Semua Bab Jatuh Cinta Pada Chef Duda: Bab 11 - Bab 20

23 Bab

Chef - 11

Malam harinya, Renata masih bimbang dengan ajakan Arjuna untuk pergi ke Bandung. Kalau saja Arjuna tidak bercerita tentang wanita yang disukainya, mungkin Renata tidak akan segalau dan sebimbang ini. Mungkin juga, dia akan langsung menerima ajakan Arjuna tanpa harus berpikir terlebih dahulu.Kopernya dibiarkan terbuka begitu saja dan masih belum terisi oleh pakaian. Bukannya tidak mau, dia masih berharap semoga ada keajaiban dan perjalanan ini dibatalkan.Ting!Satu pesan masuk ke ponsel Renata. Dia mneraih ponsel yang berada di sampingnya, melihat nama yang tertera di layer tersebut. Tetapi tidak ada nama, yang ada hanya deretan angka yang tak dia kenal.+62 85697906208 : Jangan lupa packing dari sekarang. Besok saya jemput kamu jam 07.00 pagi. Arjuna.Satu pesan yang membuat Renata menghela napas.Ting!Satu pesan singkat masuk kembali.+62 85689920956 : Jangan lupa simpan nomor saya. Siapa tau penting nantinya.Ingin
Baca selengkapnya

Chef - 12

Tak perlu waktu yang lama, hanya sekitar lima menit untuk membersihkan tubuhnya. Dan ini adalah rekor tercepat Renata. Dia kemudian membuka lemari pakaian dan mengambil baju secara asal. Dress biru muda pendek tak berlengan, dan dipadukan dengan jaket berbahan denim. Rambutnya dibiarkan tergerai, dengan riasan tipis menghiasi wajah bersihnya. Oke, tidak buruk.Sejujurnya, Renata tak peduli dengan tampilannya saat ini, dia hanya khawatir Arjuna menunggu terlalu lama. Renata bergegas menarik koper dan berjalan keluar rumah dengan flat shoes hitam kesayangannya. Kemudia mengecek rumah, memastikan pintu terkunci.Begitu keluar rumah, Renata melihat Arjuna yang sudah bersandar pada pintu penumpang mobil hitamnya. Tampilannya sangat seksi, dengan kaos polos putih berlengan pendek, dan jins biru gelap, membuat Renata tak berkedip, apalagi rambutnya yang sedikit acak-acakan, dengan kacamata hitam yang menutupi kedua mata tajamnya."Renata, masuk." Arjuna membukakan pint
Baca selengkapnya

Chef - 13

Seorang pria pasti akan terus berusaha untuk membuat Wanita yang dicintainya tertarik. Segala usaha pun dilakukan demi mendapatkan perhatian dari wanita pujaannya. Tak terkecuali Arjuna, sedingin-dinginnya dia, takluk juga dengan makhluk bernama Renata.Renata Deanita. Wanita cantik yang menjadi bawahannya itu, telah membuat Arjuna tergila-gila sejak kedua mata mereka saling bertemu. Arjuna bersikap galak dan dingin di awal pertemuan, hanya untuk menutupi rasa tertariknya kepada Renata. Namun itu tak berhasil, jadi dia harus menyerah pada ketertarikan tersebut dan justru mencari cara agar mereka bisa selalu berdekatan."Renata..." panggil Arjuna lembut, membuat wanita itu bergerak sedikit dalam tidurnya. "Nyenyak banget tidurnya."Butuh waktu beberapa detik bagi Renata untuk menyadari bahwa dia tertidur. Dalam sekejap, Renata langsung bangkit dan duduk tegak pada posisinya semula."Bersihin dulu air liurnya," goda Arjuna."Saya nggak tidur, Pak." T
Baca selengkapnya

Chef - 14

Tepat pukul 17.00, mereka berdua telah sampai di SHANGRI’LA HOTEL & RESORT cabang Bandung. Begitu tiba di sana, mereka langsung disambut oleh Executive Chef di hotel tersebut. Setelah berbincang sejenak, Arjuna pergi mengambil kunci kamar yang telah disediakan.Ketika pintu kamar hotel mereka terbuka, semerbak wangi aroma bunga lavender langsung saja tercium. Renata menyadari bahwa kamar mereka bertipekan suite dari luas kamar dan fasilitas yang disediakan - ada kamar tidur, ruang duduk dan bahkan dapur mini."Pak, mau teh atau kopi?" tanya Renata setelah menyimpan koper dan kini sudah berganti pakaian. Sedangkan Arjuna masih duduk di sofa sembari membaca majalah otomotif, tampak begitu larut dalam bacaannya sehingga Renata harus memanggilnya dua kali."Pak?"Arjuna yang mendengar panggilan Renata langsung mengangkat wajah. Penampilan Renata kini tampak berbeda, rambut yang diikat ke belakang secara asal, dress-nya sudah diganti menjadi kaos merah muda polos yang terlihat tipis. Tak lu
Baca selengkapnya

Chef - 15

Renata dan Arjuna sepakat untuk merahasiakan hubungan mereka berdua. Bukan karena apa-apa, hanya saja Arjuna takut reputasi Renata akan tercoreng karena dirinya. Sedangkan Renata takut, jika semua orang yang ada di hotel akan mencecar Arjuna – baru bercerai satu bulan tetapi sudah menggandeng wanita lagi.Pagi ini, Renata menyiapkan pakaian kerja yang akan dikenakan oleh Arjuna, membuatkan teh hangat dan dua buah roti bakar yang dipesan Arjuna sebelum pria itu mandi. Renata juga baru tahu, kalau Arjuna itu memiliki kebiasaan suka menciumi kedua pipinya Ketika mereka sedang berduaan, hingga membuatnya kegelian. Masih tersenyum membayangkan ciuman pria itu, Renata mengatur sarapan mereka.Lima belas menit kemudian, Arjuna keluar dari kamar mandi. Pria itu hanya memakai handuk yang dililitkan pada bagian pinggangnya, membiarkan tubuh atasnya terbuka begitu saja. Bagi Renata, itu adalah pemandangan indah di pagi hari.Bagaimana tidak? Renata dapat melihat otot
Baca selengkapnya

Chef - 16

"Oya?" Arjuna terdengar tak percaya.Renata mengangguk kemudian meneguk air putih yang ada di samping nampan makan siangnya. Detik-detik selanjutnya mereka habiskan dengan menyantap kembali nmakan siangnya. Saling berbicara mengenai hal-hal yang baru mereka ketahui satu sama lain. Seperti Arjuna yang baru tahu kalau Renata memiliki adik yang sudah menikah. Kemudian, Arjuna juga baru tahu kalau kedua orang tua Renata sudah meninggal dunia. Sedangkan Renata baru tahu, jika Arjuna adalah satu-satunya anggota keluarga yang terjun ke dunia masak-memasak."Bae," panggil Arjuna setelah menyelesaikan makan siangnya."Ke ruang ganti dulu ya.""Pak, ini udah yang keempat kali," keluh Renata yang sama sekali tidak dipedulikan Arjuna."Saya butuh tenaga ekstra, Bae," rengek Arjuna, persis seperti anak kecil yang sedang mnerajuk meminta dibelikan permen.Menggemaskan, pikir Renata. "Geli.""Apanya?""Geli dengar Pak Arjuna manggil saya bae,
Baca selengkapnya

Chef - 17

Hampir dua minggu Renata dan Arjuna berada di Bandung, jadi sudah hampir dua minggu juga mereka terikat dalam hubungan. Selama hampir dua minggu juga, pria itu jadi lebih tahu kebiasaan Renata, baik itu ketika sedang menonton tv, jalan-jalan sekitar hotel atau makan bersama. Kebiasan Renata adalah selalu mengusap-ngusap dada bidang Arjuna dengan lembut. Entah apa yang membuat wanita itu selalu melakukannya, yang jelas itu membuat Arjuna geli.Setiap Arjuna menanyakan alasannya, wanita itu selalu menjawab, "Dada Pak Arjuna bagus, berisi gitu. Jadi, saya suka."Kadang juga Renata selalu tidur di atas paha Arjuna. Renata juga selalu suka bila melihatnya bertelanjang dada. Arjuna tidak tahu apakah dia harus merasa bahagia atau justru menderita, apakah Renata tidak tahu bahwa sangat sulit baginya untuk memendam gairahnya. Namun demi menyenangkan Renata, apa sih yang tidak dilakukan oleh Arjuna?"Bae," panggil Arjuna kepada Renata kala mereka baru saja selesai bekerja
Baca selengkapnya

Chef - 18

Sasampainya di hotel, mereka langsung membereskan oleh-oleh yang mereka beli sambil mengepak semuanya. Di antara semua kegiatan itu, Arjuna tak henti-hentinya memandangi Renata yang tampak cantik dan menggoda di bawah sinar lampu. Bibir wanita itu selalu membuat gairah sensualnya terbakar, leher Renata selalu membuat Arjuna menelah ludah karena rasa mendamba. Apalagi tubuh Renata yang begitu menggoda, yang seakan-akan melambai-lambai kepadanya, meminta untuk dibelai, disentuh dan dimasuki. Ah, Arjuna sudah tak bisa menahannya lagi."Bae.""Ya?" Renata mendongak dari acara beres-beresnya."Kamu cantik malam ini. Saya udah nggak bisa tahan lagi," ujar Arjuna yang membuat Renata mengerutkan dahi. Arjuna beranjak mendekati Renata, meraih tengkuk wanita itu dan mencium bibirnya sekilas. Bibirnya kemudian bergerak menelusuri leher cantik Renata dengan gairah yang sudah terbakar penuh, membuat wanita itu mengerang kenikmatan, sesekali juga mendesah karena ciuman Arjuna
Baca selengkapnya

Chef - 19

Sinar matahari terasa menusuk kulit wajah Renata, membuat wanita itu membuka mata perlahan. Pagi ini, dia masih berada di kamar hotel dan hari ini juga, dia harus kembali ke Jakarta. Renata menggerakkan badan, mengernyit ketika sekujur tubuhnya terasa nyeri dan seolah kehabisan tenaga. Namun senyum melekuk di wajahnya, semalam dia dan Arjuna benar-benar bahagia. Senyum itu bertambah lebar ketika dia mengingat cara bermain pria itu yang mampu membuatnya berdecak kagum. Arjuna benar-benar luar biasa, jelas tidak seperti yang dikatakan Imelda beberapa minggu yang lalu, mengenai alasan kenapa Arjuna bercerai dengan istrinya.Jika diingat-ingat, semalam Renata dan Arjuna melakukannya hingga tiga ronde sekaligus. Tiga alat pengaman yang kini hanya menyisakan bungkusan yang tercecer di atas ranjang. Berbagai posisi juga dia dan Arjuna gunakan agar mereka saling berbagi kenikmatan. Bagi Renata, saat posisinya berada di atas tubuh Arjuna yang sedang terlentang- itu adalah posisi yang
Baca selengkapnya

Chef - 20

Lampu sudah menunjukkan warna hijau, dan mobil mereka pun melaju kembali dengan kecepatan standar. Butuh waktu hingga satu jam untuk sampai di Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda. Dan Renata sangat antusias, karena dia memang menyukai hutan tersebut, yang baginya masih asri dan sejuk.Arjuna turun terlebih dahulu, dan mengitari mobil untuk membukakan pintu penumpang, lalu mempersilakan Renata untuk turun dan mereka pun berjalan bersama-sama. Renata yang sudah tidak sabar untuk menikmati semilir angin dan udara kehijauan yang sejuk, kini berjalan cepat meninggalkan Arjuna di belakang.Di sana, Renata juga melihat banyak sekali pedagang yang berjualan aneka makanan. Karena dia sama sekali belum sarapan, jadi dia memutuskan untuk menghampiri salah satu pedagang siomay di sana."Lapar, Bae?" tanya Arjuna yang sudah berhasil mengejar kecepatan Renata.Renata tersenyum dan mengangguk cepat. "Dari pagi, saya belum makan, Pak.""Coba panggil saya sayang." goda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status