Share

Bab 33 I Love You

Penulis: Dama Mei
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-01 14:21:11

Adrian membuka mata, lantas sadar ada Lidya yang kini dia duduki. Wanita itu masih belum sadarkan diri karena efek alkohol.

“Sial!” umpat pria itu, lalu melompat dan menjauh.

Dia bahkan berkali-kali mengusap bibirnya, merasa jijik. Adrian hanya merasa malu dengan dirinya sendiri, karena telah secara kurang ajar mencium bibir Lidya tanpa sepengetahuannya.

Adrian mengacak-acak rambut, merasa kacau.

“Jangan sampai dia tahu,” gumamnya pada diri sendiri.

Setelah mondar-mandir gugup, Adrian memutuskan untuk keluar kamar itu. Dia memanggil salah satu pelayan dan menyuruhnya merawat Lidya.

“Jangan sampai wanita ini tahu aku yang membawanya ke sini,” per

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 34 Ex

    Meski suasana begitu romantis tadi malam, nyatanya tidak ada yang terjadi. Alex hanya mengecup cepat bibir Elena, kemudian pergi tanpa kata. Bahkan pria itu sempat tersenyum seakan sengaja ingin mengerjai Elena.Elena bangun pagi ini dengan mood berantakan, karena kejadian semalam. Dia mengacak-acak rambut, mencoba untuk menolak kenyataan tentang ungkapan perasaan Alex semalam.Saat Elena hendak beranjak menuju kamar mandi, ponselnya berdering. Dari Lidya.Elena : Kenapa telepon sepagi ini?Lidya : Tolong aku! Aku tersesat!Elena : Tersesat?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 35 Menghindar

    Mata Shawn melebar saat melihat sosok Alex yang berdiri gagah di samping Elena. Pria itu jelas jauh dari bayangannya tentang seorang "pria tua kaya". Tidak ada sedikit pun kesan bahwa dia adalah pria yang jauh lebih tua—seperti yang Shawn cemoohkan sebelumnya.“Kamu teman istriku?” tanya Alex. Matanya sempat melirik Shawn, menilai pria itu tanpa banyak bicara.Shawn tersentak. Dia merasa canggung di bawah tatapan Alex yang mendominasi. Bibirnya bergetar sejenak, kepercayaan dirinya serasa menguap."Aku … aku hanya berbicara dengan Elena," jawab Shawn gugup. Tatapannya kini beralih dari Elena ke Alex.Elena hanya menatap Shawn tanpa berkata apa-apa. Dia sendiri juga cukup heran dengan kedatangan Alex yang tiba-tiba. Bisa dibilang, baik Elena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 36 Suamiku

    James melihat ketegangan yang mulai muncul di ruangannya dan dengan cepat mengambil alih situasi."Kenapa kita tidak duduk dulu?" katanya, suaranya sedikit keras. "Aku yakin semuanya akan lebih jelas jika kita bisa lebih rileks,"Dia menunjuk ke kursi yang ada di depan meja kerjanya. Memberi isyarat agar Elena dan Pak Carter duduk. Elena ragu sejenak, matanya masih mencari tanda-tanda kebohongan di balik wajah Pak Carter. Namun, pada akhirnya Elena mengalah. Sambil menarik napas panjang sebelum mengambil tempat duduk.Pak Carter juga perlahan duduk, dengan postur yang lebih santai dari sebelumnya. Setelah semuanya duduk, James memecah keheningan yang membawah atmosfer canggung."Anda sudah mengatakan bahwa ini berhubungan dengan keluarga Blackwood. Tapi apa yang se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 37 Pria Lancang

    Brak!Tiba-tiba James menggebrak meja, hingga Elena tersentak kaget. Lantas pria itu menarik napas dalam-dalam.“Haruskah kamu pergi?” tanya James, sepelan mungkin.Elena mengernyitkan dahi. “Memang harus begitu, kan?” Dia tidak mengerti dengan maksud pertanyaan James.“Kamu masih mempercayainya? Setelah apa yang dibilang Pak Carter?” James tidak menyerah. Dia memang tidak rela melepas Elena pergi.Elena semakin bingung. “Dia masih suamiku, James. You know that. Dia juga memegang kendali penuh atas perusahaanku,”“Aku akan mengeluarkanmu dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 38 Klien Baru

    Tawa James tergelak. Tabitha benar-benar bisa mengimbangi candaan sarkas yang keluar dari mulut James. Harus James akui jika Tabitha cukup kuat dan tangguh untuk menjadi seorang rival.“Kutebak, tujuanmu datang ke sini bukan hanya untuk menyapa sesama rekan di bidang hukum, kan?” James bicara asal.“Aku terlalu lama tinggal di rumah sakit jiwa hingga hilang kewarasanku sendiri. Aku sudah tidak tertarik bekerja di bidang hukum,” sahut Tabitha santai.“Lalu apa tujuanmu datang?” tanya James. Sorot matanya kini berubah lebih serius.Tabitha mengeluarkan amplop cokelat tebal dari tasnya dan meletakkannya di atas meja, tepat di depan James. Amplop itu tampak berat dan penuh dengan dokumen. James menatap amplop tersebut dengan alis mengernyi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 39 Memimpin Blackwood

    James otomatis mundur. Dia terdiam sejenak, terkejut mendengar pengakuan Tabitha. James tidak asing dengan nama Adrian Blackwood, meski tidak seterkenal Alexander."Adrian?" gumam James. Suaranya terdengar datar namun sebenarnya dia terkejut. "Adrian yang membebaskanmu dari rumah sakit jiwa?" ulangnya.Tabitha menatap James dengan bibirnya yang semula melengkung menjadi senyuman kecil yang penuh ironi. "Kau terkejut?”James mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya tajam menatap Tabitha. "Apa yang sebenarnya dia inginkan?"Tabitha mendesah pelan, lalu mengalihkan pandangannya. “Kamu tahu semua orang ingin menyingkirkan Alex. Aku tahu kamu pun juga,”James menggertakkan rahangnya. “Tidak ada urusannya denganku,”“Benarkah?” Tabitha tertawa menyindir. “Bukankah kamu tertarik pada istri mudanya itu?”Tabitha terdiam sejenak. "Dia tahu betapa aku menginginkan Sophia kembali. Adrian memberikan jaminan kalau aku bisa mendapatkan hak asuh atas putriku,”“Dia tidak akan menolongmu secara cuma-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 40 Makan Siang Bersama

    Lidya terguncang hebat setelah Adrian memergokinya menguping. Dia memang sengaja melakukan itu, karena merasa pertemuan Adrian dan Tuan Thompson—di malam hari cukup aneh. Namun tidak pernah menyangka akan ketahuan.Nafasnya tersengal, bahkan ketika dia mencoba untuk tetap fokus menyetir mobil. Lidya tidak pernah melihat sorot mata Adrian seperti tadi. Sorot mata penuh kemarahan. Meski Adrian sering mengomelinya, namun tidak pernah menakutkan.Setelah memarkir mobil, Lidya bergegas masuk ke dalam gedung apartemen dan memencet pintu lift. Di tengah kecemasannya soal Adrian, Lidya juga teringat akan peristiwa malam itu di mansion Blackwood. Siapa yang membawaku ke dalam kamar itu?“Argh!” seru Lidya, memegangi kepalanya yang mendadak kesakitan ketika dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 41 Feeling Sorry

    Tabitha maju dengan langkahnya yang penuh percaya diri. Memandang Alex dan Elena secara bergantian. Bahkan dia sempat tersenyum miring, merasa menang karena berhasil membuat Alex dan Elena terkejut.Alex terus menyembunyikan Sophia di balik punggungnya. Sementara Elena berdiri dengan waspada.“Apa yang kamu lakukan, Alex? Aku datang ke sini untuk Sophia,” Tabitha tertawa menyindir melihat tingkah Alex yang begitu waspada.Tabitha dengan santai menarik salah satu kursi, dan duduk di sana. Dia memandang ke arah Sophia dengan tatapan lebih lembut.“Sayang, bagaimana kabarmu? Mama rindu sekali,” ucap Tabitha dengan mata berkaca-kaca.Namun Sophia tidak bergeming. Dia tetap bersembunyi di belakang punggung

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 3

    Tabitha awalnya tidak pernah membayangkan akan bekerja bersama David. Asisten Alex yang setia itu. Semua bermula ketika Tabitha diberi tanggung jawab untuk menangani kasus yang cukup rumit. Firma hukum tempatnya bekerja tiba-tiba meminta David untuk menjadi mitra kerja Tabitha dalam menangani kasus ini, mengingat pengalamannya dalam analisis hukum yang mendalam.Tabitha mulai sedikit terganggu. Bukan karena David menonjol atau banyak bicara, melainkan karena David adalah bayangan Alexander Blackwood, mantan suaminya. Dimana ada Alex dan kasus, disitu pasti ada David. David bukan hanya asisten Alex—dia adalah orang kepercayaan yang tahu bagaimana menjaga rahasia dan membaca situasi tanpa perlu diberi tahu. Selama bertahun-tahun, Tabitha dan David hampir tidak pernah berinteraksi langsung, selain salam sopan dan percakapan singkat terkait Alex. "Kenapa kau tiba-tiba di sini?" tanya Tabitha dengan dahi berkerut. "Apakah tidak ada orang lain?"David membenarkan dasinya dengan gerakan lam

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 2

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood terasa berbeda. Para staf pelayan sibuk sejak pagi, membersihkan setiap sudut ruangan, memastikan semuanya dalam keadaan sempurna untuk menyambut kedatangan Adrian dan Lidya. Pintu-pintu besar dibuka lebar, untuk mengundang angin segar sekaligus menandai dimulainya babak baru dalam rumah itu.Adrian berdiri di depan gerbang utama bersama Lidya. Menatap megahnya mansion yang kini akan mereka tinggali. Sekilas, ada keraguan di wajah Lidya. Dia menggenggam tangan Adrian lebih erat.“Kamu yakin ini keputusan yang tepat?” tanya Lidya.Adrian mengangguk. Matanya tetap terpaku pada bangunan besar itu. “Ini rumah keluargaku. Aku tahu banyak kenangan buruk di sini, tapi kita bisa mengubahnya. Aku ingin anak-anak kita tumbuh di tempat ini dengan kenangan yang lebih baik,”Lidya menarik napas panjang, mencoba memahami keyakinan Adrian. Saat mereka melangkah masuk, Elena muncul di ruang tengah sambil menggendong bayi kecilnya yang baru lahir. Di sampingnya,

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 1

    Elena berusaha mengendalikan napasnya sambil merasakan kontraksi yang semakin kuat. Wajahnya pucat, namun entah dari mana dia mendapatkan kekuatan yang luar biasa untuk bertahan. Di sampingnya, Lina menggenggam tangan Elena erat, memberikan semangat tanpa henti.“Elena, kamu kuat. Sebentar lagi semuanya akan selesai,” ujar Lina dengan suara lembut. Dia terus menggenggam tangan putrinya itu.Elena mengangguk lemah, berusaha mengumpulkan kekuatan. Di luar ruangan, terdengar langkah kaki berlarian tergesa. Alex berlari menuju kamar. Wajahnya penuh kekhawatiran, tetapi ada kebahagiaan kecil yang berkilat dibalik ekspresinya."Maaf aku terlambat, Sayang!" tukas Alex, sama tegangnya seperti Elena."Mana Sophia dan Edward?" tanya Elena di sela-sela kontraksi."Aku sudah menitipkan mereka pada Lidya. Kamu jangan khawatir," jawab Alex. Kemudian dia pun mendekat ke samping Elena. "Aku ada di sini sekarang, menemanimu," ucapnya lirih.Beberapa jam berlalu dalam perjuangan yang tidak mudah. Elena

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 123 Akhir

    Dua tahun kemudian …Adrian berdiri di sisi Lidya, memandang dengan penuh cinta saat mereka mengucap janji suci di depan altar. Pernikahan mereka berlangsung sederhana namun intim, dikelilingi keluarga dan sahabat dekat. Adrian yang tetap menjabat sebagai CEO Blackwood, terlihat lebih bahagia berkat kehadiran Lidya. Wanita itu kini tidak hanya menjadi pendamping hidupnya, tetapi juga penasihat terpercaya dalam banyak keputusan besar.Sementara Alex, Elena, dan Sophia memilih menjalani hidup yang lebih tenang di rumah baru mereka. Sebuah vila kecil yang dikelilingi kebun hijau di pinggir kota. Rumah itu sederhana dibandingkan dengan mansion Blackwood yang megah, tetapi memberikan kedamaian. Sophia–yang kini berusia 9 tahun, tumbuh menjadi gadis yang ceria dan cerdas. Dia tetap senang melukis dan sering membantu Elena di kebun kecil mereka.Alex dan Elena memulai bisnis kecil berupa book cafe, menggabungkan kecintaan Elena pada literasi dengan keahlian bisnis Alex. Bisnis itu berkembang

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 122 Berkorban untuk Istriku

    Namun para polisi itu tidak terpengaruh oleh teriakan Tuan Thompson. Pemimpin tim penyidik mendekatinya, menatap Tuan Thompson dengan dingin. "Anda memiliki hak untuk tetap diam. Segala sesuatu yang Anda katakan dapat digunakan untuk melawan Anda di pengadilan. Kami menyarankan Anda mengikuti prosedur ini dengan tenang,"Rasanya waktu berhenti bagi Tuan Thompson. Semua ambisi, rencana, dan strategi yang dia bangun selama bertahun-tahun kini runtuh hanya dalam hitungan menit. Dia mencoba berpikir cepat, mencari cara untuk melarikan diri dari situasi ini. Tetapi setiap sudut pikirannya terasa buntu.Ketika borgol akhirnya mengunci pergelangan tangan Tuan Thompson, segala kekayaan yang selama ini dia pamerkan menghilang sepenuhnya. Dia dibawa keluar dari kantor miliknya, melewati para karyawan yang terkejut melihat bos mereka ditangkap polisi. Beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik, sementara yang lain hanya memandangi adegan itu dengan ekspresi tidak percaya.Di luar gedung, wartawan

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 121 Kehancuran

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood lebih tegang daripada biasa. Sejak kabar tentang penyelidikan keterlibatan Victoria dalam kasus rumah sakit jiwa tersebar luas, mansion berubah menjadi tempat yang mencekam. Sekaligus menjadi satu-satunya tempat berlindung bagi Victoria.Wartawan berkumpul di gerbang depan, kamera mereka terus mengarah ke pintu utama. Kilatan lampu kamera seperti petir yang menyambar tanpa henti, disertai teriakan pertanyaan para wartawan yang mencoba menembus tembok mansion."Mrs. Blackwood! Apa benar Anda terlibat dalam kasus manipulasi terhadap mantan menantu Anda, Tabitha Hill?""Apa komentar Anda tentang bukti yang sudah ditemukan?""Benarkah ada tekanan hukum yang Anda gunakan untuk mengurung Tabitha di rumah sakit jiwa?"Pertanyaan-pertanyaan itu membahana bak peluru yang dilempar cuma-cuma. Victoria mengamati semua itu dari balik tirai di ruang tamu. Dia yang biasa tenang, kini tampak gelisah. Tangan kirinya memegang erat cangkir teh yang sudah dingin, se

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 120 Selangkah Lagi

    Lidya baru saja selesai menata dokumen pekerjaannya ketika Adrian datang membawa sebuah amplop besar. Lidya langsung berhenti dan mendekati Adrian. Ekspresinya terus terpaku pada amplop besar itu."Ini dari Tabitha," kata Adrian, menyerahkan amplop itu pada Lidya.Lidya menatap amplop itu dengan penuh tanda tanya. "Apa ini? Kenapa dia memberikannya padamu?"Adrian duduk di sofa, terlihat lelah. "Dia bilang ini penting. Katanya, isinya adalah kunci untuk menghancurkan Tuan Thompson,"Mendengar nama itu, Lidya membeku sejenak. Tuan Thompson adalah salah satu alasan utama Lidya pernah terjebak dalam situasi rumit yang nyaris menghancurkan hidupnya. Dan Lidya memang pernah bilang pada Adrian kalau dia tidak mau menikah selama Adrian masih berhubungan dengan pria tua itu."Dia percaya kamu bisa memecahkannya," lanjut Adrian, menatap Lidya dengan tatapan bangga. "Tabitha juga bilang kamu adalah wanita yang cerdas dan gigih. Kalau ada yang bisa mengungkap rahasia ini, kamulah orangnya,"Deng

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 119 Wanita Cerdik

    Tabitha dan Sophia duduk di salah satu restoran mewah di Riverton. Meja mereka terletak di dekat jendela besar, memberikan pemandangan indah kota yang berkilauan. Suasana di antara mereka awalnya hangat. Sophia tampak menikmati hidangan penutup favoritnya, sementara Tabitha memandangi putrinya dengan senyuman penuh kasih."Ma, aku senang kita bisa jalan-jalan seperti ini," kata Sophia ceria. Dia mengangkat wajahnya dari es krim coklat di depannya.Tabitha tersenyum. "Mama juga senang, sayang. Mama ingin kita punya lebih banyak waktu bersama seperti ini,"Sophia mengangguk kecil, tetapi tatapannya berubah serius. Dia meletakkan sendoknya dan menatap ibunya dengan ragu. "Ma, aku mau tanya sesuatu,” Mata Sophia tak berkedip saat memandang Tabitha. “Kenapa Mama ingin aku tinggal sama Mama, bukan Papa?"Pertanyaan itu jatuh bagai palu di hati Tabitha. Tangannya sedikit gemetar, tetapi dia segera mengendalikan diri. "Sayang, Mama hanya ingin yang terbaik untukmu. Mama ingin memastikan kamu

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 118 Peringatanku

    Hari persidangan kedua pun dimulai. Kali ini, ruang sidang dipenuhi oleh awak media yang ingin meliput perkembangan terbaru kasus perebutan hak asuh Sophia. Berita tentang perseteruan keluarga Blackwood—keluarga terpandang dan kaya raya seantero Riverton telah menyebar luas, membuat kasus ini menjadi perhatian publik. Sidang dibuka dengan Tabitha yang dipanggil untuk memberikan kesaksian. Pengacaranya memimpin sesi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menggiring opini."Ibu Hill," Harold, pengacara Tabitha, memulai dengan nada penuh empati. "Dapatkah Anda menjelaskan kepada Yang Mulia apa yang sebenarnya terjadi selama bertahun-tahun Anda dipisahkan dari Sophia?"Tabitha menatap hakim dengan mata yang tampak berkilat oleh emosi yang dalam. Dia mengambil napas panjang sebelum berbicara."Yang Mulia," sapa Tabitha. Suaranya gemetar. "Saya adalah seorang ibu yang mencintai anaknya lebih dari apa pun di dunia ini. Namun, saya tidak pernah diberi kesempatan untuk menjadi bagi

DMCA.com Protection Status