Sesaat sebelumnya. “Dua jam dua puluh lima menit,” suara Daisy terdengar dingin seperti es, memecah keheningan. Kayla yang baru saja membawa kue itu ke hadapannya langsung merasa seolah-olah dirinya seorang terdakwa di ruang sidang. Tatapan tajam Daisy menghujam tepat ke arahnya.“Apa… terlalu lama, Nek?” tanya Kayla dengan hati-hati, berusaha menyembunyikan kegugupannya di balik senyum kecil.“Tidak juga,” jawab Daisy singkat, namun nada tajamnya sudah cukup membuat Kayla menjadi sedikit gemetar. “Tapi aku ingin mencobanya, apakah ini cukup enak untuk lidahku atau tidak.”Kayla tersenyum canggung, lalu meletakkan piring kue di meja di hadapan Daisy. Dalam hati, dia terus menyemangati dirinya sendiri. “Sabarlah, Kayla. Kamu pasti bisa melewati ini.” Bahkan untuk menghela napas saja, rasanya dia tidak mampu.Saat kue itu masuk ke dalam mulut Daisy, ada perasaan gugup yang langsung menyergap Kayla, bukan karena dia tidak bisa membuat makanan ini, hanya saja, seperti yang dikatakan oleh
Last Updated : 2024-12-07 Read more