Home / CEO / Gadis Malam Penakluk CEO Dingin / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Gadis Malam Penakluk CEO Dingin: Chapter 51 - Chapter 60

70 Chapters

Bab 51. Mimpi Elora

Hari terus berlalu, kondisi Elora semakin membaik. Ia kini bisa berjalan tanpa bantuan, meskipun masih sedikit lambat. Setiap langkahnya terasa seperti perjuangan, namun Elora merasa bangga karena ia mulai meraih kemandiriannya kembali. Hanya saja, ada satu hal yang terus menghantuinya, yaitu ingatannya.Setiap kali ia mencoba menggali lebih dalam, hanya kekosongan yang ia temukan. Kadang, sosok bayangan samar muncul dalam pikirannya. Sosok itu membuat dadanya berdebar, seperti ada sesuatu yang sangat penting tentangnya. Tapi siapa dia?“Kenapa aku tidak bisa mengingat?” gumam Elora sambil menatap dirinya di cermin. Matanya menatap bayangan samar di pikirannya, seolah berharap cermin itu akan memberikan jawaban.“Elora, makan malam sudah siap,” suara Anita terdengar dari luar kamar.“Sebentar, Ma!” jawab Elora sambil menarik nafas panjang. Ia melangkah keluar dengan perlahan, menuju ruang makan tempat Anita dan Damian sudah menunggunya.Saat duduk, Elora kembali mengajukan pertanyaan
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 52. Ingatan yang Kembali

Dua tahun berlalu...Dan hidup Elora terasa seperti bab baru yang tidak sepenuhnya ia pahami. Ia sehat, energik, dan mulai membangun kembali rutinitas bersama Damian dan Anita. Namun, ada ruang kosong di ingatannya yang terus mengusik. Dia tidak tahu, bagian apa yang kosong, dan entah mengapa tidak pernah terisi selama dua tahun ini.“Elora, tolong ambilkan ponsel Mama, Sayang,” suara Anita memanggil dari dapur dengan lembut.“Sebentar, Ma,” jawab Elora sambil melangkah ke ruang tengah untuk mengambil ponsel milik Anita. Namun, matanya terpaku pada televisi yang menyala di ruang tengah. Sebuah berita tentang keluarga Zein menarik perhatiannya.Padahal selama ini, dia tidak peduli dengan berita apapun. Dia hanya fokus penyembuhan dan pengembalian ingatannya."[Pewaris keluarga Zein, Jonas Ghavara Zein, akhirnya akan melangsungkan pernikahan dengan putri seorang konglomerat ternama. Acara ini menjadi salah satu pernikahan paling bergengsi tahun ini. Setelah kematian istrinya, akhirnya
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 53. Pernikahan Jonas

"Elora Amanda Yugev. Ini namaku, dan aku sudah mati."Elora duduk di kursi dekat jendela, memegang surat kematian atas namanya. Hatinya berat dan pikirannya kacau. Surat itu menjadi bukti nyata bahwa semua orang, termasuk Jonas, telah menerima kenyataan bahwa dirinya sudah tidak ada lagi.Namun, kenyataan ini semakin melukai hatinya. Dia hidup, namun di mata dunia, ia sudah mati. Matheo Zein. Nama itu terus bergema di pikirannya. Ia adalah akar dari semua masalah ini. Ancaman, pengintai, dan kini, pernikahan Jonas—semuanya terasa seperti bagian dari rencana besar pria itu untuk menghancurkan dirinya dan keluarga Yugev.Elora meremas surat kematian itu, amarah mulai membakar dadanya. “Aku tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut,” gumamnya.Hari itu tiba. Hari pernikahan Jonas, pewaris keluarga Zein, dengan wanita pilihan ibunya. Pernikahan ini dirancang untuk menguatkan hubungan bisnis antar keluarga dan mengukuhkan kekuasaan keluarga Zein. Jonas berdiri di altar, mengenakan setel
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 54. Aku Belum Mati!

"Elora, kau harus istirahat, Nak.""Iya, Pa."Elora menatap layar laptopnya dengan tatapan tajam, namun senyuman miring menghiasi bibirnya. Di layar, terpampang artikel berita yang membahas bagaimana EL Company kini sepenuhnya berada di bawah naungan Zein Company."Rencana mereka berhasil," gumam Elora, suaranya terdengar datar namun penuh dengan tekad.Setiap kata dalam artikel itu terasa seperti pisau yang menusuk hatinya. Perusahaan yang ia bangun dengan kerja keras, tempat di mana ia mencurahkan semua usaha dan dedikasinya, kini menjadi bagian dari keluarga Zein. Lebih menyakitkan lagi, perusahaan itu berada di tangan Jonas, pria yang dulu menjadi suaminya sekaligus menjadi bagian dari skenario balas dendam keluarganya.Elora tahu persis bagaimana Matheo dan Rini merancang rencana ini. Mereka tidak hanya memanfaatkan situasi setelah "kematiannya," tetapi juga memastikan bahwa Jonas, yang rapuh setelah kepergiannya, tunduk pada kehendak mereka."Aku harus akui, mereka memainkan per
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 55. Memantau EL Company

Elora duduk di dalam mobil mewahnya, memandangi gedung EL Company yang megah di seberang jalan. Satu batang rokok terselip di antara jarinya, perlahan membara, mengeluarkan asap tipis yang mengambang di udara. Senyum miring menghiasi wajahnya.“Puas sekali mereka,” gumam Elora sambil menghembuskan asap rokok. Tatapannya tajam, seperti elang yang mengincar mangsa.Pintu utama EL Company terbuka. Dari dalam, keluar sosok Rini Zein, mantan ibu mertuanya, dengan langkah percaya diri. Dia bertemu seorang wanita muda berambut panjang, wajahnya cantik dan penuh senyum.“Elora, itu dia Bianca, ya?” Damian yang duduk di kursi pengemudi memecah kesunyian.Elora hanya mendesah. "Iya, istri baru Jonas."Damian melirik sekilas lewat kaca spion. “Apa yang kau pikirkan sekarang?”Elora membuang rokoknya melalui jendela mobil. “Aku hanya memikirkan bagaimana cara membuat mereka membayar semuanya.”Sementara itu, di depan gedung EL Company...“Bianca, kau benar-benar luar biasa!” Rini memuji wanita m
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 56. Pertemuan Tidak Terduga

Bar kecil di sudut kota itu ramai malam ini, namun atmosfernya tetap redup dan intim. Musik jazz mengalun lembut, sementara Elora duduk di kursi bar dengan gelas minuman di tangannya.“Apa kau yakin masih mau minum lagi?” tanya bartender, seorang pria bertubuh kekar dengan rambut cepak.Elora tersenyum tipis. “Tenang saja, aku tidak akan mabuk. Lagi pula, aku membayar mahal untuk malam ini, kan?”Bartender mengangkat bahu. “Ini sudah gelas keempatmu. Kau kelihatan baik-baik saja, tapi aku tidak ingin bertanggung jawab kalau kau tiba-tiba ambruk.”Elora terkekeh pelan, namun tawa itu tidak sampai ke matanya. “Aku tahu batasanku. Jangan khawatir.”Bartender tidak menjawab, hanya mengambil gelas kosongnya dan membersihkannya. Sementara itu, pikiran Elora terus dipenuhi bayangan Jonas dan Bianca. Wajah Bianca dengan senyum manisnya, selalu muncul di setiap pikirannya seperti tamparan keras.“Apa aku cemburu?” gumam Elora pelan. Dia menyesap minumannya lagi, mencoba menepis rasa sesak di d
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 57. Bianca Mulai Lelah

Jonas pulang larut malam dengan tubuh sempoyongan. Pintu rumahnya terbuka perlahan, menimbulkan bunyi berderit kecil. Bianca, yang sedang duduk di kamarnya dengan wajah penuh amarah, segera berdiri saat melihat suaminya masuk dengan langkah tidak stabil.“Kau mabuk lagi?” sergah Bianca tajam.Jonas tidak menjawab. Dia hanya melepas jasnya dengan sembarangan, menjatuhkannya di sofa, lalu berjalan menuju tangga.“Jonas, aku bicara denganmu!” Bianca memekik, menghampirinya. “Apa kau tidak tahu malu pulang ke rumah dalam keadaan seperti ini?!”Jonas menghentikan langkahnya, memutar tubuh dengan tatapan lelah dan tidak peduli. “Aku lelah, Bianca. Jangan ganggu aku.”Bianca mendekat, menahan lengannya. “Lelah? Kau bilang lelah? Kau punya istri di rumah ini, Jonas! Tapi kau selalu bersikap seperti aku tidak ada!”Jonas menatap Bianca dengan mata yang setengah terpejam. “Kau tidak perlu menunggu. Aku tidak pernah memintanya.”Bianca tersentak, tangannya yang mencengkeram lengan Jonas perlaha
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 58. Perlawanan Jonas

Tap! Tap!Langkah berat Jonas terdengar menuruni tangga. Wajahnya kusut, rambutnya berantakan. Ia baru saja bangun dan hendak ke dapur untuk mencari kopi. Namun, belum sempat ia sampai di lantai bawah, suara langkah cepat Rini terdengar mendekat.PLAK!Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Jonas. Pria itu terhuyung sejenak, memegangi wajahnya yang memerah. Ia mendongak, menatap ibunya dengan tatapan bingung.“Apa-apaan ini, Mami?” tanyanya, mencoba menahan emosinya.“APA-APAAN KAU, JONAS?!” teriak Rini, wajahnya merah karena marah. “Bianca meninggalkan rumah ini tadi pagi! Kau membuat menantu ku pergi!”Jonas menghela nafas panjang. “Dia pergi karena dia ingin pergi, Mami. Aku tidak pernah memintanya bertahan.”“KAU GILA?!” Rini mendekat, menunjuk wajah Jonas. “Kau tahu apa artinya ini? Kalau dia pergi dan cerita tentang rumah tangga kalian ke keluarganya, bisnis kita bisa hancur!”Jonas menyilangkan tangan di dada. “Aku tidak peduli.”Rini melotot. “Apa maksudmu tidak peduli? Pernik
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 59. Kemunculan Elora

Pagi itu, suasana di kantor EL Company tampak seperti biasa. Para karyawan sibuk dengan pekerjaan mereka, sementara Jonas berada di ruangannya, mencoba fokus meski pikirannya sedang kacau. Namun, semua ketenangan itu berubah menjadi kekacauan ketika seorang wanita memasuki lobi dengan langkah tegas.“Elora Amanda Yugev?” gumam seorang resepsionis yang mengenali wajah wanita itu dari potret lama di koridor kantor.Semua mata langsung tertuju padanya. Elora mengenakan setelan hitam elegan, membawa map berwarna merah di tangannya. Wajahnya tenang tetapi tegas, tatapannya tajam seperti pisau. Tanpa sepatah kata pun, ia berjalan menuju lift dengan Damian yang mengikutinya di belakang.“Permisi, Nona! Anda tidak bisa masuk tanpa izin!” seorang petugas keamanan mencoba menghentikannya.Elora berhenti sejenak, menoleh. “Beritahu Jonas Zein, pemilik sah EL Company telah kembali.”Keheningan menyelimuti lobi. Para staf saling pandang, tidak yakin apa yang harus dilakukan. Elora melanjutkan lan
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 60. Cinta yang Sudah Mati

Jonas masih duduk di ruang kerjanya, memandangi dokumen-dokumen yang baru saja ditinggalkan Elora. Semua terasa seperti mimpi buruk. Namun di balik semua itu, ada satu perasaan yang tidak bisa ia hindari, kebahagiaan.Elora masih hidup. Wanita yang pernah menjadi bagian penting dari hidupnya itu ternyata tidak pernah benar-benar pergi. Tapi kenyataan ini datang dengan harga yang sangat tinggi—Elora kembali dengan membawa badai yang menghancurkan keluarganya. Sebenarnya dia tidak peduli.Jonas keluar dari ruangannya dengan langkah gontai, dan langsung disambut oleh ibunya, Rini, yang wajahnya masih penuh amarah.“Jonas! Kau diam saja melihat wanita itu menghancurkan kita?!” Rini berteriak, suaranya menggema di lorong kantor.Jonas mengangkat tangan, meminta ibunya tenang. “Mi, tolong jangan berteriak. Ini kantor.”“Tutup mulutmu! Kau seharusnya tidak membiarkan dia mengambil alih perusahaan ini! Apa kau tidak punya harga diri?”Jonas menatap ibunya dengan wajah datar. “Dia hanya menga
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status