Home / CEO / Gadis Malam Penakluk CEO Dingin / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Gadis Malam Penakluk CEO Dingin: Chapter 11 - Chapter 20

70 Chapters

Bab 11. Misteri Penghuni Perumahan

Keesokan paginya..."Aku harus memeriksanya lagi," gumam Elora sembari keluar dari kamarnya.Elora masih dihantui perasaan penasaran tentang tanah kosong di samping rumahnya. Dia yakin semalam ada seseorang disana, memantau gerak-geriknya. Dengan langkah hati-hati, dia melangkah keluar rumah dan menuju area tersebut. Matanya menyapu pepohonan yang rindang, mencari tanda-tanda keberadaan manusia. Tepat saat dia melewati semak-semak, pandangannya tertumbuk pada ranting-ranting yang patah—jelas bekas terinjak."Pasti disini," ujar Elora mencoba berdiri di atas ranting itu dan mengedarkan pandangannya.Tepat sekali, tempat dimana dia berdiri sekarang itu mengarah ke kamarnya. Disana, bisa melihat dengan jelas, apalagi kalau dia berdiri di balkon."Shiit! Aku yang dia mata-matai! Siapa sebenarnya? Apakah Papa? Ataukah dari keluarga Zein?" tanya Elora pelan.Jika Jonas mengatakan orang yang bisa masuk ke komplek itu hanyalah yang punya akses. Bagaimana orang suruhan papanya? "Apakah Papa p
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 12. Penjilat Ulung

Di kantor EL Company...Jonas duduk di ruangannya yang luas, mengamati tumpukan berkas di atas meja. Ternyata EL Company adalah perusahaan yang baru diakuisisi, dan Jonas dipekerjakan untuk memperbaiki operasional dan meningkatkan penjualan. Perusahaan ini memiliki beberapa produk seperti sabun dan sampo, namun selama ini produknya tidak begitu terkenal di pasar."Dan proses akuisisi begitu cepat. Siapa sebenarnya orang tua Elora?" tanya Jonas.Dia menghela nafas panjang, lalu mulai membuka berkas yang berisi detail produk. “Sabun herbal, shampo anti-ketombe... kualitasnya lumayan, tapi branding-nya lemah,” gumamnya sambil mempelajari rincian lebih dalam."Dan melihat dari caranya menatap prospek, sepertinya beliau adalah pebisnis handal. Dia tahu perusahaan ini berpotensi untuk maju."Jonas tahu betul bahwa jika dia ingin membuat EL Company bersaing dengan raksasa seperti Zein Company—perusahaan keluarganya yang terkenal di seluruh negeri—dia harus bekerja ekstra keras. Sambil berpi
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 13. Hilang Mood

"Rasanya aku seperti dalam penjara saja!" kesal Elora saat mereka sedang menghabiskan sarapan."Aku ingin pindah!" sambung Elora ketika Jonas tidak memberikan respon apapun. Lelaki itu malah sibuk dengan ponsel di tangannya."Terserah." Jonas hanya melontarkan kata-kata singkat yang mengambang.Hari-hari berlalu dengan cepat, dan tanpa terasa sudah enam bulan sejak Jonas dan Elora mengikat janji suci sebagai suami istri. Jonas sibuk dengan pekerjaannya di EL Company, sementara Elora dia lebih banyak dirumah, hanya sesekali datang ke perusahaan."Siang ini aku akan ke kantor!" ujar Elora ketika Jonas baru saja masuk ke mobilnya."Nanti sopir yang jemput.""Oke."Elora menikmati secangkir teh di teras rumah, menikmati keheningan sambil sesekali melihat keluar.Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti di depan rumah mengganggu lamunannya. Elora menoleh dan mendapati sosok wanita yang tidak asing baginya—Rini Zein, ibu mertuanya."Dia lagi," sungut Elora.Rini datang dengan langkah mantap, wajah
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 14. Tidak Boleh Jatuh Cinta

"Secepat itu?""Iya, karena ibumu! Dia menghancurkan hariku!" jawab Elora."Jadi, mau ke kantor atau tidak?" tanya Jonas lagi memastikan."Tidak mau!"Jonas hanya berdiri bengong, dia tidak tahu harus berkata apa. Sekarang dia mulai bisa merasakan kalau sebenarnya Elora memang anak orang kaya. Caranya berperilaku seperti tuan putri."Aiis, bodohnya aku tidak menyadari selama ini kalau dia memang aslinya bukan seorang gadis malam," gumam Jonas.Akhirnya Jonas kembali ke kantor seorang diri.Di kantor, Jonas berusaha mengalihkan perhatiannya dengan tenggelam dalam pekerjaan. Namun, bayangan Elora yang marah tadi pagi terus menghantui pikirannya. "Ah, mengapa informasi mengenai Damian Yugev benar-benar tidak ada di internet. Sebenarnya siapa orang tuanya?" tanya Jonas pada dirinya sendiri."Cindy, siapkan materi untuk bertemu dengan pihak Healthy Skin Company," ujar Jonas akhirnya, karena matahari terus beranjak."Siap, Pak.""Kau tak perlu ikut!" tegas Jonas."Kok saya gak ikut, Pak? B
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 14. Harus Adil

"Ya ampun, rasanya aku sudah tidak bisa lagi menahan tinggal disini. Disini seperti kuburan!" keluh Elora sambil menatap perumahan yang sepi dan seolah tidak ada tanda kehidupan."Rumah ini adalah persembunyian Matheo Zein dari kejahatan-kejahatan yang dia lakukan. Rumah ini pasti menyimpan begitu banyak kejahatan Matheo Zein. Seandainya bisa bicara, aku akan menemukan banyak bukti.""Ah, bosannya..."Hubungan antara Elora dan Jonas selalu berjalan seperti biasanya—datang dan pergi tanpa emosi yang mendalam, seolah-olah mereka hanyalah dua individu yang hidup dalam dunia yang sama namun terpisah. Keduanya sibuk dengan kehidupan masing-masing. Elora tenggelam dalam rencananya, sementara Jonas selalu sibuk dengan pekerjaan yang tak pernah berhenti. Mereka jarang berbicara tentang hal-hal pribadi, apa lagi tentang perasaan.Ceklek!Malam itu, seperti malam-malam sebelumnya, Elora berada di kamarnya. Ia sedang duduk di tepi ranjang, sibuk dengan ponselnya. Suara langkah kaki terdengar me
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 16. Rahasia Matheo

Hari-hari berlalu dengan tenang di rumah besar milik Matheo Zein ini. Elora masih bertahan di sana, mengisi waktu dengan rutinitas harian yang terkadang membosankan. Rumah besar itu selalu terasa sepi, dia benar-benar seperti hidup dalam pengasingan. Namun, rasa penasaran Elora tak pernah padam, terutama tentang apa yang sebenarnya direncanakan Matheo, atau yang biasa dipanggil Theo, memiliki rumah ini.Lantai tiga di rumah itu menjadi area terlarang. Tak seorang pun, termasuk Jonas, pernah membicarakannya. Sejak awal kedatangannya disana, Jonas dengan tegas mengatakan larangan Elora kesana."Papa datang?""Iya."Malam itu, tiba-tiba Theo datang ke rumah bersama dengan sekretarisnya, Erina. Elora mengamati mereka dari kejauhan ketika mereka berjalan masuk ke dalam rumah tanpa banyak bicara. Theo dan Erina langsung menuju ke lantai tiga, seolah-olah lantai itu adalah tempat khusus yang hanya mereka berdua yang tahu. "Ada apa sebenarnya disana?" tanya Elora.Rasa ingin tahu Elora sem
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 17. Langkah Pertama

"Baru hari ini rasanya begitu cerah selama tinggal disini," gumam Elora.Pagi itu, sinar matahari menyelinap melalui jendela ruang tamu rumah besar yang ditempati Elora dan Jonas. Elora masih terduduk di sofa, senyum tipis menghiasi bibirnya. Pikirannya berputar cepat, merencanakan langkah-langkah berikutnya. “Apa yang kau lakukan pagi-pagi disini dan senyum sendiri. Kau sudah gila?” suara Jonas tiba-tiba terdengar di belakangnya. Elora mendongak, menatap suaminya yang berdiri dengan wajah bingung. Dia menggeleng pelan. "Hanya sedang mau tersenyum.""Dasar gila."“Papamu sudah pergi lagi?” tanya Elora, meskipun sudah tahu jawabannya. Jonas hanya menghela nafas panjang dan mengangguk.“Ya, seperti biasa. Dia selalu datang dan pergi tanpa memberitahu kita. Dan kau tidak perlu pikirkan itu,” jawab Jonas datar. "Aku hanya takut dikatakan menantu durhaka.""Sejak kapan kau peduli?""Sejak malam ini."Jonas menatap Elora penuh selidik. "Jangan macam-macam."Elora hanya tersenyum simpul
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 18. Permainan Dimulai

"Siapa dia sebenarnya? Kok dia bisa terjun ke perusahaan selihai ini?" tanya Jonas lebih kepada dirinya sendiri.Jonas masih berdiri di ambang pintu kantornya, memandangi punggung Elora yang baru saja pergi setelah memberikan instruksi yang tegas. "Kenapa dia begitu terburu-buru?" gumam Jonas, sambil melangkah menuju mejanya. Elora memang keras kepala dan ambisius, tapi Jonas tahu istrinya punya rencana yang lebih besar daripada sekadar mencari investor untuk EL Company. Jonas tidak bisa menyingkirkan perasaan bahwa Elora menyembunyikan sesuatu.Di satu sisi, Jonas mengakui bahwa perusahaan mereka memang membutuhkan dana segar untuk pengembangan produk sabun dan sampo. Kompetisi semakin ketat, dan jika EL Company tidak segera melakukan inovasi besar-besaran, mereka akan tertinggal jauh. Tapi kenapa harus Cess Company?Jonas tahu perusahaan itu memiliki sejarah panjang dalam bisnis yang sama, tapi ada reputasi yang kelam di balik kekuasaan Cess. Anthony, CEO mereka, terkenal sebagai
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 19. Menantu Matheo

Disisi lain..."Bukankah itu putranya Matheo?" tanya Anthony kepada Raymond."Iya, Pak.""Hahaha. Sepertinya wanita itu menjebakku, dia menantunya Matheo. Dia ingin menghancurkanku," kekeh Anthony.Raymond tampak sibuk dengan tab di tangannya. "Tapi, menurut info hubungan Matheo dan anaknya sedang kacau. Karena mereka tidak merestui wanita itu menjadi menantunya.""Kenapa?""Dia seorang wanita malam," bisik Raymond.Anthony Cess hanya tersenyum dan melangkah dengan santai keluar dari EL Company.Elora dan Jonas sudah tiba dirumah mereka."Elora, kita perlu bicara," kata Jonas dengan nada dingin saat istrinya melepas sepatunya.Elora mengangkat alis, sedikit terkejut dengan nada suara Jonas. "Ada apa? Kau terlihat tegang."Tanpa menjawab, Jonas berdiri dan melangkah mendekat. Dia meraih pergelangan tangan Elora dengan cepat, membuat wanita itu tersentak."Ikut aku ke kamar," katanya dengan nada tegas.Elora tidak melawan, hanya mengikuti langkah suaminya yang penuh tekanan. Mereka berd
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 20. Pengkhianat

Dirumah keluarga Zein...Malam itu suasana terasa tegang. Di dalam ruang kerjanya, Matheo Zein duduk dengan wajah memerah, matanya tajam menatap layar laptop di depannya. Di sana, terbuka sebuah laporan yang baru saja ia terima dari Kevin."Jonas..." gumamnya.Kevin melaporkan kalau Cess Company akan berinvestasi di perusahaan yang dipimpin Jonas. Sebuah keputusan yang dianggap Matheo sebagai ancaman serius. Dengan marah, ia mengepalkan tinjunya di atas meja kayu besar yang sudah bertahun-tahun menjadi saksi segala rencananya."Jonas berani menentangku?" gumam Matheo dengan nada rendah namun penuh amarah. "Apa dia mau menyaingiku? Apa dia pikir bisa mengalahkanku dengan bantuan Cess Company?"Matheo berdiri dan berjalan dengan langkah berat ke arah jendela besar yang menghadap taman belakang. Malam yang biasanya memberikan ketenangan, kini tak bisa meredam emosi yang bergejolak di dadanya. Pikirannya penuh dengan rasa dikhianati dan frustasi.Di saat itulah, tanpa disadari, Rini, istr
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status