet.Tratt…tratt…tiba-tiba terdengar bunyi tembakan, hingga seluruh tahanan terjaga, termasuk dua serdadu tadi, yang kaget bukan kepalang, s
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 193: Misi Bebaskan Ismail

“Minum brother!” Mat Bani sodorkan minuman khas Palestina, yang di terima Brandi dan langsung di tengak sampai tersisa separu.“Kami sengaja cegat mobil tahanan itu, karena 7 orang tahanan ini anggota kami,” kata Mat Bani yang juga bilang sudah seminggu mereka pantau dan hari ini putuskan beraksi.“Terima kasih, kalau tidak ada kalian, mungkin aku sudah di masukan entah penjara yang mana lagi,” sahut Brandi.“He-he-he, kalian itu bukan di pindahkan ke tahanan lain, tapi akan di pindahkan ke alam akhirat alias akan di eksekusi. Makanya kami bergerak cepat dan tempat eksekusinya sudah dari tempat penghadangan tadi!” ceplos Mat Bani, hingga Brandi kaget bukan kepalang.“Bangsat betul…mending satu tahanan itu kita penggal lehernya, lalu jasadnya kita lempar ke jalanan Tel Aviv, biar mereka geger,” dengus Brandi marah bukan main.“Tenang brother, justru tahanan ini kita jadikan sandera untuk bebaskan rekan-rekan kita, termasuk sang pemimpin kelompok ini, namanya Tuan Ismail,” sahut Mat Bani
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 194: Serbu Pangkalan Militer

Setelah rencana sangat matang, 2 minggu kemudian Brandi dan Mat Bani, di iringi puluhan pasukannya mulai bergerak senyap mendekati markas musuh.Ini sebenarnya misi yang sangat tak mungkin alias mission impossible, pangkalan musuh mempunyai senjata berat dan jumlah pasukannya pun berkali-kali lipat di bandingkan pasukan Mat Bani ini.Namun nyali mereka bikin Brandi kagum juga, sangat nekat dan malah seperti sengaja cari mati.“Mati yang kami cari justru syahid, surga menanti,” kata Mat Bani seolah wakili suara hati anak buahnya.Brandi pun senyum saja dan tidak menjawab. Ibadahnya saja masih belang kambingan..!Kini dia dan ikut mobil jeep yang dulu di rampas dari pasukan zionis, mereka bergerak malam hari, agar tak ketahuan musuh yang punya peralatan tempur canggih.Bahkan lampu kendaraan pun sengaja di matikan, agar pergerakan senyap mereka tak terlihat. Namun Brandi kagum juga, mereka hapal jalan-jalan tikus yang pastinya tak akan di sangka-sangka pihak musuh. Begitu berjarak 3 kil
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 195: Misi Sukses Besar

Saat itulah dia melihat ruangan bertuliskan Kolonel Rabin, tanpa ragu sedikitpun pintu ini dia dobrak dan saat itu ada dua orang serdadu yang langsung dia tembak mati.Brandi mengitari ruangan kerja yang mewah milik perwira zionis ini. Sang Kolonel Rabin tak berada di ruangan ini, ruangan kerjanya hanya di jaga anak buahnya.Duppp…satu orang yang terlihat bersembunyi di balik kursi Brandi tembak di kaki, dan serdadu ini terkaing-kaing minta ampun.“Mana kunci-kunci pesawat tempur kalian sembunyikan,” bentak Brandi dalam bahasa ibrani, hingga si serdadu ini sesaat melongo, tak menyangka musuh yang masuk ke ruangan ini pintar bahasa negeri mereka.“I-itu di lemari itu,” kata serdadu ini sambil meringis-ringis menahan sakit di kakinya.Sekali tembak, pintu lemari ini langsung jebol dan Brandi ambil semua kunci sekaligus.Dan saat itulah dia tersenyum sendiri, pistolnya yang di sita, juga dokumen dan ponsel miliknya ada di lemari ini, tanpa ragu dia masukan ke sebuah ransel.Saat itu di lu
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 196: Ela Ditabrak Lari

Sukses hancurkan pangkalan militer pasukan zionis membuat seluruh pejuang berpesta. Tapi Tuan Ismail minta agar pesta jangan terlalu heboh, mengingat saat ini Palestina sedang hancur-hancuran di serbu pasukan zionis.Tentu saja hancurnya markas pasukan ini membuat geger seluruh dunia. Tapi di sambut gembira seluruh pasukan pejuang, Israel menderita kerugian yang tak sedikit.Ratusan pasukannya tewas, puluhan pesawat tempur dan tank-tank canggih jadi besi tua, belum lagi lenyapnya ratusan senjata canggih di gudang, yang berhasil pasukan Mat Bani ambil. Siapa pahlawan yang sanggup bajak pesawat F-16 pun jadi misteri...!Brandi sudah pesan pada Mat Bani dan Tuan Ismail, agar namanya jangan di sebar-sebar. Dua hari kemudian, pasukan zionis membabi buta serang kamp pengungsi sebagai aksi balas dendam, hingga Brandi yang tahu ini marah tak kepalang.Puluhan pengungsi yang tak berdosa jadi korban tewas. Peringatan tuan Ismail benar adanya, jangan terlalu larut dalam kegembiraan, past pasuk
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 197: 3 Orang Misterius Teror Ela

Setelah koma hingga 4 hari, Ela mulai sadar dan Brandi lah yang pertama dia cari, tentu saja melihat anak angkatnya ada di samping ranjang perawatannya, Ela akhirnya lega dan ini mempercepat kesembuhannya.Dokter juga sudab berhasil angkat gumpalan kecil di kepala ibunya, sehingga Ela kini bisa kembali berkomunikasi dengan baik.Tapi Brandi kadang gerinyitkan dahi, ibunya keceplosan bilang 3 orang laki-laki menterornya, juga wajahnya mirip seperti orang Timteng.Brandi sengaja tak mau bertanya yang berat-berat, dia ingin ibunya sehat dulu. Tapi ucapan ibu angkatnya jadi pikiran Brandi. 5 hari kemudian, Ela sudah diperbolehkan pulang, barulah di rumah Brandi mulai bertanya pelan-pelan, apa yang terjadi sebelum tabrak lari itu.“Ibu di datangi lagi oleh 3 orang, wajah mereka kayak ada arab-arabnya, mereka tanya kamu berada. Ibu hanya bilang kamu ada di London, mereka tak percaya lalu marah-marah, tak lama kemudian terjadilah tabrak lari itu, saat ibu mau ke pasar!” kata Ela.“Bang, ini
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 198: Bertemu Anak Kandung

“Bibi Uni…!” Brandi buru-buru mendekat dan kini ia menatap wajah anak kecil cantik kurus, yang heran melihatnya.“Brandi, kamu di sini? Ku dengar ibumu koma di rumah sakit, bagaimana kabarnya sekarang?” sahut Bibi Uni balas menyapa.“Sudah mulai baikan, oh ya…ini Oktaviani kan?” tanya Brandi lagi, Bibi Uni langsung mengangguk dan bilang inilah cucunya, sekaligus anak mendiang Audrey.Gadis manis kurus ini langsung berlindung di belakang neneknya, saat Brandi jongkok menatapnya dan ingin meraihnya.Bibi Uni membiarkan saja ulah Brandi, karena dia sudah tahu, kalau inilah ayah biologis cucunya. Rahasia yang hanya dia dan suaminya ketahui.Wajah Oktaviani sepintas mirip Audrey, tapi… bibirnya, juga matanya yang agak tajam, 100 persen mirip Brandi.Brandi sangat terharu dan merasa bersalah, sekian tahun baru kali ini bertemu lagi dengan Oktaviani, dulu bertemu tak sengaja saat anaknya ini belum genap 2 tahun usianya.“Oktaviani…ini papa?” kata Brandi dengan suara tercekat menahan keharuan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 199: Tanggung Jawab Buat Anak Kandung

Viani tersenyum, wajahnya…sama persis dengan Audrey, hingga Brandi langsung peluk anaknya dan sesaat jadi pusat perhatian.Kenangan masa lalu dengan Audrey sesaat menyela batinnya.Bagaimana tidak, seorang pemuda tampan kokoh dengan pakaian ‘mewah’ memeluk anak kecil cantik yang pakaiannya mirip…pengemis.Brandi bahkan minta salah satu pelayan di mini market ini bantu anaknya, Viani ternyata hanya beli makanan ke sukaannya, Brandi lah yang minta anaknya beli sendal dan baju yang langsung diminta Brandi ganti di tempat ini juga.Usai belanja dan Paman Ando di observasi di rumah sakit, Brandi lalu ajak Bibi Uni dan Oktaviani makan di sebuah restoran, kemudian ajak keduanya jalan-jalan melihat perumahan mewah di kota ini.Bibi Uni tak bisa berkata-kata lagi, saat Brandi mampir di sebuah rumah mewah berharga hampir 1 miliaran dan di depannya ada plang bertuliskan di jual.“Viani suka nggak rumah ini?” tanya Brandi, sambil kontak nomor yang tertera di depan rumah ini.“Suka banget pah, asyi
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 200: Akhirnya Bertemu Ayah Kandung

Brandi tak buru-buru menemui ayah kandungnya, dia masih ‘sungkan’ bertemu Brandon Hasim Zailani.Bagaimana pun, rasa egoisnya masih ada, Brandi masih beranggapan, ayah kandungnya ini sengaja sia-siakan ibunya, Putri Zeremiah juga dirinya."Hidup enak sebagai taipan, mantan polisi berpangkat jenderal pula, masa tak mau lacak penyebab kematian ibunda?" gumam Brandi, sesali kelakuan ayah kandungnya. Dia sengaja ke rumah mewahnya yang lumayan lama di tinggalkan dan terus menenangkan hatinya yang masih ragu bertemu Brandon Hasim Zailani.Tiba-tiba datang ART nya. “Tuan muda, dulu ada bapak-bapak yang wajahnya mirip tuan muda datang ke sini, tapi orangnya sudah tua namun tubuhnya masih gagah. Tak lama sebelum tuan muda berangkat ke London,” kata ART-nya, beranikan diri menyampaikan kisah ini.“Oh ya, beliau bilang apa bik?” tanya Brandi lagi agak kaget sekaligus penasaran, tak menyangka ayah kandungnya sudah pernah muncul di rumahnya.“Hanya bilang kelak akan ke sini lagi, katanya jagakan
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status