All Chapters of Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.: Chapter 181 - Chapter 190

236 Chapters

Bab 182. Novi pindah.

Astaghfirullahaladzim Sebenarnya aku tidak ingin begini kepada saudara-saudaraku. Kesannya aku tidak ikhlas dan kesannya aku tidak menghormati mereka, tapi kalau aku tidak begini mereka tidak akan tahu diri. Yang ada nanti malah mempermalukan diri sendiri dan aku tidak mau itu karena keluarga Mas Danu itu mulutnya pun pedas-pedas. Apalagi Mbak Lili bisa sepanjang hidup mereka akan dibahas yang berimbas padaku.Kutinggalkan obrolan di WA grup dan aku lebih memilih untuk kembali menyusun rencana bersama dengan Mama Atik, ibuku dan juga mertuaku. Rencana agar apa yang menjadi tujuan utama kami berjalan lancar.“Assalamualaikum Ita!] Baru saja aku akan memulai obrolan dengan orang tuaku, Mbak Wulan dan Mbak Fitri tergopoh-gopoh datang ke rumah sepertinya ada sesuatu yang terjadi.“Waalaikumsalam Mbak, mari masuk! Ada apa sih, rame-rame ke sini? Ya, Allah spesial banget rumahku ini dari kemarin kedatangan tamu jauh,” candaku.“Ada sesuatu yang penting. Ayo, cepat kita keluar itu loh ada se
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 183. Ternyata Babu.

Sesampainya di rumah Novi, kami dikejutkan oleh keadaan di mana semua barang-barang ditutup dengan kain agar tidak berdebu. Sofa, TV, Gucci, pokoknya semuanya ditutup dengan baik. Sedangkan Novi sedang menangis di dapurnya. Kami bertiga salam pun tidak dijawa oleh dia. Beruntung kami bertemu suaminya yang juga sedang kesal dan bingung. “Kami, mau bertemu dengan Novi, apa bisa?” tanya kami kepada suami Novi.“Bisa Mbak Ita. Silakan masuk saja! Tapi, memang ada apa, ya, tidak ada kepentingan lain selain bertemu saja, kan?” tanyanya penuh selidik. Kami bertiga saling bertatapan bingung kenapa suaminya Novi sepertinya sangat menginginkan agar Novi tidak bertemu dengan orang lain?“Memangnya kenapa, ya, Mas? Memangnya salah kalau kami ketemu dengan Novi? Kita kan, tetangga?" tanyaku lagi.“Tidak ada apa-apa. Saya hanya tidak ingin istri saya di tagih hutang lagi. Pusing kepala saya, hari ini sudah tiga orang yang telepon dari subuh sampai jam 11.00 siang ini menagih hutang yang jumlahny
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 184. Tak tahu diri.

“Novi-Novi rupanya kamu di sini cuma numpang disuruh majikan jagain rumah selama dinas di luar negeri. Oh, gayanya aja selangit tidak tahunya cuma babu! Aku bilangin, ya, Nov ... ubahlah sifat kamu itu kalau kamu ingin dihargai banyak orang. Untung saja kamu masih punya rumah kalau tidak halah paling juga kamu ngontrak, tuh di pasar sana 500 ribu sebulan. Turun derajat, harta orang di bangga-banggain malu nih ye, kalau aku sih malu banget!” sahut Mbak Fitri lagi.“Iya, betul tuh, kalau enggak punya rumah yang sudah selesai direhap palingan juga ngontrak di pasar 500 ribu sebulan. Aduh aku tidak bisa bayangin deh! Gimana reaksi warga sini seandainya tahu bahwa kamu di sini hanya sebagai seorang pembantu yang menjaga rumah majikannya, tapi mempunyai sifat angkuh sombong seperti milik sendiri,” sahut Mbak Wulan.“Apaan, sih, kalian sana pulang jangan datang lagi ke rumahku!” Usir Novi. “Enggak usah sok-sokan ngusir segala Nov! Kita juga bakalan pulang dari sini. Lagi pula ini kan, buka
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 185. Tak percaya.

"Gedek banget, ya, datang ke rumah Novi, bukannya dapat sambutan baik dan dia minta maaf juga sama kita malah dia mempermalukan kita begini seolah-olah kita adalah pengemis. Huuh, kesel banget aku, tapi aku berusaha sabar terus berusaha menjadi orang yang baik. Aku sudah memaafkan Novi, maaf, maaf, maaf, pokoknya di hatiku selalu aku tanamkan kata untuk memaafkan semua orang yang menyalahiku,” ucap Mbak Fitri.“Betul sekali apa yang Mbak Fitri ucapkan. Ya, sudah lebih baik kita tidak usah bahas Novi lagi. Dia sudah pindah dari lingkungan kita. Semoga saja suatu saat nanti kalau kita ketemu dengan Novi lagi, dia sudah benar-benar sadar dan menjadi orang yang lebih baik lagi,” sahutku. Jujur aku tidak malu membahas ini terus menerus. sebenarnya dari dasar hatiku pun aku sedih karena kehilangan Novi, tapi kalau fakta berbicara lain apa boleh buat? Mungkin ini yang terbaik untuk hubungan kami sebagai seorang teman dan juga tetangga.“Iya, betul apa yang kamu bilang, Mbak! Lebih baik ki
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 186. Kedatangan Mbak Susi.

“Alamak kayak sama siapa aja! Ita juga adikku sendiri. Kamu dari mana, Ta, aku sudah datang dari tadi loh, enggak ada yang nyambut. Mamah Atik entah ke mana. Ibu entah ke mana. Kia entah ke mana cuma ada Mbak Asih itu di dalam terus. Mbak Asih itu ya, kenapa ada tamu kok, malah diam saja nyuekin kami malah asyik nonton TV,” ucap Mbak Susi lagi.Oh, rupanya Mbak Asih dan juga ibu mertuaku sudah pulang dari ngajinya.“Mbak Asih lagi sakit juga lagi hamil. Emosinya enggak stabil itu sebabnya mungkin dia mendiamkan Mbak Susi. Lagi pula anggap saja rumah sendiri, kalau datang ke rumahku haus tinggal ambil minum di belakang. Suami dibikinin kopi yang penting kan, di rumah ada orang ada Mbak Asih,” jawabku seraya masuk ke dalam Mbak Susi membuntutiku.MasyaAllah ... ternyata Mbak Susi membawa oleh-oleh hasil kebunnya.“Mbak Susi bawa hasil kebun sebanyak itu memang tidak susah kan, bawa anak dua. Motornya muat Mbak?” tanyaku.“Tidak susah, lah, Ta. Suamiku itu kan, sudah ahli dalam sopir me
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 187. Kedatangan Mas Roni.

Menurutku Mbak Asih sudah sembuh dan memang dia menepati janjinya untuk jadi lebih baik lagi.Lihatlah sekarang dia sudah menutup auratnya dan berusaha menjalankan semua perintah-perintah Tuhannya. Sedangkan orang-orang yang selama ini menghina dia bahkan belum melaksanakan suatu kewajibannya sebagai seorang muslimah yaitu menutup aurat.“Asih kesambet apa, Ta? Kok tumben amat dengar azan langsung salat?" tanya Mbak Susi padaku, dia masih saja asyik nonton sinetron ikan terbang.“Mbak Asih enggak kesambet apa-apa, Mbak, tapi dia sudah mendapatkan hidayah dari Allah subhanahu wa ta'ala, jadi dia memperbaiki dirinya untuk terus mendekatkan diri agar menjadi Insan Yang mulia di pandangan Tuhan," jawabku.“Masa sih, begitu drastisnya pasti ada sesuatunya kamu harus hati-hati Ta," ucap Mbak Susi lagi.“Mbak Susi ini aneh orang rajin ibadah dikomentarin, orang banyak maksiat dikomentarin. Sudah merasa hidupnya paling sempurna aja! Harusnya Mbak Susi tidak usah banyak komentar, tapi langsun
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 188. Tak mau lagi.

“Tidak Bu, aku tidak akan menjauhi Asih, dia istriku dan harus kembali padaku," jawab Mas Roni.“Kamu tuh, ya, dasar manusia tidak tahu diri untuk apa kamu cari-cari Asih, kamu mau menyakiti hatinya lagi gitu," teriak ibu lagi. “Ya, untuk kubawa pulanglah, Bu! Dia itu istriku. Aku menginginkannya sudah berapa hari tidak bertemu dengan dia, jadi aku berhak mencarinya!" jawab Mas Roni.“Istri, kamu bilang? Istri dari Hongkong! Asih itu udah minta pisah sama kamu. Dia sudah katakan semuanya pada Ibu bahwa dia sudah putuskan untuk benar-benar meninggalkan kamu. Jadi, kamu ke sini sia-sia saja! Cepetan pergi atau aku akan panggil RT untuk mengusirmu!” Ancam ibu.“Ibu, panggil presiden pun aku tidak takut, karena aku ke sini untuk mengambil istriku sendiri bukan orang lain!" Tantang Mas Roni."Eyalah ... dasar orang gendeng! Terserah kamu, orang Asihnya enggak mau kok, kamu paksa!"Ibu mertuaku masuk ke dalam rumah lagi tanpa memperdulikan ada Mas Roni. Ibu menutup pintunya dengan sanga
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

BAB 189. Pantang Menyerah.

Mbak Asih terlihat sekali marah pada mas Roni. Aku yang mendengar pengakuannya Mbak Asih pun rasanya ingin ikut marah.Bagaimana tidak yang namanya istri pasti ingin dinafkahi, ingin disayang, ingin diperhatikan, tapi Mbak Asih tidak mendapatkan itu semua dan yang membuatku salut adalah Mbak Asih tidak pernah bercerita pada siapa pun. Mungkin karena dia takut disuruh berpisah dengan Mas Roni karena waktu itu dia bucin atau juga mungkin karena dia sudah malas berbagi cerita.“Dik, percayalah, aku akan berubah. Aku akan menjadi suami yang baik untukmu. Aku akan menjadi pelindungmu seperti yang kamu inginkan. Aku janji! Sekarang waktuku akan aku habiskan bersamamu. Tolong, Dik, beri aku kesempatan sekali ini saja," ucap Mas Roni memohon.“Tidak bisa, kesempatan hanya berlaku sampai dengan satu atau dua kali dan aku sudah memberimu kesempatan sampai 5 kali! Kamu tidak pernah berubah sama sekali dan kali ini pun aku tidak akan pernah mau bersamamu lagi. Kita akhiri cukup sampai di sini!”
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 190. Tak goyah.

"Heh, kamu, Ita, enggak usah ikut campur urusan orang lain ya! Mau kamu teriaki maling atau perampok, aku tidak akan pernah takut! Karena aku datang ke sini untuk menjemput istriku sendiri!" Mas Roni ini benar-benar bebal sekali. otaknya enggak dipakai.“Ayo, Dik, kita pulang pokoknya kamu harus ikut aku!" Mas Roni kembali menarik lengan Mbak Asih, tapi Mbak Asih kali ini tidak tinggal diem dia menggigit lengan Mas Roni hingga Mas Roni teriak histeris karena kesakitan. Tiba-tiba dari dalam rumah ibu datang dan membawa air seember penuh dan menyiramkannya pada Mas Roni, jadilah emas Roni basah kuyup aku dan Mbak Asih segera masuk ke dalam rumah. “Aku sudah katakan sama kamu, ya, Roni, untuk tidak datang lagi ke sini mencari anak Ibu! Asal kamu tahu, ya, Ibu tidak pernah merestuimu lagi dengan Asih! Kamu sudah punya istri baru dan juga ana. Lebih baik kamu fokus kepada dia, kasihan anak istrimu!" teriak Ibu.“Silakan saja, Ibu, mau bicara apa pun, aku tetap tidak akan pernah mau
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 191. Video dari Novi.

Hari ini aku mendapat WA dari Novi ternyata dia mengirimkan video permintaan maaf padaku.Aku sungguh terharu sekali, rupanya Novi melakukan itu agar dia tidak dibully orang dan agar dia disukai banyak orang, tapi ternyata akibatnya sangat membuat dirinya malu. {Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ita. Selamat pagi, kamu lagi ngapain? Biasanya sepagi ini aku sudah memperhatikan rumahmu. Apakah kamu sedang beberes atau sedang menikmati secangkir kopi bersama roti panggang makanan ala orang londo, biasanya sepagi ini aku akan selalu kepo. Apakah kamu sudah mengantarkan suamimu ke depan untuk berangkat kerja atau kamu sedang bermain di teras bersama Kia. Biasanya sepagi ini aku sudah kepo, apakah kamu sudah belanja ke warung atau sudah membagikan nasi kotak kepada orang lewat.Ita maafkan atas semua salah dan khilafku padamu sungguh aku tidak bermaksud untuk menipumu ataupun memfitnahmu. Semua itu terjadi spontan begitu saja. Aku tahu aku salah, tapi egoku tidak mau kalah.Ita,
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
24
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status