Home / Lainnya / SEPIRING SINGKONG REBUS / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of SEPIRING SINGKONG REBUS : Chapter 41 - Chapter 50

121 Chapters

41. Kesempatan

Anggi yang sudah tiga hari tidak sekolah membuat Andara kesulitan untuk mencari keberadaan suami dan anaknya.Di bantu Bu Laras mencoba menghubungi Duta tapi sayang, putra keduanya menolak panggilannya."Buk tolong aku. Aku bisa jelaskan semua itu, kami cuma teman kerja dan malam itu juga tidak ada yang sampai melakukannya itu cuma video editan buk," Sulit untuk Bu Laras mempercayai kenyataan di depannya tetapi bukti itu nyata. Sayangnya pada Andara telah membutakan mata hati, terlebih pada putranya sendiri."Kamu tunggu dulu, ibu hubungi lagi Duta. kalau benar yang kamu katakan ibu akan meminta Duta untuk menarik kata talak padamu." "Aku percaya ibu akan melakukan yang terbaik untukku dan mas duta," Senyum palsu terbit di sana. Andara adalah wanita yang penuh dengan kelicikan, baginya Ibu mertua adalah orang yang bisa ia andalkan di saat seperti ini."Gimana buk?" "Di kantor. Tapi Duta tidak jawab di mana Anggi sekarang.""Itu tidak masalah buk, yang penting sekarang adalah kepe
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

42. Menyesal

Andara tidak hentinya mencoba untuk mempertahankan rumah tangganya walau Duta sudah menceraikan. Bukti bahwa Anggi bukan anak dari Duta seakan tenggelam."Andara kenapa kamu masuk ke ruang kerjaku? Keluar kamu." "Mas, aku terpaksa abisnya kamu susah banget di hubungi. Kamu tahu kalau aku hamil," Pria itu terkejut tatapan tidak suka mendengar penuturan wanita di depannya."Lantas apa hubungannya sama aku? Kamu punya suami kan. Bilang dong sama suami kamu.""Jangan pura-pura tidak tahu kamu mas. Aku sudah cerai dari suamiku, anak ini anak kamu. Kamu bisa teh DNA kalau nggak percaya.""Hum, nanti aku pikirkan. Sekarang apa mau kamu?""Apa yang bisa aku lakukan sekarang? Tempat tinggal tidak ada, rumah akan di jual.""Kita cari kontrakan. Bisa kamu keluar dari ruangan ku?" "Iya, ya, pulang kerja aku tunggu di tempat biasa." Selepas kepergian Andara pria itu mengusap wajahnya kasar. Salah melangkah dengan mendekati istri orang dan kini berimbas pada dirinya. Jika boleh jujur pria yang
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

43. Pecat

Keceriaan kembali dirasakan oleh Anggi setelah tinggal bersama dengan Arumi. Walau Duta semula menolak akan tetapi rengekan Salwa dan juga Anggi membuatnya menyerah."Jadi sekarang apa yang akan mas lakukan ke depannya?" "Entahlah, masa nggak tahu harus gimana lagi. Tapi yang pasti mas akan nyari rumah lebih dulu. Setidaknya aku tidak ingin merepotkan kalian terus, aku cari yang kecil kalau bisa tidak jauh dari rumah kalian melihat Anggi yang begitu nyaman bersama dengan Salwa, aku nggak tega kalau jauhan lagi,"Bayu terkekeh melihat tingkah sang kakak, sejak dulu Duta tidak begitu mengusiknya. Hanya saja ia akan menyakiti Bayu jika permintaan Yoga."Mereka anak-anak mas, sejak dulu mereka nyaman hanya saja ya, begitulah mas –""Iya aku tahu salah didik. Aku mengikuti keinginan Andara sehingga membuatnya jauh dari saudaranya dan ternyata tanpa kita sadari mereka sudah mengajarkan kebaikan untuk kita tapi sayang aku buta dalam hal itu.""Sudah, kita nggak usah membahas yang lalu sekar
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

44. Benalu

Hancurnya rumah tangga Duta dan Andara tak membuat Yoga dan Entik simpati justru sebaliknya mereka semakin gencar datang ke rumah Bu Laras agar bisa meminta uang dengan mudah, tidak ada gangguan atau harus dibagi dua dengan Duta. Anak mereka yang sebenarnya sudah bisa mandiri terlebih di rumah mereka ada art yang bisa menjaga mereka namun sayang mereka tidak ingin memberikan kesempatan Bu Laras untuk mencari Anggi terlebih mereka juga selalu menumpang makan di rumah Bu Laras. "Mas orang tua aku mau ke sini, kamu harus siapin uang dulu. Kamu tahu kan kalau mereka sedang ada masalah di kampung,""Kenapa harus minta uang lagi sama aku? Kamu kan kerja urus aja keluarga kamu.""Kamu jangan kayak gitu dong Mas orang tuaku juga orang tua kamu, orang tua kamu juga orang tua aku. Kita sudah menikah, otomatis orang tua kita akan bertambah.""Ya, tapi orang tuaku nggak kayak orang tua kamu. Sebentar uang beli ini sebulan bisa sampai empat kali orang tua kamu minta uang. Kamu pikir di sini pohon
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

45. Kamu Usir Ibu?

Entah julukan yang pantas untuk seorang anak seperti Yoga, menuruti semua keinginan mertuanya untuk tinggal di rumah Ibunya. Entik yang pada dasarnya tidak suka memberikan pilihan sulit pada Yoga. Akan di sayangkan pria jangkung itu justru memilih mengikuti keinginan istrinya."Buk!""Yoga, kamu baru datang? Kemana kemarin nggak mampir? Entik masak?" "Nggak buk, aku cuma lagi mikir aja."Bu Laras mengerutkan keningnya memperhatikan wajah kusut Yoga. "Kamu ada masalah sama Entik? Ibu minta kalian jangan kayak Duta sama Andara. Mereka bercerai hanya karena perselingkuhan,""Bukan itu buk, tapi aku pusing gimana mulainya,""Cerita sama ibu, masalah apa yang kalian hadapi?""Buk, kami tinggal di sini ya tapi –""Tapi, apa?" "Ibu tahu kan kalau Entik tidak suka ramai jadi Entik,""Ibu nggak masalah kalau kalian tinggal di sini. Rumah ini jadi rame, Yoga kapan kamu pindah ke rumah ibu?"Yoga memberanikan diri menatap wanita yang telah melahirkannya, sejak dulu sampai detik ini tidak satup
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

46. Aku Bukan ATM Berjalan

Dengan sigap Entik merapikan kamar pribadi mereka. Ya, Entik harus tegas pada orang tuanya apa yang mereka lakukan salah. Entik tidak bisa harus mendengar kemarahan Yoga. Suara pintu kamar mandi terbuka Entik menghampiri Yoga yang tengah mengeringkan rambut dengan handuk. "Mau kopi mas?" tawar Entik. Mengambil alih handuk yang di letakan Yoga di kursi rias. "Kamu kenapa liatin aku kayak gitu sih?" sambung Entik, bukannya menjawab justru Yoga menatapnya intens. "Kamu ada di rumah tapi mobilnya nggak ada. Siapa yang pake?" Yoga tahu jika salah satu adik Entik memakai mobilnya. "Di pake Dian, katanya ada ketemuan sama temen kampus di restoran." "Sejak kapan?" "Pagi," "Pagi? Sampai sekarang belum pulang?" "Ya mas, kenapa?" "Kamu tanya kenapa? Dia perempuan Entik. Kamu tahu kehidupan di kota sama kampung itu beda. Suruh pulang sekarang, mas nggak mau dengar apapun masalah di mobil kamu nanti!" "Ya, mas." Yoga menyambar ponselnya baru saja menjatuhkan bobot tubuhnya s
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

47. Terpaksa

Perdebatan di antara mereka tidak terelakan kemarahan Yoga membuat Entik memilih merapikan semua barang miliknya dan juga anak-anak mereka. Tanpa membatah lagi mereka pergi dari rumah, sayang sebelum mereka pergi berapa pria berbadan besar berdiri di hadapan mereka."Kami tidak bisa menembus rumah ini jika kalian datang ingin mengambilnya? Silahkan ambill." Ucap Yoga, tidak peduli dengan teriakan orang tua Entik. "Mas –""Jika kamu kembali jangan pernah datang lagi ke rumahku." Tegas Yoga. "Anak sialan kamu Entik! Orang tua kesusahan kamu tinggalkan begitu saja. Jangan jadi anak durhaka kamu, Yoga kembali bagaimana dengan nasib kami kalau kami tidak ikut dengan kamu!!"Melihat keteguhan Yoga yang tidak bergeming meski umpatan demi umpatan terdengar membuat telinganya sakit. Bu Warsih dan Pak Bagas berlari mencari taksi untuk mengikuti Yoga.Sementara itu Bu Laras yang syok mendengar cerita Yoga mengenai rumah mereka yang di sita karena ulah orang tua Entik tidak kalah geram. Belum l
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

48. Rengekan Salwa

Andara membuka matanya aroma obat tercium menyengat di indera penciumannya."Ibu sudah sadar? Gimana buk, apa ada yang di rasa?" Andara melihat wanita berjas putih, tatapan matanya penuh rasa sendu. Rasa sakit yang kembali terasa membuatnya meringis."Dok sebenarnya saya sakit apa? Akhir-akhir ini perut saya sakit," Dokter muda itu hanya menghela napasnya, perut yang mulai membuncit itu kini tengah ia sentuh. Sebagai seorang dokter tahu yang di rasakan oleh Andara "Apa ibu merasakan nyeri ini sudah lama?" tanya dokter muda itu."Satu bulan ini dok. Apa ada sesuatu yang berbahaya?""Tidak ada buk, hanya saja ibu kurangi aktivitas malamnya. Nyeri itu di akibatkan terlalu sering dan lamanya ibu bermain," dokter itu menjelaskan dengan detail efek dari permainan yang di lakukan meski ada hal lain yang tidak bisa di ungkapkan oleh sang dokter.Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan Andara pulang ke rumah. Keadaan yang masih sama suami sirihnya belum juga pulang. Rasa lapar kini menyera
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

49. Kemarahan Arumi

Arumi menghentikan mobilnya jauh dari kediaman Bu Laras. Rasa penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan Ibu dari suaminya terlebih adanya keluarga kakak ipar pun tinggal di rumah peninggalan ayah mertuanya. Akan tetapi Arumi merasa janggal di mana mereka melewati rumah Bu Laras."Bunda, kenapa kita di sini? Kenapa Bunda tidak masuk ke dalam saja?" tanya Salwa, bingung."Ya, sayang. Kita harus melihat dulu apa yang sebenarnya terjadi sama nenek, jika mereka jahat sama nenek kita harus menolong nenek, sekarang Salwa diam ya." Kata Arumi, yang di angguki Salwa."Arumi, Salwa, Bu Wati, kalian sedang memantau bu Laras?" tanya Bude Murni, tetangga sekaligus matan art Bu Laras."Ya, bude. Loh Bude sudah pulang?" Arumi mengerutkan keningnya melihat Bude murni yang kini ada di depannya bahkan ia baru pulang dari warung."Bukannya sudah pulang nak Arumi. Tapi sudah beberapa bulan yang lalu Bude tidak lagi kerja di rumah ibu mertuamu," Bude Murni menceritakan bagaimana ia dikeluarkan dari pek
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

50. Karma

Bayu merengkuh tubuh wanita yang melahirkannya, dadanya sesak melihat wanita yang biasa berpakaian bagus dan wajahnya yang kinclong kini berubah hampir tidak di kenali."Dek –""Ajak masuk dulu mas. Aku siapkan makan malam sebentar," "Yang dikatakan Arumi itu benar nak Bayu, ajak ibumu masuk ibu akan bantu Arumi di dapur," Bayu membantu Bu Laras untuk duduk di ruang keluarga, melihat penampilannya saat ini sungguh miris."Buk minum dulu ya," Arumi memberikan teh hangat pada Bu Laras. Setelah tenang Bayu mencoba bertanya, apa yang sebenarnya terjadi pada Ibunya. Dengan suara terbata Bu Laras menceritakan awal kedatangan Bu Warsih dan keluarganya hingga rumah yang mereka tempati di ambil alih oleh rentenir."Jadi mas Yoga diam aja liat ibu di perlakukan tidak adil sama mereka?" tanya Bayu, lirih. Dadanya gemuruh mendengar penuturan Ibunya, rumah penuh kenangan itu kini beralih pada orang lain."Jadi ini semua karena ulah keluarganya mbak Entik, buk?" Bu Laras kembali mengangguk."Mun
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status