"Ahh, Mas Jalu juga pasti bisa menebak hal itu kan? Karena Kirana mengartikan kata kebodohan sama dengan kegelapan, dan kegelapan hanya ada di malam hari.Maka Kirana mengira, yang dimaksud bulatnya cahaya dalam kalimat di atasnya pastilah cahaya rembulan di malam hari.Hanya begitu saja kok pemikiran Kirana mas," ujar Kirana dengan wajah merona merah, dia malu disebut pandai oleh Jalu.Namun juga ada rasa senang dalam diri Kirana, karena Jalu adalah orang yang jujur mengungkapkan pujiannya."Bulan Purnama! Ya, bulan purnama! Akhirnya aku menemukan jawaban petunjuk itu melalui kamu Kirana," Jalu berseru senang sekali, hingga tanpa sadar dia mendekap Kirana dalam pelukkannya.Dan sesuatu rasa yang aneh menyerang dalam diri Jalu, suatu hasrat yang dulu pernah di lampiaskannya pada Ratri.Ya, ada kerinduan dalam diri Jalu untuk kembali merasakan kenikmatan itu kembali. Karenanya secara otomatis Jalu mempererat pelukkannya, dan menundukkan wajahnya menatap gadis jelita dalam dekapannya. K
Baca selengkapnya