Tiffany benar-benar tidak makan. Keesokan pagi, Rika membawa turun makanan yang sama sekali tak tersentuh. Dengan wajah masam, dia melapor, "Tuan, Nyonya masih nggak mau makan."Sean mengernyit kuat. Gadis ini benar-benar keras kepala! Dia memicingkan mata sambil bertanya, "Apa yang dia bilang?""Katanya ...." Rika melapor dengan hati-hati, "Kalau Tuan nggak mengakui kesalahan dan nggak mau menyetujui permintaannya, dia mau mati kelaparan saja."Bam! Sean menggebrak meja. Seketika, seluruh vila menjadi sunyi senyap. Sean menggertakkan gigi dan memekik, "Ya sudah kalau nggak mau makan! Aku mau lihat, dia bisa bertahan sampai kapan!"Sean merasa dirinya harus memberi pelajaran kepada Tiffany supaya tidak begitu keras kepala lagi."Marah karena malu," gumam Chaplin yang memakai baju biru sambil mencebik. Sesudahnya, dia buru-buru menghabiskan makanannya.Sean menyipitkan matanya. Meskipun kesal, dia terkejut Chaplin berani bersuara di saat-saat seperti ini. Sepertinya, tidak sia-sia dia m
Baca selengkapnya