All Chapters of Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU: Chapter 11 - Chapter 20

71 Chapters

Pengumuman untuk Reader Tersayang

Sebelumnya, dari hati yang paling dalam Chinta minta maaf banget ya, karena ada beberapa hal yang perlu didiskusikan lebih dalam terkait ceritanya, jadi progresnya mengalami keterlambatan banget. Molornya kebangetan, ya. Maaf banget buat kurang nyaman sampe mungkin udah lupa awalnya gimana ceritanya. Jadi, hasil diskusi kemarin chinta ada ubah alur, di bab 9-10 yang sudah terpublish, kalian bisa dibaca ulang ya, Nanti mudah-mudahan kedepannya cerita ini bisa bikin geregetan lagi dan makin gemes! Terima kasih banyak untuk yang sudah memberikan banyak dukungan. Chinta sayang kalian semua! ditunggu kelanjutannya terus ya, Chinta akan up rutin setelah ini... heheh! 26-Sept-2024
Read more

Bab 11. Jebakan

Sekitar lima belas menit setelah berangkat menggunakan taksi, Kayla pun tiba di kafe Caterra, tempat janji temunya dengan Stella–sang sahabat baik.“Kayla!!” Panggilan yang ceria itu membuat Kayla menoleh. Tampak seorang wanita bertubuh tinggi dan ramping dengan fiturnya yang khas keturunan Barat berlari menghampirinya.“Stella!” balas Kayla seraya ikut berlari dan langsung memeluk wanita itu. “Aku sungguh merindukanmu!” “Dasar! Terakhir kita bertemu itu baru satu bulan lalu, di acara kelulusan kampus!” Stella tertawa seraya mencubit pipi Kayla pelan, merasa gemas.Setelah mereka duduk dan memesan minuman, kedua gadis cantik itu pun mulai bercakap-cakap ria.“Jadi, bagaimana kabarmu? Kenapa kamu sampai mendadak datang jauh-jauh ke Indonesia, Stel?” tanya Kayla.Stella menghela napas menanggapi pertanyaan Kayla. “Ada seorang calon klien penting yang keluargaku mati-matian ingin ajak kerja sama, dan karena klien tersebut sedang berada di Indonesia, kakekku pun mengirimkan perwakilan pe
Read more

Bab 12. Memperkenalkan Suami

Melihat kehadiran Will, jantung Kayla berpacu cepat dan benaknya dihantui sejumlah pertanyaan. Kenapa William ada di sini? Dari mana dia bahkan tahu keberadaan Kayla? Yang terpenting, apa pria ini mendengar percakapannya dengan Stella!? Sementara Kayla sedang ketakutan, Stella sedang sibuk mengagumi pria tampan yang muncul di depannya ini. ‘Siapa dia?’ batin Stella dengan mata berbinar. Di saat itu, dia pun mendengar Kayla berkata, “Ka-kak Will?” Gadis itu berbicara dengan terbata. “K-kenapa ke sini?!” Seketika, ekspresi Stella berubah pucat. Dia bolak-balik menatap Kayla dan William, lalu berteriak dalam hati, ‘Ini pria yang tadi Kayla bicarakan!? Suaminya!?’ “Kamu tidak membalas pesanku, jadi aku kemari untuk mengecek keadaanmu. Jangan lupa kita juga masih harus ke rumah Papa dan Mama untuk mengambil sisa barangmu.” William melirik meja yang hanya diisi dengan minuman pesanan Kayla dan Stella, lalu dia pun mengusap kepala gadis itu dan berkata, “Sudah lewat jam makan siang. A
Read more

Bab 13. Tidak Mungkin Menjebakmu

William melirik ke arah Kayla. Dia bisa melihat gadis itu tampak kesulitan. Akhirnya, William pun berkata, “Begini saja, aku akan menunggu di sana. Dengan begitu, kalian masih bisa berbincang dengan lebih leluasa dan aku masih bisa bekerja dengan nyaman.”Entah kenapa, usulan William masih membuat Kayla merasa tidak enak. Pria itu seakan terpaksa mengikuti ke mana pun dia pergi. Namun, tiba-tiba William menyentuh kepala Kayla lembut. “Santai saja. Aku sudah biasa.”Kemudian, William pun berbalik untuk meninggalkan kafe, mengambil laptopnya, lalu duduk di kursi paling pojok yang cukup jauh dari tempat Kayla dan Stella berada.Saat Kayla tidak bisa berhenti memerhatikan pria tersebut, sebuah suara berkata, “Kalau kamu terus menatapnya seperti itu, aku akan mengira kalau kamu benar-benar jatuh cinta dengan suamimu itu.”Sontak, Kayla melotot ke arah sahabatnya itu. “Stella!” Dia protes. “Kamu ya! Tadi bersikap seperti akan mendukungku, tapi sekarang kamu malah mendukungnya!”Tanpa ampu
Read more

Bab 14. Bertemu Kenalan Lama

Melihat Daniel berdiri berdampingan dengan Anastasia, Kayla hanya memandang keduanya dalam diam. Gadis itu sempat melirik ke arah mantan kekasihnya tersebut, tapi saat mata mereka bertemu, pria itu langsung membuang pandangan dengan ekspresi pahit. Hal itu membuat Kayla mendengus. Dulu, dia sangat sangat mengagumi sosok Daniel, putra satu-satunya sekaligus pewaris utama keluarga Brown itu. Namun, semenjak pria tersebut lebih percaya dengan fitnah tak berdasar dibandingkan dirinya, kekasihnya untuk hampir dua tahun, Kayla pun memutuskan untuk menjadikan pria itu bagian dari masa lalunya saja. “Kenapa kalian di sini?” tanya Stella, memecah keheningan canggung yang tercipta di antara mereka. “Kami di sini tentu saja ingin menikmati waktu bersama, selagi Daniel datang. Lagipula Stell, kenapa kamu bersama dia, sih? Jangan bermain-main dengan orang seperti Kayla ini, bisa-bisa kamu nanti ikut terbawa cara pergaulannya yang liar itu.” Anastasia berkata dengan nada santai. Stel
Read more

Bab 15. Jadi, Pria Itu Kekasihmu?

Anastasia terlihat sangat geram mendengar ucapan Kayla, matanya berapi-api. “Dasar wanita sialan!” Tangan Anastasia kemudian terangkat ke udara dan ingin memukul Kayla. “Rasakan ini–” BRUK! “Ah!” Sekali lagi, Anastasia berteriak dengan keras, semua karena tangannya ditepis seseorang, membuat tubuhnya tak seimbang dan dirinya terjatuh di lantai. Daniel yang baru saja tiba di sana tampak kaget. “Ana!” Dia dengan cepat membantu Anastasia untuk berdiri. “Apa yang terjadi?!” Namun, Anastasia tidak menjawab dan fokus mencari siapa yang berani mendorongnya. “Bajingan mana yang–” Wanita itu sangat ingin marah, tetapi dia terdiam saat melihat sosok William yang kini berdiri di hadapannya. Sorot mata abu-abu pria itu menatapnya dengan pancaran dingin seolah ingin membunuh. “Apa yang kamu ingin lakukan pada Kayla?” tanya William. Suara pria itu dalam dan menusuk, membuat tubuh siapa pun yang berhadapan dengamnya bergidik ngeri! Melihat tunangannya diintimidasi oleh pria lain, Daniel
Read more

Bab 16. Dicium William?!

Pertanyaan William yang tiba-tiba mengudara membuat Kayla tersentak dan langsung membuka mata. Dia menoleh, menatap William yang sedang menatapnya lurus karena mobil sedang berhenti akibat lampu merah. “U-uh … y-ya ….” Kayla menjawab dengan agak gugup. “Berapa lama?” Kayla mengalihkan pandangan sedikit, tahu maksud pertanyaan William. “Dua tahun.” Saat itu, Kayla bisa melihat pegangan William di setir sedikit mengerat. Diam-diam, Kayla mencoba mengintip ekspresi pria tersebut. Namun, dia berakhir tersentak ketika melihat tatapan William tampak sangat dingin dan menusuk! Akhirnya, Kayla cepat-cepat membuang wajah lagi. Setelah beberapa detik terdiam, suara William kembali terdengar. Masih tenang seperti biasanya. “Dari yang kudengar tadi, kalian sudah putus sejak beberapa bulan lalu. Berarti setelah kau tidur bersamaku, dia bukan kekasihmu lagi, bukan?” cecar William dengan alis tertaut. “Jadi, saat kamu mengatakan punya kekasih, kamu berbohong kepadaku?” Mata Kayla membesar.
Read more

Bab 17. Janji William

Satu detik…dua detik…Kenapa … sampai lebih dari tiga detik Kayla tidak merasakan apa pun di bibirnya?Tiba-tiba, suara William terdengar di sisi telinga Kayla. “Kita sudah di depan rumah orang tuamu. Sampai kapan mau menutup mata?”Detik itu juga, Kayla langsung membuka mata dan melihat ke samping. Ternyata benar, mereka sudah sampai di depan rumahnya!‘KAYLA BODOH!!!’Dengan muka semerah kepiting rebus, Kayla langsung cepat-cepat keluar dari mobil.Kayla yang berlari masuk rumahnya ini mendapatkan perhatian dari Hana. “Will, Kayla kenapa?” tanya Hana pada William yang menyusul masuk ke ruang tengah. Pertanyaan wanita itu membuat Kayla yang mendengar suara sang ibu menghentikan langkah, berbalik menghadap William, lalu memberikan kode agar William tidak sembarangan berbicara.William hanya tersenyum tipis kepada Hana selagi berkata, “Bukan apa-apa, Ma.” Lalu, dia menambahkan selagi melirik ke arah Kayla, “Mungkin … Kayla sedikit kesal karena keinginannya tidak terpenuhi.”“Hah?” H
Read more

Bab 18. Beri Aku Waktu

Malam ini setelah mereka makan malam keluarga, Kayla sudah siap dengan dua koper besarnya. Dia sudah mengemasi sisa barang-barang yang akan dia bawa ke tempat William. Setelah William memasukkan koper itu ke dalam bagasi mobilnya, Kayla dengan wajah sedihnya melihat ke arah ibunya. “Kamu … baik-baik ya, Nak.” Hana berkata dengan nada pelan. “Dengarkan kata-kata suamimu, dia pasti memberikan yang terbaik untukmu.” Hana berpesan pada Kayla. Kayla mengangguk pelan, dia tidak bisa menahan rasa sedihnya karena harus berpisah dengan mamanya. Dia tidak menyangka kalau ternyata setelah kepulangannya ke Indonesia dia malah langsung menikah dan benar-benar meninggalkan rumah ini. “Kay, jadilah istri yang baik.” Andre turut menimpali. Kayla mengangguk, dia melihat kedua orang tuanya yang berdiri bersisian lalu memeluk keduanya, tak kuasa menahan rasa harunya. “Idih, malah nangis, dasar cengeng!” sela Ghafa pada Kayla saat adiknya berjalan ke arahnya untuk berpamitan. “CK!” Kayla mendecakkan
Read more

Bab 19. William yang Manis

Kayla memejamkan matanya, dia sudah pasrah dengan apa yang akan menimpanya setelah ini. Akan tetapi, William kemudian mengarahkan tubuh Kayla menghadapkan wanita itu ke depan kaca besar yang ada di dekat mereka seraya berkata. “Kayla, gantilah pakaianmu, kamu sedang datang bulan.” Mendengar hal itu sontak Kayla melihat ke arah William yang saat ini sedang menyunggingkan bibirnya sebelah seolah sedang mengejeknya, lalu melihat ke arah kaca dan ternyata bagian belakang tubuhnya saat ini terdapat noda merah yang cukup banyak. “Ah?!” Kayla benar-benar sangat malu menyadari hal ini. “Masuklah ke kamar lebih dulu, masih ada pekerjaan yang harus aku urus.” Setelah mengatakan hal itu, William keluar apartemen, menyisakan Kayla sendirian. Namun, mendapatkan kenyataan seperti ini, Kayla sungguh menjadi sangat lega! Setidaknya dia tidak hamil anak William sekarang ini. Kayla berlari cepat masuk ke dalam kamar dan segera membersihkan dirinya. Ada kelegaan yang bersamaan saat mendapati kalau
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status