All Chapters of Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood: Chapter 41 - Chapter 50

126 Chapters

Bab 41 Feeling Sorry

Tabitha maju dengan langkahnya yang penuh percaya diri. Memandang Alex dan Elena secara bergantian. Bahkan dia sempat tersenyum miring, merasa menang karena berhasil membuat Alex dan Elena terkejut.Alex terus menyembunyikan Sophia di balik punggungnya. Sementara Elena berdiri dengan waspada.“Apa yang kamu lakukan, Alex? Aku datang ke sini untuk Sophia,” Tabitha tertawa menyindir melihat tingkah Alex yang begitu waspada.Tabitha dengan santai menarik salah satu kursi, dan duduk di sana. Dia memandang ke arah Sophia dengan tatapan lebih lembut.“Sayang, bagaimana kabarmu? Mama rindu sekali,” ucap Tabitha dengan mata berkaca-kaca.Namun Sophia tidak bergeming. Dia tetap bersembunyi di belakang punggung
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 42 Buat Dia Menyesal

Tabitha sudah pergi dengan mobilnya, tapi James masih di tempat. Dia berdiri di depan restoran tempat Elena dan Alex berada. Sesekali mengernyit merasakan sengatan sinar matahari siang.Semalam Elena sendiri yang menghubunginya mengajak bertemu. Tapi saat James menelepon, Elena justru menolak panggilan. Pria itu nekat datang ke mansion Blackwood demi melihat apa yang sebenarnya terjadi. Saat itulah dia melihat Tabitha dan memutuskan membuntuti gerak-gerik wanita itu.James mulai membuka ponsel dan memencet nomor Elena. Dia ingin memanggil wanita itu, meski tahu ada Alex di sisinya. James hanya ingin tahu reaksi Elena.***Sementara di dalam restoran, setelah berganti meja, Alex dan Elena bisa menikmati makan siang bersama Sophia dengan tenang. Anak itu memesan pasta alfredo dengan ayam panggang, hidangan favoritnya. Wajah Sophia tidak riang seperti sebelumnya. Namun anak itu sudah tidak lagi ketakutan.Jauh di lubuk hatinya, Elena sebenarnya kasihan akan Tabitha. Meski dia belum perna
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 43 Big Tragedy

“Lepaskan aku!” Elena memberontak, ketika dua pria tubuh besar yang mengangkatnya itu masuk ke dalam mansion.Vero berlari dengan wajah panik melihat kegaduhan itu. Dia buru-buru menyelamatkan Elena dan memerintahkan dua pria itu untuk keluar dari mansion sebelum Victoria dan Sophia sadar sesuatu sedang terjadi.“Nyonya, apa yang terjadi?” tanya Vero.Elena masih mengatur nafasnya yang kesal. Meski cukup lega karena pria itu membawanya pulang, namun cara yang dilakukan Alex tetap tidak bisa dia terima.“Vero, apa aku boleh meminjam ponselmu?”Vero mengerjapkan mata. Cukup kaget. “M-maaf … Nyonya?”“Cepatlah! Aku butuh ponselmu!” Elena mendesak dengan wajah panik.“Anda … bisa menggunakan telepon di rumah ini, Nyonya,”Elena menggeleng keras. Setelah sedikit mengumpat tak jelas, dia berlari naik ke lantai atas menuju kamarnya. Elena membanting pintu dengan keras, tak lupa menguncinya dari dalam.Dia sangat panik. Alex berhasil menyita ponselnya, dan bisa jadi pria itu membongkar segala
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 44 Memegang Rahasiamu

Adrian melangkah keluar dari ruang kerja Alex. Dengan langkah cepat, dia berjalan menuju lift yang sudah terbuka di ujung lorong. Ketika pintu lift mulai menutup, Adrian mempercepat langkah dan berhasil menyelinap masuk pada detik terakhir.Di dalam lift, berdiri seseorang yang tidak Adrian duga akan bertemu di tempat ini—Lidya.Lidya tampak sedikit gugup saat menyadari kehadiran Adrian. Matanya tertuju pada lantai, seolah berusaha untuk tidak menarik perhatian. Namun Adrian adalah pria yang peka. Dia bisa merasakan kegelisahan Lidya hanya dari bahasa tubuh yang canggung.“Well, apa kabar?” Adrian membuka percakapan, senyumnya samar namun dengan nada yang sedikit mengejek.Lidya terpaksa menoleh ke arah Adrian, meski masih dengan tatapan gugup. "Baik," jawabnya pendek, tak berani menatap langsung.Tentu saja Lidya sudah sepenuhnya ingat tentang kejadian pesta di mansion Blackwood. Dia ingat jika Adrianlah yang membopongnya. Dan kini mereka harus berhadapan, Lidya terlalu malu untuk me
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 45 Bernasib Sama

Elena terkejut mendengar napas panjang dari Alex yang masih tertunduk sambil memeluknya seperti boneka. Ketika Elena mencoba untuk mengecek, Alex sudah memejamkan mata. Pria itu tertidur.Setelah percakapan panjang mereka—yang berakhir tak berujung pada akhirnya Alex lelah dan memutuskan untuk tidur sambil mendekap Elena.“Begini saja?” gumam Elena, lalu menghembuskan napas panjang.Elena tidak bisa bergerak, karena Alex mendekapnya dengan begitu erat. Dia tidak tahu apakah pria itu benar-benar terlelap, namun Elena tidak bisa melepaskan diri.“Kamu akan pergi lagi?” Tiba-tiba Alex membuka mata.“Lepaskan aku,” pinta Elena lirih.Alex mena
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 46 Informasi

Sudah sepekan sejak makan malam bersama Sophia dan Alex, namun Elena tidak juga mendapat kabar tentang James. Ketika dia mencoba menghubungi pria itu, nomornya selalu tidak aktif. Bahkan saat Elena menyempatkan sedikit waktu di sela-sela bekerja untuk datang ke kantor James, dia semakin terkejut. Kantor itu kosong. Dia juga tidak bisa menghubungi Mia, asisten James.Hari ini Elena mendapat tugas dari Alex untuk menjemput Sophia di sekolah dan mengantar anak itu menemui Tabitha. Alex tidak mempercayai orang lain untuk tugas sepenting ini. Dia hanya percaya pada Elena.Mereka bertiga bertemu di sebuah taman di pusat kota Riverton, karena tempat ini adalah tempat terbuka yang aman. Alex tidak ingin Tabitha tiba-tiba menculik Sophia.“Kenapa aku harus bertemu Mama?” tanya Sophia, duduk dengan cemas di samping Elena.“Mama kangen sama kamu,”“Tapi … ““Sophia,” Elena sengaja memotong. Dia tersenyum hangat ke arah gadis kecil itu. “Mama sudah jadi orang baik. Mama tidak akan meninggalkan ka
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 47 Keseimbangan

Sudah sepekan sejak makan malam bersama Sophia dan Alex, namun Elena tidak juga mendapat kabar tentang James. Ketika dia mencoba menghubungi pria itu, nomornya selalu tidak aktif. Bahkan saat Elena menyempatkan sedikit waktu di sela-sela bekerja untuk datang ke kantor James, dia semakin terkejut. Kantor itu kosong. Dia juga tidak bisa menghubungi Mia, asisten James.Hari ini Elena mendapat tugas dari Alex untuk menjemput Sophia di sekolah dan mengantar anak itu menemui Tabitha. Alex tidak mempercayai orang lain untuk tugas sepenting ini. Dia hanya percaya pada Elena.Mereka bertiga bertemu di sebuah taman di pusat kota Riverton, karena tempat ini adalah tempat terbuka yang aman. Alex tidak ingin Tabitha tiba-tiba menculik Sophia.“Kenapa aku harus bertemu Mama?” tanya Sophia, duduk dengan cemas di sampin
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Bab 48 Tidak Tulus

Lidya benar-benar tidak bisa mempercayai pandangannya pagi ini. Adrian duduk di lobi apartemen, dan berdiri dengan tatapan tajam saat melihat Lidya keluar dari lift. Pria itu dengan langkah tergesa mendekati Lidya.“Apa kamu baik-baik saja?” desak Adrian, tampak tidak sabar.Lidya mengerutkan kening. “Aku baru saja turun dari kamarku,” Dia angkat bahu, tak paham dengan maksud perkataan Adrian.“Kamu ke kantor bersamaku!” Pria itu menarik pergelangan tangan Lidya.Namun tidak seperti kemarin, Lidya kali ini berontak. Dia menepis tangan Adrian, dan balik menatap pria itu tajam.“Aku tahu kamu bosku, tapi sikapmu makin lama makin kurang ajar!” hardik Lidya, benar-benar geram.Adrian sedikit tercengang dengan makian itu. Dia diam, lalu semakin mendekat dan membungkuk di hadapan Lidya. Sengaja agar matanya lurus menatap mata Lidya.“Kurang ajar katamu?” ulang Adrian. Dari tatapannya, terlihat jelas bahwa dia marah.Tapi Lidya tidak akan gentar. Dia makin menegakkan tubuh, mencoba untuk tet
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Bab 49 Selalu Menjagamu

Setelah menikah hampir satu tahun, ini adalah pertama kali bagi Elena mengunjungi Alex di kantor Blackwood Industries atas keinginannya sendiri. Hubungannya bersama Sophia–bahkan Tabitha perlahan mulai membaik. Namun Elena merasa bersalah pada Alex, karena sempat menuduhnya sebagai orang yang memenjarakan Tabitha–mantan istrinya sendiri di dalam rumah sakit jiwa.David dengan antusias mengantar Elena menuju lantai paling atas gedung itu, dimana ruang kerja pribadi Alex berada. “Hari ini Anda tidak sibuk, Nyonya?” tanya David, sedikit heran dengan sikap Elena.Elena menggeleng. Senyumnya cerah. “Bolehkah aku mengajak Alex keluar?”“Tunggu sebentar,” David mengecek jadwal kerja Alex melalui iPad yang dia bawa. “Se
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 50 Terlalu Cepat

Kereta berhenti dan suara pengumuman otomatis terdengar, mengumumkan nama stasiun tempat pemberhentian. Elena berdiri lebih dulu, meraih tangan Alex yang masih terlihat agak bingung. Meski begitu, pria itu tetap mengikuti langkah Elena tanpa protes.“Kita turun di sini?” tanya Alex, memandang keluar jendela kereta yang menunjukkan pemandangan pinggiran kota, jauh dari gemerlap gedung bertingkat yang biasa dia lihat.Elena mengangguk, tersenyum antusias. “Ya, kita akan menjelajah sedikit. Ada banyak tempat menarik di sini yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya,”Mereka melangkah keluar dari kereta dan berjalan di sepanjang peron yang dipenuhi oleh orang-orang biasa—pekerja kantoran, mahasiswa, bahkan beberapa keluarga dengan anak-anak kecil yang riang. Udara di sini berbeda, terasa
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status