Semua Bab SEPIRING SINGKONG REBUS : Bab 71 - Bab 80

121 Bab

71. Minta Maaf

"Bu–bukan begitu nak Arumi," ucap Bu Warsih ketakutan."Lalu apa? Apa bagi ibu pertengkaran macam ini hal biasa yang mudah setelah meminta maaf maka semua masalah selesai? Tidak segampang itu Bu Warsih. Di sini ibuku yang menjadi korban dan Ibu Warsih datang sekarang untuk mengajak damai begitu? Memberikan uang agar kami tidak melaporkan ibu ke pihak berwajib, benar begitu buk?" tanya Arumi geram.Bu Warsih mengangguk, membenarkan apa yang dikatakan oleh Arumi bahwa tujuannya datang ke rumah sakit memberikan uang agar masalah bisa diselesaikan dengan kekeluargaan dengan begitu tidak sampai ke tahanan."Jahat sekali Bu Warsih. Ibu lihat keadaan ibu apa Bu Warsih bisa mengembalikan keadaan ibu sekarang? Jika iya, maka lakukan dan aku tidak memperpanjang masalah ini," sahut Arumi tanpa memperdulikan wajah ketakutan Bu Warsih. "Arumi, kenapa kamu begitu baik sama Bu Laras? Kamu tahu bagaimana sifatnya sama kamu, dia sangat benci kamu sampai dia rela ingin memisahkan kamu dari Bayu. Liha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

72. Ketakutan Bu Warsih

Tubuh Bu Warsih dan Pak Bagas seakan menjadi batu, begitu sulit untuk di gerakkan. Ketakutan akan ancaman dari menantunya jika kejadian ini berpengaruh dengan kerja sama Bayu dan kini hal itu terbukti Bayu memutus kerja sama yang berimbas dengan mereka berdua."Nak Bayu, ibu mohon jangan lakukan ini. Lanjutkan kerja sama kalian, menantu ibu tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Ibu mohon sama kamu nak jangan lakukan ini," isaknya, tubuhnya bergetar apa yang akan terjadi setelah ini. "Kenapa? Apa Yudi sudah mengancam? Jika hal ini terjadi maka kalian yang menanggungnya begitu?" Yoga tersenyum sinis, menatap kedua mantan mertuanya."Kenapa masih di sini? Pergilah katakan kabar ini padanya. Satu lagi katakan agar mereka menyiapkan pengacara yang hebat." Ucap Yoga sinis. Pak Bagas dan Bu Warsih menelan ludahnya susah payah. Ancaman dari menantunya dan sekarang mereka berdua kembali mendapatkan hal itu. Dengan langkah tertatih meninggalkan ruang perawatan. "Pak apa yang bisa kita lak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

73. Kamar Mewah

Kondisi Bu Laras yang semakin membaik, dan permintaannya yang tidak henti agar bisa pulang hari itu dengan terpaksa pun dokter mengabulkannya termasuk ketiga anaknya yang tidak bisa menolak keinginan Bu Laras."Alhamdulillah akhirnya bisa pulang juga," ujar Yoga, setelah mereka keluar dari rumah sakit. Mobil mewah Bayu sudah terparkir di depan menyambut ke pulang Bu Laras."Mas Yoga, tadi aku sudah sempat cerita sama mas Duta dan juga Arumi kalau ibu akan pulang ke rumahku. Di sana ada Arumi dan juga Salwa apalagi ada Bude Narsih yang bantu Arumi di rumah ibu kan juga kenal, bisa saling cerita kalau jenuh melanda ya, kan?" ucap Bayu."Mas sih setuju aja, kalau kamu ajak ibu ke sana. Apa lagi di rumah kontrakan aku itu sempit, aku akan juga jualan pasti di rumah sendiri dan jenuh apa lagi anak-anak juga sering di rumah kalian, aku aja kesepian. Buk gimana?" "Atur aja sama kalian." Sahut Bu Laras, tanpa bicara lagi memilih tidur dalam mobil.Kecanggungan terjadi saat Bu Laras bertemu d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

74. Supaya Kamu Sadar

"Rum, ada apa itu? Suara Yoga, dia marah sama siapa?" Suara Yoga menggema hingga ke kamar Bu Laras, berdua saling pandang. Bu Laras yang ingin melihat apa yang terjadi tentu saja di larang oleh Arumi."Ibu tunggu di sini ya," Bu Laras menolak menunggu di kamar. Ia ingin tahu apa yang menjadi penyebab marahnya Yoga."Ibu ikut ya, Rum. Sebenarnya apa yang terjadi sampai mereka bertengkar seperti ini," Arumi tidak bisa menolak lagi. "Baiklah buk, ayok!" Arumi membantu Bu Laras duduk di kursi roda.Arumi begitu syok melihat Yoga memukul Duta. Di sana Bayu berusaha melerai mereka berdua namun sayangnya ia kalah."Hentikan! Mas Duta, mas Yoga. Sudah cukup!" Lengkingan suara Arumi mampu menghentikan pergulatan mereka berdua. Bayu menahan tubuh Yoga agar tidak lagi memukul Duta."Masuk, mas!" Bayu meninggikan suara agar Yoga masuk ke dalam. Tatapan amarah masih terlihat jelas di sorot matanya."Sebenarnya ini ada apa Bayu? Yoga, Duta. Kalian tidak mau cerita pada ibu?" Arumi menepuk pundak B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

75. Kesuksesan Yoga

Dua bulan setelah kejadian Bu Laras bertengkar dengan Bu Warsih, selama itu pula Bu Laras tinggal di rumah Arumi. Sikapnya tidak lagi ada kepura-puraan, Bu Laras kini tulus mencintai dan menyayangi Arumi terlebih menantu satu-satunya itu tengah hamil besar. Salwa yang mendapat perhatian lebih dari Bu Laras pun semakin bahagia. "Izinkan ibu lebih perhatian pada Salwa, ibu ingin menebus waktu yang lama terbuang karena keegoisan ibu. Katakan pada anak-anak kalian untuk memahaminya. Mereka juga mendapatkan perhatian dari Arumi." Kata Bu Laras waktu itu, tentu saja niat baik Bu Laras di setujui oleh dua anak lelakinya. Maka mereka memberikan nasehat pada Anggi, Angga dan Vani agar tidak cemburu pada Salwa.Beruntung mereka mengerti justru mereka lebih dekat dengan Arumi, yang selalu memanjakan mereka seperti pada Salwa."Oke, kalian pilih baju yang paling kalian suka. Tapi ingat tidak boleh keluar dari butik ini ngerti?" Arumi memperingatkan mereka berempat agar saling menjaga dan tetap d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

76. Istri Pembangkang

"Baru pulang? Kamu tahu hidup kita begini, tapi kamu pergi begitu saja. Kamu bisa apa selain membuat masalah Dian!" "Aku sedang bicara denganmu, Dian. Aku tidak butuh di hormati sama kamu, setidaknya kamu hargai aku di sini. Kamu tahu bagaimana kehidupan kita sekarang, semua ini gara-gara kalian semua yang cuma jadi beban hidupku tahu!" Wanita yang terlihat begitu kacau melampiaskan semua kemarahannya pada sang adik, sebab selama ini dua adiknya adalah penyebab dari kehancuran rumah tangganya. "Kenapa? Kamu tidak suka dengan kehidupanku seperti ini dan kamu tidak suka semua prilaku, aku? Kalau begitu protes sama ibu dan juga Ayah, merekalah penyebab aku jadi seperti ini. Jangan pernah menyalahkan orang lain apalagi aku. Aku hanyalah boneka untuk mereka dan aku melakukannya karena mendapatkan dukungan dari mereka pula. Mengenai kehancuran rumah tanggamu itu bukan urusanku karena aku hanya membutuhkan uang dari kalian!"Plakk!!"Lancang kamu, semua yang terjadi kamu menyalahkan aku?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

77. Kembali Pada Yoga

Kenanga itu terus saja menganggu dirinya. Rasa sakit yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Hidupnya hancur setelah Yudi mengetahui dirinya diam, diam mengirim uang untuk keluarganya dan luka yang paling menyedihkan ia harus rela kehilangan anak yang ada dalam kandungannya. Semua itu karena ulah Yudi, ' kenapa aku begitu menyerah? Kenapa tidak aku tuntut saja dia, ah! Hidupku semakin kacau gara-gara di dia. Kenapa akhir-akhir ini perutku semakin sakit,' batin Entik, rasa nyeri bagian perut membuatnya meringis kesakitan.Teriakan Entik menggema di kontrakan sederhana itu. Tidak ada yang mendukungnya tidak ada yang simpati padanya, semua sibuk dengan urusan pribadi. Di saat seperti ini justru Entik merindukan Yoga pria yang begitu baik rela melakukan apapun untuknya, sesal tiada guna semua sudah berakhir. Yoga memiliki kehidupan sendiri, bahagia tanpa dirinya."Dian, kamu benar. Mas Yoga adalah pria yang baik aku yang tidak tahu bersyukur memiliki suami yang menjadikan aku seora
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

78. Pelakor

Entik membantu wanita paruh baya yang kesulitan menggendong cucunya sampai ke rumah sakit. Dua jam menunggu di depan ruangan IGD Entik di kejutkan dengan kehadiran seorang wanita yang berlari dengan tergesa menghampiri mereka."Buk gimana Anggita? Apa yang terjadi, apa sakitnya kambuh lagi?" Wanita cantik itu begitu cemas, berapa kali mengusap air matanya yang terus mengalir."Kamu yang tenang ya, Anggita anak yang hebat dan kuat dia pasti tidak apa-apa,""Ibu ke sini sama siapa?" Wanita paruh baya menunjuk ke belakang wanita cantik itu, "mbak ini yang sudah mengantar ibu ke rumah sakit. Kebetulan tempat tinggalnya tidak jauh dari rumah kita," ujar wanita paruh baya itu menunjuk kearah Entik."Dia? Ibu yakin wanita ini yang mengantar Anggita?" tanya wanita itu, tatapan mencemooh begitu ketara."Ya, untuk apa Ibu berbohong wanita inilah yang sudah menolong Ibu membawa Anggita. Kamu tahu bagaimana paniknya ibu tadi, kebetulan Mbak Entik ini keluar dari kost, ibu cegah untuk bantu ibu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

79. Kamu Bukan Menantuku

Entik terus saja mendekati Bu Laras, berharap jika mantan mertuanya itu bersedia membantunya mendapatkan Yoga."Apa ibu lupa bagaimana sifat Arumi, ibu mau nanti di usir dari rumah mewahnya? Arumi sedang memerankan tokoh baik pada ibu. Nyatanya dia jahat buk, Arumi hanya –"Entik terdiam seketika Bu Laras menatapnya tidak suka. "Apa maksud kamu bicara seperti itu? Apa kamu tahu bagaimana Arumi yang sebenarnya? Kamu mau mengadu domba kami hah? Sayangnya kamu salah Entik. Ibu sudah sadar Arumi adalah menantu ibu yang terbaik. Sekarang pergilah jangan rusak pikiran ibu." Ucap Bu Laras tegas, "Buk, aku nggak ada niatan untuk merusak pikiran ibu. Apa yang aku katakan itu benar adanya, apa ibu lupa apa yang kita lakukan dulu pada Arumi, ibu yakin kalau Arumi tidak dendam? Bohong kalau sudah lupa. Tapi dendam itu semakin kuat, maka dari itu aku mau melindungi ibu dari Arumi. Kita ambil apa yang sudah menjadi hak ibu dan aku,"Bu Laras terlihat berfikir mencerna ucapan Entik mengenai sifat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

80. Resiko

"Apa yang kamu rencanakan? Jangan katakan kalau kamu akan menculik anaknya Bayu?" Andara meletakkan kembali nasi bungkus itu, mantan kakak iparnya yang tersenyum sinis."Tepat sekali. Aku mau dia merasakan apa yang kita rasakan saat ini, jika kita menderita Arumi juga harus merasakannya. Dia harus kehilangan salah satu anaknya, apa kamu tahu hari ini dia sedang melahirkan dan aku ingin mengambilnya. Aku ingin tahu bagaimana hidupnya setelah kehilangan anak yang ditunggu-tunggu, bukankah Salwa sudah besar itu akan sulit untuk kita membawanya. Tapi kalau anak yang baru dilahirkan itu akan memudahkan kita."Uhuk!!Uhuk!!"Kamu tidak perlu terkejut seperti itu. Kita harus membalas pada Arumi, dia penyebab dari segalanya.""Kamu yakin bisa melakukan itu? Kamu lupa mereka sekarang sudah menjadi orang kaya itu tidak akan mudah untuk kita melakukan, apa lagi menyentuhnya. Mendekatinya pun kita tidak akan mampu,""Kamu jangan khawatir, aku yang akan bergerak kamu cukup membantuku saja.""Anda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status