Semua Bab Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood: Bab 31 - Bab 40

126 Bab

Bab 31 Blackwood Party

Elena tiba di restoran favoritnya dan Lidya, beberapa menit lebih awal dari yang direncanakan. Dia memilih meja di sudut yang sedikit tenang, tempat mereka biasa duduk saat ingin berbincang tentang banyak hal, tanpa khawatir mengganggu pelanggan lain. Tak lama, Lidya datang dengan senyuman lebar di wajahnya. Elena melambaikan tangan, mengisyaratkan Lidya tempat dimana dia harus duduk.“Maaf terlambat,” tukas Lidya. “Tidak masalah, aku baru saja tiba,” balas Elena, tersenyum. Bertemu Lidya memang menjadi healing tersendiri untuk Elena.Mereka memesan makanan seperti biasa—Lidya memilih salad alpukat dengan lemon vinaigrette, sementara Elena memi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-30
Baca selengkapnya

Bab 32 Deep Talk

Mata Lidya menyipit, menahan kemarahan. Namun, dia tahu membalas Adrian di depan umum hanya akan membuat keadaan lebih buruk. Dengan kepala tegak, dia mengabaikan olokan itu dan justru melangkah masuk.“Lidya!” teriak Adrian, memanggil namanya.Lidya tidak peduli. Dia terus menerobos masuk, mengambil segelas anggur yang ditawarkan pelayan padanya. Persetan dengan Adrian! Umpat Lidya.Setelah olokan Adrian yang masih terngiang di telinganya, Lidya melangkah masuk ke dalam kerumunan tamu-tamu mewah di pesta itu. Lidya menarik napas dalam-dalam, berusaha mengabaikan amarahnya pada Adrian. Pria itu memang gemar sekali merundungnya. Kerumunan orang-orang dengan gaun dan ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-30
Baca selengkapnya

Bab 33 I Love You

Adrian membuka mata, lantas sadar ada Lidya yang kini dia duduki. Wanita itu masih belum sadarkan diri karena efek alkohol.“Sial!” umpat pria itu, lalu melompat dan menjauh.Dia bahkan berkali-kali mengusap bibirnya, merasa jijik. Adrian hanya merasa malu dengan dirinya sendiri, karena telah secara kurang ajar mencium bibir Lidya tanpa sepengetahuannya.Adrian mengacak-acak rambut, merasa kacau.“Jangan sampai dia tahu,” gumamnya pada diri sendiri.Setelah mondar-mandir gugup, Adrian memutuskan untuk keluar kamar itu. Dia memanggil salah satu pelayan dan menyuruhnya merawat Lidya.“Jangan sampai wanita ini tahu aku yang membawanya ke sini,” per
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-01
Baca selengkapnya

Bab 34 Ex

Meski suasana begitu romantis tadi malam, nyatanya tidak ada yang terjadi. Alex hanya mengecup cepat bibir Elena, kemudian pergi tanpa kata. Bahkan pria itu sempat tersenyum seakan sengaja ingin mengerjai Elena. Elena bangun pagi ini dengan mood berantakan, karena kejadian semalam. Dia mengacak-acak rambut, mencoba untuk menolak kenyataan tentang ungkapan perasaan Alex semalam.Saat Elena hendak beranjak menuju kamar mandi, ponselnya berdering. Dari Lidya.Elena : Kenapa telepon sepagi ini?Lidya : Tolong aku! Aku tersesat!Elena : Tersesat?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-01
Baca selengkapnya

Bab 35 Menghindar

Mata Shawn melebar saat melihat sosok Alex yang berdiri gagah di samping Elena. Pria itu jelas jauh dari bayangannya tentang seorang "pria tua kaya". Tidak ada sedikit pun kesan bahwa dia adalah pria yang jauh lebih tua—seperti yang Shawn cemoohkan sebelumnya.“Kamu teman istriku?” tanya Alex. Matanya sempat melirik Shawn, menilai pria itu tanpa banyak bicara.Shawn tersentak. Dia merasa canggung di bawah tatapan Alex yang mendominasi. Bibirnya bergetar sejenak, kepercayaan dirinya serasa menguap. "Aku … aku hanya berbicara dengan Elena," jawab Shawn gugup. Tatapannya kini beralih dari Elena ke Alex.Elena hanya menatap Shawn tanpa berkata apa-apa. Dia sendiri juga cukup heran dengan kedatangan Alex yang tiba-tiba. Bisa dibilang, baik Elena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-02
Baca selengkapnya

Bab 36 Suamiku

James melihat ketegangan yang mulai muncul di ruangannya dan dengan cepat mengambil alih situasi. "Kenapa kita tidak duduk dulu?" katanya, suaranya sedikit keras. "Aku yakin semuanya akan lebih jelas jika kita bisa lebih rileks,"Dia menunjuk ke kursi yang ada di depan meja kerjanya. Memberi isyarat agar Elena dan Pak Carter duduk. Elena ragu sejenak, matanya masih mencari tanda-tanda kebohongan di balik wajah Pak Carter. Namun, pada akhirnya Elena mengalah. Sambil menarik napas panjang sebelum mengambil tempat duduk.Pak Carter juga perlahan duduk, dengan postur yang lebih santai dari sebelumnya. Setelah semuanya duduk, James memecah keheningan yang membawah atmosfer canggung."Anda sudah mengatakan bahwa ini berhubungan dengan keluarga Blackwood. Tapi apa yang se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-02
Baca selengkapnya

Bab 37 Pria Lancang

Brak!Tiba-tiba James menggebrak meja, hingga Elena tersentak kaget. Lantas pria itu menarik napas dalam-dalam.“Haruskah kamu pergi?” tanya James, sepelan mungkin.Elena mengernyitkan dahi. “Memang harus begitu, kan?” Dia tidak mengerti dengan maksud pertanyaan James.“Kamu masih mempercayainya? Setelah apa yang dibilang Pak Carter?” James tidak menyerah. Dia memang tidak rela melepas Elena pergi.Elena semakin bingung. “Dia masih suamiku, James. You know that. Dia juga memegang kendali penuh atas perusahaanku,”“Aku akan mengeluarkanmu dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 38 Klien Baru

Tawa James tergelak. Tabitha benar-benar bisa mengimbangi candaan sarkas yang keluar dari mulut James. Harus James akui jika Tabitha cukup kuat dan tangguh untuk menjadi seorang rival.“Kutebak, tujuanmu datang ke sini bukan hanya untuk menyapa sesama rekan di bidang hukum, kan?” James bicara asal.“Aku terlalu lama tinggal di rumah sakit jiwa hingga hilang kewarasanku sendiri. Aku sudah tidak tertarik bekerja di bidang hukum,” sahut Tabitha santai.“Lalu apa tujuanmu datang?” tanya James. Sorot matanya kini berubah lebih serius.Tabitha mengeluarkan amplop cokelat tebal dari tasnya dan meletakkannya di atas meja, tepat di depan James. Amplop itu tampak berat dan penuh dengan dokumen. James menatap amplop tersebut dengan alis mengernyi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 39 Memimpin Blackwood

James otomatis mundur. Dia terdiam sejenak, terkejut mendengar pengakuan Tabitha. James tidak asing dengan nama Adrian Blackwood, meski tidak seterkenal Alexander."Adrian?" gumam James. Suaranya terdengar datar namun sebenarnya dia terkejut. "Adrian yang membebaskanmu dari rumah sakit jiwa?" ulangnya.Tabitha menatap James dengan bibirnya yang semula melengkung menjadi senyuman kecil yang penuh ironi. "Kau terkejut?”James mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya tajam menatap Tabitha. "Apa yang sebenarnya dia inginkan?"Tabitha mendesah pelan, lalu mengalihkan pandangannya. “Kamu tahu semua orang ingin menyingkirkan Alex. Aku tahu kamu pun juga,”James menggertakkan rahangnya. “Tidak ada urusannya denganku,”“Benarkah?” Tabitha tertawa menyindir. “Bukankah kamu tertarik pada istri mudanya itu?”Tabitha terdiam sejenak. "Dia tahu betapa aku menginginkan Sophia kembali. Adrian memberikan jaminan kalau aku bisa mendapatkan hak asuh atas putriku,”“Dia tidak akan menolongmu secara cuma-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

Bab 40 Makan Siang Bersama

Lidya terguncang hebat setelah Adrian memergokinya menguping. Dia memang sengaja melakukan itu, karena merasa pertemuan Adrian dan Tuan Thompson—di malam hari cukup aneh. Namun tidak pernah menyangka akan ketahuan.Nafasnya tersengal, bahkan ketika dia mencoba untuk tetap fokus menyetir mobil. Lidya tidak pernah melihat sorot mata Adrian seperti tadi. Sorot mata penuh kemarahan. Meski Adrian sering mengomelinya, namun tidak pernah menakutkan.Setelah memarkir mobil, Lidya bergegas masuk ke dalam gedung apartemen dan memencet pintu lift. Di tengah kecemasannya soal Adrian, Lidya juga teringat akan peristiwa malam itu di mansion Blackwood. Siapa yang membawaku ke dalam kamar itu?“Argh!” seru Lidya, memegangi kepalanya yang mendadak kesakitan ketika dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status