“ Tidak apa- apa Bu, lagian itua adalah tugas Zahra berbakti kepada orang tua, tapi Zahra minta maaf tidak bisa menemani Ibu, karena Zahra harus bekerja untuk membayar biaya Ayah, nanti Zahra akan selalu kirim uang untuk biaya cuci darah Ayah,” ucap Zahra. “ Iya Nak, terimakasih ya Nak,” ucap Ibu Zahra. “ Iya Bu, sudah dulu ya Bu, Zahra mau istirahat besok Zahra harus bekerja,” ucap Zahra dan langsung mematikan HP-nya dan langsung berbaring di atas tempat tidur dan menutup matanya dan tidur. ke esok paginya Zahra pun bangun dan langsungy bergegas pergi mandi setelah mandi ia pun langsung berganti pakain dan langsung berjalan keluar dari apartemennya pergi menuju jalan raya menunggu taxi lewat. Tak lama kemudian taxi pun datang dan langsung naik taxi pergi menuju kantor, sesampainya Zahra pun langsung pergi membersikan ruangan Reyhan setelah selesai Zapun langsung buru-buru keluar karena tidak mau sampai bertemu dengan Reyhan. Sekitan jam 10 pagi, Reyhan pun baru ke kantor sesamp
Setelah Reyhan pergi Zahra pun keluar dari supermarket dan langsung pergi menunggu kendaraan lewat tak lama kemudian taxi pun datang dan langsung naik taxi pergi menuju Apartemennya. Tidak lama kemudian Zahra pun sampai di Apartemen dan betapa kagetnya Zahra melihat Reyhan sudah berada di depan pintu Apartemennya. "Kamu sengaja menghindar dariku kan?" tanya Reyhan.Zahra pun tidak menghirauakan perkataan Reyhan dan mencoba membuka Apartemennya, namun Reyhan langsung menghalanginya. "Tunggu Zahra aku mau bicara dulu," ucap Reyhan menarik tangan Zahra. "Bapak mau bicara apa lagi, tolong jangan ganggu saya lagi," ucap Zahra dan langsung membuka pintu Apartemen dan langsung masuk, seketika Reyhan pun ikut masuk dan langsung memeluk Zahra dari belakang. "Zahra saya mohon tolong jangan menghidariku, aku tidak bisa hidup tampamu, dan aku bisa gila jika tidak melihatmu,” ucap Reyhan mengungapkan isi hatinya. Seketika Zahra langsung melepaskan pelukan Reyhan. "Tolong Bapak jangan gangg
Tidak lama kemudian Mutiara pun sudah selesai makan, Zahra pun terseyum melihat Mutiara menghabiskan makananya. "Mana nomor telfon orang tua Ade nanti Kakak telfon supaya mereka menjemput Ade," ucap Dini.Mutiara pun membuka tasnya dan memberikan kepada Zahra dan Zahra pun langsung mengambil dan mencatat nomor tersebut di hpnya dan betapa kaget ya Zahra melihat nomor telfon tersebut. "Inikan nomor telfon ya Pak Reyhan jadi Mutiara ini adalah anak Pak Reyhan," seru Zahra dalam hati. "Ada apa kakak?" tanya Mutiara."Mmmh, tidak apa-apa saya telfon dulu ya," ucap Zahra dan langsung menelfon Reyhan, HP Reyhan pun berdering dan langsung melihat hpnya. “Zahra telfon aku," seru Reyhan merasa sangat bahagia mendapat telfon dari Zahra dan langsung bangun dari baringnya dan mengangkat telfon Zahra. "Haloy.""Selamat sore Pak, apa betul Bapak mempunyai anak yang bernama Mutiara?" tanya Za berpura-pura tidak mengenal Reyhan."Zahra maksud kamu apa, kamu kenal dari mana Mutiara?" tanya Reyhan
"Buktinya Mutiara tidak batuk," ucap Mutiara dan melanjutkan memakan eskrim."Mutiara sayang, Tante Zahra bilang ya, kalau makan eskrim secukupnya tidak akan mengakibatkan batuk, tapi kalau makan eskrim banyak bisa membuat batuk bahkan bisa sampai sakit," ucap Zahra menjelaskan kepada Mutiara."Begitu ya Tante," ucap Mutiara sambil tersenyum melihat Zahra. Tidak lama kemudian Zahra pun sudah selesai makan dan ingin segera pulang. "Mutiara sayang, Tante pulang dulu ya, nanti kalau ada waktu kita ketemu lagi ya,” ucap Zahra sambil mengelus rambut Mutiara yang panjang. "Kenapa Tante mau pulang, Mutiara masi mau makan bersama tante, temani Mutiara sebentar lagi," ucap Mutiara memohon kepada Zahra. "Sayang, tante harus pulang, kan ada papa yang temani Mutiara,” ucap Zahra sedikit menolak untuk menemani Mutiara. "Tapi Mutiara maunya sama Tante,” ucap Mutiara terus meregek ingin bersama Zahra. "Lain kali kita makan bersama lagi ya," ucap Zahra mencoba memberikan penjelasan kepada Mut
Reyhan pun melihat Zahra kebingungan langsung bersuara. "Mutiara sayang, nanti kalau Mutiara mau ketemu tante Zahra Mutiara kan bisa ke tempat kerja tante Zahra atau tidak Mutiara bisa pergi ke rumah tante Zahra nanti Papa antar Mutiara jadi sekarang biarkan tante pulang dulu ya," ucap Reyhan mencoba memberikan pengertian kepada Mutiara."Iya deh," seru Mutiara pasrah.Zahra pun langsung turun dari mobil Reyhan dan pergi menuju apartemennya dan langsung masuk kedalam kamar dan berbaring di atas tempat tidur sambil berfikir."Kenapa hidupku seperti ini di saat aku ingin menjauhi pak Reyhan tiba-tiba muncul lagi anaknya yang membuatku tidak bisa menjauhi pak Reyhan" seru Zahra. Tidak lama kemudian Zahra pun langsung bangun dari tempat tidur dan pergi mandi setelah hampir 1 jam di kamar mandi ia pun keluar dan pergi berganti pakaian setelah ganti pakaian Zahra pun mengambil hpnya dan melihat ada pesan dari Reyhan. [...Aku mohon Zahra kamu fikirkan kembali perkataanku tadi siang, aku
"Bu Dewi tolong batalkan semua jadwal meeting hari ini," ucap Reyhan."Baik pak," ucap Bu Dewi.Reyhan pun langsung keluar dari ruagan Dewi dan berjalan keluar kantor. Zahra pun tidak sengaja melihat Reyhan pergi terburu-buru namun ia tidak terlalu menghiraukanya.sesampainya di mobil Reyhan langsung naik mobil dan pergi dari kantor. "Ini kan masi jam kerja Pak Reyhan mau kemana ya," seruh Zahra dalam hati.Tidak lama kemudian sekitaran 1 jam Reyhan pun sampai di suatu rumah yang begitu sangat mewah dan ternyata rumah itu adalah rumah orang tua Reyhan dan Reyhan pun langsung mengetuk pintu. Dan yang membukakan pintu adalah adiknya yang bernama Nadia. "Kak Reyhan," ucap Nadia dan mempersilakan kakaknya masuk kedalam rumah."Siapa Nadia?" tanya seorang wanita paru baya dari dalam rumah."Kak Reyhan Bu," ucap Nadia adik Reyhan. “Reyhan," seruh ibu Aminah dan langsung berdiri dari duduknya dan langsung pergi menghampiri Reyhan. "Ibu," ucap Reyhan dan langsung memeluk ibunya."Mana L
"Dengar Zahra aku sudah memikirkannya berki-kali dan akhirnya aku memutuskan untuk mrnceraikan istriku," ucap Reyhan sambil menahan Zahra yang ingin keluar.“Maaf ya Pak Reyhan, saya tidak mau tau masalah rumah tangga bapak, apa pun itu saya sudah tidak perduli," seru Zahra sudah tidak perduli lagi dengan urusan rumah tangga Reyhan."Aku tau kamu juga mencintaiku, hanya karena aku sudah berkeluarga makanya kamu selalu menolak dirimu sendiri, tapi aku tau hatimu tidak bisa berbohong kalau kamu juga mencintaiku Zahra," ucap Reyhan mencoba untuk memegang tangan Zahra. Zahra pun tau bahwa dirinya juga sudah jatuh cinta kepada Reyhan, namun dia tetap berusaha kelihatan tidak memiliki perasaan apapun kepada Reyhan. "Kamu mengatakan bahwa kamu tidak memiliki perasaan apapun kepadaku, tapi matamu tidak bisa membohongiku, bahwa kamu juga mencintaiku," ucap Reyhan merasa sangat yakin jika Zahra juga mencintainya.Zahra pun sudah tidak menghiraukan lagi perkataan Reyhan dan langsung keluar da
Tidak lama kemudian HP Reyhan pun berdering dan Reyha pun langsung melihatnya dan ternyata ada pesan dari Zahra[...Saya minta maaf Pak, karena saya terpaksa memakai uang bapak membayar biaya obat orang tua saya di kampung, bapak tidak usah hawatir karena saya akan membayar semua uang yang telah saya ambil dengan cara memotong gaji saya selama bekerja di kantor bapak...]Reyhan pun hanya membaca pesan Zahra dan tidak membalas pesannya. "Benarkan apa yang saya bilang, Zahra pasti akan mencari saya karena merasa bersalah telah memakai uang yang saya berikan," seru Reyhan sambil tersenyum."Tuhan telah menentukan bahwa kamu akan menjadi milikku walau pun begitu banyak rintangan yang harus aku lalui sekarang tapi Tuhan selalu memberi jalan agar kita selalu berdekatan walaupun kamu selalu ingin menghindariku,” seru Reyhan dalam hati.Tiidak lama kemudian Zahra pun kembali ke kantor dan bekerja seperti biasa dan tidak terasa waktu terus berputar dan sudah sore dan sudah waktunya pulang Zah
" Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat
" Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti
Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan
Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang
Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi
Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt
Dini pun melihat Reza berdiri tidak melakukan apa-apa langsung memohon kepada Reza untuk menjaga mutiara karena mereka berdua ingin berbicara dan agak menjauh dari mereka berdua Dan akhirnya Reza pun menyetujui permintaan Dini karena Reza juga merasa kasihan kepada mutiara Jika dia bermain sendiri dan merasa takut jika mutiara berlari kesana kemari takutnya ada kendaraan yang menabrak dirinya Reza pun langsung memanggil mutiara agak menjauh dari mereka berdua." Bapak mau bicara apa tanya dini." Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu karena sudah melibatkan kamu dalam hidupku tapi aku juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu karena sejak kehadiran kamu di hidupku membuat aku semakin berani untuk mengambil keputusan yang seharusnya sudah aku lakukan dari dulu Namun karena tidak ada keberanian maka jadilah seperti ini, aku ingin mengatakan bahwa aku dan Riyanti sudah bercerai dan Kami sekarang menunggu keputusan dari hakim dan penentuan Siapa yang berhak untuk menjadi Ha
Tidak terasa waktu terus berputar dan sudah sekitaran 2 jam Andre tidur tiba-tiba tubuh anda pun terasa bergoyang ternyata mutiara yang menggoyangkan tubuh Andre yang mencoba membangunkan Andre karena merasa lapar." Papa bangun mutiara lapar ucap mutiara terus menggoyang-goyang tubuh Papanya.Andre pun mendengar suara Mutiara yang memanggil namanya langsung membuka matanya dan melihat mutiara." Ada apa Sayang tanya Andre." mutiara lapar PA, Ayo kita makan dulu ucap mutiara." Ya sudah kalau begitu papa cuci muka dulu ya habis itu kita pergi cari makan ucapan Rei dan langsung bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi mencuci mukanya setelah mencuci mukanya Andre pun kembali menghampiri mutiara dan keduanya pun langsung keluar dari kamar Andre pergi menuju parkiran mobil sesampainya mereka berdua pun langsung naik mobil pergi menuju restoran.Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Mereka pun sampai di restoran dan langsung duduk di kursi Andre pun langsung memesan makanan tersebu
Pikiran Andre pun begitu sangat kacau kepalanya pun mulai terasa sakit sehingga Andre tidak dapat berpikir dengan baik perasaannya pun seperti tidak tenang dadanya pun berdenyut kencang dia tidak menyangka bahwa dia akan mengambil keputusan sebesar ini dia merasa Kenapa tidak dari dulu mengambil keputusan seperti ini Kenapa baru sekarang, ternyata selama ini Rianti begitu sangat tersiksa hidup dengannya karena ternyata Rianti begitu menyesali pernikahan mereka karena kedua orang tuanya tidak menanyakan terlebih dahulu keinginannya dan langsung menjodohkan dan menikahkan mereka saja tanpa persetujuan dari Ryan membuat Andre merasa sedikit tidak menyangka karena dia pun merasakan hal yang sama karena kedua orang tua Andre juga menjodohkan mereka dan Andre adalah pria yang sangat patut kepada kedua orang tuanya dia pun langsung menerima Perjodohan ini dan menikah dengan Rianti tanpa pernah bertemu terlebih dahulu dengan Rianti dia langsung menerima perjodohannya tanpa mereka bertemu terl