Share

Bab 91. Kamu Tetap Tinggal

Penulis: Nychinta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-07 08:30:15
Kayla merasa hatinya bergemuruh. Tatapan tajam William membuat dirinya sadar bahwa ia tidak bisa terus menyembunyikan semuanya. Namun, mengungkapkan apa yang ia rasakan sekarang juga tidak mungkin. Apalagi, pelayan yang masih membersihkan serpihan piring pecah di ruang ini membuat suasana semakin kikuk.

“Tunggu sebentar. Aku akan membawa kue itu untuk kita,” ujar Kayla sambil beranjak dari kursinya. Ia mengambil wadah di kabinet atas, lalu mulai menyusun clove roll cheese yang tersisa ke dalam kotak makanan itu. Setelah selesai, ia mendapati William masih berdiri dengan tatapan yang tak beralih sedikit pun darinya.

“Kamu menatapku seperti itu, sedikit menyeramkan, tahu,” canda Kayla, berusaha mencairkan suasana dengan senyuman tipis. Berusaha menutupi rasa gugupnya beberapa waktu sebelumnya.

Namun, William tidak tertawa. Ia tetap diam, membiarkan sorot matanya berbicara.

“Kita bicara di kamarmu saja,” ujar Kayla akhirnya, suaranya lembut namun tegas.

Tanpa banyak bicara, William seger
Nychinta

Hehm.... up lagi tunggu agak malam yaa! Heheh!

| 25
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Rherhen Apriela
kak chyn lupa kah utk update yg slanjutnya?
goodnovel comment avatar
yahel2901
Lanjut thor
goodnovel comment avatar
Nychinta
nah apalah yaa kira2...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 92. Pilihan William

    Kayla merasa tubuhnya menegang seketika saat tatapan tajam Walter Drake jatuh padanya. Tatapan itu seperti elang yang siap menyambar mangsanya, dingin, tajam, dan tanpa ampun. Ia merasa dirinya terkuliti di hadapan pria tua itu. Walter berdiri tegak dengan postur penuh wibawa, tangannya diselipkan ke saku celana, sementara ekspresinya seperti ukiran batu yang tak berperasaan. Kal iini benar-benar wajah asli yang keluar.Kayla menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya meski jantungnya berdetak sekeras gemuruh. Ia berkata pada dirinya sendiri untuk tetap tenang. Namun, sebelum sempat menyusun kata-kata, suara berat dan tegas William lebih dulu memenuhi ruangan.“Cukup, Kakek.” Nada suara William dingin, penuh ketegasan. Ia berdiri lebih tegak, jelas memperlihatkan dirinya sebagai tameng yang kokoh di hadapan Kayla. “Aku tidak peduli siapa yang datang hari ini, aku tidak pernah membuat janji itu. Jadi, aku tidak akan ikut campur dalam urusan ini.”Tatapan Walter berubah tajam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 93. Rumah William

    Rumah yang mereka tuju tidaklah besar atau megah, tetapi begitu tiba di sana, Kayla langsung merasakan suasana yang hangat dan menenangkan. Halaman luas dengan rerumputan hijau dan pohon-pohon rindang menyambut mereka, seolah-olah memberikan ruang untuk bernapas setelah perjalanan panjang.Seorang pelayan wanita paruh baya keluar dari pintu depan, membungkuk hormat kepada mereka. “Selamat datang, Tuan dan Nyonya,” sapanya ramah. Senyumnya tulus, membuat Kayla merasa dihargai. Pelayan itu dengan sigap mengambil barang-barang mereka dari sopir dan membawanya masuk ke dalam rumah.William meraih tangan Kayla, membimbingnya masuk. “Ayo, aku ingin menunjukkan sesuatu,” katanya singkat, tetapi nada suaranya membuat Kayla merasa ada sesuatu yang istimewa menanti.Mereka lalu memasuki sebuah ruangan yang memiliki atmosfer tenang dan elegan. Begitu pintu terbuka, aroma kayu dan bau mint menyambut mereka. Ruangan itu adalah perpustakaan mini William, sekaligus tempat kerjanya. Rak-rak buku tert

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 94. Pilihan dan Tekanan

    Suasana makan siang di rumah ini terasa hangat dan nyaman. Ruangan makan itu tidak terlalu besar, tapi cukup untuk menciptakan kesan intim dengan pencahayaan alami dari jendela besar di samping meja. Aroma makanan yang masih tersisa di udara membuat suasana terasa lebih hidup.Kayla tampak makan dengan lahap. Kali ini, wajahnya terlihat jauh lebih santai dibandingkan sebelumnya. William duduk di seberangnya, mengamati setiap gerakan Kayla dengan senyuman tipis yang jarang terlihat di wajahnya. Meskipun bibirnya tersenyum, pikirannya tidak sepenuhnya hadir di ruangan itu. Sebagian dari dirinya masih tertinggal di kediaman sang kakek, mengingat percakapan tajam dan sikap dingin yang telah mereka terima.Selesai menyantap makanannya, Kayla menatap William yang terlihat melamun. Ia sudah mulai memahami pria itu dengan baik—William adalah seseorang yang layaknya permukaan air yang tenang. Meski tampak datar, ia menyimpan arus yang sulit diprediksi di dalamnya. Hari ini, arus itu terlihat je

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 95. Tekanan Baru

    Kayla duduk di ruang tengah, memandangi layar televisi yang bahkan tidak dinyalakan. Suasana rumah terasa terlalu sepi, membuatnya sedikit gelisah. Ini adalah hari pertama William pergi ke kantornya setelah mereka tiba di Amerika. Pikirannya melayang pada percakapan terakhirnya dengan William pagi ini. “Kay, nanti kalau perlu kemana-mana minta antar dengan Frank saja.” William berkata datar sambil mengenakan pakaiannya. Kayla sedikit terkejut, pasalnya Frank adalah sopir pribadi William yang selama dua hari ini selalu mengantarkan mereka kemana-mana. “Frank bukannya harus di kantor bersama Kak Will? Nanti akan repot kalau dia mesti bolak-balik, lagian juga aku bisa naik taksi saja kalau mau pergi.” Kayla menjawab santai. “Tidak, nanti Frank akan ada di sini, aku bisa pergi ke kantor sendiri atau bisa dengan Gabriel.” William berkata dengan tenang. “Kak Will, apa aku boleh tanya?” tanya Kayla lagi dengan sedikit rasa penasaran. William mengangguk sebagai isyarat untuk Kayla melan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 96. Pembicaraan yang Tajam

    Keduanya sudah duduk di ruang keluarga. Suasana nampak terasa hening dan mencekam. Namun, Kayla berusaha untuk tetap tenang, walaupun hatinya mulai merasakan resah dengan apa yang akan disampaikan oleh sang Nenek.Kayla masih diam.“Aku yakin kamu bukan orang bodoh yang tidak mengerti maksud dari perkataanku.” Daisy berkata dengan nada dingin.Kayla mengulas senyum simpul di wajahnya tetap tenang dan berkata, “Baik, Nek, kalau begitu silakan sampaikan, biar aku mencoba untuk mengerti.” “Apa kamu tahu dengan latar belakang William sebelum dia menikah denganmu?” Daisy kembali berkata dengan nada datar dan tatapan tajam.Kayla diam sejenak sebelum akhirnya kembali bicara, “Aku cukup dekat dengan keluarga Kak William di Indonesia. Baik Mama Risda maupun Papa Anthony keduanya adalah sahabat kedua orang tuaku, tapi sejujurnya … aku juga baru tahu kalau Kak Will ternyata masih memiliki keluarga dari Papa Anthony setelah kami menikah.” Kayla tetap menjaga suaranya tetap stabil.“Lalu kamu per

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 97. Pemikiran Kayla

    Setelah Daisy pergi dari rumah, Kayla masih duduk termenung di sofa. Ruangan itu terasa hening, seolah-olah menyerap kegelisahannya. Pikirannya bercampur aduk. Wajah dingin dan ucapan tajam nenek William terus terngiang-ngiang di kepalanya. Kayla menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya, tapi kegelisahan tetap bertahan. “Nyonya,” suara lembut Rose, pelayan paruh baya, membuyarkan lamunannya. Wanita itu membawa baki berisi secangkir teh hangat dan beberapa camilan. “Apa Nyonya Besar sudah pulang?” tanyanya dengan nada sopan namun sedikit heran. Kayla tersentak kecil sebelum mengangguk. “Oh, iya. Nenek baru saja pulang. Bibi bawa saja kembali itu ke dapur. Nanti kita keluar, oke?” ujarnya dengan senyum tipis yang dipaksakan. Rose tampak ragu sejenak sebelum akhirnya mengangguk. “Baik, Nyonya,” jawabnya singkat, lalu berjalan kembali ke dapur. Kayla kembali menghela napas. Pertemuan dengan Nenek William tadi benar-benar meninggalkan kesan mendalam. Ada sesuatu yang aneh. Ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 98. Apa Ini Benar?

    Sesampainya di rumah, Kayla langsung tenggelam dalam aktivitas di dapur. Aroma rempah-rempah mulai memenuhi ruangan, memberikan suasana hangat dan nyaman. Dibantu oleh Rose, mereka bekerja sama dengan cekatan. Kehadiran Rose membuat pekerjaan Kayla terasa lebih ringan, sesuatu yang cukup ia syukuri di tengah kepenatan hari ini. Kayla tetap mempertahankan kebiasaan yang sering ia lakukan saat masih di Indonesia, yaitu menyiapkan makanan sesuai daftar menu yang sudah direncanakannya. Setiap bahan ditimbang dengan cermat, setiap langkah dilakukan dengan hati-hati. Rose memerhatikan nyonya mudanya itu dengan penuh kekaguman. Dalam diam, dia memperhatikan bagaimana Kayla menata semua bahan dengan rapi, memotong sayuran dengan teknik yang presisi, dan memastikan semuanya sesuai standar yang dia tetapkan. “Nyonya sangat teliti,” gumam Rose pelan, hampir tidak terdengar. Kayla yang sedang sibuk mengaduk sup di atas kompor menoleh. “Bibi, kenapa melihatku seperti itu?” tanyanya sambil tersen

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 99. Lama Tak Berjumpa

    “Bagaimana, Bos? Sudah memberikan laporan pada istrimu?” Suara Gabriel terdengar sesaat setelah William memutuskan sambungan teleponnya.William hanya melihat ke arah Gabriel dengan tatapan datarnya. “Tidak perlu ikut campur!” Gabriel terkekeh mendengarnya, lalu sesaat berikutnya wajahnya terlihat sangat serius. “Jadi, malam ini kamu yakin akan mewakili Tuan Besar Drake untuk bertemu mereka?” Helaan napas berat terdengar dari William, tatapan matanya menjadi sangat tajam ke arah depan. “Ya, lagipula aku tidak sendiri, kan?” Ucapan William terdengar pasti lalu melirik ke arah Gabriel.“Tentu saja aku menemanimu, aku juga sudah menyiapkan semua bentuk kesepakatan tertulisnya di sini.” Gabriel menunjukkan file yang dia bawa ke ruangan William saat ini.“Baguslah, letakkan saja di sana. Aku akan memeriksanya kembali. Dan katakan pada sekretarisku di luar sana kalau malam ini aku ada agenda bertemu dengan mereka, kalau dia mau pulang silakan saja.” William berkata dengan nada penekanan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 130. Kita Lanjutkan di Tempat Lain

    William menunggu di ruangan itu sudah lima menit dari waktu kesepakatan. Tempat ini membuatnya menjadi sedikit tidak nyaman, hingga akhirnya suara pintu dibuka.Seorang pelayan mengantarkan wanita muda di hadapannya."Tuan, tamu Anda sudah datang." Suara pria itu, membuat William berbalik ke arah pintu setelah sebelumnya dia melihat pemandangan kota dari kaca besar ini. Dan ... hal ini membuat William sangat terkejut, terlebih lagi orang itu sangat dia kenal.“Kayla, itu kamu …?” William berkata ditengah keterkejutannya“Kak Will?” Suaranya tak kalah terkejutnya. Matanya membelalak, berusaha memastikan bahwa ini bukan ilusi atau sekadar mimpi.“Kayla? Kenapa kamu ada di sini?” tanyanya, masih belum bisa menyembunyikan rasa bingungnya.Kayla heran. “Nenek yang menyuruhku datang ke sini. Katanya ini acara penting,” jawabnya, berusaha mengatur napas yang masih tersengal karena kaget.William mengerutkan kening. “Nenek? Dia juga memintaku datang ke sini. Tapi dia tidak bilang apa-apa tent

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 129. William dan Keluarga Drake

    Di kantor William.“Bagaimana, apa kamu sudah mendapatkan informasi terkait siapa orang yang berada di balik Frank? Apa itu benar Kakekku?” tanya William saat Gabriel masuk ke ruangannya dengan membawa beberapa file untuk ditinjau oleh William.Gabriel duduk di kursi yang ada di depan meja William. “Sudah,” jawabnya singkat.“Lalu?” “Dia memberikan laporan kepada Tuan Besar Drake untuk menyelidikimu dan juga ….” Gabriel menjeda kalimatnya, wajahnya terlihat sedikit tegang untuk menyampaikan informasi yang dia terima.“Katakan saja dan jangan ada yang ditutupi.” William berkata dengan tegas, menyingkirkan file di hadapannya dan memasang wajah serius.“Frank mengatakan dia disuruh Tuan Besar Drake untuk mengikutimu dan memberikan laporan padanya tentang apa yang kamu kerjakan, tetapi sesaat sebelum kita kembali ke Amerika, dia mendapatkan perintah untuk mengikuti istrimu dan membuatnya … celaka.” Gabriel berkata dengan pelan pada saat mengatakan kata terakhirnya itu.“Apa?!” William ti

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 128. Permainan Daisy

    “Ini untukmu,” ucap Daisy sesaat setelah Kayla melewati serangkaian pelajarannya hari ini.Sebuah file yang cukup tebal diserahkan oleh Daisy padanya. Kayla mengambilnya tanpa bertanya. Baginya seharian otaknya sudah benar-benar penuh dengan hal-hal yang cukup rumit, apalagi mempelajari tentang karya seni secara umum hanya dalam waktu beberapa jam saja dan tentu saja dirinya dituntut untuk bisa menguasainya.“Baca itu juga, karena itu sangat penting saat kamu berada di sana.” Daisy menambahkan lagi,membuat hawa di sekeliling mereka terasa lebih berat.“Baik, Nek,” jawab Kayla singkat.“Kamu harus ingat Kayla, semua itu harus kamu pelajari dan jangan sampai ada kesalahan sekecil apa pun, karena saat kamu punya kesalahan sedikit saja, maka akibatnya akan fatal dan keluarga Drake akan menjadi buah bibir semua orang. Ingat Kayla, tugasmu jelas untuk membuat keluarga Drake tetap pada posisinya.” Daisy berkata dengan penuh penekanan.Mendengar hal itu, rasanya beban di pundak Kayla makin

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 127. Pembicaraan di Ruang Pribadi Walter Drake

    Di Ruang Kerja Pribadi WalterWilliam berdiri tegap di depan kakeknya, Walter, yang duduk santai di kursi kulit hitam kebanggaannya. Ekspresi Walter tampak acuh tak acuh, seolah-olah tak ada yang terjadi sebelumnya. Sementara itu, tangan William mengepal erat di samping tubuhnya, urat-urat di lengannya terlihat menegang.“Apa maksud Kakek mengatakan hal itu di depan Kayla?” Suara William bergetar, bukan karena takut, melainkan karena kemarahan yang ditahan dengan susah payah sejak tadi.Walter mendongak sedikit, senyuman tipis menghiasi bibirnya. “Apa yang salah? Aku hanya mengatakan yang seharusnya aku katakan, bukan?” Nada bicaranya ringan, hampir seperti bercanda, tapi penuh dengan provokasi yang disengaja."Fakta apa? Kayla bukanlah asistenku melainkan istriku!" Suara William tajam. Matanya tetap memandang Walter, yang hanya mengangkat alis tipisnya dengan ekspresi tak terpengaruh. Walter mencondongkan tubuh sedikit ke depan, seolah mengamati reaksi William seperti seorang pemain

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 125. Sisi Laura

    Ruangan itu telah lama kosong, meninggalkan hanya jejak langkah dan hawa dingin yang mengendap. Laura berdiri di tengah ruangan, tangannya terkepal di sisi tubuh, sementara matanya menatap pintu yang baru saja tertutup. Hatinya berkecamuk. Rasa marah dan frustrasi bercampur menjadi satu. Dia telah membawa proposal kerja sama yang seharusnya menjadi langkah besar bagi kedua keluarga, tetapi semua sia-sia. Tidak ada apresiasi, tidak ada penerimaan. Malah, mereka meninggalkannya sendirian di sini seperti orang yang tak berarti.Laura menghela napas kasar, lalu berjalan menuju pintu. Tumit sepatunya beradu dengan lantai, menghasilkan bunyi yang menggema, seolah mencerminkan isi hatinya yang mendidih. Kepalanya dipenuhi dengan bayangan keluarga Drake, terutama William. William Drake. Pria yang seharusnya menjadi miliknya.Begitu sampai di mobil, dia duduk dengan gerakan kasar, membuat sopir yang menunggu di kursi depan meliriknya dengan bingung. Laura tidak peduli. Dia meraih tasnya dan me

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 125. Dengan Cara yang Berbeda

    Daisy lalu melihat ke arah Laura dan Walter yang masih duduk di sofa ruangan ini. "Laura, kakek William, aku harus pamit sebentar untuk mengurus sesuatu di kamar dan bersiap-siap untuk pergi," katanya dengan suara lembut namun tegas. Tatapannya sejenak beralih ke Kayla, memberikan anggukan kecil yang penuh makna sebelum berbalik dan meninggalkan ruangan. Langkahnya tenang, tapi kehadirannya masih terasa kuat bahkan setelah menghilang di balik pintu.Kini, hanya William, Kayla, Laura, dan Walter yang tersisa di ruangan. Suasana semakin hening, hanya terdengar suara detik jam di sudut ruangan. Keheningan itu pecah oleh suara Laura, yang kembali bersuara hingga suasana menjadi tidak menyenangkan."William, kamu mau ke kantor, kan? Kebetulan sekali aku ingin ikut juga ke sana. Kita bisa pergi bersama," ucapnya sekali lagi sambil melirik ke arah William dengan tatapan penuh arti. Nada suaranya sengaja dibuat lebih keras, memastikan semua orang di ruangan mendengar.Kayla menelan ludah, hat

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 124. Praktekan Kayla!

    Seperti yang dikatakan oleh William semalam, dia yang akan mengantar Kayla sendiri ke kediaman Drake untuk menemui neneknya dan pagi ini juga Kayla tidak melihat Frank ada di rumah mereka.William, dengan tangan kokohnya di setir, tampak begitu santai. Dia menoleh sesekali, memastikan Kayla baik-baik saja, sementara jarinya secara naluriah menyesuaikan posisi dasi.Kayla memainkan ujung jaketnya, terlihat sedikit cemas. Dia menggigit bibir bawahnya, sebuah kebiasaan yang muncul saat dia merasa gugup. "Apa ini tidak berlebihan dan membuat Kak Will menjadi repot?" tanyanya pelan, suaranya hampir tenggelam oleh alunan lembut musik klasik dari pemutar musik di dalam mobil.William menoleh sekilas, pandangannya tetap tenang tanpa ekspresi berlebihan. Dia mengulurkan tangannya, mengusap puncak kepala Kayla dengan gerakan mantap, seolah ingin meyakinkannya. "Mengantar istri sendiri bukanlah sebuah kerepotan."Kayla merasakan wajahnya memanas. Dia buru-buru mengalihkan pandangannya, mencoba me

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 123. Demi Kebaikan Bersama

    Di dalam mobil yang melaju pelan Kayla hanya terdiam. Wajahnya menghadap ke jendela, memandangi bayangan gedung-gedung yang berkelebat dalam senja. Tangannya bermain di pangkuan, menggenggam ujung mantel yang ia kenakan. Ada segumpal rasa ragu dan penasaran yang terus berputar di kepalanya sejak insiden tadi. Namun, ia memilih bungkam.Hening yang menyelimuti kabin mobil akhirnya pecah ketika suara Daisy terdengar. Suaranya tenang, tapi ada nada otoritas yang tidak bisa diabaikan. “Frank, antarkan Kayla pulang lebih dulu ke rumahnya. Setelah itu, baru kau antar aku pulang.”Frank, sopir yang duduk tegap di depan, melirik melalui kaca spion dengan ekspresi yang tampak ragu. Dia mengernyitkan dahi sejenak sebelum akhirnya berkata, “Tapi Nyonya ...?”Daisy menoleh sedikit, menatap Frank dengan sorot tajam yang membuat udara di dalam mobil seolah menegang. “Apa kau keberatan?”Frank langsung menundukkan kepalanya sedikit, menyesali pertanyaannya. “Ma-maaf, Nyonya Besar. Saya akan mengantar

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 122. Kegagalan Kayla

    Daisy tidak langsung menjawab. Wanita tua itu menatap Kayla dengan ekspresi datar, seolah-olah pertanyaan itu tidak membutuhkan penjelasan panjang. "Tenangkan dirimu, Kayla. Kau tahu posisi ini bukan sesuatu yang mudah. Keluarga Drake butuh seseorang yang bisa diandalkan, dan itu termasuk kamu.""Diandalkan?" Kayla hampir tertawa, tetapi suaranya terdengar getir. "Nenek menyeretku ke sini, memberikan gelar adik William? Apa ini tidak salah? Apa aku hanya pion dalam permainan keluarga ini?" Suaranya meninggi, mencerminkan gejolak emosi yang ia tahan selama ini. Ketenangan yang biasanya ia tunjukkan runtuh dalam sekejap.“Nona, rendahkan suara Anda saat bicara dengan Nyonya besar,” ucap seorang wanita berpostur langsing yang berdiri di samping Daisy, suaranya dingin dan penuh otoritas."Kamu yang diam dan tutup mulut!" Kayla menunjuk wanita itu dengan tatapan tajam.Wanita itu terperangah, tetapi sebelum ia bisa membalas, seorang wanita lain yang bertubuh gempal ikut menyahut, suaranya t

DMCA.com Protection Status