"Sudah, Bu, aku males dengarnya. Berisik tahu enggak! Aku 'tuh enggak mau masukin omongan negatif apa pun yang dilontarkan orang pada diriku. Mendingan aku berbuat sesuka hatiku yang membuatku bahagia pasti Ibu paham, dong!” jawab Mbak Ning.“Iya, Ibu, paham. Ya, sudahlah Ning, terserah kamu saja yang penting Ibu sudah menasehatimu, jadi jangan salahkan Ibu kalau suatu saat nanti kamu kenapa-kenapa. Ya, sudah, sana pulang sudah malam ini!"“Ibu, mengusir kami? Lah, yang punya rumah aja belum nyuruh kami pulang kok, Bu! Kok, lama-lama Ibu tega dan jahat sekali, ya, sama aku? Mentang-mentang sekarang sudah ikut Ita, hidupnya enak. Ingat enggak dulu Ibu waktu susah siapa juga yang ngasih Ibu makan tiap bulan kalau bukan aku, kok, sekarang Ibu semena-mena, ya, kesel aku sama ibu!”“Kapan kamu ngasih Ibu? Dulu waktu Ita susah, waktu Ibu susah itu juga uang Ibu yang Ibu kasih ke kamu. Ibu kan, punya penghasilan ladang, sawah, dan kebun sayuran, lah kamu ngasih uang Ibu sebulan dua ratus
Last Updated : 2024-11-29 Read more