All Chapters of Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu: Chapter 131 - Chapter 140

141 Chapters

Bab 131: Ditolong Pemburu Mantan Serdadu

Dua ekor anjing menyalak nyaring, seorang pemburu menatap keheranan kenapa anjingnya menyalak sangat nyaring.Dia pun buru-buru mendatangi kedua anjingnya dan alangkah kagetnya dia, saat melihat ada tubuh manusia membiru dan babak belur dalam kondisi pingsan.Saat mengecek dada orang ini yang tak lain adalah Brandi, pemburu ini menganggukan kepala. Dia lalu lepas jaketnya dan selimuti tubuh Brandi.Lalu dengan tenaganya yang kuat, dai pondong tubuh ini dan membawanya pergi dari sana.Pemburu ini tinggal di sebuah pondok yang tak terlalu besar di hutan perkebunan yang berjarak hampir 60 kilometeran dari Kota Paris.Hutan Guyana di Prancis ini memiliki luas hutan 7.500.000 hektar lebih. Guyana Prancis merupakan wilayah seberang laut Prancis yang memiliki banyak hutan.Istrinya kaget saat melihat suaminya datang-datang bawa tubuh orang tak di kenal dengan kondisi babak belur dan pingsan, hampir mati.“Ami, dia kutemukan di hutan itu, entah siapa orang ini, tapi orangnya masih hidup. Fisik
Read more

Bab 132: Belajar Jadi ‘Pemburu’

Bengkak-bengkak di wajah Brandi mulai kempis, tinggal matang biru yang belum hilang. Tangannya pun kini sudah di lepas ikatannya dan bisa pelan-pelan di gerakan.Pengobatan alternative Henry ini mirip pas Sahar di desa Dudur, tulang-tulang bisa nyambung alami tanpa operasi.“Woww…kamu handsome juga Brandi, ku pikir wajahmu sangat menyeramkan?” canda Henry, yang puas bisa membuat Brandi kini makin sehat dan kini mulai belajar jalan juga gunakan kedua tangannya, walaupun masih harus hati-hati.Diam-diam Brandi bertekad akan bayar lunas perbuatan Mr M dan anak buahnya ini.Selama tinggal dengan Henry dan Ami istrinya, Brandi bisa dengan cepat belajar bahasa Prancis.Henry dan Ami punya dua anak, tapi keduanya sudah berumah tangga dan tinggal dengan keluarga masing-masing. Hanya 3 bulan sekali atau lebih anak dan mantunya menjenguk ke sini bersama anak-anak mereka.Saking berterima kasihnya, Brandi tak sungkan izin untuk jadi ‘anak angkat’ pasangan tua ini, tentu saja Henry dan Ami tak keb
Read more

Bab 133: Hajar Anak Buah Mr M

Brandi sengaja sewa sebuah mobil dan dia kini mulai memantau sebuah bangunan yang mirip sebuah flat.Es makin tebal saja turunnya, Brandi sengaja pakai topi kupluk dan jas panjang yang menjuntai hingga ke lutut. Untuk halau cuaca yang menusuk tulang, saking dinginnya.Dari ponsel murahnya dia melihat cuaca sudah di bawah minus 9, sehingga salju lumayan tebal turunnya.Ini hari ke 3 Brandi intai musuh-musuhnya dan dia tetap sabar menanti dan yakin pasti orang yang ia cari muncul.Kesabaran Brandi berbuah manis, saat Brandi melihat seorang pria yang ia ingat sekali ini salah satu anak buah Mr M. Pria ini terlihat berjalan bersama seorang teman wanitanya dan baru saja keluar dari mobil.Brandi mengikuti pria dan teman wanitanya ini yang masuk ke dalam flat tersebut. Si pria ini dan teman wanitanya menuju ke lantai 2, dengan jalan kaki.Baru saja dia akan membuka pintu. Blukk…sebuah pukulan keras di tengkuk membuatnya klenger dan pingsan seketika, si teman wanitanya langsung menjerit kaget
Read more

Bab 134: Bawa Si Wanita Bule Kejar Musuh

“Tak perlu ku siksa, cukup bikin dia cacat saja,” batin Brandi puas dan tidak memperdulikan bagaimana takutnya si wanita bule melihat aksi kejamnya ini.Tak menyangka walaupun berwajah tampan, tapi saat beraksi sangat sadis dan tak kenal ampun.Setelah melepaskan ikatan di kaki dan tangan orang yang pingsan ini, Brandi lalu berdiri lagi. Dan membiarkan si pria bule ini terkapar.“Kamu ikut aku keluar dari sini..!” kata Brandi dan ia sengaja kontak nomor darurat dan sebut ada orang yang tertembak di flat ini. Gaya santai Brandi ini bukannya bikin si wanita bule ini tenang justru dia makin ketakutan!“Apakah dia akan mati?” kata si bule ini dengan wajah pucat pasi, suaranya bergetar tanda masih syok dan ketakutan.“Tidak…sebentar lagi tim kesehatan akan tiba ke sini untuk menolongnya, aku sudah kontak tadi, paling setelah ini dia cacat seumur hidup!” sahut Brandi dingin.Kini mereka jalan berjejer menuju ke mobil yang Brandi parkir di seberang flat dan sudah 3 harian dia sabar menunggu
Read more

Bab 135: Hajar Lagi Anak Buah Mr M

“Silahkan kamu tidur di ranjang, aku di sini saja,” kata Brandi, sambil menunjuk kursi yang ada di pojokan motel ini.Kate yang masih takut-takut dengan Brandi tak banyak tanya lagi, diapun beristirahat dan mencoba bersikap tenang.Melihat Kate yang bolak-balik gelisah, Brandi tersenyum sendiri.“Tak usah takut, aku bukan orang yang kamu pikirkan, tidur saja, aku akan menjagamu,” kata Brandi lagi dan dia pun menselonjorkan kaki, lalu pejamkan mata.Akhirnya Kate pun bisa tenang dan tak lama kemudian benar-benar bisa tidur dengan nyenyak.Brandi terbangun, saat melihat alrlojinya saat ini sudah pukul 6 pagi, tapi cuaca masih gelap. Brandi pun keluar dari motel dan tak lama kembali dengan dua roti dan wine dengan kadar alkohol ringan.Kate rupanya ikut terbangun, sambil menikmati roti dan wine, Kate pun memberanikan diri bertanya, kenapa Brandi kejar dua orang tersebut.“Mereka sudah membunuh mantan kekasihku Kate, tapi sebelumnya menyiksanya, juga mereka menyiksaku, hampir aku tewas se
Read more

Bab 136: Kencan Tak di Rencanakan

“Kita kembali ke Paris,” kata Brandi setelah duduk di samping Kate. Brandi tak menyangka Kate ternyata masih setia menungguinya.Padahal saat beraksi tadi bukan waktu yang singkat, karena Brandi berjam-jam intai musuh-musuhnya. “Bagaimana tuan, apakah Mr M dan Tuan Chino Hamuk ada di sana?” tanya Kate sambil jalankan mobil arah balik ke Paris lagi.“Mereka sudah kabur ke Dubai lagi, aku akan susul mereka ke sana. Tapi aku mau ziarah dulu ke makam ibuku di Paris,” sahut Brandi lagi, Kate pun mengangguk.Salju sudah tipis, sehingga Kate berani geber mobil ini lebih cepat dari sebelumnya. Bahkan saat di jalan bebas hambatan, Kate berani geber sedan mewah ini hingga 150 kilometer perjam. Sepanjang jalan kembali mereka ngobrol layaknya sahabat dan Kate makin lama makin yakin Brandi orang baik.Brandi juga bukan lelaki yang mudah menggodanya, walaupun diam-diam Kate mulai simpati dengan pria tampan ini.Perjalanan 455 kilometer dengan jalanan yang sudah tak begitu tebal saljunya bisa di
Read more

Bab 137: Penjaga Makam Buka Rahasia

Bukan satu malam mereka bersama, tapi 3 hari 2 malam, setelahnya mereka lanjutkan perjalanan balik ke Paris, kali ini Brandi yang ambil alih setiran, karena Kate ngaku capek sekali di hajar siang malam pemuda ini.“Gila kamu Brandi, nggak ada apa-apanya mantan kekasihku dulu,” kata Kate terkekeh sambil mengecup pipi Brandi, hingga pemuda ini senyum mesem saja.Bukan hanya Kate yang bilang begini, Yeni dan Marcia pun sama, mereka ngaku ngeri-ngeri sedab bersama pria perkasa ini.Setelah setengah harian dalam perjalanan, mereka kini sampai di sebuah pemakaman umum khusus muslim di pinggiran Kota Paris.Brandi pun bertanya dengan penjaga makam di mana letak makam ibundanya.Brandi akhirnya sampai juga di sebuah makam tua dan di sana tertulis nama ibundanya, lengkap dengan bin dan tanggal kematiannya yang tak jauh beda dengan usia Brandi saat ini.Brandi pun lama berdoa di makam ibu kandungnya, yang berjuang luar biasa saat hamil dirinya.“Kasian sekali kamu bunda, saat koma malah hamil a
Read more

Bab 138: Akhirnya Terkuak Siapa Ayah Kandung

Sampai di Dubai, Brandi cari alamat pengacara Umar, ternyata kantor pengacara Umar sangat mewah dan bonafid.Brandi memang tak mau buang waktu untuk menemui sang pengacara itu.Agak keder juga Brandi bertamu ke kantor salah satu pengacara terkenal di Dubai ini. Bahkan dua satam yang jaga di lobby kantor ini sering curi pandang padanya.Tapi Brandi tetap percaya diri, apalagi dia kini juga berpakaian rapi dan styles. Cukup lama juga Brandi menunggu di lobby ini.Hampir 3 jam, barulah keluar seorang wanita cantik yang kenalkan diri Aaliya tugasnya adalah sebagai Sekretaris sang pengacara ini.“Tuan Brandi yaa…silahkan, anda sudah di tunggu tuan Umar di ruang kerjanya!” kata wanita cantik ini, lalu dengan gemulai dia jalan duluan di muka Brandi.Tercium bau parfum mehong yang menyeruak hidung Brandi, saat mereka berjalan ke ruangan kerja pengacara Umar yang sangat mewah ini.Hampir sama mewahnya dengan ruang kerja tuan Brandon Hasim Zailani di Jakarta, walaupun ruangan kerja Brandon 2X
Read more

Bab 139: Mundur dari Agen Khusus

Banggakah Brandi memiliki ayah kandung Brandon Hasim Zailani, ternyata tidak!Setelah berpikir hingga satu hari, Brandi akhirnya ambil keputusan mengejutkan, ia menulis surat pengunduran dirinya sebagai…Agen Khusus sekaligus mundur sebagai militer aktif di usia 24 tahunan.Ditujukan pada Mr-KN, tembusan langsung ke Brandon Hasim Zailani, ayah kandungnya yang sampai kini tak tahu jati diri aslinya.Diam-diam Brandi marah karena menganggap Brandon Hasim Zailani sengaja sia-siakan ibunya. Sehingga koma dan tak lama meninggal dunia di rumah sakit, tak lama usai melahirkan dirinya.Bagi Brandi ini tak bisa dimaafkan, ayah kandungnya itu dianggapnya orang yang paling bertanggung jawab atas penderitaan ibu kandungnya.“Buat apa aku kerja pada orang yang jelas-jelas tak bertanggung jawab pada ibundaku,” gumam Brandi dan men-scan surat pengunduran dirinya yang di tandai dengan e-materai ini, lalu tanpa buang waktu langsung dia kirimkan pada Mr-KN via emailnya.Brandi bahkan ganti nomor ponse
Read more

Bab 140: Panjul Tertipu Mantan Istrinya

“Dia ternyata hamidun duluan, saat ku nikahi, dia sudah hamil 3 minggu, makanya dia terima lamaranku, karena kekasihnya masuk penjara akibat jadi pengedar narkoba.” Kisah Panjul, Brandi sampai mangap dan hampir tak percaya.Selanjutnya Panjul pun mengisahkan, karena terlanjur hamidun dan malu, maka lamarannya pun di terima Arum saat itu, tanpa sadar sang calon istri sudah tak perawan dan parahnya sedang hamil muda pula.Padahal dulu Arum pernah menolak dia mentah-mentah berkali-kali, tapi Panjul saat itu pantang menyerah. Dia terlanjur cinta setengah mati dengan Arum.“Sialnya setelah uang milikku pemberian kamu dia kuasai dan mobil dia pindah tangankan, dia ngakui semuanya. Tujuannya agar aku segera cerai dia, dasar wanita bangsat dia itu, menipuku mentah-mentah!” sungut Panjul kesal bukan kepalang, sekaligus patah hati.Selanjutnya Panjul pun menyebutkan apa adanya, semenjak menguasai mobil dan uangnya, Panjul juga di usir dari rumah orang tua Arum. Lalu Arum gugat cerai dirinya, ap
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status