Chapter: Ready For "Jodoh Salah Tarik #2"?“Uhh ...” lenguh Kayla selagi memegang kepalanya yang terasa pening. “Kepalaku sakit sekali ….” Sembari menggerutu dengan mata terpejam, wanita bersurai cokelat panjang bergelombang itu berusaha untuk mengingat apa yang terjadi di malam yang lalu. “Minum Kay!” “Habiskan!” “Ah! Kamu kalah lagi!” “Sudah, jangan dipaksa, kamu tidak cukup kuat untuk meneguknya!” “Kamu sudah mabuk, Kay!” Kalimat-kalimat itu masih terngiang di kepala Kayla Semalam, Kayla diajak reuni oleh teman-temannya di salah satu hotel bintang lima. Awalnya, wanita itu berpikir kalau tujuan pertemuan tersebut hanyalah sebatas temu kangen berupa makan malam di restoran atau ruang khusus hotel. Sayangnya, Kayla terlalu bodoh untuk berpikir panjang, sampai-sampai dia lupa bahwa kelompok temannya yang satu ini adalah tipe yang lebih suka menghabiskan waktu dengan minum di bar. Alhasil, di sinilah Kayla sekarang, merutuki kebodohannya yang mau saja lanjut ikut di acara itu, apalagi saat teman-temanny
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (10)Pagi itu terasa istimewa. Rumah Elvan dan Diva dipenuhi dengan dekorasi lembut berwarna pastel—biru muda dan merah muda menyelimuti ruang tamu, balon-balon cantik tergantung di setiap sudut. Sebuah spanduk besar terbentang di tengah ruangan dengan tulisan “Selamat Datang, Claudia Cantika Wongso”.Ini adalah hari dimana pesta penyambutan bayi perempuan mereka yang baru lahir, Claudia Cantika Wongso. Sebuah momen yang sudah lama mereka nantikan dan kini mereka sudah bersiap untuk merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka bersama orang-orang terdekat.Diva berdiri di depan cermin, merapikan rambutnya dengan senyum lembut menghiasi wajahnya. Dia mengenakan gaun sederhana namun elegan, warna pastel lembut yang menonjolkan kesan anggun. Di sebelahnya, Elvan sedang menggendong Claudia yang terlelap dalam balutan selimut bayi berwarna merah muda. Auranya makin terpancar saat pria itu menggendong anaknya dengan penuh kasih sayang, menatap putri mereka dengan tatapan lembut.“Van,
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (9)Malam ini sungguh terasa berbeda. Diva terbangun di tengah malam dengan perasaan aneh yang tak bisa ia abaikan. Sudah sembilan bulan sejak mereka pertama kali mendengar kabar bahwa ia hamil, dan kini momen yang telah mereka tunggu-tunggu hampir tiba. Diva merasakan kontraksi yang semakin intens, dan kali ini berbeda dari yang sebelumnya—lebih kuat dan cukup teratur. Diva berpikir mungkin ini sudah saatnya. Saat dimana dia akan melahirkan hampir tiba.Elvan terbangun ketika Diva menggeliat di sampingnya, wajahnya langsung dipenuhi kekhawatiran. “Diva, kamu baik-baik saja, hehm?” tanyanya dengan suara serak, matanya masih setengah tertutup karena kantuk.Diva menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri meskipun rasa sakit semakin jelas terasa. “Elvan… aku pikir ini saatnya. Kontraksinya … semakin kuat.” Diva berkata dengan suara bergetar, wajahnya terlihat berkeringat.Elvan langsung terjaga sepenuhnya dan segera bangkit dari tidurnya. “Kamu yakin?” Matanya terbuka lebar, panik dan
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (8)Kehamilan Diva sudah memasuki trimester kedua, meskipun mereka dipenuhi kebahagiaan karena kabar tersebut, tidak semuanya berjalan mulus. Beberapa minggu terakhir, Diva masih tetap merasakan berbagai tantangan fisik yang sebelumnya. Seperti mual setiap pagi dan rasa ingin muntah saat mengunyah makanan, tetapi kelelahan yang tidak bisa dijelaskan tetap ada, serta perubahan suasana hati yang terkadang membuatnya merasa tidak terkendali, tetap menjadi rutinitasnya.Di sisi lain, Elvan terus belajar dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang dan mendukung, meskipun tantangan itu juga mulai memengaruhi dinamika hubungan mereka.Pagi itu, Diva duduk di meja makan, berusaha menghabiskan sedikit sarapannya. Namun, seperti hari-hari sebelumnya, mual datang begitu saja tanpa peringatan. Dia buru-buru berlari ke kamar mandi, meninggalkan Elvan yang masih menikmati sarapannya.“Diva!” Elvan langsung berlari mengikuti istrinya, wajahnya penuh kecemasan.Diva duduk di lantai kamar mandi, menarik
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (7)Beberapa minggu setelah kabar bahagia itu, kehidupan Diva dan Elvan berubah secara drastis. Mereka mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut bayi mereka, meskipun kehamilan Diva masih dalam tahap awal. Setiap malam, mereka berdua duduk bersama di ruang tamu, berbicara tentang masa depan dengan penuh semangat. Namun, di balik kebahagiaan itu, tetap akan datang pula tantangan baru yang harus mereka hadapi.Pagi ini, Diva duduk di meja makan dengan secangkir air putih hangat di depannya. Sejak tahu dirinya hamil, ia mulai lebih berhati-hati, bahkan mengganti minuman coklat kesukaannya dengan air putih hangat. Meski bahagia, perasaan cemas tidak sepenuhnya hilang dari hatinya.Elvan datang dari ruang kerja dengan laptop di tangan, meletakkannya di atas meja sambil memandangi istrinya dengan senyum. “Kamu terlihat sedikit lebih tenang hari ini. Bagaimana perasaanmu? Apa masih merasakan mual dan tidak nafsu untuk makan?”Diva tersenyum lembut, meskipun ada sedikit kekhawatiran di m
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (6)Setelah pulang dari liburan mereka melakukan aktivitas seperti biasa, masalah kehadiran buah hati tidak lagi menjadi sebuah penghalang besar untuk keduanya. Mereka juga sudah menjalankan program kehamilan dari dokter, walau sudah tiga bulan masih belum menunjukkan hasilnya, keduanya tetap saling memberikan dukungan satu sama lain.Hingga suatu pagi. Diva bangun dengan perasaan sedikit mual yang sudah ia rasakan selama beberapa hari terakhir. Dia berusaha mengabaikannya, berpikir itu mungkin hanya karena perubahan pola makan sejak kembali dari liburan. Namun, di dalam hatinya, ada perasaan yang mengusik—sesuatu yang berbeda dari biasanya. Sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya.Elvan sudah berangkat lebih awal ke kantor. Diva berencana untuk menghabiskan hari dengan bekerja dari rumah. Tetapi, mual yang semakin kuat membuatnya sulit berkonsentrasi. Setelah sarapan, ia kembali merasa perutnya bergejolak, dan kali ini lebih parah daripada sebelumnya. Diva menunduk di depan wastafel, napa
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: Extra Chapter: Ghafa-Sandra 7Ghafa duduk di bangku kayu di taman kota, tempat yang mereka sepakati sebelumnya. Pakaian santainya tampak sedikit kusut, menandakan bahwa ia sudah berada di sana cukup lama. Ia menatap lurus ke depan, namun kakinya bergerak-gerak tanpa sadar—sebuah kebiasaan yang muncul saat dirinya mulai gelisah.Sesekali, ia melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah lebih dari lima menit berlalu sejak waktu yang mereka sepakati. Ia menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. Jari-jarinya mengetuk-ngetuk lututnya, pikirannya mulai dipenuhi keraguan. Apakah Sandra benar-benar akan datang?Lagi-lagi ia melirik jam tangannya. Lima menit berubah menjadi sepuluh, lalu dua puluh. Hatinya mulai terasa aneh. Bukan marah, bukan kesal—lebih kepada sebuah perasaan yang sulit dijelaskan.Ia menggigit bibirnya, lalu menyandarkan tubuhnya ke belakang. Satu tarikan napas panjang lagi. Saat ia mulai mengangkat ponselnya, ragu apakah harus menghubungi Sandra lebih dulu. Namun, dia matikan ponselnya dan memasu
Terakhir Diperbarui: 2025-02-03
Chapter: Extra Chapter: Ghafa-Sandra 6Belum sempat berlama-lama sibuk dengan pikirannya sendiri, wanita itu menyapa Sandra."Hei, bukannya kamu wanita yang ada di pameran tadi?" Dia mendekati Sandra dengan tersenyum ringan.Rambut pirangnya dan wajah bulenya itu membuat Sandra mengernyitkan keningnya."Kamu kenal dengannya, Stella?" Ghafa berkata ramah. Stella, ternyata wanita itu bernama Stella, dan cara Ghafa bicara dengannya sangat berbeda ketika dia bicara dengan Sandra, kesannya terasa sangat hangat dan cukup akrab."Tentu saja! Dia adalah penyelamat Kayla saat di acara itu saat si wanita jahat itu ingin menjatuhkan Kayla!" Stella berkata dengan antusias pada Ghafa. "Kau harus berterima kasih padanya, Kak Ghafa!" Stella lalu menepuk lengan Ghafa dengan lembut, menunjukkan keakraban mereka."Memangnya Kayla kenapa?" tanya Ghafa melihat ke arah Sandra dengan tatapan tajam menuntut jawab.Sandra tersenyum penuh misteri, sengaja dia lakukan dengan sedkit menggoda. "Itu ... ceritanya panjang. Aku akan cerita kalau kamu ma
Terakhir Diperbarui: 2025-02-01
Chapter: Extra Chapter: Ghafa-Sandra 5Setelah acara selesai, Ghafa mengajak Sandra untuk pergi menemaninya ke acara pesta pernikahan temannya. Kebetulan sekali acara Sandra bersamaan dengan acara pernikahan temannya ini, hingga dia yang gengsi untuk hanya sekadar mendatangi pameran Sandra pun, ada alasan lainnya yang dia ucapkan pada wanita itu.Ghafa paham sekali dari bahasa tubuh Sandra bahwa wanita itu sepertinya menyukainya, hanya saja dirinya yang masih belum mau memikirkan masalah percintaan ini karena terlanjut banyak kecewa dengan para mantannya membuatnya membentengi dirinya dengan sangat tinggi."Ke acara pernikahan temanmu?" tanya Sandra dengan wajah sumringah saat itu.Ghafa mengangguk pasti. "Ya Kebetulan sekali acaramu ini bertepatan dengan acara pernikahan temanku, kebetulan aku sudah membeli tiket dari jauh hari, dan acaranya tidak bersamaan, jadi aku bisa datang ke semua acara."Mendengar kalimat yang baru saja terlontar dari mulut Ghafa sekilas Sandra tampak murung. Mungkin dia sudah merasa sangat spesia
Terakhir Diperbarui: 2025-02-01
Chapter: Extra Chapter: Ghafa-Sandra 4Sandra menatap layar ponselnya dengan perasaan yang semakin tak menentu. Pesan yang ia kirimkan ke Ghafa sudah berstatus "terbaca", tetapi seolah hanya berbisik ke dalam kehampaan tanpa balasan yang diperolehnya. Apa pria itu benar-benar berpikir kalau hubungan mereka hanya putus sampai malam itu saja?Wanita itu terlihat mendesah panjang, jari-jarinya menggenggam erat ponsel, menahan desakan perasaan yang semakin kuat mencengkeram dadanya. Ia menggigit bibir, mencoba menghalau gelombang kekecewaan yang mulai menghantamnya. Hatinya berdegup tak menentu, seperti menanti sesuatu yang mungkin takkan pernah datang. "Kenapa aku masih berharap?" bisiknya, nyaris tanpa suara."Apa aku terlalu berharap?" gumamnya pelan, menatap langit-langit kamar hotelnya di Los Angeles. Ia menarik napas panjang, mencoba mengusir semua keraguan yang berkecamuk di dalam pikirannya. Besok adalah hari penting itu, tapi sampai detik ini, Ghafa tidak ada memberi kabar sedikit pun.Sejak bertemu dengan Ghafa saat
Terakhir Diperbarui: 2025-02-01
Chapter: Extra Chapter: Ghafa-Sandra 3Sandra menatap Ghafa dengan mata yang masih sembab, mengerucutkan bibirnya.Hal ini tentu saja membuat Ghafa melihat ada ekspresi manja yang mirip dengan Kayla.Sementara Sandra yang melihat Ghafa tidak memiliki respons padanya, membuatnya menarik napas panjang sebelum akhirnya berbicara dengan suara yang sedikit bergetar."Aku baru saja ribut besar dengan orang tuaku," ucapnya pelan. "Ayahku ingin aku mengurus bisnis keluarga, tapi aku nggak bisa ... aku nggak mau."Ghafa menatapnya dengan sedikit rasa ingin tahu, tetapi tetap diam."Bahkan waktu itu, dia mencoba mengenalkanku dengan seseorang yang katanya cocok jadi pasangan hidupku." Kembali Sandra berkata dengan nada berat.Sandra menarik napas panjang, lalu melanjutkan, "Aku sebenarnya kagum dengan pria itu, tapi aku harus tau diri juga."Mata Ghafa sedikit menyipit, tetapi ia tetap mendengarkan."Aku nggak tahu apa-apa waktu itu," lanjut Sandra dengan suara lebih pelan. "Saat aku bertengkar dengan Kayla di kantor William, aku ba
Terakhir Diperbarui: 2025-01-31
Chapter: Extra Chapter: Ghafa-Sandra 2Ghafa menarik Sandra keluar dari kafe dengan langkah cepat, meninggalkan pegawai dan pelanggan yang sibuk berbisik-bisik, mencoba menebak apa yang sebenarnya terjadi. Begitu mereka sampai di luar, Sandra mencoba melepaskan tangannya, tetapi Ghafa menggenggamnya lebih erat."Heh, sakit! Lepasin tanganku!" protes Sandra sambil mencoba menarik tangannya.Ghafa berhenti dan menatapnya dengan tatapan tajam. "Kamu sadar nggak apa yang baru saja kamu lakukan di dalam? Kamu bikin aku terlihat seperti—""Seorang ayah yang kabur dari tanggung jawab?" potong Sandra dengan nada datar. Wajah Ghafa langsung berubah tegang."Hei Nona," katanya dengan suara rendah, nyaris seperti sebuah ancaman, "kalau kamu sedang bosan dan ingin bermain-main, ayo, jangan tanggung. Aku tahu bagaimana caranya bisa membuat anak dengan--""Maaf-maaf, aku tidak ada bermaksud seperti itu aku hanya ...." Sandra memperlihatkan wajah frustrasinya. "Tuan, bisa bawa aku ke tempat yang lebih tenang?" pintanya dengan suara rendah
Terakhir Diperbarui: 2025-01-31
Chapter: 13. Akkdyra, Negeri Terhubung Lewat MimpiAKKDYRA, Suatu tempat dimana daerah ini dikuasai oleh seorang Ratu bernama Visolela, dan dia memiliki anak laki-laki berwajah tampan bernama Altezza. Ratu ini bekerjasama dengan seorang dewi iblis untuk memperluas daerah kekuasaannya disepanjang garis pantaibarat hingga timur, rakyat hidup bahagia dengan harta yang melimpah, dan kesenangan tiada tara. Namun, terjadi kekeringan panjang setelah dua windu dari kemenangan puncaknya yang mengakibatkan air bersih susah didapat. Bahkan mata airpun berhenti mengalir. Saat itu tidak ada harapan banyak, kesenangan berubah menjadi kemalangan, sang Ratu menyalahkan Dewi Iblis karena merusak perjanjian mereka, tapi Olisha-Sang Dewi Iblis, sebenarnya tidak melakukan apapun terhadap bencana itu. Kemarahan Ratu membuat suasana semakin keruh, perjanjian manusia dan dunia lain itu menjadi malapetaka yang sangat runyam. Pangeran Altezza, berusaha menemukan air bersih bersama beberapa orang pengawal kepercayaan
Terakhir Diperbarui: 2021-10-03
Chapter: 12. Petunjuk PertamaJika waktu bisa berhenti atau Ester memiliki kekuatan untuk menghentikan waktu, maka saat ini dia sangat ingin mengunakan kekuatan itu. Dia menyukainya, dan rasa itu mengalir seperti apa adanya, tapi disisi lain, dia menyadari jika mereka tidak memiliki takdir untuk bersama.Seperti yang pernah dikatakan oleh pepatah air dan minyak dalam sebuah bejana tak pernah bisa menyatu, lebih kurang seperti itulah hubungan mereka jika dilanjutkan. Dia percaya apa yang barusan dia lakukan pada Ravindra membuat hubungan mereka nantinya malah menjadi lebih kaku karena hubungan ini sudah mulai bermain dengan hati. Ingin rasanya dia mengutuk takdir gila ini, tapi tidak mungkin, garis takdir itu sudah jelas dan takdir mereka tidak untuk bersama melainkan untuk melindungi, Aliester adalah satu-satunya pelindung untuk Altezza. Jika harus menjadi korban maka dirinyalah yang harus berkorban untuk sang Pangeran, karena sang Pangeran akan membuat dua dunia menjadi terkunci satu sama lain dan
Terakhir Diperbarui: 2021-10-03
Chapter: 11. Awal RasaBeku… Ester merasakan sebuah kebekuan, sedikit dan dia hanya menikmatinya sedikit saja. Kemudian dia tersadar lalu mendorong Ravindra kebelakang, dan Ravindra juga sepertinya tau benar apa yang barusan dia lakukan terhadap wanita didepannya ini. “Maaf… Aku… ” Ravindra terlihat sangat merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan barusan. “Aku anggap ini tidak pernah terjadi.” Ester berjalan masuk kedalam, pikirannya kacau, dia seperti tersihir dengan perbuatan Ravindra barusan. Apa yang sebenarnya dia perbuat tadi seakan dia membuka kesempatan besar untuk bunuh diri. Yah dia menyukai laki-laki dalam mimpinya, tapi dia tidak tau kalau ternyata mungkin mimpi itu berkaitan dengan hidupnya. Takdir macam apa ini, bagaimana mungkin kehidupan seperti sekarang ini masih ada hal-hal yang tidak masuk akal. Ester duduk dipinggir tempat tidur dengan pandangan kosong menatap cermin yang ada dilemari tepat bersebrangan dengan ranjang ini, dan
Terakhir Diperbarui: 2021-10-02
Chapter: 10. Menikahlah Denganku!Entah kenapa Ester langsung melakukan tindakan seperti itu, dia juga tak tahu tubuhnya bergerak secara alamiah dan langsung mengambilnya begitu saja, Ravindra dia hanya bengong, tak mengerti apa yang akan terjadi sebenarnya. “Kenapa kau mengambilnya?” Dia bertanya heran pada Ester. Wanita itu hanya diam saja, dia bahkan tak mengerti gerakannya ini, dan tanpa sadar tangannya menggenggam erat tangan Ravindra yang mulai berkeringat. “Ah … maaf.” Ucapnya saat menyadari kalau dia melakukan tindakan yang sepertinya sedikit kurang sopan dengan laki-laki itu. Ravindra hanya tersenyum santai. “Coba kau kemarilah!” Ravindra lalu duduk, disalah satu sofa yang ada diruangan tengah itu. Dalam otaknya Ester masih berpikir tentang banyak hal, entah kenapa dia sepertinya banyak teka-teki yang harus diselesaikan. “Hei, Kau dengar aku tidak?” Ravindra berkata dengan suara yang sedikit meninggi. Dengan keraguan dia mendekati Ravindra, lalu duduk berseberangan dengannya yang saat ini mereka dipisa
Terakhir Diperbarui: 2020-10-20
Chapter: 09. Akan BermulaSebelumnya di ruang Rawat Inap RC Hospital, Ester menatap wanita yang ada didepannya dengan heran, dia masih berusaha untuk mengingat dimana dia bertemu dengan wanita ini. Dia masih cantik walau mungkin boleh ditebak bahwa wanita ini umurnya sudah tua. “Bantulah anakku. Tolong jangan biarkan dia mengambilnya. Kau … hanya kau satu-satunya yang bisa menolong putraku.” Ucapnya pada Ester, saat ini jujur saja kepalanya masih sangat terasa sakit sekali. Seperti ada batu yang menghantamnya dengan sangat keras setelah suara yang makin besar memenuhi semua ruang dalam kepala dan rasanya hampir memecahkan gendang telinga yang dia punya. “Apa maksudnya?” Ester memandangnya dengan tatapan heran. “Aku orang yang mencarimu selama ini. Aku mohon bantulah dia. Jangan biarkan dia pergi bersama wanita jahat itu. Kau adalah harapanku satu-satunya saat aku mungkin tidak bisa melindunginya.” Ucapnya lagi dengan suara yang lemah. “Jelaskan perlahan. Saya masih tidak bisa mengerti maksud dari perkataa
Terakhir Diperbarui: 2020-10-18
Chapter: 08. Malaikat PenjagaTiga puluh tahun yang lalu, Langit bewarna jingga, matahari perlahan-lahan menaiki singgasananya sehingga semakin lama warna langit berubah biru cerah, dan didedaunan masih menyisakan bulir-bulir embun dimalam hari. Lalu kita kemudian menengok sebuah rumah besar seperti kastil, duduk diteras luar tingkat dua menghadap bebukitan yang masih terlihat hijau seorang wanita cantik dengan tatapan mata yang tegas, rambut yang hanya sebatas bahu dan menggendong bayi laki-laki. Disebelah wanita itu, laki-laki tampan, dengan kulit bewarna agak coklat, berambut pendek yang terlihat bergelombang sambil menatap wanita dan bayi laki-laki itu dengan tatapan yang sangat teduh, sekilas ini adalah keluarga kecil dan bahagia. Apa yang diharapkan seseorang didunia ini jika bukan memiliki apa yang ingin dimiliki oleh orang banyak. Kekuasaan, harta, dan keluarga. Yah potret keluarga kecil ini sudah memiliki semuanya. Raveena Visolela seorang ibu yang penuh kasih sayang,
Terakhir Diperbarui: 2020-08-22