Semua Bab Gadis Malam Penakluk CEO Dingin: Bab 21 - Bab 30

70 Bab

Bab 21. Jangan Mati

"Mami!" panggilnya."Miiii!"Bunyi tubuh yang jatuh berguling di tangga membuat Matheo Zein terperanjat. Matanya melebar saat melihat Rini, istrinya, menggelinding tak terkendali menyusuri tangga rumah mereka.Tubuh Rini menghantam setiap anak tangga dengan bunyi yang memekakkan telinga. Matheo bergegas maju, mencoba meraih istrinya, namun tangannya tak cukup cepat untuk menangkap tubuh yang terjatuh dengan begitu cepat."Rini!" teriaknya, suaranya serak dan penuh ketakutan.Namun, sebelum ia bisa menghentikan kejadian itu, tubuh Rini sudah tergeletak di dasar tangga, tidak bergerak. Darah mulai terlihat merembes dari kepala Rini, mengalir dengan cepat ke lantai. Matheo berdiri membeku, wajahnya pucat. Nafasnya tersengal-sengal. Ia baru saja menyaksikan sesuatu yang tak pernah ia bayangkan akan terjadi."Tidak... Tidak!" desisnya pelan, kepanikannya semakin memuncak. "Ini tidak mungkin! Aku tidak sengaja!"Dengan tubuh yang gemetar, Matheo berlari menuruni tangga, mendekati Rini. Tang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 22. Karena Membelamu

Kring! Kring!Ponsel Jonas menjerit-jerit di pagi buta. Dia meraihnya dari atas nakas dengan malas."Mami dirumah sakit jatuh dari tangga!"Tut!Suara Matheo tanpa basa basi setelah Jonas menjawab panggilan itu."Hah?"Akhirnya Jonas dan Elora tiba di rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Mereka berjalan cepat menuju ruang rawat perawatan Rini setelah menerima kabar dari Matheo. "Kau yakin dia akan baik-baik saja?" tanya Elora, suaranya penuh kekhawatiran meski hubungannya tidak baik, tapi Elora belum memulai tidak ada yang boleh mati, itu pikiran Elora.Jonas, yang wajahnya tegang, mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Pikirannya bercampur aduk. Meski hubungan antara dirinya dan ibunya sering kali tidak harmonis, dia tidak bisa memungkiri bahwa dia tetap peduli. Rini adalah ibunya—orang yang membesarkannya meskipun dengan segala kekerasan hati dan kontrol yang seringkali membuatnya frustasi.Mereka tiba di lantai ruang perawatan tempat Rini yang sudah dipindahkan ke kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 23. Penjahat

Di ruang rawat rumah sakit yang tenang, suasana berubah menjadi tegang ketika Rini berbaring di ranjang, senyum sinis tersungging di bibirnya. Matanya tajam memperhatikan reaksi Jonas yang berdiri di sisi ranjang, terpaku. “Kenapa? Kau terkejut?"Amarah Jonas perlahan mulai mendidih. “Apa yang Mami katakan?” tanyanya dengan suara rendah namun penuh kemarahan yang tertahan."Ulangi sekali lagi, Mi."Rini menatap anaknya, matanya berbinar penuh kemenangan, seperti menikmati setiap detik dari reaksi putranya. “Dia marah padaku, dan aku tersungkur dari tangga. Untung saja aku masih hidup.”Jonas menggeram, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Bagaimana mungkin ayahnya melakukan hal sekeji itu? Meskipun hubungan antara dia dan Matheo selalu tegang, tak pernah terpikirkan bahwa ayahnya bisa melakukan tindakan sebrutal itu terhadap istrinya sendiri.Ceklek!Saat itu, pintu kamar terbuka dan Matheo masuk ke dalam ruangan. Wajahnya terlihat santai, tapi belum sempat dia membuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

Bab 24. Merasa Nyaman

"Apa maksudmu?""Diam! Sebaiknya kau diam. Kau tidak berhak berbicara disini, Pelacur!" ucap Jonas.Suasana di lorong rumah sakit terasa semakin sunyi setelah insiden di dalam ruangan rawat Rini. Elora berdiri mematung di samping Jonas, matanya lebar dan penuh keterkejutan. Tuduhan Jonas tadi masih menggema di telinganya.“Kau... membela Papi? Kenapa?” suara Jonas terdengar tajam, lebih seperti sebuah serangan daripada pertanyaan. Elora menggeleng, dia tidak membela Matheo, tapi dia menikmati keributan ini. “Jonas, aku tidak membela siapa pun! Aku hanya mencoba menenangkanmu, agar kau tidak bertindak gegabah. Ini rumah sakit, kita tidak bisa sembarangan membuat keributan!”“Tidak,” Jonas menggelengkan kepalanya, nafasnya berat. “Kau malah terlihat membela Papi. Dia yang bersalah, tapi kau malah membelanya. Mengapa? Kau mau mengambil hatinya?”Mata Elora berkaca-kaca, dia berusaha berakting sebaik-baiknya agar Jonas percaya dan luluh kepadanya. “Jonas, aku hanya ingin menghentikanmu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

Bab 25. Kembali

Seminggu telah berlalu sejak Rini dirawat di rumah sakit. Kondisinya sudah membaik, dan dokter akhirnya memberi izin untuk pulang. Jonas menghela nafas lega, meskipun pikirannya masih dipenuhi dengan kekhawatiran. Kejadian yang menimpa ibunya.“Elora, Mami akhirnya diperbolehkan pulang,” kata Jonas, menatap istrinya yang sedang duduk di sofa. “Aku pikir, kita harus kembali ke rumah mereka untuk sementara waktu. Setidaknya sampai Mami benar-benar pulih. Aku akan mengawasi Papi."Elora, yang sedang menatap ke luar jendela, berbalik dengan ekspresi ragu. “Kembali ke rumah mereka? Jonas, aku pikir itu bukan ide yang baik. Mami sangat membenciku," jawab Elora dengan ekspresi sedih.Jonas mendesah. “Aku tahu, tapi aku khawatir jika kita membiarkan Mami sendirian. Terutama setelah insiden dengan Papi. Aku tidak bisa meninggalkannya dalam keadaan seperti ini.”Elora memandang suaminya dengan sedikit kecewa. “Jonas, aku mengerti kau ingin menjaga ibumu. Tapi aku juga punya perasaan, dan berada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

Bab 26. Penasaran

"Aku pulang!"Selama dua hari penuh, Matheo tidak menampakkan batang hidungnya di rumah. Rini telah terbiasa dengan kepergiannya, namun kali ini terasa berbeda. Keheningan rumah mereka berubah menjadi suasana tegang dan penuh ketidakpastian.Rini duduk di ruang tamu, tatapannya kosong, memandang jendela yang memperlihatkan malam yang mulai pekat. Pikirannya dipenuhi oleh berbagai spekulasi tentang keberadaan suaminya.Ceklek!Kemudian, suara pintu depan yang terbuka membuatnya tersentak. Matheo akhirnya pulang, tetapi tidak sendiri. Disampingnya berdiri seorang wanita muda dengan pakaian formal dan riasan yang tampak sempurna, senyum sinis di bibirnya."Matheo," panggil Rini dengan nada penuh kepahitan. "Kau membawa sekretarismu ke rumah ini?"Matheo mengangkat bahu, seolah-olah tak peduli dengan amarah yang jelas terlihat di wajah istrinya. "Iya, aku pulang bersama Erina. Dia akan tinggal disini beberapa hari karena ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan."Rini berdiri dari te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya

Bab 27. Kita Tidak Sepadan

"Kau mau melawanku?" "Tidak. Hanya mau mengatakan, bunuh saja kalau bisa. Tapi, sayangnya pasti tidak bisa.""Aku bisa melakukan apa saja!" ujar Rini semakin emosi."Iya, kecuali membunuhku!"Elora berdiri dan ingin kembali ke kamarnya, Rini langsung bangkit dan menarik tangan Elora dengan keras. "Jangan kira kau bisa bertindak seenaknya di sini, Elora," suaranya bergetar karena emosi. "Aku akan selalu mengawasimu. Jangan berani mencoba sesuatu yang akan menghancurkan keluarga ini!"Elora menatap tangan Rini yang mencengkram lengannya, lalu tersenyum dingin. "Tenang saja, Mami Mertua. Aku tidak punya niat untuk membunuhmu. Aku hanya ingin hidup damai dengan Jonas dan aku hanya ingin kalian tidak melupakan keluarga Yugev. Itu saja," jawab Elora dengan nada datar, tanpa gentar sedikitpun.Rini melepaskan tangannya dari Elora, berusaha tetap tenang meski jantungnya berdegup kencang.Dia tidak tahu apa yang lebih menakutkan—keberanian Elora yang menghadapi dirinya dengan tanpa rasa takut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

Bab 28. Kau Mau Kita Berbagi Wanita?

"Mungkin hanya perasaan kau saja.""Apakah aku begitu kecil di mata Mami?""Jangan pikirkan itu."Hari-hari berlalu, hubungan antara Jonas dan Elora perlahan namun pasti menunjukkan perkembangan yang signifikan. Meskipun pernikahan mereka pada awalnya hanyalah sebuah perjanjian yang bersifat hitam di atas putih, perasaan yang timbul di hati Jonas mulai membaur dengan kenyataan. "Jonas..." Elora memulai dengan suara pelan. "Aku tahu mungkin ini terdengar aneh, tapi ada sesuatu yang harus kuakui."Jonas menoleh, memandang Elora dengan penuh perhatian. "Apa itu?" tanyanya lembut.Elora menelan ludah, merasa gugup namun berusaha tetap tenang. "Kau sudah mendengarnya, tapi aku ingin mengatakannya sekali lagi."Jonas menatap Elora dengan penuh penasaran."Aku tahu pernikahan kita... bukanlah pernikahan yang normal. Itu hanya kesepakatan di atas kertas. Tapi selama ini, perasaanku padamu mulai berubah. Aku..." Suaranya tercekat sejenak sebelum melanjutkan, "Aku mulai mencintaimu, Jonas."J
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

Bab 29. Solusi

"Apa yang kau katakan?!""Apa kurang jelas?" tanya Matheo.Jonas berdiri dengan tangan mengepal kuat di sisi tubuhnya, seluruh tubuhnya tegang mendengar kata-kata kasar yang baru saja keluar dari mulut ayahnya, Matheo. “Berbagi wanita?!” Jonas mengulangi kata-kata itu dalam pikirannya, seolah tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Matheo benar-benar tidak sopan, dan itu menghancurkan sedikit rasa hormat yang mungkin masih tersisa dalam diri Jonas terhadap ayahnya.“Jangan pernah sentuh istriku, Matheo!” Jonas menggeram, giginya bergetar karena emosi yang hampir tak terkendali. Elora adalah miliknya—perempuan yang kini telah berhasil mencuri hatinya, meskipun awalnya hubungan mereka hanyalah kontrak semata.Namun, Matheo hanya tersenyum sinis, tidak terpengaruh sedikitpun oleh kemarahan Jonas. “Itu tergantung Elora, Jonas,” katanya sebelum berbalik dan melangkah pergi dengan tenang, meninggalkan Jonas yang masih dikuasai amarah.Jonas berdiri diam, napasnya tersengal-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya

Bab 30. Mabuk

Braak!Suara pintu dibanting dengan keras.Malam itu, Jonas meninggalkan rumah dengan langkah cepat, hatinya penuh kemarahan yang tak tertahankan. Setiap kata yang keluar dari mulut ibunya, sebelumnya terasa seperti api yang terus membakar amarah di dalam dirinya. "Semua karena harta. Shiit!"Jonas mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, tanpa tujuan yang jelas. Namun, entah bagaimana, kakinya membawanya ke sebuah klub malam yang sering dikunjunginya dulu, tempat yang penuh dengan kenangan masa lalunya sebelum pernikahan dengan Elora mengubah jalan hidupnya. Malam itu, Jonas tidak peduli lagi dengan tanggung jawab atau rasa cinta yang mulai tumbuh di hatinya untuk Elora. Yang ia inginkan hanya satu—melupakan semua yang sedang terjadi, bahkan jika hanya untuk semalam.Di dalam klub, musik berdentum keras, menyatu dengan cahaya lampu yang berkilauan. Jonas langsung menuju bar, memesan minuman tanpa berpikir panjang. Gelas demi gelas alkohol ia tenggak tanpa henti, berharap bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status