Jaka Tandingan duduk di sebuah batu besar di tengah hutan yang sunyi. Sejak kedatangannya di Suku Wanuara, ia merasa seperti terperangkap dalam pertempuran yang tidak bisa ia menangkan. Meskipun kekuatannya luar biasa di medan tempur, ia merasa bahwa di sini, di benua utara, kehebatannya belum cukup. Ia membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar kekuatan fisik.Keringat mengalir di dahinya, bukan karena lelah fisik, tetapi karena tekanan yang dirasakannya. Pelatihannya selama ini bersama Gema dan Roro mengajarinya banyak hal, tetapi ada bagian dari dirinya yang tahu bahwa ia harus menempa dirinya lebih jauh.Disuatu pagi cerah, ketika Jaka tengah merenung, seorang pria jangkung dengan pakaian kulit berwarna gelap menghampirinya. Tubuh pria itu kokoh seperti batu karang, namun gerakannya lembut, hampir tak terdengar di antara dedaunan kering yang tersebar di tanah. Tatapan matanya dingin, penuh dengan pengalaman bertarung dan kesunyian. Dialah Ki Rakabumi, seorang pendekar tua yang te
Last Updated : 2024-11-15 Read more