Share

Bab 54

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-10-14 18:04:04

Seorang wanita tengah bermain piano organ dengan teman sesama pengamen jalanan. Begitu banyak pujian dilontarkan padanya. Meskipun tak ayal beberapa di antara mereka merasa iri padanya. Padahal ia belum lama bergabung dengan grup mereka namun ia cepat menguasai panggung.

“Hei, jangan belagu lo! Lo anak baru!”

Salah satu pemain organ lainnya menghampiri wanita muda dalam balutan hoodie hitam itu. Ia berjalan ke arahnya dan menatapnya dengan tatapan sinis. Wanita itu baru saja selesai memainkan satu lagu.

Tanpa tedeng aling-aling, pemain piano organ senior itu menarik kerah hoodie yang dipakainya hingga ia berjengit kaget. “Lo pergi dari sini! Gue gak suka sama lo! Lo udah ngambil posisi gue!”

Wanita dalam balutan hoodie itu langsung menyerang balik pemuda yang berusaha kurang ajar padanya. Dalam sekali hentakan, ia mencengkram ke dua lengan pemuda itu lalu menyikut perutnya dengan lututnya.

Pemuda itu pun ambruk seketika di tanah.

Semua orang panik melihat aksi mereka.

“Gak terjadi ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 55

    Di kantor CEO Yudistira GroupSeorang wanita dewasa sedang berdiri menghampiri ruang CEO sembari menggendong anak lelaki berusia satu tahun empat bulan. Saat ia hendak mengetuk pintu ruangan Executive tersebut, sekretarisnya keluar menyambutnya dengan senyuman penuh keramah tamahan.“Tuan Danar sedang apa? Sejak kemarin belum pulang ke rumah,” ucap Diajeng dengan bernada khawatir. Semenjak peristiwa Embun diusir, Danar frustrasi. Ia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan bekerja. Bahkan ia terkadang menginap di tempat kerja atau menginap di hotel. Bukan tanpa alasan, kepergian Embun meninggalkan luka yang mendalam. Ketika ia pulang ke rumah, siluet wajahnya selalu terbayang di manapun, di sudut rumahnya.Seseorang akan merasa berarti setelah orang itu pergi dari pandangannya.“Maaf Bu, Tuan Danar tidak bisa diganggu. Beliau sedang sibuk. Ada banyak dokumen penting yang harus ditandatangani.”Pria paruh baya itu berterus terang. Begitulah pesan atasannya—Danar. Atasannya tidak in

    Last Updated : 2024-10-14
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 56

    Dua minggu berlalu. Embun menikmati pekerjaannya sebagai seorang housekeeper di hotel Manggala. Sekalipun ia masih terbilang karyawan baru namun ia cepat beradaptasi dengan jobdesk yang dilakukannya.Selama bekerja di sana, Embun memilih untuk menjaga jarak dengan rekan kerja lain seumurannya. Sebagian besar lingkungan mereka kurang baik untuknya; toxic, penyuka ghibah dan boros. Ia lebih senang bergaul dengan Ningrum seorang janda satu anak. Semua orang tidak ada yang tahu jika Embun adalah seorang janda muda yang memiliki anak satu. Embun menyimpan rapat hal itu karena rasa trauma yang dialaminya. Apalagi pernikahannya dengan Danar bersifat siri. Bagi Embun—yang kini sudah mulai membuka diri, menyadari satu hal penting dalam hidup wanita.Jangan pernah menikah siri! Pernikahan Siri merugikan pihak wanita dan status anak di mata negara dan hukum tidak jelas. Kesalahan fatalnya ialah keluguan dirinya. Tidak, ia dibuat lugu dan bodoh oleh Bagas dan Indira.Sebelum berangkat kerja, Emb

    Last Updated : 2024-10-15
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 57

    Di sebuah pub elit di ibukota. Tampak seorang wanita cantik tengah mabuk-mabukkan di antara riuh rendah suara dentuman musik remix. Kepalanya bergoyang-goyang menikmati alunan lagu yang nge-beat dan membuat perasaannya euforia sesaat. Menggenggam gelas sloki berisi vodca, sesekali ia juga berdiri lalu meliuk-liukkan tubuhnya dalam balutan dress slim fit yang bikin pria kepanasan. Namun ternyata ia tak cukup kuat untuk minum. Kesadarannya mulai menurun hingga gelas sloki yang dipegangnya nyaris jatuh jika seseorang tidak membantunya. Pria tampan berwajah oriental langsung sigap mengambil gelas milik wanita itu dan satu tangannya yang lain meraih pinggang tubuhnya yang ramping.Menggeram pelan, pria itu langsung menaruh gelas itu dan membayar bill minuman itu pada bartender. Tak membuang tempo, ia membawa wanita cantik itu ke dalam mobilnya. Ia rebahkan tubuh wanita itu di atas jok yang sudah dibuat nyaman untuknya.Pria itu menutupi tubuh wanita cantik itu dengan jas miliknya. Kemudi

    Last Updated : 2024-10-15
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 58

    Embun bersyukur karena sebelumnya karyawan senior selalu meremehkan dirinya sebagai karyawan baru. Namun sekarang ia dihargai berkat kinerjanya yang baik. Hasil pekerjaannya bagus dan ia bisa menghibur rekan kerja dengan permainan pianonya. Kendati selalu saja ada beberapa rekan kerja wanita yang menaruh iri padanya.Namun Embun yang sekarang tidak terlalu ambil pusing dan ia juga tidak mau ditindas lagi oleh rekan kerja lainnya. “Bun, kamar nomor 28 bersihkan!” seru salah satu housekeeper senior berusia sekitar dua puluh lima tahunan. Gadis muda itu menudingkan telunjuknya pada kamar yang dimaksud. Ia mulai bersikap bossy pada beberapa karyawan baru. Termasuk Embun menjadi target berikutnya.“Sekalian, bawa bantal yang baru!” lanjutnya lagi dengan tatapan tajam.“Oh, sekalian bawa bedcover baru,” ucapnya lagi tanpa merasa bersalah.Embun mendesah pelan. Para karyawan senior wanita memanfaatkan junior mereka. Di balik ada banyak orang yang menyukainya, pasti ada saja orang yang membe

    Last Updated : 2024-10-15
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 59

    Bab 59Malam itu langit terlihat kelam dan ganas. Berawal dari suara gemuruh guntur yang bersahutan, tak lama kemudian butiran air berjatuhan. Hujan turun begitu lebat. Tidak hanya itu, angin berembus dengan begitu kencang, menggoyangkan dedaunan dan ranting pohon. Semua orang gegas mencari tempat berteduh termasuk Embun dan Manggala. Tak mungkin ia mengemudikan kuda besi saat hujan lebat. Bisa-bisa ia pulang tanpa nama. Manggala terjebak di rumah Embun. Embun pun mengijinkan pemuda bertubuh ideal itu berteduh di teras. Tak mungkin Embun mempersilakan pemuda itu masuk ke dalam rumah.Bisa-bisa Embun digrebek warga kampung karena memasukan lelaki asing. Apalagi malam semakin larut di mana mungkin sebagian besar penghuni daerah itu sudah terdampar di alam mimpi. Begitulah yang Embun pikirkan saat pertama kali tinggal di sana.Sebaliknya, penduduk kota cenderung individualis. Mereka tidak terlalu memikirkan kehidupan tetangganya. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mana sempat m

    Last Updated : 2024-10-16
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 60

    Suasana di Basecamp tempat para staf hotel terdengar ramai. Bima–manajer hotel tengah memarahi salah seorang housekeeper. Kejadian itu mengundang atensi semua staf hotel yang baru masuk. Beruntung mereka tidak sedang berada di lobi sehingga tidak mengganggu kenyamanan tamu hotel.“Kau dipecat! Tindakanmu itu semena-mena. Tidak ada ampunan bagimu!” pekik Bima seraya bertelekan pinggang. Ia menatap wanita muda itu dengan tatapan menghunus tajam.“Aku mohon maaf Pak! Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku akan meminta maaf padanya langsung,” jawab wanita berwajah menor dan berpenampilan seksi itu.Embun menyelip di antara kerumunan housekeeper di sana sambil memicingkan matanya untuk melihat siapa yang tengah dimarahi oleh Bima.“Itu orangnya datang!” seru salah satu housekeeper menunjuk pada sosok Embun. Mendengar teriakannya, otomatis semua tatapan terpacak pada sosok Embun yang baru saja masuk.Embun terperangah mendapat begitu banyak tatapan. “Um, ada apa?”“Embun, kau tidak apa

    Last Updated : 2024-10-16
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 61

    Seorang wanita muda tengah mondar mandir di depan toko alat musik. Ia tengah mengamati alat musik di depan etalase. Matanya berbinar bagaikan kembang api tatkala melihat deretan berbagai alat musik yang terpajang rapi di dalamnya. Wanita muda itu ingin masuk ke dalam namun ia merasa gamang sebab ia tidak berniat membeli salah satu alat musik. Oleh karena itu ia hanya mengintipnya dari luar. Wanita yang selalu keluar mengenakan masker itu ialah Embun Ganita. Usai melakukan pertunjukan musik bersama kawan-kawannya di sekitar stasiun, ia menyempatkan diri mampir ke salah satu toko alat musik yang lengkap tak jauh dari sana.Hanya iseng, ia pergi ke sana. Ia ingin melihat-lihat saja. Ia ingin membeli piano yang berharga 20 jutaan sesuai spek yang dibutuhkan namun uangnya masih belum terkumpul. Tabungannya hanya berkisar tiga jutaan. Masih butuh waktu lama ia bisa membeli piano idamannya. “Mbak, masuk aja! Lihat-lihat gratis kok,” ucap salah satu pramuniaga toko saat ia keluar dari toko.

    Last Updated : 2024-10-16
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 62

    Akhir-akhir ini Embun merasa tidak semangat bekerja. Entahlah, mungkin karena Manggala adalah pemilih hotel di mana ia menyambung lidah. Ia sebelumnya begitu mengagumi sosok pemuda tampan nan baik hati itu. Naasnya, ia sudah berdusta padanya. Namun ia harus tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya.Malam itu, sebelum tidur, ia selalu melamun dan memikirkan banyak hal yang terjadi pada hidupnya.Sebuah pertanyaan mencuat di kepalanya. Mengapa pemuda bernama Manggala menyembunyikan identitasnya?“Argh,” gumam Embun menggeram pelan. Ia tidur sembari berguling ke kanan dan ke kiri. Sungguh, ia kesal pada Manggala. Jika ia punya pekerjaan lebih baik dari hotel itu, ia akan resign dan pergi dari sana. Ia tidak sudi bertemu dengan pemuda bernama Manggala.“Dia pikir, aku cewek matre gitu? Seperti di novel-novel, cowoknya pura-pura kaya untuk melihat ketulusan si cewek menerima dia apa adanya. Hum, maaf, aku bahkan tidak tertarik pada pria kaya sekalipun! Semua pria kaya semua sama hany

    Last Updated : 2024-10-17

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 224

    Wajah Rain langsung memerah tatkala melihat siapa pemuda tampan yang mengaku dirinya sebagai kekasihnya Rosa.“Pasha,” ucapnya dengan agak canggung. Bagaimanapun, Rain adalah salah satu anak didiknya dr Zain. Rain sangat menghormati dr Zain dan keluarganya. “Maaf, Pasha. Aku … hum …” imbuh Rain rasanya ingin menggali lubang untuk sembunyi. Pasti Pasha mendengar perkataannya barusan.“Sudahlah! Aku akan membayar semua pengobatan Bapak,” imbuh Pasha dengan raut serius.Namun Rosa merasa jantungnya akan copot. Pasti setelah drama ini, Pasha akan menyeretnya dan memarahinya karena pulang ke Indo, meninggalkan adik kesayangannya. Tatapan Rosa turun pada punggung tangan Pasha yang masih menempel pada pinggangnya. Namun ia tak berani menepis rangkulannya.“Aku ada urusan dulu, Sa,” ucap Rain buru-buru kabur dari situasi itu. Ia berpura-pura menerima telepon dari seseorang.Sementara itu, Rosa menunduk dengan wajah yang gelisah. Ia takut dipecat oleh Ana. Ia sudah menganggap Ana ibunya send

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 223

    Di sebuah rumah sakit swasta, seorang wanita berambut pendek tengah duduk termangu di depan ruang operasi dengan perasaan yang berkecamuk. Ayahnya menderita penyakit kronis yang menyebabkannya harus menjalani operasi. “Bagaimana Ayah saya Dok?” tanya wanita itu pada dokter bedah yang baru saja keluar dari dalam ruangan itu.Dokter bedah yang memakai masker itu tak lantas menjawab pertanyaan wanita itu. Ia menelisik wanita di depannya. Kemudian ia pun melepas maskernya.“Ros,” seru dokter bedah tampan itu menatap Rosa dengan tatapan yang rumit. Rosa tersentak melihat sosok pria dari masa lalunya. Dia adalah mantan kekasihnya yang selingkuh dengan sahabatnya tiga tahun silam.Ekspresi Rosa langsung berubah saat melihat siapa pria di depannya. “Kamu gak berubah! Kamu masih cantik seperti pertama kali aku lihat,” ujar dokter bedah itu dengan tatapan yang justru menghujam batin Rosa.Berani-beraninya ia mengatakan hal itu! Memuji dirinya cantik setelah apa yang dilakukan olehnya tempo

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 222

    Jeena berusaha mencari buku miliknya di semua rak dalam lemari. Ia tidak menemukannya. Seingatnya, ia menaruh buku berisi lagu-lagu ciptaannya di ruang musik. Wanita bermanik almond itu tampak frustrasi. Bahkan sampai larut malam, ia terus menyisiri setiap sudut untuk mencari buku itu. Ia sampai memindahkan furniture demi mencarinya. Mungkin buku itu terjatuh di sudut rumahnya. Jeena bukan seorang yang mudah menyerah. Ia terus mencari sampai begadang dan baru bisa tidur jam tiga pagi. Alhasil tubuhnya langsung terserang demam. Namun ia mengabaikannya. Pagi hari ia pun mulai menyisir kembali seluruh ruangan di apartemen. Seingatnya buku itu masih berada di rumah.Saat ia sibuk, suara bel apartemen berbunyi. Biasanya tamu yang datang berkunjung ke apartemen ialah sales. Jeena tidak berniat membukakan pintu. Ia terus sibuk mencari buku berharga miliknya. Karena suara bel tak kunjung berhenti, Jeena pun akhirnya bergegas mengayunkan kakinya menuju pintu hendak melihat siapakah tamu yang

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 221

    Setelah acara makan siang, Beryl pun mengantar Serina pulang ke indekosnya. Lalu ia pergi kembali ke kantor. Ada berkas penting ketinggalan di kantor.Pukul lima sore, para karyawan sudah pulang satu per satu. Yang tersisa hanyalah para security dan beberapa karyawan yang memilih lembur.Satu per satu mereka menyapa Beryl dengan sopan dan penuh hormat. Beryl hanya tersenyum tipis menanggapi. Ia langsung berjalan melewati lobi dan menaiki lift. Namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat ia melewati ruangan staf admin. Laila tampak masih sibuk di depan komputer. Entah apa yang sedang dikerjakannya. Yang jelas, gadis itu terlihat fokus mengetikkan sesuatu di layar keyboard. Beryl hanya menatapnya dari kejauhan kemudian kembali ke ruangannya. Ia mengambil berkas penting miliknya. Saat ia melewati ruang staf admin, Laila sudah tidak berada di ruangannya.Beryl langsung pergi menuju mobil miliknya. Ia pun bergegas masuk dan mengemudikan kendaraannya dengan tempo yang sedang. Tatapannya

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 220

    “Laila, kamu ngapain aja sih? Lama banget tau! Aku sudah ditunggu oleh Mas Beryl,”Dari arah belakang, sekonyong-konyong Serina menyusul Laila. Gadis bermata biru itu menatap Laila yang diam termangu melihat foto yang berada di ruangan itu.‘Sial, Laila nanti bisa tahu kalau Nena Hanum itu nenek yang ditolongnya saat kebakaran. Bagaimana ini?’ batin Serina berisik. Gadis itu buru-buru menepuk pundak Laila dengan lembut. “Laila, sudah selesai belum?”Laila terkesiap melihat kedatangan Serina. Ia pun bergegas menekan tombol mesin foto copy dan merapikan dokumen milik Serina. “Ini!”Laila menyerahkan dokumen itu pada Serina. “Makasih, ya,” imbuh Serina tak lantas pergi dari ruangan itu. Ia menunggu Laila pergi dari sana lebih dulu. Serina benar-benar panik. Jika Laila mengetahui Hanum adalah neneknya Beryl maka rencananya akan berantakan. Hal paling buruk yang akan terjadi ialah pertemuan Laila dengan Hanum. Beberapa kali Laila pernah bercerita bahwa ia ingin bertemu dengan wanita tua

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 219

    “Sulis, kemana calon cucu menantu? Mama pengen ketemu. Sudah lama dia gak datang. Apa hubungan mereka baik-baik aja?”Hanum bertanya pada Sulis soal Serina. Dengan berjalan tertatih, Hanum menghampiri Sulis yang tengah berdiri di depan kompor. Sulis sedang memasak puding untuk mertua kesayangannya. Ia sedang menginap di rumah Hanum.Mendengar suara Hanum, Sulis buru-buru mematikan kompor dan menghampirinya. “Mama, mau apa? Nanti Sulis ambilin. Mama kan lagi kurang sehat. Mama diam aja di kamar.”Hanum terlihat berwajah masam mendengar nasehat menantunya. Ia tidak mau diperlakukan seperti orang sakit dan orang jompo meskipun kenyataannya demikian.Alih-alih merespon menantunya, Hanum kembali berkata dan menanyakan Serina. “Kenapa kamu gak ajak Serina? Mama kepikiran dia terus. Bagaimana kabarnya?”Sulis terdiam mendengar rentetan kalimat yang mama mertuanya sampaikan. Ia malas membahas soal gadis itu. Sebagai seorang ibu, ia bisa merasakan jika Serina sepertinya bukan gadis yang cocok

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 218

    “Jangan! Please! Aku gak tau siapa dia!” seru pria bertato dengan perasaan takut. Cairan bening sudah menggenang di sudut matanya. Rian tidak main-main dengan ancamannya. Cengkraman tangannya sangat kuat. Pria itu nyaris kehilangan pasokan oksigen.Mata Rian nyaris loncat dari tempatnya saat mendengar pengakuan pria itu. Pria bajingan itu ingin lepas begitu saja namun ia tidak mau membeberkan Bos yang menyuruh mereka.“Lempar saja dari rooftop!” pekik Rian kemudian menendang perut pria itu.Pria itu terbatuk-batuk. Ia terlihat sangat ketakutan. Dua orang pria yang tak lain rekan Rian langsung menarik lengan pria yang diikat dengan tambang. Mereka menyeret pria itu dan segera membawanya ke lantai atas. Pria itu sontak berkata kembali.“Jangan! Aku benar gak tau! Wajahnya pake masker. Dia cuma ngasih perintah dan bayar kami. Udah gitu dia pergi!”“Benar, emang dia gak lihatin wajahnya,” timpal pria asing lainnya.Rian mendengus pelan. Benar-benar tidak masuk akal!Namun dari tatapan mer

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 217

    Tak terasa hari demi hari telah dilewati oleh Jeena dengan latihan persiapan debut. Ia senang sekali karena ia dan Dion mulai mendapatkan chemistry. Mereka bisa menunjukan penampilan perdana untuk debut sebentar lagi.Tak hanya itu, Jeena juga merasa senang karena semenjak ia melapor pada pihak kampus, mobilnya kini tidak ada lagi yang merusak. Jeena tidak tahu jika di balik semua itu ada campur tangan Manggala. Manggala telah menemukan orang yang berusaha mengganggu Jeena. Meskipun mereka menjalani hubungan LDR, Manggala menempatkan beberapa pengawal untuk menjaganya dari jarak jauh. “Sekarang kita akan pergi ke butik! Ayo semangat! Kita akan cari kostum untuk tampil,” seru Laura di depan para mahasiswa calon peserta debut acara Amal.Jeena ikut rombongan Laura pergi ke butik langganannya. Mereka akan memilih kostum untuk tampil. Mobil-mobil mewah dari area kampus itu pun keluar dan merangkak membelah jalan di kota NY menuju sebuah butik milik desainer ternama."Jeena dan Dion kema

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 216

    Akhirnya, terpaksa, Laila ikut bersedia menumpang mobil milik Beryl. Daya ponsel miliknya mati oleh karena itu ia tidak bisa memesan ojek online. Jika ia menunggu angkutan umum akan lama dan ia bisa terlambat pulang ke rumah.Sisi lain, Serina sebetulnya keberatan Laila ikut. Namun salah sendiri ia mencoba membujuk Beryl–yang ternyata di luar dugaan bersedia mengantar Laila pulang. Sungguh, tidak sesuai rencana.Sial, Serina harus lebih dulu turun di kontrakan elit yang disewa oleh Hanum untuknya. Oleh karena itu pasti Beryl akan berduaan dengan Laila. Gadis bermata biru itu merasa menyesal telah mengajak Laila.Selama perjalanan pulang, Serina begitu berisik. Ia bercerita banyak hal pada Beryl. Padahal Beryl hanya menanggapinya dengan gumaman dan anggukan kecil. Gadis itu tampak seperti gadis lugu yang polos.“Dulu waktu di Jogja, aku dan Laila berteman. Kami diam-diam suka pergi jalan-jalan untuk makan bakso. Laila suka diam-diam keluar pondok. Masih ingat gak Laila?”Serina mulai me

DMCA.com Protection Status