Kayla menunduk, wajahnya memerah karena ucapan William barusan. Ia mencoba menahan senyumnya, tapi tidak berhasil. Tangannya bergerak memainkan renda yang ada di ujung baju dengan telunjuknya, berusaha mengalihkan perhatian dari perasaan hangat yang merayap di dadanya. “Kak Will ini … suka sekali bikin aku malu,” gumam Kayla pelan, tapi cukup keras untuk didengar William. William tertawa kecil, meletakkan piring stik keju ke meja di depannya. Ia menatap Kayla dengan lembut, senyumnya penuh arti. “Bukannya aku bikin kamu malu, tapi aku cuma jujur.” “Jujur apanya? Itu kan jelas-jelas gombal!” Kayla mendengkus, mencoba mengusir rasa malunya dengan nada yang sedikit protes. William mendekatkan tubuhnya, membuat Kayla secara refleks bergeser sedikit ke samping. Tapi sofa itu terlalu sempit, hingga akhirnya Kayla tak punya ruang untuk menjauh lagi. “Kenapa mundur? Takut, ya?” goda William lagi, suaranya rendah, tapi nadanya terdengar main-main. Kayla mendongak, menatap William dengan a
Terakhir Diperbarui : 2024-12-14 Baca selengkapnya