Home / Romansa / Dicampakkan Setelah Melahirkan / Kabanata 41 - Kabanata 50

Lahat ng Kabanata ng Dicampakkan Setelah Melahirkan: Kabanata 41 - Kabanata 50

184 Kabanata

Bab 41

“Kemana Tuan Danar?” tanya Mita saat pria yang datang menyerahkan berkas penting milik perusahaan ialah Gilang—bukan suaminya. Ia memindai Gilang dari atas hingga ke bawah. Gilang jadi salah tingkah ditatap seperti itu oleh atasannya. Apalagi tatapan yang dilayangkan Mita terkesan intimidatif. Aura wanita mandiri dan berkarakter memang beda.“Nyonya Mita, Tuan Danar langsung pergi ke kantor. Beliau hanya menitipkan berkas ini.”Gilang menjawab dengan tenang. Sebetulnya ia keberatan jika harus berdusta namun bagaimana lagi, Danar memintanya untuk merahasiakan soal Embun Ganita. Mita pasti marah besar jika tahu suaminya pergi mengantar ibu susu Sagara pulang. Sepasang suami istri itu memang pencemburu.Mita hanya mengerutkan alisnya kemudian menurunkan pandangannya pada berkas yang berada di atas meja. Mengabaikan Gilang, ia langsung memeriksa berkas itu dengan sorot mata yang tajam. Mita sosok yang perfeksionis. Ia tidak akan membiarkan secuil pun kesalahan terlewat.“Permisi, Nyonya! S
last updateHuling Na-update : 2024-10-09
Magbasa pa

Bab 42

Sepulang dari kantor, Mita menatap mobil suaminya—yang terparkir di area carport dengan tatapan yang kesal. Namun ia mencoba menahan diri. Jika ia bertindak gegabah, maka pasti akan menimbulkan pertengkaran yang tak berarti. Dalam benak wanita berambut panjang itu, sekalipun suaminya selingkuh, ia tidak akan begitu mudah melepaskan suaminya. Suaminya seorang pengusaha dan konglomerat. Jika dibandingkan usaha keluarganya sebetulnya perusahaan suaminya bernilai lebih besar saat ini. Oleh karena itu ia tidak akan membiarkan pelakor merebut suaminya.Perusahaan yang dipimpin oleh Mita sebetulnya sedang mengalami kendala. Namun Mita pandai menyembunyikan kesulitan perusahaan di depan publik. Ia tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain karena tidak mampu mengelola perusahaan dengan sebaik mungkin.Pukul tujuh malam, Mita pulang ke rumah lalu pergi ke lantai dua di mana kamarnya berada. Saat ia tiba kamar utama—yang ditempati oleh dirinya dan suaminya, Danar tidak terlihat di sana. Biasa
last updateHuling Na-update : 2024-10-10
Magbasa pa

Bab 43

Setiap fajar menyingsing, Embun sudah bangun menyambut pagi dengan penuh syukur. Ia begitu bersemangat setiap kali akan pergi melihat putranya. Namun kali ini ia terlihat waspada mengingat Mita ternyata menghabiskan waktu di rumah lebih lama tak seperti biasanya. Hari itu ia akan mulai memakai cadar kendati ia merasa berat hati sebab seharusnya memakai cadar itu berasal dari hati bukan untuk bersandiwara. Namun ia terpaksa melakukannya demi anaknya. Semalam Gilang mengantarkannya beberapa pakaian yang indah dan berharga mahal sesuai perintah Danar. Embun tersenyum tipis saat melihat di antara tumpukan pakaian itu ada secarik surat yang ditulis langsung oleh Gilang.‘Dear, calon ibu dari bayi anak-anakku, semoga suka dengan pilihanku,’Seketika Embun tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya pelan. Gerak-geriknya membuat Linda yang baru saja masuk ke dalam kamar itu penasaran.“Mbak Embun sedang lihat apa? Kok senyum-senyum deh,” Linda memanjangkan lehernya demi mengintip kerta
last updateHuling Na-update : 2024-10-10
Magbasa pa

Bab 44

“Tidak semudah itu, J*lang!” Mita yang tengah dikuasai amarah dan kesal semakin mempererat cekalan tangannya pada leher Embun. Embun tidak tinggal diam. Ia berusaha menepis cekalan tangan wanita bermanik hitam bagai malam itu.Nafas Embun pendek-pendek. Namun Mita sama sekali tidak memiliki rasa simpati. Rasa cemburu telah mengendalikan dirinya–menghilangkan setengah kewarasannya.Namun Embun tidak ingin menyerah. Dalam bayangannya ada Sagara yang tengah tersenyum dan berceloteh tak jelas. Ia harus bertahan demi putra semata wayangnya.Dengan sisa kekuatannya, Embun meraih benda apapun yang ada di sampingnya. Satu tangannya akhirnya bisa menggapai parfum yang berada di atas meja rias. Ia pun menyemprotkan parfum itu ke segala arah, terutama pada wajah Mita hingga mengenai matanya.“Oh shit! Dasar Lont*!” umpat Mita dengan kesal.Sontak, karena matanya terasa perih, ia pun melepas ke dua tangannya dan berusaha mengucek matanya. Sementara itu Embun langsung buru-buru berlari menuju pint
last updateHuling Na-update : 2024-10-10
Magbasa pa

Bab 45

Mita meluangkan waktu datang ke kantor suaminya. Ia berjalan dengan wajah dingin. Bahkan ia tidak membalas sapaan para karyawan yang bekerja di sana. Wanita bertubuh jangkung itu tampak bengis dan galak. Beberapa orang karyawan terlihat bergidik ngeri melihat sosok istri Bos mereka yang tak biasanya tampak anggun.Blam!Suara pintu terbuka dengan begitu kerasnya. Beberapa orang yang berada di dalam ruangan CEO sampai terperanjat melihat kedatangan wanita cantik yang terlihat masam.Tatapan Danar bergulir dari layar laptop tertuju pada istrinya. Padahal mereka sedang melaksanakan meeting internal dengan karyawan. Pria dingin itu hanya mendesah pelan melihat kedatangan istrinya. Beruntung meeting baru saja selesai. “Baiklah, meeting selesai. Terima kasih.”Danar menerima laporan notulen dari sekretarisnya. Kemudian ia mengangkat tangannya—memberikan isyarat kepada bawahannya agar keluar dari ruangannya.Danar langsung menyematkan senyuman tipis pada istrinya. “S-Sayang tumben datang
last updateHuling Na-update : 2024-10-11
Magbasa pa

Bab 46

Embun bahkan tak berani mengangkat kepalanya. Ia menunduk dalam, berusaha menyimak perkataan mantan suaminya. Sungguh ia merasa sudah seperti terdakwa yang hendak diadili. Aura sepasang suami istri itu kentara terasa gelap. Ia sudah mempersiapkan diri untuk diadili. Ia siap menerima muntahan amarah dari Danar—yang mungkin marah karena keberadaannya diketahui oleh Mita, padahal ia sudah menyuruhnya mengenakan cadar agar bisa menutupi wajahnya.Pun, Embun sudah siap menghadapi Mita untuk ke dua kalinya. Mungkin, ia akan dipecat dan diusir dari sana. Harapan untuk merawat putra kesayangannya pupus sudah pada akhirnya. Membayangkan semua hal itu terjadi, dada Embun terasa sesak sekali. Ia merasa frustrasi.Suara Danar mengalihkan pikiran Embun yang malang. “Baiklah, Sayang, maafkan Mas yang telah membuatmu salah paham.”Danar membuka suara. Ia memandang istrinya dengan tatapan sayang dan berbicara padanya dengan lembut. Embun hanya menelan salivanya yang mendadak terasa pahit sesaat men
last updateHuling Na-update : 2024-10-12
Magbasa pa

Bab 47

“Dengar! Aku tak sudi menyentuhmu! Aku hanya tak ingin Sagara kelaparan jika ibu susunya sakit! Paham?” ucap Danar dengan nada dingin. Ia selalu pandai mempertahankan raut wajahnya agar terlihat datar. Ia menutupi rasa simpatinya pada wanita cantik di depannya.Kembali, hati Embun tertohok mendengar perkataan pedas mantan suaminya. Memang ia ingin disentuh oleh pria itu? Jawabannya big no! Mereka tidak memiliki hubungan apapun lagi. Embun sudah menduga jawaban yang keluar dari bibirnya.Embun kembali ke kamarnya dengan perasaan pedih. Kata-kata Danar bagaikan ribuan jarum yang menusuk dadanya. Di balik pintu kamar itu, wanita satu anak itu menumpahkan segala kesedihan. Ia menangis dengan lirih. Saat ini ia tengah terluka dan merasa sendirian. Ia merasa terjebak dalam pusaran yang ia ciptakan.“Allah, ini pilihanku. Aku harus bertahan demi Sagara,” gumam Embun dengan menahan sesak di dada. Ia meremat jilbabnya dengan begitu kuat. Ia pun menangis hingga ketiduran di balik pintu. Ia terb
last updateHuling Na-update : 2024-10-12
Magbasa pa

Bab 48

“Bagaimana Mbak?”Embun tergesa-gesa menghampiri Mbak Nuri yang baru saja pulang. Sebuah kesempatan bagi Embun untuk meminta tolong padanya. Ia menitip perhiasan miliknya untuk dijual ke toko perhiasan sebab ia memang tidak bisa keluar rumah. Sore itu kebetulan Mbak Nuri dan Bu Neli pergi keluar untuk belanja kebutuhan bulanan.“Sabar loh, Neng. Mbak baru tiba,” jawab Mbak Nuri sembari membawa barang-barang belanjaan yang begitu banyak. Art lain juga ada yang ikut membantu. Embun pun tersenyum padanya lalu membantunya, membawakan sebagian barang bawaannya.“Maaf, aku tak sabar. Soalnya Aku pengen tahu berapa harga perhiasanku setelah dijual,” ucap Embun dengan antusias. Matanya berbinar-binar penuh harap. Ia yakin perhiasan miliknya berharga lumayan dan bisa membantu membayar hutang ayahnya.Mbak Nuri seketika terdiam kemudian menatap Embun dengan tatapan penuh telisik. “Kita bicara di dalam,” ucap Mbak Nuri membuat Embun mengerutkan keningnya heran. Namun ia hanya mengangguk.Tak lam
last updateHuling Na-update : 2024-10-12
Magbasa pa

Bab 49

Di dalam sebuah kamar mewah bernuansa warna abu-abu dan hitam, seorang pemuda tengah tidur sembari mengigau. Keringat dingin sudah membasahi sekujur tubuhnya. Ia meracau dalam tidurnya.“Pasha, bangun!” Seorang wanita dewasa berusaha membangunkan pemuda itu dengan lembut seraya mengusap kepalanya. Namun seketika ia terperanjat saat menyentuh kulit wajahnya yang terasa panas. “Kau demam, Honey!”“Mami,” seru pemuda itu seraya memegang tangan ibunya dengan erat. Ia tampak mengalami mimpi buruk—yang seringkali muncul. Nafasnya terengah-engah dan matanya berkaca-kaca.“Kenapa Nak?”Sang ibu membantu putranya untuk bangun dan bersandar pada headboard ranjang. Kemudian satu tangannya mengambil air minum. “Minumlah!” Pemuda tampan itu lantas menerima segelas air putih dari ibunya. Ia meneguknya perlahan.“Tenanglah, Nak! Kau hanya bermimpi,” ucap sang ibu kemudian menaruh gelas itu kembali di atas nakas.“Mami, aku bermimpi lagi,” ucapnya dengan suara serak. “Aku pikir dia masih hidup Mam.
last updateHuling Na-update : 2024-10-12
Magbasa pa

Bab 50

Pagi buta, suasana terasa hening. Para penghuni rumah masih terlelap dalam tidur mereka. Kecuali sepasang suami istri yang sudah bangun sejak dini hari. Mereka tampak bersitegang membahas sesuatu.“Sayang, aku cuma seminggu kok di Paris. Lagipula kita ‘kan bisa video call.”Mita menggelayut tangan suaminya dengan begitu mesra. Saat ini ia tengah memelas—meminta ijin pada suaminya akan pergi ke Boulevard Haussmann di Paris. Sebuah pusat butik desainer dan toko pakaian mewah di Pasir. Ia akan jalan-jalan bersama teman sosialitanya sekalian shopping.Tentu saja, Danar keberatan. Dari dulu ia memang tipikal suami yang tidak suka melihat istrinya keluyuran. Bukan karena berpikiran kolot. Dulu ia selalu memberikan ijin Mita bepergian karena urusan pekerjaan maupun hangout bersama teman-temannya.Kondisinya saat ini berbeda. Ia keberatan membiarkan istrinya bepergian jauh dan meninggalkan putra mereka. Seharusnya Mita lebih banyak meluangkan waktu dengan anak mereka. Mita lupa dengan janjin
last updateHuling Na-update : 2024-10-13
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status