Semua Bab Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood: Bab 21 - Bab 30

126 Bab

Bab 21 Makan Malam Keluarga

Vero bergerak cekatan di dapur mansion Blackwood, mengatur segalanya dengan teliti. Perintah Victoria jelas. Makan malam keluarga ini harus sempurna. Dia mempersiapkan menu terbaik yang selalu menjadi favorit keluarga Blackwood.Vero lantas mengarahkan para pelayan untuk menyusun meja makan di ruang makan utama. Setiap piring porselen dan serbet linen disusun rapi, dan bunga-bunga segar diletakkan di tengah meja sebagai hiasan. Vero tahu bahwa Victoria menginginkan kesempurnaan dalam setiap detail. Apalagi makan malam ini akan menjadi momen penting, mengumpulkan seluruh keluarga di bawah satu atap."Jangan lupa anggur merah yang Nyonya Victoria minta," Vero mengingatkan salah satu pelayan muda sambil mengawasi sisi lain dengan ketat.Sebagai kepala pelayan yang berpengalaman, dia tahu tugasnya adalah memastikan sega
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

Bab 22 Percaya Padaku

Tabitha muncul tiba-tiba menyerang Elena dengan wajah penuh amarah. Bibirnya menyeringai sinis, dan tatapannya begitu tajam. “Kamu harusnya sudah pergi!” desis Tabitha, mencengkeram kuat lengan Elena. “Aku sudah memberimu peringatan. Tapi kamu masih di sini, tetap di sisinya,”Elena meronta dan berusaha melepaskan diri. Namun cengkeraman Tabitha kelewat kuat. “Lepaskan aku!”Tabitha tertawa dingin. “Dia akan menghancurkanmu, seperti dia menghancurkanku,” Nada bicara Tabitha penuh dendam.Wajah Tabitha begitu dekat hingga Elena bisa merasakan napasnya yang memburu. “Apa maksudmu?” Di sela-sela ketegangan, Elena mencoba memancing Tabitha. Sekaligus dia ingi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

Bab 23 Lust Night

Tak lama, David mengetuk pintu dan Alex terpaksa menjauh dari Elena. Setelah Alex mengizinkan David untuk masuk, pria itu membuka pintu bersama seorang perawat laki-laki. Dia tampak seperti dokter, namun David memperkenalkannya sebagai seorang perawat.Perawat yang dibawa David itu dengan cekatan segera membersihkan luka di lengan Alex. Menjahit luka yang menganga, namun Alex tidak bereaksi. Padahal Elena sampai memalingkan muka karena ngilu melihatnya.“Anda harus mengoleskan salep ini dan minum antibiotik, Tuan Alex,” ujar sang perawat setelah selesai mengurus luka Alex.Alex melirik ke arah Elena. “Kamu dengar itu?” tanyanya.Elena mengerjapkan mata, tak menyangka Alex akan mengajaknya bicara. Dengan gelagapan Elena menjawab dan perawat itu sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

Bab 24 Perlawanan

Tabitha dibawa kembali ke rumah sakit jiwa dengan pengamanan ketat. Mobil hitam yang mengangkutnya melaju tanpa suara di jalanan malam yang sepi. Sementara Tabitha duduk di belakang, diapit oleh dua penjaga yang tak berkata sepatah kata pun. Tatapan Tabitha kosong, tapi sesekali bibirnya bergerak mengumpati Victoria dan Alex bergantian.Setibanya di rumah sakit, mereka langsung mengarahkan Tabitha ke bagian terisolasi di sana. Sebuah ruangan tertutup yang jauh dari pasien lain. Ruangan itu kecil, tanpa jendela, dan dindingnya dilapisi dengan bantalan putih tebal. Cahaya di dalamnya redup, hanya sebuah lampu kecil di sudut langit-langit yang menyinari ruang itu. Tabitha diturunkan di sana dengan paksa, tanpa banyak kata.“Kamu tega melakukan ini padaku?” desis Tabitha pada seorang perawat yang hendak menutup pintu. Sepertinya Tabitha mengenal perawat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

Bab 25 Pertemuan Mengharukan

Atas bantuan Adrian, akhirnya Tabitha bisa keluar dari rumah sakit jiwa itu. Dia mengernyitkan dahi merasakan teriknya matahari siang ini. Lantas menarik napas dalam-dalam, merasa sesak di dadanya menghilang tiba-tiba.Di depan gerbang, mobil hitam telah menunggu. Adrian sudah berdiri di samping pintu mobil itu, wajahnya tanpa ekspresi. Ketika Tabitha berjalan pelan mendekatinya, tangan Adrian otomatis membuka pintu belakang untuk Tabitha.“Masuk,” ucap Adrian datar, nyaris tanpa emosi.Tabitha tidak berkata apa-apa. Dia hanya melirik Adrian sebelum masuk ke dalam mobil. Mesin mobil menderu lembut saat Adrian mulai melaju keluar dari halaman rumah sakit. Diam-diam Tabitha memandang ke luar jendela, melihat bayangan rumah sakit yang semakin menjauh dari cermin. Tidak ada rasa penyesalan. Dia merasa akhirn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya

Bab 26 Tidak Seharusnya

Victoria duduk di salah satu kursi ruang makan sambil mengetukkan jemarinya di meja. Suasana hatinya sedang tidak tenang sepanjang hari ini. Bahkan secangkir teh bunga krisan kesukaannya pun juga tidak tersentuh.“Alex!” seru Victoria, menyadari kehadiran Alex ke ruang makan. “Kamu kemana saja seharian ini?”“Tentu saja bekerja,” jawab Alex tidak antusias. Dia sengaja datang ke ruang makan karena ingin mencari Elena, namun tidak ditemukan. “Apa Mama melihat Elena?”“Pentingkah?” Victoria menyahut dengan ketus. “Ada hal yang lebih penting dari istrimu itu!”Victoria berjalan mendekati Alex dengan cepat. Tampak raut tegang di wajahnya, seakan menyembunyikan sebuah kabar menghebohkan yang bisa saja memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya

Bab 27 Kebenaran

Adrian terdiam sejenak, tatapannya bergetar saat pistol itu diarahkan ke dahinya. Ruangan yang sebelumnya tegang kini terasa semakin sesak. "Alex, kau tidak perlu melakukan ini," kata Adrian, suaranya bergetar meskipun ia berusaha untuk tetap tenang.“Apa tujuanmu membawa Sophia ke ibunya?” Alex menyeringai, kemarahannya membara.Suasana menjadi tegang, seakan tidak ada yang berani untuk sekedar bernapas.Adrian berusaha mempertahankan posisinya. “Dia berhak untuk bertemu ibunya,”“Dan kau menganggap tindakan bodoh ini bisa membantunya?” Alex mendesak, tetap mengacungkan pistol di hadapan kepala Adrian. “Aku tidak akan membiarkan siapapun, termasuk kau mengancam keselamatan Soph
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

Bab 28 Peringatan Alex

“Kenapa tidak diangkat?” tambah Alex, sadar gelagat Elena mencurigakan.Elena buru-buru mematikan ponsel. Sialan. Umpat Elena dalam hati. Mengutuk James karena menelepon di saat yang tidak tepat.“Hanya spam,” Elena meletakkan kembali ponselnya. “Nomor luar negeri,”Namun Alex tidak percaya itu. Dia diam dengan mata seolah tidak berkedip saat memandang Elena.“Alex, sebaiknya kamu kembali ke kamarmu,” seru Elena, lantas berdiri. Dengan isyarat tangan dia mengusir Alex secara halus.Alex justru duduk di ranja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

Bab 29 Versus

Setelah selesai bekerja, James melangkah menuju restoran yang biasa dia kunjungi bersama Elena. Le Jardin, restoran yang mereka pilih itu selalu tenang, tersembunyi dari hiruk-pikuk kota. Ketika James tiba, Elena sudah duduk di meja yang biasa mereka tempati, matanya terlihat gelisah. Elena tahu ada sesuatu yang harus dibicarakan, namun tidak tahu apa yang akan James sampaikan.“Ada apa denganmu tadi siang?” cecar Elena, bahkan James belum sempat duduk.“Ada apa?” James pura-pura tidak paham.“Kamu bicara sendiri. Memukuli kepalamu seperti orang gila,” Elena memutar bola mata, mencoba mengingat tingkah aneh James tadi siang.Saat jam istirahat siang, Elena memang menyempatkan diri untuk datang menemui James di kantor detektif itu. Namu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-29
Baca selengkapnya

Bab 30 Selalu Peduli

Sesekali David melirik ke arah Alex yang duduk di kursi belakang. Tuannya itu terus diam setelah bertemu James, pria paling sengak yang pernah David temui. Tidak ada yang pernah begitu berani pada Alex selama ini. Itulah yang David tahu. Kecuali Adrian, yang mana pria itu adalah adik kandung Alex. Namun Adrian juga tidak berani macam-macam saat Alex sudah terlalu murka seperti kemarin malam.“David,” panggil Alex.David otomatis duduk tegak dan menyahut.“Aku ingin kamu menyadap ponsel Elena,”David sedikit tersentak. “Sadap, Tuan?” tanyanya untuk memastikan.Alex menatap keluar jendela, pandangannya kosong ke arah gedung-gedung kota. "Ya. Aku ingin tahu setiap pesan, setiap panggilan. Siap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status