Share

Bab 49

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-12 19:58:40

Di dalam sebuah kamar mewah bernuansa warna abu-abu dan hitam, seorang pemuda tengah tidur sembari mengigau. Keringat dingin sudah membasahi sekujur tubuhnya. Ia meracau dalam tidurnya.

“Pasha, bangun!”

Seorang wanita dewasa berusaha membangunkan pemuda itu dengan lembut seraya mengusap kepalanya. Namun seketika ia terperanjat saat menyentuh kulit wajahnya yang terasa panas. “Kau demam, Honey!”

“Mami,” seru pemuda itu seraya memegang tangan ibunya dengan erat. Ia tampak mengalami mimpi buruk—yang seringkali muncul. Nafasnya terengah-engah dan matanya berkaca-kaca.

“Kenapa Nak?”

Sang ibu membantu putranya untuk bangun dan bersandar pada headboard ranjang. Kemudian satu tangannya mengambil air minum. “Minumlah!”

Pemuda tampan itu lantas menerima segelas air putih dari ibunya. Ia meneguknya perlahan.

“Tenanglah, Nak! Kau hanya bermimpi,” ucap sang ibu kemudian menaruh gelas itu kembali di atas nakas.

“Mami, aku bermimpi lagi,” ucapnya dengan suara serak. “Aku pikir dia masih hidup Mam.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
kapan pintar dan perginya anggun dari rumah danar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 50

    Pagi buta, suasana terasa hening. Para penghuni rumah masih terlelap dalam tidur mereka. Kecuali sepasang suami istri yang sudah bangun sejak dini hari. Mereka tampak bersitegang membahas sesuatu.“Sayang, aku cuma seminggu kok di Paris. Lagipula kita ‘kan bisa video call.”Mita menggelayut tangan suaminya dengan begitu mesra. Saat ini ia tengah memelas—meminta ijin pada suaminya akan pergi ke Boulevard Haussmann di Paris. Sebuah pusat butik desainer dan toko pakaian mewah di Pasir. Ia akan jalan-jalan bersama teman sosialitanya sekalian shopping.Tentu saja, Danar keberatan. Dari dulu ia memang tipikal suami yang tidak suka melihat istrinya keluyuran. Bukan karena berpikiran kolot. Dulu ia selalu memberikan ijin Mita bepergian karena urusan pekerjaan maupun hangout bersama teman-temannya.Kondisinya saat ini berbeda. Ia keberatan membiarkan istrinya bepergian jauh dan meninggalkan putra mereka. Seharusnya Mita lebih banyak meluangkan waktu dengan anak mereka. Mita lupa dengan janjin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 51

    Embun merasa gugup namun ia tidak bisa menolak. Hari itu Danar mengajaknya pergi ke mall, tepatnya berbelanja ke sebuah babyshop. Danar ingin membelikan putranya pakaian baru. Jika ia membeli sendirian, maka ia pasti kerepotan, karena ia tidak tahu menahu soal keperluan bayinya. Apalagi sebentar lagi akan ada acara keluarga—hari ulang tahun pernikahan ke dua orang tuanya. Ia ingin membelikan pakaian pesta untuk anaknya.Saat ini Mita masih berada di luar negeri—bersenang-senang dengan teman-teman sosialitanya.Akhirnya mereka pun pergi berempat ke mall. Danar dan Embun yang menggendong bayi mereka serta Maya. Embun dan Danar tampak seperti sepasang suami istri yang harmonis. Apalagi baby Sagara yang tampan nan montok sungguh menarik atensi setiap orang yang melihatnya. “Bun, aku mau gendong Gara,” seru Danar dengan wajah datarnya. Embun pun langsung menarik Gara dan menyerahkannya pada Maya. Kemudian ia melepas kain gendongan model kangguru itu dan menyerahkannya pada Danar. Danar p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 52

    Jika Mita mengusir secara langsung Embun maka suaminya pasti tidak akan menyetujuinya. Oleh karena itu ia memilih cara lain untuk menyingkirkan wanita yang berlagak sok lugu itu.Dadanya semakin terbakar setelah melihat foto-foto kedekatan suaminya bersama wanita itu selama ia pergi ke Paris.“Argh!!”Mita melempar botol concealer pada dinding hingga pecah. Padahal harga satu botol concealer itu jutaan rupiah. Ia tak bisa menahan diri lagi ingin segera melihat sebuah pertunjukan yang akan membuat wanita itu pergi dari kehidupan mereka untuk selamanya.Satu jam kemudian mereka pun tiba di kediaman orang tua Danar.Acara pesta pun dimulai pukul tujuh malam. Acara pesta tersebut dihadiri oleh keluarga besar dan kolega dari kalangan pengusaha. Konsep yang diterapkan pada hari istimewa itu outdoor di halaman rumah dan bersifat private.Diajeng Saraswati dan Adi Yudistira memotong kue ulang tahun bertingkat sepuluh dengan perasaan bahagia. Riuh tepuk tangan dan ucapan selamat membahana. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 53

    Malam itu usai acara pesta ulang tahun, Danar dan Mita dipanggil oleh Adi Yusidtira–ayah Danar dan Diajeng Saraswati—ibunya Danar.Bukan tanpa alasan mereka memanggilnya. Mereka tidak membahas tentang kalung milik Mita namun membahas soal sebuah pernyataan mencengangkan Embun tentang Sagara.Suasana riuh kini berubah menjadi sunyi. Tidak ada yang berani bersuara ketika Adi Yudistira berada di antara mereka. Pria paruh baya itu tampak geram.Eh hem.Adi berdehem untuk menormalkan suasana yang terasa canggung itu.Danar menelan salivanya menyaksikan detik demi detik sang ayah duduk dengan penuh kharismatik dan menatapnya dengan tatapan yang menghunus tajam. Danar seakan dikuliti hidup-hidup.Begitupula dengan Mita tak kalah gugup menghadapi ayah mertuanya.“Danar, apa benar apa yang dikatakan oleh wanita tadi? Dia adalah ibu kandung Sagara? Kau menikahinya secara siri?”Adi bertanya dengan suara yang dingin dan serius. Ia menuntut penjelasan putranya.Danar tergemap mendengar pertanyaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 54

    Seorang wanita tengah bermain piano organ dengan teman sesama pengamen jalanan. Begitu banyak pujian dilontarkan padanya. Meskipun tak ayal beberapa di antara mereka merasa iri padanya. Padahal ia belum lama bergabung dengan grup mereka namun ia cepat menguasai panggung.“Hei, jangan belagu lo! Lo anak baru!” Salah satu pemain organ lainnya menghampiri wanita muda dalam balutan hoodie hitam itu. Ia berjalan ke arahnya dan menatapnya dengan tatapan sinis. Wanita itu baru saja selesai memainkan satu lagu.Tanpa tedeng aling-aling, pemain piano organ senior itu menarik kerah hoodie yang dipakainya hingga ia berjengit kaget. “Lo pergi dari sini! Gue gak suka sama lo! Lo udah ngambil posisi gue!”Wanita dalam balutan hoodie itu langsung menyerang balik pemuda yang berusaha kurang ajar padanya. Dalam sekali hentakan, ia mencengkram ke dua lengan pemuda itu lalu menyikut perutnya dengan lututnya.Pemuda itu pun ambruk seketika di tanah.Semua orang panik melihat aksi mereka.“Gak terjadi ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 55

    Di kantor CEO Yudistira GroupSeorang wanita dewasa sedang berdiri menghampiri ruang CEO sembari menggendong anak lelaki berusia satu tahun empat bulan. Saat ia hendak mengetuk pintu ruangan Executive tersebut, sekretarisnya keluar menyambutnya dengan senyuman penuh keramah tamahan.“Tuan Danar sedang apa? Sejak kemarin belum pulang ke rumah,” ucap Diajeng dengan bernada khawatir. Semenjak peristiwa Embun diusir, Danar frustrasi. Ia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan bekerja. Bahkan ia terkadang menginap di tempat kerja atau menginap di hotel. Bukan tanpa alasan, kepergian Embun meninggalkan luka yang mendalam. Ketika ia pulang ke rumah, siluet wajahnya selalu terbayang di manapun, di sudut rumahnya.Seseorang akan merasa berarti setelah orang itu pergi dari pandangannya.“Maaf Bu, Tuan Danar tidak bisa diganggu. Beliau sedang sibuk. Ada banyak dokumen penting yang harus ditandatangani.”Pria paruh baya itu berterus terang. Begitulah pesan atasannya—Danar. Atasannya tidak in

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 56

    Dua minggu berlalu. Embun menikmati pekerjaannya sebagai seorang housekeeper di hotel Manggala. Sekalipun ia masih terbilang karyawan baru namun ia cepat beradaptasi dengan jobdesk yang dilakukannya.Selama bekerja di sana, Embun memilih untuk menjaga jarak dengan rekan kerja lain seumurannya. Sebagian besar lingkungan mereka kurang baik untuknya; toxic, penyuka ghibah dan boros. Ia lebih senang bergaul dengan Ningrum seorang janda satu anak. Semua orang tidak ada yang tahu jika Embun adalah seorang janda muda yang memiliki anak satu. Embun menyimpan rapat hal itu karena rasa trauma yang dialaminya. Apalagi pernikahannya dengan Danar bersifat siri. Bagi Embun—yang kini sudah mulai membuka diri, menyadari satu hal penting dalam hidup wanita.Jangan pernah menikah siri! Pernikahan Siri merugikan pihak wanita dan status anak di mata negara dan hukum tidak jelas. Kesalahan fatalnya ialah keluguan dirinya. Tidak, ia dibuat lugu dan bodoh oleh Bagas dan Indira.Sebelum berangkat kerja, Emb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 57

    Di sebuah pub elit di ibukota. Tampak seorang wanita cantik tengah mabuk-mabukkan di antara riuh rendah suara dentuman musik remix. Kepalanya bergoyang-goyang menikmati alunan lagu yang nge-beat dan membuat perasaannya euforia sesaat. Menggenggam gelas sloki berisi vodca, sesekali ia juga berdiri lalu meliuk-liukkan tubuhnya dalam balutan dress slim fit yang bikin pria kepanasan. Namun ternyata ia tak cukup kuat untuk minum. Kesadarannya mulai menurun hingga gelas sloki yang dipegangnya nyaris jatuh jika seseorang tidak membantunya. Pria tampan berwajah oriental langsung sigap mengambil gelas milik wanita itu dan satu tangannya yang lain meraih pinggang tubuhnya yang ramping.Menggeram pelan, pria itu langsung menaruh gelas itu dan membayar bill minuman itu pada bartender. Tak membuang tempo, ia membawa wanita cantik itu ke dalam mobilnya. Ia rebahkan tubuh wanita itu di atas jok yang sudah dibuat nyaman untuknya.Pria itu menutupi tubuh wanita cantik itu dengan jas miliknya. Kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 351

    Rosa menatap dua garis merah di test pack dan foto USG yang digenggamnya. Tangannya gemetar. Jantungnya berdetak begitu kencang hingga ia merasa bisa mendengarnya sendiri. “Tidak mungkin,” bisiknya, suaranya bergetar. Tapi kenyataan sudah terpampang jelas di hadapannya. Dua garis itu nyata. Ia hamil. Rosa merosot ke lantai kamar mandi, punggungnya bersandar pada dinding dingin. Air matanya mengalir tanpa bisa ditahan. Ia menggigit bibir, menahan isakan yang hendak pecah. Ini semua gara-gara malam itu. Malam yang seharusnya tidak pernah terjadi. Rosa merutuki kebodohannya sendiri. Tapi yang sudah terjadi tak bisa diubah. Ia berpikir semuanya akan berlalu begitu saja. Rosa wanita yang cerdas. Ia bahkan meminum obat kontrasepsi setelah melakukan hubungan terlarang itu. Ia juga tidak mau hamil di luar nikah. Namun ternyata takdir berkata lain. Sekalipun, ia berusaha menolak, takdir memiliki cara sendiri untuk datang.Rosa menutup matanya rapat-rapat. Napasnya tersengal. “Apa

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 350

    Senyum Rahes perlahan muncul. Ia mengangguk dan kembali menatap Ali. “Jika ini yang terbaik untuk Laila, aku merestui.”Sulis yang sejak tadi menunggu momen ini, segera membuka kotak beludru yang dibawanya. Di dalamnya, terdapat cincin emas putih bertatahkan berlian kecil yang berkilau di bawah cahaya lampu. Dengan penuh kelembutan, Sulis mengambil cincin itu dan berlutut di depan Laila.“Laila, izinkan aku mewakili Beryl untuk menyematkan cincin ini di jarimu sebagai tanda bahwa kau telah menjadi calon menantuku,” kata Sulis dengan suara bergetar penuh haru.Laila menatap cincin itu dengan mata berbinar, lalu perlahan mengulurkan tangannya. Dengan hati-hati, Sulis menyematkan cincin itu di jari manisnya. Suasana dipenuhi rasa haru, terutama bagi Yuda yang tanpa sadar menitikkan air mata bahagia.Yuda merasa bermimpi jika gadis kecil yang dibesarkan olehnya ternyata sudah ada yang melamar. Namun ia merasa senang sekali. Ia berpikir jika Laila menikah dengan Beryl maka ia juga akan mud

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 349

    Rosa menghela nafas, lalu melangkah mundur, membiarkan Pasha masuk ke dalam kamar sempitnya. Begitu pintu tertutup, keheningan menyelimuti mereka berdua. Pasha berdiri canggung di tengah ruangan, sementara Rosa berjalan ke meja kecil di sudut kamar, mengambil segelas air, lalu meneguknya tanpa tergesa-gesa.Kemudian ia pun membawakan air minum untuk Pasha.“Ada yang mau kamu omongin?” tanya Rosa akhirnya setelah menaruh nampan berisi segelas air minum.Pasha mengembuskan napas panjang menatap Rosa yang duduk di sebelahnya. “Rosa, aku... aku ingin minta maaf.”Rosa menoleh padanya, mata gelapnya menelisik. “Untuk apa?”Pasha mengatupkan rahangnya, merasa semakin bersalah. “Untuk tadi malam. Aku seharusnya... aku seharusnya lebih kuat menahan diri. Aku merasa bersalah. Aku ingin bertanggung jawab.”Rosa tersenyum kecil, tapi senyumnya tidak sampai ke matanya. Ia meletakkan gelasnya kembali ke meja, lalu berjalan mendekat. “Kenapa kamu merasa bersalah?” tanyanya pelan. “Karena kamu pikir

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 348

    Pasha terbangun dengan kepala berat. Pandangannya masih kabur, tubuhnya terasa lelah. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Tapi ingatannya seperti kepingan puzzle yang tidak bisa tersusun dengan benar. Ia menoleh ke samping. Kosong.Pasha mengangkat tubuhnya perlahan, menyandarkan kepala ke sandaran tempat tidur. Kamar ini bukan kamarnya. Ia menatap langit-langit, mencoba mengingat sesuatu. Samar-samar, ia mengingat seseorang bersamanya tadi malam. Sosok seorang wanita. Tapi siapa?Tangannya meraba ke meja di samping tempat tidur, mengambil ponselnya. Saat ia membuka layar, sebuah pesan masuk dari salah satu temannya.[Pasha, lo aman? Semalam gue lihat Rosa yang anter lo ke hotel. Lo mabuk berat.]Jantungnya berdetak lebih cepat. Rosa? Pasha buru-buru membuka riwayat panggilannya. Ada beberapa panggilan tidak terjawab dan satu panggilan dari Rosa sekitar tengah malam. Ia menelan ludah.“Tidak mungkin…” gumamnya dengan perasaan yang gelisah.

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 347

    Beryl duduk dengan gelisah di ruang tamu, menggenggam cangkir kopi yang sudah dingin sejak tadi. Berhadapan dengannya, Rahes duduk dengan sikap yang sedikit terlalu santai untuk seorang pria yang sedang diuji kesabarannya. Rahes baru saja tiba di rumah. Ia langsung menemani pemuda itu di sana. Sementara itu, Laila duduk di sebelah sang ayah dengan perasaan yang tak kalah gugup. “Pak Rahes, aku ingin melamar Laila,” imbuh Beryl akhirnya, dengan nada penuh keyakinan dan percaya diri. Ia sangat yakin jika Laila akan menerima cintanya. Jika tidak, ia akan sedikit memaksa. Lama kelamaan Laila akan jatuh cinta padanya. Begitulah isi kepala pria berhidung bangir itu.Rahes menaikkan sebelah alis, menatap Beryl dengan ekspresi setengah geli, setengah skeptis. “Oh? Langsung ke inti, ya? Aku suka anak muda yang to the point. Sayangnya, aku gak suka anak muda yang gak bisa membaca situasi.”Beryl mengerutkan dahi. “Maksudnya?”Rahes meletakkan cangkirnya dengan bunyi kecil di meja. “Aku baru s

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 346

    Pukul lima pagi keesokan harinya, Serina dibangunkan oleh suara gong. Bukan alarm lembut di ponselnya, tetapi gong sungguhan yang dipukul oleh salah satu pelayan rumah. GONG! GONG! GONG!Serina terlonjak dari tempat tidur. “APAAN NIH? GEMPA?!”Nadia, sepupunya yang tinggal di rumah itu, menyeringai dari ambang pintu. “Bukan gempa, Sayang. Itu tanda bahwa kita harus bangun dan bersiap.”Serina mengusap wajahnya yang masih mengantuk. “Ini masih subuh! Aku butuh lima jam tidur lagi!”Nadia tertawa. “Selamat datang di rumah Tante Rosalinda!” Serina menggerutu sepanjang jalan menuju halaman belakang, tempat olahraga pagi dilakukan. Di sana, Rosalinda sudah menunggu dengan setelan olahraga yang sangat rapi. Beberapa pelayan rumah tangga juga ikut serta. “Baiklah, kita mulai dengan lari keliling halaman sepuluh putaran,” perintah Rosalinda. Serina terkejut. “Sepuluh?!” “Kalau protes, aku tambah jadi lima belas.”Serina langsung tutup mulut dan mulai berlari, meskipun rasanya seperti

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 345

    Setelah berbincang lama dengan Laila dengan mengangkat topik yang berbeda-beda, Beryl mengambil jeda. Sudah cukup! Laila sudah terlihat lebih baik. Sudah saatnya ia mengungkapkan maksud inti kedatangannya ke sana. Sebagai seorang pria, ia akan memberanikan diri mengungkapkan perasaannya yang selama ini ia pendam. Perkara Laila menolaknya terserah nanti. Namun ia sudah tak bisa lagi memanjangkan sumbu kesabaran untuk menahannya. Nanti bisa-bisa kepalanya meledak.“Laila,” panggil Beryl menatap Laila lurus, terdengar serius.Laila pun mengangkat mata setelah mengecek ponselnya. Ayahnya mengirim pesan padanya, ia masih berada di jalan. Laila mengabari ayahnya soal tamu yang datang. Tak mungkin ia membiarkan tamunya begitu saja. Sang ayah harus tahu siapa tamu yang datang untuk putrinya.“Apa, Pak?” tanya Laila dengan tenang.Beryl menekuk wajahnya saat Laila memanggilnya dengan Bapak.Laila—yang peka terhadap perubahan ekspresi wajahnya itu langsung meralat panggilnya. “Ada apa Kak Bery

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 344

    Beryl turun dari mobil dengan hati berdebar. Sudah sekian lama ia menunggu saat ini—bertemu Laila lagi, setelah semua kejadian yang menimpa mereka. Sengaja, ia tidak memberikan kabar padanya. Ia ingin memberikan kejutan.Meninggalkan Alby yang masih berada di luar, Beryl melangkah masuk ke rumah mewah itu dengan napas yang sedikit tertahan, seperti anak kecil yang hendak membuka hadiah ulang tahun.Pintu rumah mewah itu terbuka, matanya langsung tertuju pada sosok yang begitu dirindukannya. Laila, dalam balutan gamis berwarna merah muda sedang berjuang berdiri tegak di ruang tamu yang luas. Perawat Febi dengan sabar menopangnya, sementara Laila berkali-kali menggerutu, “Aku bisa sendiri! Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!”Laila kembali cerewet, pertanda ia mulai sembuh. Namun, belum sampai tiga detik, tubuhnya oleng ke samping.“Ya Allah, Nona! Jangan maksa!” pekik Febi panik, buru-buru menangkapnya agar tidak jatuh.Namun Laila yang gigih tidak akan menyerah begitu saja. Ia

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 343

    Hujan turun deras malam itu, menambah suasana kelam di kediaman Rahes. Serina duduk di ruang tamu dengan wajah tegang, masih tidak percaya bahwa ayahnya benar-benar akan menghukumnya. Di depannya, Rahes berdiri tegap, matanya dingin menatap putrinya yang selama ini begitu ia manja. Rahes bukan menutup mata dengan apa yang terjadi. Selama ini ia mengamati putrinya dari Laura itu diam-diam. Laporan dari Sulis, bukti-bukti kejahatan yang sudah dilakukannya, laporan dari para art dan perawat Febi sudah cukup menjadikan sebuah pertimbangan di mana ia harus segera bertindak. Ternyata, semakin dibiarkan Serina semakin menjadi. “Kamu akan pulang ke Indonesia,” kata Rahes tanpa basa-basi. Serina menatapnya dengan mata melebar. “Apa?”Rahes menekan pelipisnya, mencoba meredam amarah yang masih tersisa. “Kamu akan tinggal bersama Rosalinda. Dia akan mengajarkanmu bagaimana menjadi manusia yang lebih baik.”Serina bangkit dari sofa, tangannya mengepal. “Ayah tidak bisa melakukan ini padaku! A

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status