All Chapters of Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.: Chapter 101 - Chapter 110

149 Chapters

Bab 102. Muka badak.

“Mas Danu dan yang lainnya lagi salat, ya? Kamu kenapa masih main HP. Kan, harusnya kamu salat juga. Orang itu kalau istirahat gunakan waktu semaksimal mungkin! Salat Zuhur, jadi nanti kalau ada ramai pelanggan kalian semua sudah salat,” tegurku pada Maya.“Anu, itu, Ta, aku lagi enggak salat makanya main HP,” jawab Maya. Dasar alasan saja kan, lebih baik dia makan siang dari pada main HP tidak guna begitu.“Ya, sudah kamu sana makan siang kalau nunggu nanti keburu toko rame!” titahku pada Maya.Dia terlihat kesal, tapi dia tetap mengambil kotak bekal di tasnya lalu memakannya tanpa menawariku.Amarahku masih kusimpan. Aku akan meluapkannya nanti ketika ada Mas Danu.Jadi, Mas Danu tidak bisa berdalih dengan alasan apa pun lagi dan aku ingin melihat ekspresi langsung dari keduanya.Waktu menunggu Mas Danu yang biasanya 20 menit terasa sangat cepat sekarang ini terasa sangat lama. Mungkin dikarenakan aku menahan amarah yang mengebu-gebu.“Assalamualaikum ... Masya Allah, Dik, kam
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 103. Karim.

“Joko, ayo, cepetan kamu makannya! Aku sudah tidak betah lama-lama di sini!” ajak Maya pada Joko untuk segera kembali di toko ke dua kami."Sombong banget kamu, kalau kamu enggak betah di sini boleh kamu pergi dari sini! Enggak usah kerja lagi di sini. Astagfirullah ada ya manusia seperti kamu, Maya. Sekali lagi kamu berani macam-macam denganku, maka tidak ada toleransi apa pun lagi untukmu. Kamu, kupecat, paham kamu?!" bentakku pada Maya. Aku sudah benar-benar hilang kesabaran untuk menghadapi sikapnya yang absurd itu.“Bu—kan begitu maksudnya. Bukan enggak betah di sini. Maksudnya aku ingin cepat-cepat sampai ke toko aku ingin cepat-cepat istirahat,” jawab Maya terbata-bata.“Aku tidak pernah percaya lagi padamu, Maya. Jadi, apa pun yang kamu katakan masuk kuping kananku dan keluar kuping kiriku. Ingat, ya, sekali lagi kamu ngomong macam-macam di sini, maka tidak segan-segan akan memecat, camkan itu!”Maya mengangguk ketakutan lalu melirik pada Mas Danu kemudian dia duduk ber
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 104. Rayuan Danu.

Kenapa mereka menertawakanku, harusnya mereka mendukungku. Untung saja aku ini baik hati kalau tidak sudah pastikan mereka akan kupotong gajinya.“Sudah jangan malu-malu begitu aku saja tahu kalau kamu itu takut kehilanganku, Dik. Sama seperti aku yang takut akan kehilangan kamu. Pokoknya cintaku padamu, Nyai, tak akan pernah luntur seperti sabun mandi. Cintaku kepadamu, Nyai, akan abadi sampai ke surganya nanti. Itulah doa-doa yang selalu aku panjatkan di setiap sujudku."Lagi-lagi mendengar pernyataan Mas Danu justru ketiga temannya itu makin tertawa terbahak-bahak dan juga mengaminkan ucapan Mas Danu. Aku sebenarnya tersanjung, tapi juga malu. Mas Danu merayuku di depan orang lain tentu saja ini membuatku semakin salah tingkah.“Danu, agaknya aku harus berguru sama kamu ini agar aku bisa merayu istriku di rumah. Biar istriku itu makin cinta juga padaku,” ucap Joko.“Loh, kenapa musti belajar padaku? Aku saja belajar pada Karim, tadi itu. Karim saja bisa merayu Maya yang notabene b
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 105. Meringankan beban orang lain=investasi kebaikan untuk diri sendiri.

Aku dan Mas Danu kembali tertawa terbahak-bahak karena ceritaku yang lucu. Sampai keluar air mata.“Terus gimana nasibnya Mbak Novi dan mobilnya, Dik?” tanya Mas Danu.“Mungkin pada akhirnya berhasil. Karena tadi aku tidak melihatnya sampai selesai. Aku hanya melihat sebentar sekali langsung pulang karena tadi Mamah Atik dan Novi sempat adu mulut sebentar.”“Semoga saja bisa diambil mobilnya karena sayang sekali itu kan, mobil baru kalau lecet sana-sini biaya perawatannya sangat mahal.”“Kalau mobil begitu biasanya kan, ada asuransinya, Mas. Jugaan masih masa garansi jadi aman-aman saja.”“Aamiin ... semoga saja begitu soalnya kasihan Mbak Novinya takutnya nanti pas suaminya pulang tiba-tiba tidak terima kalau mobil barunya nyungsep di got kan, yang ada malah mereka perang mulut.“Iya, semoga saja, begitu. Tadi itu pas kami pulang dari lihat mobil Novi yang kecemplung got, Mbak Asih sedang video call dengan Mas Roni. Mamah Atik sampai kesal jadinya aku tadi matiin Wi-Fi-nya. Aku
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 106. Selfi Maya.

“Terus sekarang, Mbak Ning masih di rumah Mas, dia bilang padaku untuk menyampaikan salamnya padamu. Katanya MBak Ning pulangnya nanti nungguin kamu kalau sudah ada di rumah.”“Bagus itu. Alhamdulillah ... kalau Mbak Ning begitu semoga selamanya dia akan bersikap begitu kepada kita,” jawab Mas Danu dengan sungguh-sungguh mencerminkan bahwa dia adalah benar-benar orang baik yang tidak meminta apa pun pada orang lain.“Sebenarnya bukan hanya itu Mas, tapi ada sesuatu. Ada udang dibalik rempeyek itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan Mbak Ning.“Emang kenapa Mbak Ning, kok, ada udang dibalik rempeyek segala. Enak loh, Dik.”“Mas, jangan bercanda terus ini aku lagi serius rajukku.”“Ya, sudah, Mas, tidak bercanda. Ada apa dengan Mbak Ning. Coba ceritakan secara beruntun biar Mas ini tidak penasaran dan juga tidak suuzon pada dia.”“Mbak Ning, minta uang sangu padamu untuk anak-anaknya makanya dia rela pulang malam demi menunggu kedatangan kamu.”“Oh, kalau hanya itu Mas bisa kab
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 107. Berkunjung.

"Ada apa nih, Dik, kenapa kelihatannya bete begitu?” tegur Mas Danu.“Bete, Mas. Jengah dengan kelakuan Maya. Lihat saja ini Maya, dia foto-foto pakai HP kamu, ada banyak sekali dengan berbagai gaya mana belahan dadanya rendah sampai kelihatan itu auratnya,” jawabku kesal seraya aku sodorkan HP Mas Danu“Aku tidak mau melihatnya, Dik, cepat hapus aja. Bukankah melihat aurat orang lain dengan disengaja itu adalah dosa? Apakah kamu mau suamimu ini terjerumus dalam dosa?” jawaban Mas Danu.Aku tersenyum lebar mendengarkan jawaban Mas Danu. Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan aku suami yang begitu baik. Semoga saja selamanya Mas Danu akan bersikap seperti ini.“Halah yang benar enggak mau lihat HPmu?” Ledekku pada Mas da Danu, meski sebenarnya hatiku kesal sekali.“Beneran. Apaan sih, Dik? Malah menggoda begitu sudah buruan hapus sebelum setan mempengaruhi pikiranku,” jawab Mas Danu lagi.Sekarang aku hapus semua foto yang ada di HP Mas Danu
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 108. Kejadian di rumah Maya.

Adiknya Maya seorang tuna wicara aku paham betul bagaimana seorang tuna wicara itu berteriak. Suaranya seperti mulut kita di bekap oleh orang lain, begitulah teriakannya.Takut terjadi sesuatu pada adiknya Maya, aku putuskan untuk masuk ke dalam. Lewat pintu depan dikunci, jadi aku mutar ke belakang untung saja pintu belakang sedikit terbuka.Pintu yang terbuat dari anyaman bambu itu segera aku geser untuk memberi ruang padaku masuk ke dalam.Aku lihat di sekeliling tidak ada siapa pun. Lalu suara tadi dari mana? Aku memutuskan untuk pergi lagi, tapi baru saja melangkahkan kaki beberapa langkah adiknya Maya berteriak lagi.Aku bergegas menuju kamar. Astagfirullah pemandangan yang sangat menjijikkan terjadi pada adiknya Maya. Dia sedang dipaksa oleh seseorang untuk melayani hawa nafsunya.Begitu melihat kedatanganku orang itu kaget lalu memakai celananya dan berusaha kabur. Orang itu berusaha untuk memukulku, tapi aku lebih gesit menghindar dan mengambil ganjalan pintu yang terbuat
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab. 109 Tak terima.

Aku segera menghubungi Mas Danu. Aku mungkin akan pulang terlambat karena ada masalah di sini. Aku jelaskan juga kepada Mas Danu bahwa masalahnya bukan sesuatu yang menimpaku, tapi menimpa keluarga Maya.Perwakilan warga memanggilku dan juga adiknya Maya untuk segera datang ke tempat Pak RT.Adiknya Maya memelukku erat sekali dan dia mengucapkan terima kasih karena aku sudah menolongnya. Ya, Allah ... ternyata firasatku mengatakan benar bahwa keinginanku untuk datang ke rumahnya Maya adalah sesuatu yang tepat jika aku tidak datang ke sini pasti kejahatan itu belum terungkap.Aku mengangguk mengiyakan ucapan adiknya Maya, meski aku tidak paham apa yang dikatakan adiknya Maya, tapi aku tahu bahwa dia mengucapkan terima kasih kepadaku.Air matanya terus mengalir tidak mau berhenti luka batin yang diderita adik Maya sungguh-sungguh ikut menggoreskan luka pada siapa pun yang mengenalnya.Tujuanku datang ke sini untuk memberi tahu kelakuan Maya kepada ibunya justru dihadapkan dengan fakta l
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 110. Nasib adik Maya.

"Bukti sudah ada, kamu tidak bisa mengelak lagi. Biarkan nanti polisi yang memeriksanya.”“Apa Polisi? Tidak! Aku tidak mau anakku dipenjara. Anakku tidak bersalah ini pasti si, perempuan bisu itu yang sudah menjebak anakku!”“Pak RT, kita cari jalan damai saja jangan penjarakan anakku. Kalau terbukti bersalah aku siap menikahkan anakku dengan perempuan itu,” jawab laki-laki yang ada di samping Rizal, sudah aku pastikan itu adalah bapaknya.Aku memberitahu Nok dengan bahasa isyarat yang aku tahu. Nok, menggeleng kemudian dia menangis lagi berteriak-teriak tidak mau dinikahkan dengan Rizal.“Aku, sebagai Budenya Nok, tidak akan pernah sudi menikahkan Nok dengan laki-laki seperti Rijal. Biarkan saja dia membusuk di penjara!”“Iya, betul sekali itu! Memang harus dipenjara. Penjahat kelamin seperti dia tidak akan pernah berubah kalau tidak mendapat hukuman yang berat. Karena yang menjadi tersangkanya tidak bisa menjamin di kemudian hari bahwa dia tidak akan melakukan kejahatan yang sama k
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 111. Yakin tak bersalah.

Aku mengakhiri panggilan telepon dengan Mas Danu dan kembali fokus pada sidang yang sebentar lagi akan digelar.Azan asar berkumandang, jadi kami memutuskan untuk salat asar dulu setelah itu barulah dilakukan persidangan.Beberapa polisi sudah datang ke sini dan menjaga ketat agar Rizal tidak dibawa pulang oleh kedua orang tuanya.Pengecut sekali sejak tadi hanya diam saja menunduk tidak berani mengangkat wajahnya. Sedangkan untuk Nok, sudah sedikit tenang karena budenya dari tadi mencoba menenangkan Nok.Aku meminta izin kepada Bu RT sebentar untuk melaksanakan salat asar.Bu RT memberikan tempat kepada kami jadi aku dan bapak-bapak ibu-ibu di sini segera melaksanakan salat asar terlebih dahulu.“Kita salat dulu, ya, Nok, kita serahin semuanya pada Allah, Nok. Mengadulah kepada Allah nanti Allah akan menolong. Ayo salat dulu, Bude bantu!” ajak Budenya pada Nok.Nok mengangguk lalu secara bersama-sama kami masuk ke dalam untuk mengambil wudu dan salat asar. Bergantian mukena. Sedang
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status