Reyhan pun membacanya dan menghela napas panjang dan menghembuskanya setelah dia merasa sedikit tenang Reyhan pun langsung menyimpan HP-nya di dalam saku celananya. "Pak Reyhan ini suda jam 10 malam, saya harus pulang, saya tidak mau mba Yuli hawatir menunggu saya di rumah," seru Zahra. "Memangya kamu tidak mengatakan kepada sepupumu itu kalau kamu pulang sedikit terlambat,” ucap Reyhan. "Sudah Pak, saya sudah sampaikan, tapi saya tidak mau kalau dia hawatir memikirkan saya." "Kamu hawatir memikirkan sepupumu di rumah, tapi kamu tidak hawatir memikirkan perasaanku, yang masi ingin bersamamu,” seru Reyhan. Zahra pun mendengar perkataan Reyhan seperti itu, membuatnya semakin bingung dengan perasanaya, karena ia tidak mau terlau larut dengan perasaanya jika ia terus bersama Reyhan. "Maaf Pak Reyhan saya harus pulang sekarang juga," ucap Zahra dan langsung memutar balik badanya. "Tunggu Zahra," sahut Reyhan memanggil nama Zahra dan memegan tangan Zahra. "Aku harus pula
Malam pun semakin larut kerena suda larut malam Zahra pun mengantuk dan tertidur.Ke esok paginya Zahra pun bangun dan langsung pergi mandi setelah mandi Zahra pun bersiap-siap berangkat kerja dan berjalan keluar dari rumah Yuli pergi menuju jalan raya menunggu taxi tak lama kemudian taxi pun datang dan langsung Naik taxi pergi menuju kantor. Tak lama kemudian sekitaran 15 menita Zahra pun sampai di kantor dan langsung pergi membersihkan Aula karena hari ini ada rapat dengan rekan bisnis Reyhan makanya Zahra datang lebih awal.Tidak terasa Zahra sudah membersihkan semua ruangan, ia pun langsung kelur dari dari ruangan dan berjalan menuju ruang OB, tiba-tiba Zahra mendengar sesuatu yang sedang mengobrol "Saya ingin kamu mengambil flesdis yang ada di dalam ruangan Pak Reyhan," ucap seseorang menyuruh salah satu rekan kerja Zahra untuk mengambil flesdis tersebut. "Tapi pak, saya tidak berani, bagaimana kalau sampai ketahuan sama Pak Reyhan, saya pasti akan di pecat," ucap salah sat
"Iya benar, masa OB yang salah kita semua harus potong gaji, ini tidak Adil, Pak Reyhan sudah tidak adil sama semua karyawanya,” seru karyawan lainya.Seketika suasana pun menjadi ribut, tiba-tiba Reyhan pun langsung berteriak. "Saya tidak mau kalian saling menudu yang tidak-tidak saya hanya ingin kalian jujur tapi sepertinya tidak ada yang mau jujur, kalau begitu saya akan mengecek CCTV dan saya ingin tau siapa orang yang berani masuk keruagan saya hari ini dan mengambil barang yang bukan miliknya," seru Reyhan begitu sangat emosi dan menyuruh karyawanya untuk mengecek CCTV dan memperlihatkan kepada semua orang siapa pelakunya.Terlihat jelas orang yang pertama kali masuk keruagan Reyhan adalah Zahra dan kedua kalinya pun adalah Zahra dan terlihat jelas Zahra mengambil flesdis di atas meja Reyhan.Seketika semua karyawan pun menatap Zahra dan menyalakan Zahra, namun sebelum itu Reyhan pun menujukan siapa pelakunya yang sebenarnya, dan ternyata pelakunya adalah Novi rekan kerja Zahra
Namun Zahra tidak membalasnya karena Zahra sedang bercerita dengan Novi rekan kerjanya. "Maafkan saya ya Mbak saya tidak bermaksud membuat Mbak di pecat dari pekerjaan Mbak," ucap Zahra mencoba menjelaskan kepada Novi. "Iya saya tau, sebenarnya sayalah yang salah seharusnya saya tidak melakukan ini, dan seharusnya sayalah yang meminta maaf karena sudah meng fitnah kamu," ucap Novi dan langsung memegang tangan Zahra."Iya tidak apa-apa Mbak, saya sudah memaafkan Mbak, jangan lupakan saya Mbak." ucap Zahra. "Tidak akan, kalau begitu Mbak pergi dulu kamu yang semangat kerjanya," ucap Novi dan langsung pergi meninggalkan ruagan OB. didalam hati Zahra merasa kasihan kepada Novi, Zahra pun lamgsung mengambil hpnya dari saku celananya ingin mengirim pesan kepada Reyhan. Saat Zahra membuka HP-nya teryata ada pesan dari Reyhan yang menganjak dirinya bertemu di tempat biasa janjian, Zahra pun langsung membalasnya dan kembali bekerja seperti biasa.Tidak terasa waktu terus berputar dan suda
mendegar perkataan Zahra eperti itu Reyhan pun sedikit kecewa. "Jadi semua ini apa, kedekatan kita teryata tidak ada artinya bagimu," seru Reyhan merasa sedikit sedih dengan perkataan Zahra seperti itu. "Maaf Pak, tolong jangan paksa saya untuk mengatakan yang tidak-tidak," ucap Zahra dan langsung mengalikan pandangannya."Kenapa Zahra kamu takut jatuh cinta kepadaku kan, atau kamu suda jatuh cinta kepadaku tapi tidak mau mengakuinya?” tanya Reyhan. "Tidak pak, saya tidak memiliki perasaan apa pun kepada bapak," ucap Zahra tetap tidak mau mengatakan yang sebenarnya, karena ia tahu Reyhan sudah memiliki istri tak sepantasnya ia juga memiliki perasaan kepadanya. "Iya sudalah terserah kamu saja tapi dalam hatiku yakin kamu memiliki perasaan kepadaku cuman kamu tidak mau mengakuinya," seruh Reyhan dalam hati.Tidak lama kemudian ada bunyi petasan Zahra pun langsung berteriak. "Pak ada petasan, waaaaah sangat indah." seru Zahra memanggil Reyhan. "Waaaah sangat indah seindah aku meli
"Dengar Laras kamu itu istriku, tanggung jawabku, jadi aku harus mengikuti kamu kemanapun kamu pergi,” sahut Reyhan tetap ingin mengantarkan istrinya pergi. "Apa sih mas, aku ini bukan anak kecil yang bisa mas awasi kemana-mana, lagian aku bisa menjaga diriku sendir,” ucap Laras dengan nada sedikit keras dan menatap Reyhan dengan mata tajam seakan ingin menelan suaminya. "Kamu memang dari dulu keras kelapa dan tidak mau di atur terserah kamu saja," seru Reyhan pasrah, dan langsung pergi meninggalkan Laras dan pergi menuju tempat tidur dan langsung berbaring di tempat tidur dan menutup matanya. Laras pun seakan tidak memperdulikan perkataan suaminya dan melihat suaminya sudah tidur Laras pun bersiap-siap pergi menuju tempat tidur dan tidur.Ke esok paginya Reyhan pun bangun dan melihat Laras sudah tidak ada di tempat tidur Reyhan pun langsung berjalan keluar kamar dan melihat Laras edang sarapan. "Mas sarapan dulu," ucap Laras memanggil suaminya sarapan.Reyhan pun berjalan menuju
Kenapa ruanganku masi ada yang kotor apa tidak yang membersikan ruanganku," seru Reyhan dan langsung memanggil sekertarisnya yang bernama Bu Dewi dan Bu Dewi pun langsung menghampirinya. "Ada apa pak?" tanya Bu Dewi. "Kenapa tidak ada OB yang membersika ruanganku?" tanya Reyhan. "Sudah pak, tadi sudah ada OB yang sudah membersihkan ruangan bapak," ucap Bu Dewi. "Panggil OB tersebut," ucap Reyhan dan tidak lama kemudian OB yang tadi membersihkan ruangan Reyhan pun datang. Rethan pun kaget dia mengira yang membersihkan ruangannya adalah Zahra dan ternyata adalah orang lain. "Mana orang yang biasa membersihkan ruangku, mana OB baru itu?" tanya Reyhan penasaran karena tidak ada Zahra. "Maaf Pak, hari ini Zahra off, jadi dia tidak masuk kerja," ucap OB tersebut. "Jadi hari ini Zahra off ya, jadi aku tidak bisa melihatnya padahal aku sengaja memanggil OB keruaganku karena aku ingin melihat wajahnya" seruh Reyhan dalam hati. "Iya sudah kamu boleh pergi," ucap Reyhan men
Tidak lama kemudian bubur buatan Reyhan pun sudah siap dan langsung membawa bubur tersebut pergi menghampiri Zahra dan melihat Zahra namun Zahra masi tidur.Setelah sekitaran 10 menit Zahra pun bangun dan melihat Reyhan di hadapanya , Zahra pun meminta tolong kepada Reyhan untuk mengantarkanya ke kamar mandi karena ia masi merasa sangat pusing.Reyhan pun tanpa menolak dan langsung membantu Zahra ke kamar mandi setelah keluar dari kamar mandi Reyhan pun membantu Zahra kembali namun tiba-tiba kaki Zahra terpeleset dan langsung jatuh dan tidak sengaja menyengol Reyhan sehingga Zahra jatuh tepat di atas tubuh Reyhan dan langsung mencium bibir Reyhan. Seketika Zahra pun langsung bangun dari atas tubuh Reyhan dan langsung pergi menuju kursi dan berbaring di kursi. Reyhan pun langsung meyusul Zahra, seketika mereka berdua pun bingung mau mengatakan apa, namun Zahra tahu ini adalah keslahanya dan langsung meminta maaf kepada Reyhan. "Maaf Pak tadi itu saya tidak sengaja," ucap Zahra spon
" Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat
" Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti
Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan
Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang
Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi
Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt
Dini pun melihat Reza berdiri tidak melakukan apa-apa langsung memohon kepada Reza untuk menjaga mutiara karena mereka berdua ingin berbicara dan agak menjauh dari mereka berdua Dan akhirnya Reza pun menyetujui permintaan Dini karena Reza juga merasa kasihan kepada mutiara Jika dia bermain sendiri dan merasa takut jika mutiara berlari kesana kemari takutnya ada kendaraan yang menabrak dirinya Reza pun langsung memanggil mutiara agak menjauh dari mereka berdua." Bapak mau bicara apa tanya dini." Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu karena sudah melibatkan kamu dalam hidupku tapi aku juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu karena sejak kehadiran kamu di hidupku membuat aku semakin berani untuk mengambil keputusan yang seharusnya sudah aku lakukan dari dulu Namun karena tidak ada keberanian maka jadilah seperti ini, aku ingin mengatakan bahwa aku dan Riyanti sudah bercerai dan Kami sekarang menunggu keputusan dari hakim dan penentuan Siapa yang berhak untuk menjadi Ha
Tidak terasa waktu terus berputar dan sudah sekitaran 2 jam Andre tidur tiba-tiba tubuh anda pun terasa bergoyang ternyata mutiara yang menggoyangkan tubuh Andre yang mencoba membangunkan Andre karena merasa lapar." Papa bangun mutiara lapar ucap mutiara terus menggoyang-goyang tubuh Papanya.Andre pun mendengar suara Mutiara yang memanggil namanya langsung membuka matanya dan melihat mutiara." Ada apa Sayang tanya Andre." mutiara lapar PA, Ayo kita makan dulu ucap mutiara." Ya sudah kalau begitu papa cuci muka dulu ya habis itu kita pergi cari makan ucapan Rei dan langsung bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi mencuci mukanya setelah mencuci mukanya Andre pun kembali menghampiri mutiara dan keduanya pun langsung keluar dari kamar Andre pergi menuju parkiran mobil sesampainya mereka berdua pun langsung naik mobil pergi menuju restoran.Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Mereka pun sampai di restoran dan langsung duduk di kursi Andre pun langsung memesan makanan tersebu
Pikiran Andre pun begitu sangat kacau kepalanya pun mulai terasa sakit sehingga Andre tidak dapat berpikir dengan baik perasaannya pun seperti tidak tenang dadanya pun berdenyut kencang dia tidak menyangka bahwa dia akan mengambil keputusan sebesar ini dia merasa Kenapa tidak dari dulu mengambil keputusan seperti ini Kenapa baru sekarang, ternyata selama ini Rianti begitu sangat tersiksa hidup dengannya karena ternyata Rianti begitu menyesali pernikahan mereka karena kedua orang tuanya tidak menanyakan terlebih dahulu keinginannya dan langsung menjodohkan dan menikahkan mereka saja tanpa persetujuan dari Ryan membuat Andre merasa sedikit tidak menyangka karena dia pun merasakan hal yang sama karena kedua orang tua Andre juga menjodohkan mereka dan Andre adalah pria yang sangat patut kepada kedua orang tuanya dia pun langsung menerima Perjodohan ini dan menikah dengan Rianti tanpa pernah bertemu terlebih dahulu dengan Rianti dia langsung menerima perjodohannya tanpa mereka bertemu terl