Share

Bab 124

"Kenapa kamu nggak suruh istrimu nggak makan 20 jam lebih?" sindir Sean.

Sofyan seketika tidak bisa berkata-kata. Dia terlalu bodoh dan polos. "Maaf, Tuan."

Seingat Sofyan, majikannya punya pendirian kuat. Sean tidak pernah menelan ludahnya sendiri. Itu sebabnya, dia mengira Sean melarang Chaplin membawakan apa pun untuk Tiffany. Siapa sangka, pemikirannya malah salah? Ternyata manusia memang bisa berubah setelah jatuh cinta.

"Dasar nggak berguna." Sean mengerlingkan matanya. "Pikirkan cara supaya dia makan."

Sofyan termangu sejenak sebelum mengiakan. "Baik."

....

"Kak, ayo minum susu." Chaplin membuka pintu kamar dengan membawakan segelas susu hangat.

Tiffany menggigit bibirnya dan tidak berani melirik susu itu. Dia mengeluarkan iPad untuk mencari anime yang ingin ditonton Chaplin. "Kemari."

Chaplin tersenyum dan meletakkan susu itu di atas meja, lalu menghampiri Tiffany. Tiba-tiba, perut Tiffany keroncongan. Chaplin mendengarnya dan menyodorkan susu itu. "Minum dulu, Kak."

Tiffany me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status