All Chapters of Sebatas Wanita Penghibur sang CEO: Chapter 21 - Chapter 30

122 Chapters

Bab 21. Curahan Isi Hati Reyhan

" Baiklah Pak, kalau begitu tapi untuk sementara ini saya tidak akan tinggal di Apartemen ini karena saya tidak mau sepupu ku merasa curiga dengan ku jika tiba-tiba aku pinda dari rumahnya." "Iya saya mengerti Zahra, terserah kamu saja kapan kamu mau pindah kesini, karena Apartemen ini suda menjadi milikmu." "Terimakasih banyak Pak, bapak sudah begitu banyak membantu saya selama ini," ucap Zahra sambil tersenyum menatap Reyhan. Reyhan pun melihat Zahra tersenyum kepadanya pun merasa senang melihat Zahra bahagia, karena sebelumnya ia hanya melihat Zahra yang terpaksa menuruti keinginannya. Tiba-tiba mereka berdua pun mendegsr suara ledakan kembang api dari luar jendela Zahra pun langsung berlari ke arah jendela dan membuka jendela. "Waaaaaah indahnya, ternyata disini pemandangan yang sangat lndah," seruh Zahra spontan. "Kamu suka kan tempat ini ?" tanya Reyhan. "Sangat suka, tempat ini benar-benar sangat indah, seperti rumah impian ku selama ini yang ada dalam mimpiku,
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 22. Berhenti Memberikan Kejutan

Reyhan pun membacanya dan menghela napas panjang dan menghembuskanya setelah dia merasa sedikit tenang Reyhan pun langsung menyimpan HP-nya di dalam saku celananya. "Pak Reyhan ini suda jam 10 malam, saya harus pulang, saya tidak mau mba Yuli hawatir menunggu saya di rumah," seru Zahra. "Memangya kamu tidak mengatakan kepada sepupumu itu kalau kamu pulang sedikit terlambat,” ucap Reyhan. "Sudah Pak, saya sudah sampaikan, tapi saya tidak mau kalau dia hawatir memikirkan saya." "Kamu hawatir memikirkan sepupumu di rumah, tapi kamu tidak hawatir memikirkan perasaanku, yang masi ingin bersamamu,” seru Reyhan. Zahra pun mendengar perkataan Reyhan seperti itu, membuatnya semakin bingung dengan perasanaya, karena ia tidak mau terlau larut dengan perasaanya jika ia terus bersama Reyhan. "Maaf Pak Reyhan saya harus pulang sekarang juga," ucap Zahra dan langsung memutar balik badanya. "Tunggu Zahra," sahut Reyhan memanggil nama Zahra dan memegan tangan Zahra. "Aku harus pula
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 23. Menyelamatkan Perusahaan Reyhan

Malam pun semakin larut kerena suda larut malam Zahra pun mengantuk dan tertidur.Ke esok paginya Zahra pun bangun dan langsung pergi mandi setelah mandi Zahra pun bersiap-siap berangkat kerja dan berjalan keluar dari rumah Yuli pergi menuju jalan raya menunggu taxi tak lama kemudian taxi pun datang dan langsung Naik taxi pergi menuju kantor. Tak lama kemudian sekitaran 15 menita Zahra pun sampai di kantor dan langsung pergi membersihkan Aula karena hari ini ada rapat dengan rekan bisnis Reyhan makanya Zahra datang lebih awal.Tidak terasa Zahra sudah membersihkan semua ruangan, ia pun langsung kelur dari dari ruangan dan berjalan menuju ruang OB, tiba-tiba Zahra mendengar sesuatu yang sedang mengobrol "Saya ingin kamu mengambil flesdis yang ada di dalam ruangan Pak Reyhan," ucap seseorang menyuruh salah satu rekan kerja Zahra untuk mengambil flesdis tersebut. "Tapi pak, saya tidak berani, bagaimana kalau sampai ketahuan sama Pak Reyhan, saya pasti akan di pecat," ucap salah sat
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 24. Memecat Novi Dan Dika

"Iya benar, masa OB yang salah kita semua harus potong gaji, ini tidak Adil, Pak Reyhan sudah tidak adil sama semua karyawanya,” seru karyawan lainya.Seketika suasana pun menjadi ribut, tiba-tiba Reyhan pun langsung berteriak. "Saya tidak mau kalian saling menudu yang tidak-tidak saya hanya ingin kalian jujur tapi sepertinya tidak ada yang mau jujur, kalau begitu saya akan mengecek CCTV dan saya ingin tau siapa orang yang berani masuk keruagan saya hari ini dan mengambil barang yang bukan miliknya," seru Reyhan begitu sangat emosi dan menyuruh karyawanya untuk mengecek CCTV dan memperlihatkan kepada semua orang siapa pelakunya.Terlihat jelas orang yang pertama kali masuk keruagan Reyhan adalah Zahra dan kedua kalinya pun adalah Zahra dan terlihat jelas Zahra mengambil flesdis di atas meja Reyhan.Seketika semua karyawan pun menatap Zahra dan menyalakan Zahra, namun sebelum itu Reyhan pun menujukan siapa pelakunya yang sebenarnya, dan ternyata pelakunya adalah Novi rekan kerja Zahra
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 25. Pemandangan Indah

Namun Zahra tidak membalasnya karena Zahra sedang bercerita dengan Novi rekan kerjanya. "Maafkan saya ya Mbak saya tidak bermaksud membuat Mbak di pecat dari pekerjaan Mbak," ucap Zahra mencoba menjelaskan kepada Novi. "Iya saya tau, sebenarnya sayalah yang salah seharusnya saya tidak melakukan ini, dan seharusnya sayalah yang meminta maaf karena sudah meng fitnah kamu," ucap Novi dan langsung memegang tangan Zahra."Iya tidak apa-apa Mbak, saya sudah memaafkan Mbak, jangan lupakan saya Mbak." ucap Zahra. "Tidak akan, kalau begitu Mbak pergi dulu kamu yang semangat kerjanya," ucap Novi dan langsung pergi meninggalkan ruagan OB. didalam hati Zahra merasa kasihan kepada Novi, Zahra pun lamgsung mengambil hpnya dari saku celananya ingin mengirim pesan kepada Reyhan. Saat Zahra membuka HP-nya teryata ada pesan dari Reyhan yang menganjak dirinya bertemu di tempat biasa janjian, Zahra pun langsung membalasnya dan kembali bekerja seperti biasa.Tidak terasa waktu terus berputar dan suda
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 26. Merasa Lebih Nyaman Bersama Zahra

mendegar perkataan Zahra eperti itu Reyhan pun sedikit kecewa. "Jadi semua ini apa, kedekatan kita teryata tidak ada artinya bagimu," seru Reyhan merasa sedikit sedih dengan perkataan Zahra seperti itu. "Maaf Pak, tolong jangan paksa saya untuk mengatakan yang tidak-tidak," ucap Zahra dan langsung mengalikan pandangannya."Kenapa Zahra kamu takut jatuh cinta kepadaku kan, atau kamu suda jatuh cinta kepadaku tapi tidak mau mengakuinya?” tanya Reyhan. "Tidak pak, saya tidak memiliki perasaan apa pun kepada bapak," ucap Zahra tetap tidak mau mengatakan yang sebenarnya, karena ia tahu Reyhan sudah memiliki istri tak sepantasnya ia juga memiliki perasaan kepadanya. "Iya sudalah terserah kamu saja tapi dalam hatiku yakin kamu memiliki perasaan kepadaku cuman kamu tidak mau mengakuinya," seruh Reyhan dalam hati.Tidak lama kemudian ada bunyi petasan Zahra pun langsung berteriak. "Pak ada petasan, waaaaah sangat indah." seru Zahra memanggil Reyhan. "Waaaah sangat indah seindah aku meli
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 27. Hilangnya Rasa Cinta

"Dengar Laras kamu itu istriku, tanggung jawabku, jadi aku harus mengikuti kamu kemanapun kamu pergi,” sahut Reyhan tetap ingin mengantarkan istrinya pergi. "Apa sih mas, aku ini bukan anak kecil yang bisa mas awasi kemana-mana, lagian aku bisa menjaga diriku sendir,” ucap Laras dengan nada sedikit keras dan menatap Reyhan dengan mata tajam seakan ingin menelan suaminya. "Kamu memang dari dulu keras kelapa dan tidak mau di atur terserah kamu saja," seru Reyhan pasrah, dan langsung pergi meninggalkan Laras dan pergi menuju tempat tidur dan langsung berbaring di tempat tidur dan menutup matanya. Laras pun seakan tidak memperdulikan perkataan suaminya dan melihat suaminya sudah tidur Laras pun bersiap-siap pergi menuju tempat tidur dan tidur.Ke esok paginya Reyhan pun bangun dan melihat Laras sudah tidak ada di tempat tidur Reyhan pun langsung berjalan keluar kamar dan melihat Laras edang sarapan. "Mas sarapan dulu," ucap Laras memanggil suaminya sarapan.Reyhan pun berjalan menuju
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 28. Zahra Sakit

Kenapa ruanganku masi ada yang kotor apa tidak yang membersikan ruanganku," seru Reyhan dan langsung memanggil sekertarisnya yang bernama Bu Dewi dan Bu Dewi pun langsung menghampirinya. "Ada apa pak?" tanya Bu Dewi. "Kenapa tidak ada OB yang membersika ruanganku?" tanya Reyhan. "Sudah pak, tadi sudah ada OB yang sudah membersihkan ruangan bapak," ucap Bu Dewi. "Panggil OB tersebut," ucap Reyhan dan tidak lama kemudian OB yang tadi membersihkan ruangan Reyhan pun datang. Rethan pun kaget dia mengira yang membersihkan ruangannya adalah Zahra dan ternyata adalah orang lain. "Mana orang yang biasa membersihkan ruangku, mana OB baru itu?" tanya Reyhan penasaran karena tidak ada Zahra. "Maaf Pak, hari ini Zahra off, jadi dia tidak masuk kerja," ucap OB tersebut. "Jadi hari ini Zahra off ya, jadi aku tidak bisa melihatnya padahal aku sengaja memanggil OB keruaganku karena aku ingin melihat wajahnya" seruh Reyhan dalam hati. "Iya sudah kamu boleh pergi," ucap Reyhan men
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 29. Cuiman Yang Berujung Pertengkaran

Tidak lama kemudian bubur buatan Reyhan pun sudah siap dan langsung membawa bubur tersebut pergi menghampiri Zahra dan melihat Zahra namun Zahra masi tidur.Setelah sekitaran 10 menit Zahra pun bangun dan melihat Reyhan di hadapanya , Zahra pun meminta tolong kepada Reyhan untuk mengantarkanya ke kamar mandi karena ia masi merasa sangat pusing.Reyhan pun tanpa menolak dan langsung membantu Zahra ke kamar mandi setelah keluar dari kamar mandi Reyhan pun membantu Zahra kembali namun tiba-tiba kaki Zahra terpeleset dan langsung jatuh dan tidak sengaja menyengol Reyhan sehingga Zahra jatuh tepat di atas tubuh Reyhan dan langsung mencium bibir Reyhan. Seketika Zahra pun langsung bangun dari atas tubuh Reyhan dan langsung pergi menuju kursi dan berbaring di kursi. Reyhan pun langsung meyusul Zahra, seketika mereka berdua pun bingung mau mengatakan apa, namun Zahra tahu ini adalah keslahanya dan langsung meminta maaf kepada Reyhan. "Maaf Pak tadi itu saya tidak sengaja," ucap Zahra spon
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Bab 30. Reyhan Sakit

"Tolong pak Reyhan jauhi saya, angap saja kita tidak ada hubungan apa-apa hanya sebatas Bos dan karyawan, tolong bapak mengerti dengan keadaan saya sekarang," ucap Zahra sambil menangis."Tapi Zahra,” seru Reyhan. "Tolong Bapak hargai keputusanku, aku harap bapak bisa menerimanya,” sahut Zahra. Ia susah menetapkan keputusanya dan tidak mau lagi menerima rayuan apapun dari Reyhan lagi, ia menyadari apa yang mereka lakukan adalah salah, Zahra tidak mau menyakita istri dan ank Reyhan, ia tidak mau menjadi perusak dalam rumah tangga orang lain. "Aku tidak bisa menerima keputasanmu mendadak begini, aku tau kamu juga jatuh cinta kepadaku kan saat aku menciumu tadi kamu membalas ciumanku itu artinya kamu juga mencintaiku?” tanya Reyhan menatap Zahra. "Cukup Pak Reyhan, kalau bapak tidak mau pergi dari sini biar saya yang pergi dari sini," ucap Zahra dengan nada begitu sangat keras sambil meneteskan air matanya."Zahra saya mohoni jangan menagis aku tidak bisa melihatmu menagis hukum saj
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more
PREV
123456
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status