Home / Lainnya / SEPIRING SINGKONG REBUS / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of SEPIRING SINGKONG REBUS : Chapter 51 - Chapter 60

121 Chapters

51. Kebohongan Bu Laras

Tiga hari sudah Bu Laras tinggal di kediaman Bayu. Selama itu pula tidak ada aktivitas yang mencurigakan semua pekerjaan yang di kerjakan oleh Bu Wati, Bu Laras membantunya. Kekhawatiran Bayu soal Ibunya saat diberitahu oleh Duta kini terkikis karena melihat sendiri perubahan sikap Bu Laras. Tidak segan Bu Laras memasak untuk mereka bersama.Pagi ini Bu Wati pulang mengingat Pak Budi yang di rumah sendiri, bersama sopir pribadi Bu Wati kembali tanpa di temani oleh Arumi yang sebelumnya ingin mengantar sendiri."Ibumu sudah pulang Arumi?" Bu Laras duduk di samping Arumi yang tengah menggambar."Kamu sedang apa itu? Gambar anak kecil itu, ibu juga bisa loh!" sambungnya mengambil paksa kertas dan pensil yang di tangan Arumi."Buk, maaf untuk ini jangan ya. Biar aku kasih yang lain aja, barang kali ibu bisa," Arumi mengambil kertas yang sudah ia gambar sebelumnya Dia memberikan kertas yang masih kosong pada Bu Laras."Kamu belum jawab pertanyaan ibu?" "Iya, buk. Tadinya kami yang mengan
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

52. Kecurangan

"Buk biarkan aku seperti ini, sebentar saja." Ucap Bayu, bertahan dalam dekapan Bu Laras. Dekapan yang amat ia rindukan sejak kecil Bu Laras akan mendorongnya jika Bayu meminta di peluk. Berbeda jika Yoga dan Duta mereka justru mendapatkan kasih sayang yang berlimpah.Bayu akan di peluk jika sang ayah di rumah. Jika tidak Bu Laras akan memperlakukan seperti anak tiri. "Nak apa yang terjadi? Kamu bertengkar dengan Arumi?" tanya Bu Laras, mengusap kepala Bayu."Aku tidak pernah bertengkar dengan Arumi, buk. Dia wanita yang terbaik di dunia ini, hatinya tidak memiliki dendam meski ribuan kali di sakiti. Dia tidak pernah curiga meski orang di tolongnya sudah menusuknya untuk kesekian kalinya. Tapi apa? Dia memaafkan orang itu, baginya melihat orang yang menyakitinya berubah adalah anugerah untuknya meski orang itu hanya pura-pura sadar agar bisa mengurangi Arumi," ucap Bayu tertunduk."Maksud kamu apa Bayu? Arumi punya musuh, sampai di curangi? Apa selama ini Arumi –" ucapan Bu Laras terh
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

53. Karena Aku Benci

Berdua salah tingkah akan tetapi Bu Laras lebih cepat menguasai diri."Kenapa? Apa kami tidak berhak mendapatkan semua ini?" tanya Bu Laras."Ya. Kalian tidak berhak untuk mengambil apapun yang bukan milik kalian. Ini semua hak ku dan Salwa, mas Yoga sepertinya kamu tidak pernah bisa berubah. Dan ibu, kali ini aku benar-benar kecewa sama ibu," ucap Arumi lemah."Emang ibu pikirin! Hei, Arumi kamu jangan sombong harta yang kamu miliki ini ada hak ibu juga anakku. Jangan pelit, lagi pula kalau cuma satu toko dan uang yang ibu ambil tidak akan bikin kamu bangkrut!" "Tau nih, orang kaya baru jadi lupa daratan. Lihat aku akan lebih kaya dari kamu Arumi, aku pastikan akan membalas kesombongan kamu ini!" Yoga mendorong tubuh Arumi kasar. Arumi yang tidak tahu akan mendapat dorongan keras dari Yoga terhuyung ke belakang."Arumi, kamu nggak pa-pa?" Arumi menggeleng lemah, di lihatnya sosok laki-laki yang amat ia cintai menahan tubuhnya sehingga tak sampai mencium lantai."Mas kamu?""B – Bay
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

54. Ngidam

Mobil yang di kendarai Bayu sampai di kampung halaman Arumi, Salwa yang lebih dulu keluar dari mobil. Bu Wati dan Pak Budi sudah menunggu kedatangan mereka bertiga."Alhamdulillah kalian sudah sampai, ayok, masuk masuk Salwa nenek kangen sama Salwa," Salwa dalam dekapan Bu Wati, begitu nyaman ketika bersama dengan Bu Wati. Hanya dengan Bu Wati Salwa bermanja-manja dan meminta apapun."Minumlah teh hangat ini, kalian pasti capek mau istirahat atau kalian mau langsung makan?" tanya Bu Wati, melihat Bayu yang menghabiskan teh hangat di meja."Kangenan dulu buk," goda Bayu, membuat mereka tertawa lepas. Di rumah Arumi lah Bayu seperti tinggal dengan Ibu kandungnya, apa pun yang Bayu inginkan akan selalu ada sehingga bukan hanya Salwa yang betah di sana Bayu pun ingin tinggal di kampung halaman Arumi jika memungkinkan nantinya.Obrolan mereka berakhir saat Bu Wati mengajak mereka untuk menikmati makan malam. Menu yang amat Bayu rindukan ikan bakar dan cah kangkung, sambal mangga dan lalapa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

55. Menyesal

"Hei Arumi, kamu itu perempuan pengacau kalau bukan kamu yang ngadu sama Duta nggak mungkin anakku di ceraikan, kamu itu iri sama kehidupan anakku kan? Bilang aja kamu Arumi dari dulu sampai sekarang hidupmu susah karena apa karena sifat dengki kamu itu!!" sentak Bu Endang. Tanpa di duga oleh Arumi dan Bayu, tangan Bu Endang menyambar kerudung Arumi."Buk, jaga ucapan ibu. Jangan sampai aku melewati batasan." Tegas Bayu, melindungi Arumi."Ck, kamu pikir aku takut hah, dasar anak tidak tahu diri! Kamu itu anak yang tidak di harapkan bukan?" sengit Bu Endang."Jangan uji kesabaran aku, buk!""Ck! Sejak kapan aku yang menguji kesabaran kamu Bayu? Kalian itu sama, sama tidak tahu dirinya! Kelak kalian akan mendapat karmanya, hei lihat wanita ini dia yang sudah membuat rumah tangga anakku hancur dia sudah memfitnah Andara berselingkuh dia yang merekayasa kejadian yang tidak sebenarnya!" ucap Bu Endang. Suara lantangnya mengundang kerumunan, mereka mulai berbisik mengenai Arumi yang mere
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

56. Kisruh

Seminggu sudah Bayu dan Arumi berasa di kampung halaman orang tua Arumi. Hari ini mereka memutuskan untuk kembali ke kota mengingat ada banyak jadwal pekerjaan yang tidak bisa ditunda lagi. Begitu juga dengan Bayu yang harus mengerjakan pesanan yang membludak untuk seminggu ke depan. Meski mereka masih merindukan kampung halaman terlebih pada kedua orang tua mereka akan tetapi, mereka harus kembali. Salwa yang semalaman memilih tidur bersama kakek dan neneknya, pada akhirnya mau di ajak pulang walau harus di rayu lebih dulu."Mas, aku dapat undangan dari Tante Nila kalau Sely akan menikah lusa nanti, apa kamu tahu sebelumnya tentang kabar pernikahan Sely?" tanya Arumi, merasa aneh karena undangan hanya di dapatkan melalui pesan singkat yang dikirim oleh tante Nila padanya."Nggak dek, tapi dua hari yang lalu Tante Nila hubungi mas. Tapi nggak bilang kalau mau nikahkan Sely, justru Tante mau pinjam uang," jelas Bayu."Terus kamu kasih? Kamu juga nggak nanya mas, pinjam buat apa?" Arum
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

57. Kepercayaan

"Dek maafkan keluargaku ya. Mas malu melihat sikap mereka sama kamu," lirih bayu, menggenggam tangan Arumi."Untuk apa kamu yang selalu minta maaf mas, kamu nggak salah apa-apa sama aku. Justru aku sangat bahagia mendapatkan suami seperti kamu, laki-laki yang sangat pengertian dan sayang sama keluargaku bukan hanya aku," ujar Arumi, jujur tatapan hangat saat beradu pandang dengan Bayu."Mas kamu pernah bertemu dengan suaminya Sely?" sambung Arumi."Nggak dek, sudahlah biarkan saja kita tidak perlu lagi memikirkan atau menanyakan tentang seperti apa dan bagaimana pernikahan Sely." "Ya, mas." Mobil yang dikendarai Bayu berbelok ke salah satu restoran mewah. Bayu menghela napas panjang ada rasa sesak di sudut sana, dulu jangankan untuk makan di restoran sekedar makan di pinggir jalan Bayu pun harus memutar otak karena penghasilan yang tidak cukup meski pada saat itu sebenarnya dia mampu hanya saja seluruh gajinya ia berikan pada Arumi, akan tetapi setelah dia mengetahui bahwa semua uan
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

58. Pencurian

Arumi mengangguk mendengar penuturan Entik. Tentu saja Arumi menurutinya walau bagaimanapun mereka adalah saudara dari suaminya.Benar saja mereka memesan makanan termahal dan tentunya penuh di dua meja. Bayu mengusap wajahnya sungguh keluarganya tidak bisa berubah. Meski Arumi bersikap baik pada mereka tetap saja itu tidak pantas."Bayu kalian mau ke mana? Mau kabur ya? Katanya kalian orang kaya pesan segini aja kalian udah mau kabur!" sinis Entik."Mana mereka mau mengeluarkan uang sebesar ini untuk sekali makan kita. Berapa sih kekayaan yang mereka miliki ibu yakin dan tidak akan mampu untuk membayar semuanya apalagi kita memesan sampai dua meja seperti ini!" Bu Warsih, mencibir Arumi dan Bayu. Terlebih melihat wajah Bayu yang membuang muka."Kalian tinggal makan aja semua sudah di bayar. Jika kurang pesan dan bayar sendiri." Bertiga meninggalkan restoran Bayu tidak ingin berlama-lama, terlebih keluarganya semakin menjadi sebab ada mertua dari Yoga yang akan merongrong pada istrin
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

59. Menghadapi Sendiri

"Jadi kalian bekerja di sini karena mas Yoga?" tanya Arumi, setelah menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba memburu. Seperti sebelumnya mereka tetap bungkam hanya tatapan tidak suka dari mereka yang tertuju padanya. "Oke, kalian pilih diam. Eni siapa di antara mereka yang menjadi kepercayaan mas Yoga?" "Aku kenapa? Lancang sekali kamu datang ke sini mengaku sebagai pemilik butik ini. Lihat saja sebentar lagi mas Yoga datang dan kamu siap-siap di tendang dari sini!" angkuhnya. Berlahan Arumi mendekati wanita yang usianya lebih muda darinya, tatapannya terlihat angkuh, wajahnya begitu mirip dengan Entik. Ya, Arumi baru kali ini bertemu dengan saudara Entik. "Apa kamu adiknya mbak Entik? Jika benar akan aku maklumi tapi jika kamu tetap bersikap seperti ini aku pastikan menyeret kami lebih dulu ke pihak berwajib." Tekan Arumi. "Hahaha! Siapa takut, justru kamu yang berhati-hati. Aku takut kamu mati karena serangan jantung! Lagi pula mas Yoga punya bukti jika butik dan toko in
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

60. Dipecat Tanpa Pesangon

Suara lantang dari luar mengejutkan mereka semua. Tanpa terkecuali Arumi, wanita hamil itu tersenyum bahagia suaminya tiba di waktu yang tepat. "Mas akhirnya kamu datang tepat waktu," senyum Arumi tidak lepas dari bibirnya. Bukan takut saat menghadapi mereka akan tetapi kondisinya sedang mengandung membuatnya tidak bisa mengontrol emosi hal itu yang akan membahayakan janin dan juga orang-orang yang di dekatnya karena hormonnya yang tidak stabil, ucapannya pasti akan menyinggung perasaan orang lain terlebih mereka tetap saudaranya. "Tentu saja mas akan pulang, mas tidak ingin membiarkan kamu melawan mereka seorang diri. Keluargaku sudah keterlaluan pada kita. Tidak seharusnya mereka bersikap seperti itu, kita bukan yang dulu," sahutnya mengusap kepala Arumi yang tertutup kerudung. "Bayu sudahlah tidak perlu memperpanjang masalah ini lagi pula tidak ada salahnya jika mereka meminta satu toko dan butik ini tidak akan membuat kalian bangkrut. Kami ini bukan orang lain kami masih saudara
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status