Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan의 모든 챕터: 챕터 251 - 챕터 260

300 챕터

Agak Sensitif

Dani datang ke rumah Alina bersama Restu. Alina terkejut karena sang adik langsung datang ke rumah.“Kenapa langsung datang? Padahal aku hanya ingin memberitahu saja,” kata Alina keheranan.Dani menatap Alina sejenak, lalu memeluk kakaknya itu.“Tentu saja langsung datang. Ini kabar membahagiakan jadi aku harus merayakannya juga,” balas Dani, “selamat, ya.”“Kamu berlebihan,” ucap Alina.“Tidak ada yang berlebihan jika itu untukmu, Kak.”Alina terharu. Dia masih memeluk adiknya itu.Restu memperhatikan Alina dan Dani. Entah apa saja yang sudah dilalui keduanya, tetapi ketika melihat kebersamaan Alina dan Dani, dia yakin kalau keduanya terbiasa saling menguatkan.“Bagaimana bisa Anda bersama Dani?” tanya Aksa menyapa Restu yang sejak tadi diam.“Ah … tadi kebetulan bertemu. Aku satu apartemen dengan Dani, saat tadi Dani mendapat kabar kalau istrimu hamil, entah kenapa aku jadi ingin ikut melihat juga,” balas Restu.Aksa mengangguk-angguk.“Bagaimana kalau kalian makan malam di sini?” t
last update최신 업데이트 : 2024-11-23
더 보기

Maunya Dekat-dekat

Keesokan harinya. Aksa masih tertidur pulas sambil memeluk Alina. Sepanjang malam, Aksa hampir tak melepas istrinya itu.Saat Aksa masih tidur dengan lelap, tiba-tiba saja dia terkejut karena Alina melepas tangannya dengan kasar.“Al.” Aksa melihat Alina buru-buru turun dari ranjang.Aksa baru menyadari kalau Alina mual lagi karena berlari sambil menutup mulut. Aksa ikut bangun dan mengejar Alina ke kamar mandi.Aksa melihat Alina berjongkok di depan kloset. Dia ikut berjongkok lalu menekan tengkuk Alina agar bisa muntah. Dia cemas melihat Alina terus muntah, dalam kondisi perut kosong, apa Alina tidak tersiksa jika terus seperti ini.“Pelan-pelan,” kata Aksa sambil membantu mengambil tisu saat Alina mencuci mulut.Alina tampak lemas, bahkan Aksa yang menekan tombol agar air mengalir di kloset.Aksa penuh perhatian membersihkan permukaan bibir Alina, lalu membantu istrinya kembali ke ranjang.“Seharusnya kamu tidak usah masuk dan lihat aku muntah,” kata Alina.“Kenapa tidak boleh? Apa
last update최신 업데이트 : 2024-11-23
더 보기

Kecil Sekali?

Sore itu Alina dan Aksa pergi ke rumah sakit. Aksa sangat antusias, bahkan terus menggenggam telapak tangan Alina seolah dirinya yang gugup. Alina tersenyum. Bersama Aksa, dia benar-benar mendapat apa itu arti kebahagiaan dan kasih sayang. Meski terkadang Aksa suka mengatur, bukankah itu hanya bagian dari rasa sayang pria itu padanya? Alina sudah berbaring di ranjang pesakitan, menunggu dokter melakukan USG untuk memastikan usia dan kondisi janin di dalam kandungan Alina. “Di mana bayi kita?” tanya Aksa berbisik karena tidak melihat apa pun di monitor, selain sebuah lingkaran tidak rata. Alina tersenyum, lalu membalas, “Tunggu saja, biarkan dokter menjelaskan.” Aksa tidak sabar karena sangat bahagia. Dia menunggu, sampai akhirnya dokter menjelaskan. “Ada kantong rahim terbentuk di sini. Lalu ini ….” Dokter menjeda ucapannya, sedikit menekan alat USG di perut bagian bawah Alina, lalu kembali melanjutkan ucapannya. “Ini janinnya. Ini bagian kepala dan pantat,” ucap dokter sambil m
last update최신 업데이트 : 2024-11-26
더 보기

Perhatiannya Aksa

Alina dan Aksa masih di dalam mobil dalam perjalanan pulang dari rumah sakit. Namun, Alina melihat kedai es krim yang membuatnya menepuk keras lengan Aksa, sedangkan tatapan ke kedai es krim.“Aku mau es krim,” ucap Alina dengan nada manja.Aksa melihat kedai yang dimaksud Alina. Dia menepikan mobil, lalu memarkirkan di area parkir sekitar. Alina begitu bersemangat. Dia langsung turun, membuat Aksa buru-buru turun karena mencemaskan istrinya itu.“Tunggu, Al!” Aksa mencegah Alina yang ingin berjalan lebih dulu meninggalkannya.Alina menoleh, lalu tertawa kecil karena melupakan suaminya itu. Dia mengulurkan tangan ingin menggandeng Aksa.Mereka menautkan jemari lalu berjalan menuju kedai es krim. Saat sampai di depan kasir, Alina melihat variasi menu es krim yang beragam, membuatnya ingin memesan semua tetapi masih sadar diri tak bisa menghabiskannya.“Semuanya kelihatan enak,” ucap Alina yang bingung.“Pilih yang sangat kamu inginkan saja,” balas Aksa.Alina mengamati dengan seksama,
last update최신 업데이트 : 2024-11-26
더 보기

Jalan Bersama Kaira

“Kenapa wajahmu pucat seperti itu?”Mirza sedang mengikat dasi ketika bertanya. Dia menatap Sasmita yang duduk di tepian ranjang dan hanya melamun.Mirza melihat istrinya itu menoleh lalu menggeleng pelan. Dia menghampiri Sasmita kemudian menyentuhkan punggung tangan di kening Sasmita, tetapi istrinya tidak panas.“Semalam kamu juga terus mengigau, sedang memikirkan apa?” tanya Mirza sambil memperhatikan wajah Sasmita.Sasmita masih diam, lalu menghela napas kasar.“Tidak memikirkan apa-apa. Mungkin karena tekanan darah sedang tidak stabil saja,” balas Sasmita.Mirza mengangguk-angguk percaya. Dia akhirnya memilih segera bersiap-siap karena harus ke perusahaan.**Saat siang hari. Alina di ruang keluarga sedang membuat sketsa gaun seraya menikmati potongan buah.Saat masih larut dalam keheningan karena fokus menggambar. Alina mendapat panggilan dari Kaira. Dia segera menjawab panggilan itu.“Halo, Kai.”“Al, Ilham bilang kalau kamu hamil. Apa itu benar?”Alina mendengar suara Kaira ya
last update최신 업데이트 : 2024-11-24
더 보기

Kesengajaan

“Tuhan sepertinya berpihak padaku. Lihat saja, mereka bersama dan ini kesempatanku.”Seringai jahat muncul di wajah.“Kalian sudah membuat bisnisku hancur. Aku yakin ini karena ulahnya. Lihat saja, ini akibat kalian main-main denganku!”Jefri menginjak pedal gas semakin dalam. Seringai jahat masih terpajang di wajah. Dia berniat menabrak Alina dan Kaira yang sedang menyeberang jalan. Bukankah ini keberuntungan baginya karena melihat keduanya bersama.Mobil yang dikemudikan Jefri melaju semakin kencang mengarah dengan sengaja ke Kaira dan Alina.“Mati kalian!” teriak Jefri diikuti tawa menggema di kabin mobil.Bams melihat mobil SUV melaju sangat kencang. Dia langsung berteriak, lalu mendorong Alina dan Kaira secara bersamaan agar segera menepi. Namun, karena prioritasnya melindungi Alina. Bams hanya bisa melindungi Alina dengan memegang kedua lengan Alina lalu menjadikan tubuhnya sebagai alas untuk memastikan Alina tidak jatuh dan terluka, sedangkan Kaira terdorong dan jatuh di sisi ba
last update최신 업데이트 : 2024-11-26
더 보기

Hajar Habis-habisan

“Maaf, Pak. Saya kurang hati-hati,” ucap Bams ketika menemui Aksa yang baru saja memastikan kondisi Alina.Aksa memang sedang begitu emosi karena istrinya hampir celaka. Namun, mendengar Alina yang mengatakan kalau Bams sampai terluka demi melindungi Alina, membuat Aksa memberikan pengecualian untuk kali ini.“Yang terpenting Alina tidak terluka,” ucap Aksa.Bams mengangguk.“Di mana pria brengsek itu?!” Aksa mencari keberadaan Jefri. Kali ini dia tidak akan membiarkan Jefri lepas begitu saja.Bams menunjuk ke salah satu ruang pemeriksaan yang tertutup tirai. Jefri mengalami luka di kening dan beberapa goresan di wajah karena terkena pecahan kaca mobil, sehingga butuh penanganan dokter.“Kamu mau apa?” tanya Alina sambil menahan tangan Aksa.“Kamu tunggu sini. Akan kupastikan dia mendapat hukuman yang setimpal,” ujar Aksa lalu melepas tangan Alina.Aksa pergi ke ruang pemeriksaan Jefri berada.Alina cemas, tetapi Kaira menahan agar tetap di sana bersamanya, sedangkan Bams dan Ilham la
last update최신 업데이트 : 2024-11-24
더 보기

Harusnya Punya Hati

Kaira sudah sampai di apartemen bersama Ilham. Dia langsung duduk di sofa karena lututnya sakit. Ilham mengambilkan minum, lalu memberikan untuk Kaira. “Terima kasih,” ucap Kaira lalu meneguk air putih pemberian Ilham. “Aku masih tidak menyangka Jefri senekat itu. Ya, meski dia memang kayak psikopat, tapi aku tidak menduga dia sangat kejam hingga tega berniat menabrak kami,” ujar Kaira lalu mengembuskan napas kasar. “Mungkin karena sudah sangat dendam. Bisa saja dia mengira kalau Pak Aksa jadi penyebab kebakaran perusahaannya, karena itu dia berusaha mencelakai Alina juga,” ujar Ilham. “Memangnya bukan Aksa yang melakukannya?” tanya Kaira karena tidak tahu. “Untuk apa Pak Aksa melakukannya? Jika memang ingin menjatuhkan, dia biasanya akan memilih cara halus. Contohlah perusahaan Pak Rudi, dia membuat banyak klien hengkang dari perusahaan pria itu. Ya, salah satu shock terapi agar pria itu tidak main-main pada Pak Aksa atau Bu Alina,” ujar Ilham menjelaskan panjang lebar. Kaira
last update최신 업데이트 : 2024-11-24
더 보기

Masih Baik-baik Saja

Sasmita ikut Nenek Agni ke rumah Aksa. Saat mereka sampai di sana, ternyata bersamaan dengan dokter dan seorang perawat yang baru saja datang.Tentu saja Nenek Agni cemas. Dia langsung turun dan memanggil dokter itu lebih dulu.“Apa terjadi sesuatu dengan cucuku?” tanya Nenek Agni dengan air muka panik.Dokter itu mengangguk menyapa, lalu kemudian menjawab, “Pak Aksa bilang Bu Alina mengalami kram perut, jadi saya segera ke sini untuk memeriksanya.”Nenek Agni sangat terkejut, begitu juga dengan Sasmita. Mereka segera masuk untuk melihat apa yang terjadi.Saat masuk ke kamar Aksa. Mereka melihat Aksa yang sangat panik sambil terus menggenggam telapak tangan Alina, sedangkan Alina hanya berbaring.Aksa menoleh saat mendengar suara orang masuk kamar. Dia langsung berdiri ketika melihat dokter datang.“Tolong cek kondisinya, Dok. Tadi tidak apa-apa, kenapa sekarang begini?” tanya Aksa tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.“Biar saya periksa dulu,” kata dokter.Aksa berdiri untuk member
last update최신 업데이트 : 2024-11-25
더 보기

Meminta Restu Lagi

Aksa dam Alina masih di kamar setelah Nenek Agni dan Sasmita pulang. Aksa menemani Alina makan buah sambil duduk di atas ranjang menyaksikan film dari televisi yang terpajang di dinding.“Apa kamu lihat tadi? Sikap mamamu agak beda,” ujar Alina tidak tahan untuk membahas hal itu pada Aksa.“Kalau memang berubah, bukankah bagus?” Aksa menoleh dan menatap lekat wajah Alina.Alina ikut menoleh sehingga mereka kini saling pandang.“Aku lega kalau Mama sudah mau berubah dan baik padamu, aku tidak perlu mencemaskan apa pun lagi,” balas Aksa lalu mengecup kening Alina.Alina mengangguk-angguk. Dia berusaha berpikir positif, mungkin sikap Sasmita berubah karena tahu akan punya cucu darinya dan tidak mau menyakiti calon cucu yang dikandung Alina.“Setelah ini, kamu jangan pergi-pergi apalagi tanpa izinku. Ingat pesan dokter, kamu harus bedrest sampai kondisimu benar-benar baik dan tidak mengalami kram lagi.” Aksa menegaskan karena takut terjadi sesuatu pada Alina.Alina mengangguk meski raut w
last update최신 업데이트 : 2024-11-25
더 보기
이전
1
...
2425262728
...
30
DMCA.com Protection Status