All Chapters of Sebatas Wanita Penghibur sang CEO: Chapter 41 - Chapter 50

122 Chapters

Bab 41. Memohon Persetujuan

"Kenapa sudah dua hari ini Mas tidak tidur di kamar kenapa selalu tidur di kamar Mutiara?" tanya Laras. ."Kamu pikir saja sendir," seru Reyhan. "Kenapa sih Mas selalu saja seperti ini masalah sepelah di besar-besarkan sudalah Mas jangan bersifat seperti anak kecil," ucap Laras ."Kamu bilang aku bersifat anak kecil, kamu itu yang bersifat anak kecil," sahut Reyhan."Sudalah Mas, aku tidak suka di bentak-bentak, dan satu lagi Mas aku yakin Mas tidak akan berani menceraikan aku secara orang tua kita sudah berteman lama, emangnya Mas Reyhan berani menghadapi mereka," ucap Laras merasa bahwa suaminya tidak akan berani mengatakan kepada orang tuanya. "Kamu fikir aku tidak berani melakukanya, kamu fikir aku tidak berani menceraikanmu, kamu lihat saja nanti," ucap Reyhan dan langsung pergi meningalkan Laras pergi menuju parkiran mobil sesampainya ia pun langsung masuk kedalam mobil pergi menuju suatu tempat.Tidak terasa sudah satu jam perjalanan Reyhan pun sampai di rumah orang tuanya da
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 42. Bertemu Dengan Klien Yang Mengenal Zahra

"Ada apa pak ?" tanya Dewi sekertarinya."Jam berapa meeting hari ini ?" tanya Reyhan. "Jam 2 pak," jawab Dewi."Oke persiapkan meeting, oh iya suruh OB membawakan aku makan siang," ucap Reyhan."Baik pak," sahut Dewi dan langsung keluar dari ruangan Reyhan. Tidak lama kemudian Dewi pun menelfon keruagan OB Meminta mengantarkan makanan karena OB hanya ada 3 dan yang satu off dan yang satu sedang membersihkan ruangan jadi terpaksa Zahra yang pergi mengantarkan makanan tersebut.Tidak lama kemudian Zahra pun sampai di ruangan Reyhan dan langsung masuk kedalam ruangan Zahra pun merlihat jelas wajah Reyhan begitu sangat pucat dan kelihatan kurang tidur. Zahra pun tidak mengeluarkan satu kata pun dan langsung menaroh makanan tersebut di meja dan langsung berbalik badan dan keluar dari ruangan Reyhan."Sebenarnya aku begitu sangat kasihan dan prihatin terhadap Pak Reyhan tapi aku harus apa, aku tidak bisa membantu apa-apa aku yakin Pak Reyhan pasti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri,
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 43. Siapa Pria Itu

"Apaan sih aku itu tiap kali makan bisa sampai 2 piring masak masi di bilang kurus," seru Zahra sambil tersenyum dan Rangga pun tersenyum mendegar perkataa Zahra seperti itu dan keduanya pun saling tertawa.Pemandangan tersebut di lihat oleh Reyhan membuatnya begitu sangat emosi dan bertanya-tanya. "Siapa pria itu? Bukankah Zahra dari desa dan tidak punya kenalan siapa pun kecuali sepupunya," seru Reyhan dalam hati sambil mengepalkan tanganya."Iya sudah ayo naik, tapi sebelum kita kerumah Mbak Yuli kita cari makan dulu aku sudah sangat lapar," ucap Rangga. Zahra pun mendengarnya langsung mengagumkan kepalanya dan langsung naik motor dan pergi bersama Rangga tanpa Zahra sadari bahwa Reyhan telah melihat kedekatanya dengan Rangga.Reyhan pun begitu sangat emosi melihar Zahra dekat dengan pria lain sehingga menendang ban mobilnya. "Apa mungkin ini alasan kenapa Zahra menjauhiku karena dia sudah dekat dengan pria lain," seru Reyhan dalam hati dan langsung masuk kedalam mobilnya pergi
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 44. Berfikir Mendekati Rangga Agar Reyhan Tidak Mengejarnya

"Gimana kabar Mbak?" tanya Rangga."Alhamdulillah baik, terimakasih sudah datang mengunjungiku," ucap Yuli. "Iya sama-sama Mbak," ucap Rangga kalau begitu saya permisi dulu Mbak sudah malam," sahut Rangga. "Kok buru-buru minum teh dulu, Zahra bikin teh dulu ucap Yuli menyuruh Zahramembuat teh.Zahra pun langsung berdiri dari duduknya. "Tidak usah Mbak, lagian ini sudah tegah malam tidak enak bertamu di rumah orang apa lagi suda larut malam begini," ucap Rangga sambil tersenyum dan berdiri dari duduknya."Kamu ini tidak berubah ya, Mbak suka sama sikap dan perilakumu ini, iya sudah kalau begitu hati-hati di jalan kalau ada waktu Jagan bosan-bosan datang kesini,” ucap Yuli merasa kagum dengan sikap Rangga yang sama sekali tidak berubah. "Iya Mbak, terimakasih," sahut Rangga.“Zahra antar Rangga kedepan," ucap Yuli menyuruh Zahra mengantar Reza."Iya Mba," sahut Zahra.Rangga dan Zahra pun keluar dari rumah Yuli pergi menuju parkiran motor. "Terimakasih ya sudah mengantarkan aku
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 45. Naik Jabatan

Tidak apa-apa yang pernting tahu mengunakan komputer,” ucap Menejer. "Iya Pak, cuman tau, sedikit saja, emangnya ada apa ya pak?" tanya Zahra penasaran."Tidak ada apa-apa kamu boleh keluar," ucap Manajer menyuruh Zahra keluar."Permisi Pak," sahut Zahra dan langsung keluar dari ruagan Manjer pergi menuju ruagan OB sesampainya Zahra pun langsung duduk di kursi dan melihat hpnya.Teryata ada panggilan dari Rangga namun Zahra tidak mendengarnya karenan hpnya nada getar, Zahra pun hanya bisa mengirim pesan kepada Rangga.Disini lain Reyhan pun sibuk mengerjakan proyek baru tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk ruaganya.Tok… Tok…"Masuk," ucap Reyhan menyuruh masuk orang tersebut."Permisi Pak," ucap Dika."Hey Pak Dika, ada apa?" tanya Reyhan.Dika pun masuk dan langsung duduk di kursi."Begini Pak, tim kami kan kekurangan orang dan, saya kesini ingin meng rekomendasikan Zahra masuk ke tim pemasaran, karena saya tahu Zahra adalah gadis yang pintar Pak, saya yakin Zahra pasti punya Ide
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 46. Berharap Bertemu Zahra

"Baiklah Pak kalau seperti itu, terimakasih banyak Pak, karena sudah mengrekomendasikan saya," ucap Zahra menatap Pak Dika."Sama-sama Zahra, semoga kita menjadi tim yang baik ya, oh iya terimakasihnya kepada Pak Reyhan karena sudah menaikan jabatan kamu, saya hanya perantara saja," sahut Pak Dika sambil tersenyum. "Terimakasih Pak Reyhan," ucap Zahra .Reyhan pun melihat Zahra mengucapkan terimakasih dan tersenyum manis membuat hatinya begitu sangat senang ingin rasanya dia bicara berdua namun dia menahanya."Kalau begitu saya permisi dulu Pak, ucap Zahra dan langsung keluar dari ruangan Reyhan."Aku harus apa sekarang, kalau jabatanku naik aku yakin pasti sering ketemu Pak Reyhan padahal aku ingin menjauhi Pak Reyhan kenapa nasipku seperti ini, aku harus sadar diri Pak Reyhan adalah suami orang, dia sudah berkeluarga dan memiliki anak, tidak sepantasnya aku hadir di dalam kehidupan mereka sebenarnya aku telah salah jalan, seharusnya dari awal aku sudah menolak Pak Reyhan bukan mal
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 47. Cemburu Melihat Zahra Dengan Pria Lain

"Iya sama-sama kamu istirahat saja dulu," sahut teman Zahra dan langsung keluar dari ruangan OB dan langsung pergi menghampiri Reyhan. "Kamu kok datang terlambat sih?" tanya rekan kerja Zahra."Tadi aku temani Zahra soalnya dia lagi sakit," ucap teman Zahra berbicara ecara perlahan, namun di dengar oleh Reyhan. "Apa Zahra sakit? Zahra sakit apa ya, perasaan tadi aku lihat dia baik-baik saja, dia terlihat sehat, memang benar Zahra sengaja menjauhiku, dia tidak mau menemui ku, aku mohon Zahra jangan perlakukan aku seperti ini, aku benar-benar bisa gila tidak melihatmu, aku ingin kita mengobrol, aku ingin kita seperti dulu lagi, tidak menjauhiku seperti ini," seru Reyhan dalam hati sambil melihat ke arah teman Zahra. "Zahra sakit apa?" tanya rekank kerja ZHA bicara pelan kepada teman Zahra. "Katanya lagi tidak enak badan," ucap teman Zahra. "Kenapa, ada apa bicara saja sejarah terang-terangan tidak apa-apa," ucap Reyhan menatap rekan kerja Zahra. "Salah satu teman kami sakit Pak,
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 48. Semakin Dekat

" Kenapa Zahra setega ini kepadaku kenapa dia begitu cepat berpaling ternyata dia gadis yang tidak bisa ditebak dia mengatakan kepadaku bahwa dia adalah pendatang tapi ternyata dia bukan pendatang Kalau memang dia pendatang tidak mungkin dia mengenal seorang pria begitu sangat dekat dengan pria ini ucap Reyhan dalam hati.Zahra pun langsung naik motor dan Rangga pun menyalakan motornya dan pergi menuju warung makan tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Mereka pun sampai di sebuah warung makan Rangga pun langsung memarkirkan motornya dan keduanya pun berjalan menuju warung makan tersebut sesampainya mereka pun langsung mencari tempat duduk dan langsung duduk di kursi paling pojok.Tidak lama kemudian pelayan pun datang menghampiri Rangga dan Zahra, mereka pun langsung memesan makanan seperti biasa, Rangga tahu makanan favorit Zahra dan langsung memesannya."Kamu masih ingat saja makanan favoritku,” seru Zahra." Iyalah apa sih yang tidak aku ketahui tentang kamu kita kan sudah bersah
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 49. Sedikit Perihatin Dengan Keadaan Reyhan

" Bapak harus sadar Bapak ini sudah punya istri dan anak Kasihan istri dan anak Papa yang menunggu bapak di rumah, jangan Bapak hanya mementingkan diri bapak sendiri pikirkan juga anak dan istri bapak mereka itu adalah keluarga Bapak yang mencintai Bapak,” ucap Zahra memberikan pengertian kepada Reyhan. "Kamu salah, istri ku tidak pernah memperhatikan aku atau menunggu aku di rumah di setiap aku pulang dia tidak pernah di rumah dia tidak pernah mengutamakan keluarganya dia hanya mengutamakan pekerjaannya tanpa memikirkan perasaan suaminya dan anaknya, sudah tidak ada lagi yang bisa aku pertahankan, rumah tangga ku sudah hancur dari awal namun aku tetap bertahan demi anak ku Mutiara tapi kali ini aku benar-benar sudah tidak bisa bertahan lagi karena sejak kehadiran kamu membuat pikiran ku terbuka bahwa di luar sana masih banyak perempuan yang baik dan menghargai aku termasuk kamu, " ucap Reyhan menjelaskan sambil menatap tajam Zahra."Bapak harus sadar Pak ingat anak bapak dia begitu
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 50. Pindah Ke Tim Pemasaran

"Maaf aku Pak, hubungan kita tidak bisa di pertahankan lagi," ucap Zahra menolak permintaan Reyhan. "Aku mohon Zahra, kemabli seperti dulu lagi," ucap Reyhan dan langsung mencium bibir Zahra namun Zahra tidak membalas ciuman Reyhan dan Zahra pun tidak menolak untuk di cium dan dia hanya bisa diam.Seketika Reyhan pun melepaskan ciumanya. "Kenapa Zahra, kenapa kamu tidak membalasnya, padahal kamu juga tidak menolaknya seperti masi ada harap untukku, kenapa kamu ragu sama perasaan kamu sendiri, jika kamu masi mencintaiku kembali lah kepadaku Zahra, aku sangat membutuhkanmu," ucap Reyhan dan langsung memeluk Zahra. "Aku tidak boleh terbawa perasaan aku memang sangat mencintai bapak tapi aku harus sadar Pak Reyhan sudah punya istri dan anak," seru Zahra dalam hati dan langsung melepaskan pelukantya."Kenapa Zahra, sepertinya kamu merasa ragu kepadalu," ucap Reyhan menatap Zahra"Dengar Zahra, aku sudah mengurus surat perceraian aku dengan istriku, aku sudah tidak tahan lagi hidup sep
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status