Semua Bab Dicampakkan Setelah Melahirkan: Bab 61 - Bab 70

142 Bab

Bab 61

Seorang wanita muda tengah mondar mandir di depan toko alat musik. Ia tengah mengamati alat musik di depan etalase. Matanya berbinar bagaikan kembang api tatkala melihat deretan berbagai alat musik yang terpajang rapi di dalamnya. Wanita muda itu ingin masuk ke dalam namun ia merasa gamang sebab ia tidak berniat membeli salah satu alat musik. Oleh karena itu ia hanya mengintipnya dari luar. Wanita yang selalu keluar mengenakan masker itu ialah Embun Ganita. Usai melakukan pertunjukan musik bersama kawan-kawannya di sekitar stasiun, ia menyempatkan diri mampir ke salah satu toko alat musik yang lengkap tak jauh dari sana.Hanya iseng, ia pergi ke sana. Ia ingin melihat-lihat saja. Ia ingin membeli piano yang berharga 20 jutaan sesuai spek yang dibutuhkan namun uangnya masih belum terkumpul. Tabungannya hanya berkisar tiga jutaan. Masih butuh waktu lama ia bisa membeli piano idamannya. “Mbak, masuk aja! Lihat-lihat gratis kok,” ucap salah satu pramuniaga toko saat ia keluar dari toko.
Baca selengkapnya

Bab 62

Akhir-akhir ini Embun merasa tidak semangat bekerja. Entahlah, mungkin karena Manggala adalah pemilih hotel di mana ia menyambung lidah. Ia sebelumnya begitu mengagumi sosok pemuda tampan nan baik hati itu. Naasnya, ia sudah berdusta padanya. Namun ia harus tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya.Malam itu, sebelum tidur, ia selalu melamun dan memikirkan banyak hal yang terjadi pada hidupnya.Sebuah pertanyaan mencuat di kepalanya. Mengapa pemuda bernama Manggala menyembunyikan identitasnya?“Argh,” gumam Embun menggeram pelan. Ia tidur sembari berguling ke kanan dan ke kiri. Sungguh, ia kesal pada Manggala. Jika ia punya pekerjaan lebih baik dari hotel itu, ia akan resign dan pergi dari sana. Ia tidak sudi bertemu dengan pemuda bernama Manggala.“Dia pikir, aku cewek matre gitu? Seperti di novel-novel, cowoknya pura-pura kaya untuk melihat ketulusan si cewek menerima dia apa adanya. Hum, maaf, aku bahkan tidak tertarik pada pria kaya sekalipun! Semua pria kaya semua sama hany
Baca selengkapnya

Bab 63

Di tempat yang berbeda, Manggala merasa gelisah dan tak bisa tidur. Ia pun tengah memikirkan sosok gadis yang akhir-akhir ini selalu muncul dalam kepalanya.Pertemuan di toko alat musik terasa berbeda. Embun terlihat menghindarinya. “Apa dia sudah tahu kalau aku pemilik hotel? Jadi dia gak mau berteman denganku lagi?”Arggh,Manggala duduk dan mengusak rambutnya hingga berantakan. “Seharusnya aku tidak menyembunyikan identitasku. Siapa orang yang mau dibohongi?”Manggala pun duduk lalu menurunkan kakinya untuk melihat sesuatu dari lemari nakas. Diambillah sebuah berkas berisi CV seseorang. Ia pun mulai membuka dan melihat isinya.Seketika Manggala mengernyitkan keningnya terheran-heran tatkala ia melihat CV milik Embun Ganita. Ia mengamati foto Embun yang mengingatkannya pada wajah seseorang. Tapi siapa? Wajahnya tampak familiar. Selama ini Manggala hanya melihat beberapa kali ia membuka masker yang selalu dipakainya. Kemudian ia melirik sebuah frame foto yang berada di atas nakas. Di
Baca selengkapnya

Bab 64

Manggala akhirnya mengalah. Ia tidak akan memaksa Embun untuk bicara saat itu. Embun terlihat punya masalah. Ia tidak boleh memaksakan kehendaknya. Embun akan menjauh jika tertekan.Manggala mengangsurkan sapu tangan buat Embun agar bisa mengusap air matanya. Embun pun mengambil uluran sapu tangan darinya. Ia pun menyusut air matanya dan menghentikan tangisannya. “Kalau kau tak enak badan. Kau bisa pulang lebih awal,” imbuh Manggala dengan begitu pengertian. Ia berhati lembut saat berhadapan dengan wanita. Manggala sosok lelaki yang tidak bisa melihat wanita menangis. Jika ia melihat wanita menangis, seakan-akan ia melihat ibunya—yang begitu lembut padanya.Embun pun berusaha menormalkan nafasnya yang sempat sesak akibat menahan tangisan. Namun ia juga memang tak mungkin meneruskan pekerjaannya saat ia dalam kondisi badmood. Ia juga sedang pms banyak. “Pak, tapi kalau aku ijin pulang, gajiku dipotong ya?” tanya Embun masih sadar soal gaji.Manggala menahan tawa kemudian menggeleng.
Baca selengkapnya

Bab 65

Manggala dan Pasha saling lirik saat ditanya oleh Mustafa Ali Basalamah. Mereka cukup syok melihat kedatangan pria berhidung bangir itu yang terlihat penuh kharismatik. Jantung mereka seakan copot dari tempatnya. Mereka khawatir jika Ali berpikir macam-macam tentang mereka.“Mereka sedang bermain peran, Dad,” jawab Beryl mewakili ke dua pemuda yang tampak sawan itu. Pria berambut gondrong itu menghampiri ayahnya diikuti Alby di belakangnya. Ali mengerutkan keningnya, menatap Pasha lalu menggelengkan kepalanya. Pria dingin itu berjalan masuk ke dalam rumah tanpa memperpanjang percakapan. Ia baru saja pulang dari kantor perusahaan. Ia merasa letih dan tak sabar ingin merebahkan tubuhnya di atas ranjang.“Malam, anak-anak! Kalian lagi apa? Buat penyamaran? Ayo nanti Tante ajarin! Tante jago menyamar,” seru wanita cantik berambut bergelombang di belakang Ali. Ia adalah Sulis—ibunya Beryl dan Alby. Wanita itu juga memiliki profesi sebagai detektif di sela-sela kegiatannya sebagai dosen d
Baca selengkapnya

Bab 66

“Bagaimana kalau yang ini?” Manggala memperlihatkan kemeja miliknya pada Beryl.Beryl dan Pasha sudah sedari pagi mendatangi apartemen milik Manggala. Mereka mengira Manggala sudah siap dan tinggal berangkat. Ternyata, pemuda itu masih bingung memilih kemeja tak seperti biasanya. Padahal ia selalu bersikap biasa saja saat akan bertemu klien. Namun hari itu Manggala tampak seperti seorang perawan yang akan pertama kali ikut kencan.“Gala, perasaan yang seharusnya rempong itu Pasha. Secara Pasha yang punya hajat. Ini malah lo yang sok rempong? Emang lo mau ketemu siapa sih?” beo Beryl namun tatapannya terpacak pada Pasha yang menahan tawa.Mengabaikan mereka, Manggala masih mematut di depan cermin, mencoba kemejanya beberapa kali.Kesal melihat tingkah Manggala, Beryl mendesah pelan kemudian bersungut-sungut, “Gue cabut! Gue banyak kerjaan! Ini juga sudah ijin sama Daddy. You know, kalau gak nurut sama Daddy siap-siap gue dipukul tongkat bisbol. Kalau gue sakit, lo mau tanggung jawab?
Baca selengkapnya

Bab 67

Waktu audisi selesai pukul sepuluh malam, tidak sesuai dengan rencana sebelumnya pukul sembilan malam. Hasil audisi akan diumumkan besok lewat akun media sosial. Sekolah musik tersebut akan mengadakan seleksi untuk ke dua kalinya. Saat ini mereka hanya akan merekrut lima puluh orang terbaik dari seluruh peserta yang mengikuti audisi tersebut.Alby mendengus pelan, ia ingin sekali memanggil gadis bernama Embun dan mengobrol dengannya, namun waktunya tidak memungkinkan. Semua panitia sangat sibuk. Ia pun berencana akan menghubungi Manggala setelah pekerjaannya rampung.Sementara itu tantenya—Raisa Silvana Basalamah (Ana) sudah keburu pulang lebih dulu karena ia alergi dingin. Alby merasa ada sesuatu hal yang tak bisa dijabarkan dengan kata-kata. Dalam hati ia membenarkan jika gadis bernama Embun itu mirip sepupunya–Pasha. Ralat, Embun mirip sekali omnya—dr Zain.Malam itu ia menjadi gelisah karena pertemuan dengan Embun. Ia didera penasaran yang tinggi tentang sosok wanita itu! Cara ia
Baca selengkapnya

Bab 68

Suasana terasa canggung di kantor Ana. Detik demi detik seakan merangkak lamban. Baik Ana maupun Embun sibuk dengan pikiran masing-masing.Ana sedang sibuk memikirkan siapakah sebenarnya gadis yang tengah di duduk di seberangnya. Gadis cantik nan lugu namun memiliki kemampuan luar biasa dalam bermusik. Bahkan Ana sudah memintanya memainkan musik klasik lainnya di ruangannya, sungguh ia mampu membuatnya terhanyut ke dalam permainannya. Bukan musisi jalanan seperti yang diakuinya, ia terlahir sebagai musisi handal. Begitulah Ana menarik kesimpulan tentang dirinya. Sisi lain, Embun sedang merasa tegang karena berhadapan langsung dengan sosok pianis idolanya sejak dulu. Di matanya Ana musisi besar yang hebat karena telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Namun meskipun ia merasa tegang, hatinya merasa hangat saat mengobrol dengannya.Menurut kabar yang menjamur, sosok pianis bernama Ana di depannya itu terkenal angkuh kendati berbakat. Ternyata aslinya Ana bersikap manis p
Baca selengkapnya

Bab 69

Para pengunjung cafe tengah menikmati kopi dan camilan saat menjelang sore. Mereka sibuk bercengkrama asik sekedar membunuh waktu dari kepenatan dan kesibukan dunia. Ada sepasang kekasih, sahabat satu circle hingga rekan kerja berkumpul di sana.Di antara mereka ke empat pemuda tampan juga sedang asik bercengkrama hingga sosok Embun ikut bergabung bersama mereka. Manggala langsung membuka obrolan. Ia sàdar Embun tampak bingung saat diundang ke sana olehnya. Melihat wajah Embun yang kebingungan, Manggala berusaha membuka topik pembicaraan yang serius.“Embun, ada hal yang ingin saya bicarakan denganmu,” imbuh Manggala setelah berusaha menormalkan perasaannya. Mendadak ia dilanda gelisah berhadapan dengan Embun saat ini. Ia juga tidak tahu alasannya kenapa ia menjadi gugup saat bertemu dengannya.Embun hanya manggut-manggut menatap Manggala. Sementara itu Beryl, Alby dan Pasha terdiam, ikut menyimak perkataan Manggala. “Bisakah kami bertemu dengan ke dua orang tuamu? Akan lebih baik j
Baca selengkapnya

Bab 70

Seorang gadis tengah mengamati Embun secara diam-diam dari kejauhan mirip seorang mata-mata. Gadis muda itu tampak cantik dan seksi. Ia mengenakan atasan croptop yang memperlihatkan perutnya yang rata nan putih dan celana jeans slim fit yang memperlihatkan bagian bokongnya yang sintal. Saat itu Embun tengah bernyanyi live music di sebuah cafe bersama Manggala, Beryl, Alby dan Pasha. Namun tentu saja, Embun tidak menyadari kehadirannya karena saking fokus menikmati melodi musik yang mendayu-dayu. Gara-gara duet itu suasana hati Embun membaik. Pun, hubungan Embun dan Manggala mulai kembali normal. Kendati Embun kecewa pada Manggala namun ia menghargai usahanya untuk meminta maaf.Gadis itu sangat murka melihat bagaimana bisa Embun bergabung dengan circle anak sultan secara ia adalah gadis miskin yang sudah tidak dianggap oleh keluarganya. Pertanyaan lainnya ialah sejak kapan Embun bisa bermain piano dan bernyanyi?Ia mengira jika Embun kini sudah menjadi sugar baby atau ani-ani. Ia ta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status