Share

Perhatiannya Aksa

last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-23 16:59:03
Alina dan Aksa masih di dalam mobil dalam perjalanan pulang dari rumah sakit. Namun, Alina melihat kedai es krim yang membuatnya menepuk keras lengan Aksa, sedangkan tatapan ke kedai es krim.

“Aku mau es krim,” ucap Alina dengan nada manja.

Aksa melihat kedai yang dimaksud Alina. Dia menepikan mobil, lalu memarkirkan di area parkir sekitar.

Alina begitu bersemangat. Dia langsung turun, membuat Aksa buru-buru turun karena mencemaskan istrinya itu.

“Tunggu, Al!” Aksa mencegah Alina yang ingin berjalan lebih dulu meninggalkannya.

Alina menoleh, lalu tertawa kecil karena melupakan suaminya itu. Dia mengulurkan tangan ingin menggandeng Aksa.

Mereka menautkan jemari lalu berjalan menuju kedai es krim. Saat sampai di depan kasir, Alina melihat variasi menu es krim yang beragam, membuatnya ingin memesan semua tetapi masih sadar diri tak bisa menghabiskannya.

“Semuanya kelihatan enak,” ucap Alina yang bingung.

“Pilih yang sangat kamu inginkan saja,” balas Aksa.

Alina mengamati dengan seksama,
Aililea (din din)

Kakak sekalian, jangan lupa tinggalkan komentar kalian, ya. Mamacii

| 29
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (10)
goodnovel comment avatar
wardah
Aksa semakin makin Ter Lina Lina pokonya
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
So sweet banget,sih..Aksa..
goodnovel comment avatar
Wida
uhuuukkk mas Aksa bikin meleleh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jalan Bersama Kaira

    “Kenapa wajahmu pucat seperti itu?”Mirza sedang mengikat dasi ketika bertanya. Dia menatap Sasmita yang duduk di tepian ranjang dan hanya melamun.Mirza melihat istrinya itu menoleh lalu menggeleng pelan. Dia menghampiri Sasmita kemudian menyentuhkan punggung tangan di kening Sasmita, tetapi istrinya tidak panas.“Semalam kamu juga terus mengigau, sedang memikirkan apa?” tanya Mirza sambil memperhatikan wajah Sasmita.Sasmita masih diam, lalu menghela napas kasar.“Tidak memikirkan apa-apa. Mungkin karena tekanan darah sedang tidak stabil saja,” balas Sasmita.Mirza mengangguk-angguk percaya. Dia akhirnya memilih segera bersiap-siap karena harus ke perusahaan.**Saat siang hari. Alina di ruang keluarga sedang membuat sketsa gaun seraya menikmati potongan buah.Saat masih larut dalam keheningan karena fokus menggambar. Alina mendapat panggilan dari Kaira. Dia segera menjawab panggilan itu.“Halo, Kai.”“Al, Ilham bilang kalau kamu hamil. Apa itu benar?”Alina mendengar suara Kaira ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kesengajaan

    “Tuhan sepertinya berpihak padaku. Lihat saja, mereka bersama dan ini kesempatanku.”Seringai jahat muncul di wajah.“Kalian sudah membuat bisnisku hancur. Aku yakin ini karena ulahnya. Lihat saja, ini akibat kalian main-main denganku!”Jefri menginjak pedal gas semakin dalam. Seringai jahat masih terpajang di wajah. Dia berniat menabrak Alina dan Kaira yang sedang menyeberang jalan. Bukankah ini keberuntungan baginya karena melihat keduanya bersama.Mobil yang dikemudikan Jefri melaju semakin kencang mengarah dengan sengaja ke Kaira dan Alina.“Mati kalian!” teriak Jefri diikuti tawa menggema di kabin mobil.Bams melihat mobil SUV melaju sangat kencang. Dia langsung berteriak, lalu mendorong Alina dan Kaira secara bersamaan agar segera menepi. Namun, karena prioritasnya melindungi Alina. Bams hanya bisa melindungi Alina dengan memegang kedua lengan Alina lalu menjadikan tubuhnya sebagai alas untuk memastikan Alina tidak jatuh dan terluka, sedangkan Kaira terdorong dan jatuh di sisi ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Hajar Habis-habisan

    “Maaf, Pak. Saya kurang hati-hati,” ucap Bams ketika menemui Aksa yang baru saja memastikan kondisi Alina.Aksa memang sedang begitu emosi karena istrinya hampir celaka. Namun, mendengar Alina yang mengatakan kalau Bams sampai terluka demi melindungi Alina, membuat Aksa memberikan pengecualian untuk kali ini.“Yang terpenting Alina tidak terluka,” ucap Aksa.Bams mengangguk.“Di mana pria brengsek itu?!” Aksa mencari keberadaan Jefri. Kali ini dia tidak akan membiarkan Jefri lepas begitu saja.Bams menunjuk ke salah satu ruang pemeriksaan yang tertutup tirai. Jefri mengalami luka di kening dan beberapa goresan di wajah karena terkena pecahan kaca mobil, sehingga butuh penanganan dokter.“Kamu mau apa?” tanya Alina sambil menahan tangan Aksa.“Kamu tunggu sini. Akan kupastikan dia mendapat hukuman yang setimpal,” ujar Aksa lalu melepas tangan Alina.Aksa pergi ke ruang pemeriksaan Jefri berada.Alina cemas, tetapi Kaira menahan agar tetap di sana bersamanya, sedangkan Bams dan Ilham la

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Harusnya Punya Hati

    Kaira sudah sampai di apartemen bersama Ilham. Dia langsung duduk di sofa karena lututnya sakit. Ilham mengambilkan minum, lalu memberikan untuk Kaira. “Terima kasih,” ucap Kaira lalu meneguk air putih pemberian Ilham. “Aku masih tidak menyangka Jefri senekat itu. Ya, meski dia memang kayak psikopat, tapi aku tidak menduga dia sangat kejam hingga tega berniat menabrak kami,” ujar Kaira lalu mengembuskan napas kasar. “Mungkin karena sudah sangat dendam. Bisa saja dia mengira kalau Pak Aksa jadi penyebab kebakaran perusahaannya, karena itu dia berusaha mencelakai Alina juga,” ujar Ilham. “Memangnya bukan Aksa yang melakukannya?” tanya Kaira karena tidak tahu. “Untuk apa Pak Aksa melakukannya? Jika memang ingin menjatuhkan, dia biasanya akan memilih cara halus. Contohlah perusahaan Pak Rudi, dia membuat banyak klien hengkang dari perusahaan pria itu. Ya, salah satu shock terapi agar pria itu tidak main-main pada Pak Aksa atau Bu Alina,” ujar Ilham menjelaskan panjang lebar. Kaira

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Masih Baik-baik Saja

    Sasmita ikut Nenek Agni ke rumah Aksa. Saat mereka sampai di sana, ternyata bersamaan dengan dokter dan seorang perawat yang baru saja datang.Tentu saja Nenek Agni cemas. Dia langsung turun dan memanggil dokter itu lebih dulu.“Apa terjadi sesuatu dengan cucuku?” tanya Nenek Agni dengan air muka panik.Dokter itu mengangguk menyapa, lalu kemudian menjawab, “Pak Aksa bilang Bu Alina mengalami kram perut, jadi saya segera ke sini untuk memeriksanya.”Nenek Agni sangat terkejut, begitu juga dengan Sasmita. Mereka segera masuk untuk melihat apa yang terjadi.Saat masuk ke kamar Aksa. Mereka melihat Aksa yang sangat panik sambil terus menggenggam telapak tangan Alina, sedangkan Alina hanya berbaring.Aksa menoleh saat mendengar suara orang masuk kamar. Dia langsung berdiri ketika melihat dokter datang.“Tolong cek kondisinya, Dok. Tadi tidak apa-apa, kenapa sekarang begini?” tanya Aksa tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.“Biar saya periksa dulu,” kata dokter.Aksa berdiri untuk member

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Meminta Restu Lagi

    Aksa dam Alina masih di kamar setelah Nenek Agni dan Sasmita pulang. Aksa menemani Alina makan buah sambil duduk di atas ranjang menyaksikan film dari televisi yang terpajang di dinding.“Apa kamu lihat tadi? Sikap mamamu agak beda,” ujar Alina tidak tahan untuk membahas hal itu pada Aksa.“Kalau memang berubah, bukankah bagus?” Aksa menoleh dan menatap lekat wajah Alina.Alina ikut menoleh sehingga mereka kini saling pandang.“Aku lega kalau Mama sudah mau berubah dan baik padamu, aku tidak perlu mencemaskan apa pun lagi,” balas Aksa lalu mengecup kening Alina.Alina mengangguk-angguk. Dia berusaha berpikir positif, mungkin sikap Sasmita berubah karena tahu akan punya cucu darinya dan tidak mau menyakiti calon cucu yang dikandung Alina.“Setelah ini, kamu jangan pergi-pergi apalagi tanpa izinku. Ingat pesan dokter, kamu harus bedrest sampai kondisimu benar-benar baik dan tidak mengalami kram lagi.” Aksa menegaskan karena takut terjadi sesuatu pada Alina.Alina mengangguk meski raut w

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Diminta Liburan

    “Aku bosan di rumah,” kata Alina sambil menekan remote televisi tanpa tahu apa yang ingin ditonton.“Kondisimu belum stabil. Ingat kata dokter, kamu harus bedrest sampai usia kandunganmu masuk trimester kedua.” Aksa mengingatkan pesan dokter.Alina cemberut. Dia benar-benar tidak bisa hanya duduk di kasur atau berbaring sepanjang hari.“Buka mulutmu!” perintah Aksa.Aksa menyuapi Alina dengan potongan buah, istrinya itu terlihat lucu saat sedang merajuk.Saat keduanya masih duduk sambil menonton acara televisi, terdengar ketukan pintu kamar. Aksa berjalan menuju pintu lalu membukanya. Dia melihat Dani ada di depan pintu.“Di mana Kak Alina?” tanya Dani menjenguk sang kakak mumpung libur.“Masuklah.” Aksa melebarkan pintu.Dani berjalan masuk sambil membawa sesuatu di tangan kanannya.Alina langsung melebarkan senyum melihat kedatangan sang adik.“Senangnya kamu datang ke sini. Aku sudah bosan terus di kamar,” keluh Alina begitu manja.“Kak Alina diminta istirahat juga demi kesehatan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Teror Sang Bibi

    “Bagaimana perutmu? Masih nyeri?” tanya Aksa dengan ekspresi cemas.Dani sudah pulang, sekarang Alina kembali berdua di kamar bersama Aksa.“Kamu baru tanya itu beberapa menit lalu,” ujar Alina sampai pusing karena suaminya bertanya akan kondisinya tiap menit.“Aku hanya memastikan. Siapa tahu kamu nyeri lagi jadi kita bisa cepat-cepat mengatasinya,” balas Aksa tidak ingin lengah jika menyangkut kesehatan Alina.“Sudah tidak kram lagi. Aku juga merasa sudah sehat,” jawab Alina sekali lagi. Jawaban sama dengan pertanyaan sebelumnya.“Meski sudah membaik, tetap ingat pesan dokter,” ujar Aksa lagi.“Iya.” Alina bosan dengan sikap posesif Aksa, tetapi sikap itu juga menunjukkan betapa sayang Aksa padanya.**Dani baru saja sampai apartemen. Dia berjalan dari area parkir menuju lobby. Saat akan masuk lobby, tiba-tiba ada yang memanggil namanya, membuat Dani menoleh.“Benar kamu tinggal di sini,” ucap bibi Dani yang tiba-tiba muncul di sana.Dani sangat terkejut. Kenapa bibinya bisa sampai

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 2

    Keesokan harinya. Daniel dan Jia menemui dokter untuk berkonsultasi. Mereka mendengarkan penjelasan dokter soal inseminasi buatan yang ingin Jia lakukan.“Jika kalian memang yakin untuk melakukan ini. Kita harus melakukan beberapa proses termasuk mengecek kondisi rahim dan kesehatan kalian masing-masing. Akan banyak tes yang harus dilakukan sebelum inseminasi, untuk memastikan prosesnya berjalan dengan lancar,” ujar dokter menjelaskan.Daniel dan Jia sudah mendengarkan tahapan yang harus mereka lakukan. Selain mengecek kondisi rahim, sperma pun harus dites, baru kemudian menentukan waktu ovulasi yang tepat.“Iya, Dok. Kami siap melakukannya,” ucap Jia penuh semangat. Dia berharap cara ini bisa mengobati kekecewaan Daniel.Daniel menatap pada Jia yang sangat antusias. Bukankah sudah seharusnya dia pun harus bersemangat karena yang mereka lakukan demi kebahagiaan mereka juga.“Baiklah. Saya akan menjadwalkan waktu tesnya. Saya sangat berharap kalian bisa mendapatkan apa yang kalian hara

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 1

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Usia Elvano sudah menginjak satu tahun. Alina dan Aksa menjaga buah hati mereka dengan sangat baik, termasuk Arlo. Tidak ada satu pun yang mereka bedakan.“Sudah tidur?” tanya Alina ketika melihat Aksa keluar dari kamar Elvano.Aksa menyentuhkan telunjuk di permukaan bibir, memberi isyarat agar Alina tidak bicara atau Elvano akan bangun. Dia menghampiri sang istri, lalu menggandeng tangan Alina dan mengajaknya naik ke lantai atas.Alina menahan senyum. Dia mengikuti langkah Aksa menuju ke kamar.“Akhirnya.” Aksa tiba-tiba menghela napas lega. Dia kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina tersenyum sambil mengusap lengan Aksa.“Dulu merawat Arlo sendiri tidak secapek ini, kenapa sekarang capek?” tanya Alina seraya melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya.Aksa menghela napas pelan, lalu mempererat pelukan.“Dulu aku merawat sendiri, harus kuat dan tidak boleh mengeluh. Jadi, karena sekarang ada kamu, aku ingin mengeluhkan semua lelahku pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Susah Tidur

    Jia dan Daniel saling pandang, sampai akhirnya Jia tersenyum lalu mengambil cangkir kopi untuk Daniel dan memberikan pada pria itu.“Minumlah,” ucap Jia.Daniel mengangguk. Dia menyesap kopi buatan Jia.Jia menatap pada Daniel yang sedang minum, hingga terbesit pertanyaan yang membuatnya penasaran.“Dan, kita sudah menjadi suami-istri, apa aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Jia.Daniel baru saja selesai minum. Dia menatap pada Jia, lalu meletakkan cangkir di meja.“Tanya saja,” jawab Daniel.“Jangan tersinggung, ya. Aku hanya mau tanya tanpa bermaksud apa-apa,” ujar Jia.Daniel mengangguk-angguk.“Apa penyebab kamu mandul?” tanya Jia dengan sangat hati-hati.Daniel terkejut mendengar pertanyaan Jia, tetapi dia sudah berjanji untuk menjawab.“Itu karena sperma yang dihasilkan tidak bagus, bahkan terlalu sedikit,” jawab Daniel dengan senyum getir di wajah.Jia melihat Daniel yang malu, mungkin karena jawaban itu sangat pribadi untuk Daniel. Namun, mereka sudah suami istri, sudah sewajar

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Genk Huru-hara

    Acara pernikahan Jia dan Daniel diadakan sederhana bersama keluarga. “Mama, dedeknya kok belum bisa main baleng? Kan sudah besal ini?” tanya Arlo seraya menunjuk pada anak Kaira.Alina dan Kaira menoleh bersamaan mendengar suara aduan Arlo. Mereka memandang pada anak Kaira yang ada di stroller.“Dek Disya belum bisa kalau lari-lari, terus sekarang Dek Disya ngantuk. Tuh lagi minum susu,” ujar Kaira menjelaskan karena putrinya anteng seraya minum susu dari dot.“Ah, nggak asyik. Padahal Alo mau main sama dedek. Nanti kalau dedeknya Alo kelual, pokoknya halus main, nggak boleh bobok.” Setelah mengatakan itu, Arlo berlari menyusul Anya yang sedang bermain ayunan.Alina dan Kaira sampai terkejut bersamaan, dua wanita itu sampai menggeleng pelan dengan tingkah Arlo.“Lama-lama sifat anak itu seperti ayahnya. Kalau menginginkan sesuatu, harus didapat. Keras kepala dan susah sekali diaturnya,” ucap Kaira.“Nunggu punya pawang,” balas Alina.“Dih, sekecil itu. Kayaknya kamu harus ekstra saba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pernikahan Daniel

    Saat malam hari. Arlo berada di kamar bersama Alina dan Aksa. Alina memang selalu berusaha menemani Arlo sebelum tidur, agar putranya tidak merasa kesepian atau terabaikan.“Ini dedeknya?” tanya Arlo saat melihat foto USG yang Alina berikan.“Iya,” jawab Alina.“Kok kecil sekali?” tanya Arlo seraya mengamati foto USG itu.Aksa dan Alina menahan senyum.“Iya, kan masih di dalam perut. Kalau nanti sudah keluar, dedeknya bisa besar kayak Arlo,” jawab Alina menjelaskan.Arlo mengangguk-angguk. Lalu tangan mungilnya menyentuh perut Alina.“Dedek cepat keluar, ya. Biar bisa main sama Alo.” Setelah mengatakan itu, Arlo mencium perut Alina.Alina dan Aksa saling pandang dengan seulas senyum di wajah. Mereka bersyukur karena Arlo menerima kehamilan itu dan tidak iri sama sekali.“Sekarang tidur, ya.” Alina menarik selimut. Dia dan Aksa mau berbaring di samping Arlo.“Alo mau bobok sendili,” ucap Arlo.Alina terkejut, tetapi menjelaskan, “Iya, nanti bobok sendiri. Sekarang biarkan mama dan Papa

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kalau Tega

    Aksa mengantar Alina ke rumah sakit. Dia memang meluangkan waktu menemani Alina memeriksakan kandungan karena tak mau melewatkan momen melihat tumbuh kembang calon bayi mereka.“Janinnya tumbuh sangat baik. Berat dan ukurannya sangat pas dengan usianya, jenis kelaminnya--” Dokter ingin menyebutkan jenis kelamin janin Alina, tetapi langsung dicegah.“Jangan sebutkan, Dok. Biar menjadi kejutan,” potong Alina.“Padahal aku mau tahu, Al.” Aksa sudah semangat menunggu, tetapi Alina malah menolak.“Tidak usah, pokoknya biar kejutan,” kekeh Alina.Aksa melirik pada dokter yang tersenyum.“Baiklah, saya tidak akan menyebutkan jenis kelaminnya,” ujar dokter itu.Aksa menatap kecewa pada Alina, padahal dia sudah sangat antusias.Alina hanya menahan senyum melihat suaminya kecewa.“Ingat ya, Bu Alina. Makan apa pun yang Anda mau, tidak usah memantang apa pun, selama yang dimakan bagus untuk pertumbuhan janin. Mungkin makanan kemasan, beralkohol, dan fast food saja yang saya larang,” ujar dokter p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status