Semua Bab Terjerat Gairah Pembantu Cantik: Bab 41 - Bab 50

397 Bab

Piyama Baru

Keesokan harinya, suasana di rumah Jean terasa sepi. Dan itu wajar, karena si penghuni rumah sudah sibuk di kantor. Dan Qila juga sedang berada di sekolah. Lalu Jean?Seperti biasanya, Jean sibuk di depan laptop untuk melakukan pekerjaanya. Di temani secangkir kopi dan biskuit untuk cemilan.Saat sedang asik menggarap novelnya, tiba-tiba seorang kurir paket datang."Permisi, paket Pak."Jean berdiri lalu menghampiri kurir tersebut. "Buat siapa?" tanyanya."Mbak Nilam."Alis Jean berkerut. "Nilam? Kapan dia pesennya.""Ini Pak, paketnya. Saya permisi dulu."Bapak satu anak itu hanya mengganggukan kepalanya, sambil memperhatikan paket yang sepertinya berisi pakaian. Tanpa banyak berpikir, Jean pun masuk ke dalam dan menyerahkan benda tersebut kepada sang pembantu.Nilam tampak girang ketika menerima paket tersebut dari si Bos. "Makasih ya Pak, udah bawa masuk paketnya.""Isinya apa?" Iseng Jean b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

Rencana Makan Malam

Sementara itu di kantin tempat Elisha bekerja. Terlihat istri sah Jean tersebut sedang mengobrol seru dengan kedua temannya sambil melihat beberapa model jam tangan di platform jual beli."Eh, jam ini bagus nggak?" Elisha menunjuk sebuah jam tangan pria kepada kedua orang temannya."Bagus Sha. Emang kamu mau beli itu buat siapa?""Buat Mas Jean lah, siapa lagi emangnya.""Wah. Keren kamu Sha. Itu jam mahal lho." Sahut teman Elisha yang lain. Melihat harga jam di atas dua digit membuat ia reflek geleng-geleng kepala."Hm. Emang agak mahal, tapi sesekali nggak masalah deh kayaknya," balas Elisha santai."Dalam rangka apa kamu ngasih hadiah ke suami?""Jadi, weekend nanti kita mau ngerayain anniversary pernikahanku sama Mas Jean.""Waaah, selamat ya Sha," ucap kedua orang yang duduk di depan Elisha itu dengan kompaknya.Elisha tersenyum bahagia. "Makasih ya.""Kalian nggak ada rencana buat makan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

Sang Penggoda

"Gini aja, gimana kalau kamu tetap ikut sama aku. Tapi setelah rapat penting sama Mr. Smith kamu bisa pulang lebih awal? Jadi kan— kamu bisa tetep makan malam sama suami kamu."Tawaran Dikta itu terdengar lebih baik di telinga Elisha. Karena tidak memberatkan satu sisi saja."Sebenarnya, setelah meeting kita harus makan malam juga sama Mr Smith, tapi kalau soal itu biar aku yang handel. Toh perjalanan Jakarta-Bali kan cuma 2 jam. Jadi cukup dong buat kamu ke restoran tempat kamu sama suami dinner?" ucap Dikta lagi."Beneran bisa kayak gitu ya Pak?" Elisha menatap bosnya dengan ekspresi muka yang sedikit ragu. "Soalnya aku takut ada hal-hal yang menghambat gitu, makanya aku sedikit ragu."Dikta berdiri dari duduknya lalu menghampiri perempuan yang bukannya hanya jadi sekertarisnya, tapi juga sudah menjadi teman tidurnya ini. "Nggak usah khawatir Elisha, semuanya pasti bakal berjalan lancar sesuai jadwal."Elisha memejamkan mata efek kegeli
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

Nilam Makin Berani (21+)

Jean membuka lemari Nilam. Mencari baju ganti yang cocok untuk perempuan itu. Lalu dengan hati-hati ia mulai melepaskan pakaian Nilam yang basah hingga meninggalkan bra dan celana dalamnya saja. "Aduh, ini gimana? Masa harus di lepasin semua? Terus kalau aku khilaf gimana?" Jean memejamkan matanya. Bukannya apa, melihat tubuh putih gak gitar spanyol dan cuma pakai bra doang, siapa yang nggak tertarik coba? Bahkan Jeanana sudah setinggi harapan orang tua sejak ia menggendong Nilam masuk ke sini. "Nilam, dari hari pertama kamu masuk sini, aku udah pengen perkosa kamu lho. Tapi aku tahan-tahan karena masih inget anak istri." "Tapi kamu ini lho, kenapa sih tiap hari bikin rudal punyaku ON? Jangankan cuma pakai dalaman kayak gini, kamu kedip aja aku udah 'bangun' lho Nilam." Sambil menggerutu Jean mendudukkan Nilam dan membuat tubuh perempuan itu bisa bersandar di dadanya. Soalnya susah juga kalau harus melepaskan ikatan bra Nil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya

Genit Banget

"Mau cobain susu perawan nggak Pak?""Emm—" Jean mengatupkan bibirnya sambil mundur beberapa centi ketika Nilam menyodorkan nipple-nya ke depan mulut Jean."Bapak keliatan haus banget gitu?" Nilaaam? Emang boleh ya sebinal ini?" tanya bapak satu anak itu dengan wajah depresi. "Kalau aku beneran khilaf terus kamu nggak bisa jalan seharian karena aku terlalu nafsu gimana? Kamu siap?""Kalau belum dicoba, ya mana saya tau Pak." Nilam terus saja memancing birahi Jean. Padahal ayah kandung Qila itu berusaha untuk tidak tergoda."Nilaaam..." rengek Jean depresi. "Aku udah punya anak istri. Aku nggak mau aneh-aneh sama kamu, Nilam.""Ck! Bapak munafik." Nilam jengah juga. Dengan hati dongkol ia turun dari pangkuan Jean dan mundur dari dekat sang majikan."Maaf kemarin-kemarin aku udah ngelakuin hal yang aneh ke kamu. Tapi aku nggak ada maksud apapun, Nilam. Yang namanya manusia memang suka khilaf, apalagi aku yang otak mesumny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya

Kedekatan Pasutri

Malam harinya suasana di rumah Jean masih biasa saja seperti sebelumnya, tak ada yang spesial saat makan malam tersebut berlangsung, semua menyantap masakan buatan Nilam dengan santai seperti biasanya. Sesekali mereka mengobrol ringan mengenai apa saja yang terjadi seharian ini."Oh ya Mas, habis ini aku mau ngomong sesuatu ke kamu."Jean menoleh ke arah istrinya. Dia heran kenapa tiba-tiba Elisha ingin mengatakan sesuatu yang penting padanya. Bukannya apa, dia hanya khawatir kalau diam-diam Nilam mengadu ke istrinya perkara siang tadi."Emang kamu mau ngomong apa?""Nanti aja, Mas. Soalnya ini penting banget."Jean menjilat bibir bawahnya, perasaannya semakin tidak enak ketika Elisha berkata seperti itu. "Kamu bikin aku penasaran aja.""Hehehe. Udah Mas, makan aja dulu! Nanti juga tau."Sementara mereka sedang menikmati makan malam mereka. Berbeda dengan Nilam yang sedang duduk melamun di halaman belakang. Dia menatap l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

Mulai Sadar?

"Pokoknya infoin aja di mana lokasi makan malam kita, dan jam berapa, oke Mas."Jean masih diam."Mas...""Oke-oke. Aku nggak batalin acara kita. Tapi— janji ya kamu harus datang. Soalnya, booking tempat kan nggak murah.""Kamu sih dibayarin nggak mau.""Bukannya nggak mau, tapi aku juga pengen buktiin kalau aku ini suami yang bertanggung jawab."Elisha tersenyum lebar mendengar ucapan suaminya. Dia lega karena berhasil membujuk pria itu. "Makasih ya Mas, buat pengertiannya.""Hm. Sama-sama Sha.""Ya udah, aku mau tidur ya. Ngantuk banget soalnya."Jean menganggukkan kepalanya. Ia menatap sang istri yang tidur dengan posisi memunggunginya. Ia menghela nafas lega setelah Elisha mengungkapkan isi hatinya. Ia pikir istrinya itu akan mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan Nilam. Ternyata perkiraannya salah besar. Padahal dia sudah OVT sejak beberapa saat yang lalu.Pagi harinya, Jean terlihat a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

Mendadak Resign

"Sebenarnya, saya mau mengundurkan diri Bu." Tidak hanya Elisha saja yang terkejut oleh ucapan Nilam barusan, tapi Jean juga sama kagetnya dengan sang istri. "Lho— kok tiba-tiba gini sih Nilam?" tanya Elisha tak percaya. "Maaf Bu," cicit gadis itu. Matanya terus merunduk ke bawah, sama sekali tidak tertarik untuk melihat ke arah depan apalagi ke arah Jean. "Kamu nggak betah kerja di sini? Atau aku ada salah sama kamu?" Elisha kembali bertanya. Dia benar-benar tidak menyangka jika Nilam akan resign dari pekerjaannya. "Kita ini udah cocok lho ama kamu, Nilam. Qila juga suka banget ada kamu di sini." "Bener Mbak Nilam. Mbak Nilam kenapa harus resign?" tanya Qila dengan mata berkaca-kaca. Dia sampai tidak selera makan karena Nilam ucapan Nilam. "Enggak kok Bu, ibu sama mbak Qila nggak ada salah sama saya," balas Nilam dengan muka polosnya. "Terus kenapa kamu resign? Apa ada ucapan Ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

Dikta Cemburu

"Maunya sih gitu Mas," balas Elisha diiringi senyum tipis. "Tapi kan aku pulangnya nggak nentu. Malah kasian kamu kalau harus nungguin aku pulang."Perempuan itu meraih tangan suaminya yang tergeletak di atas paha. Menggenggamnya erat dengan tatapan penuh binar cinta."Ya kalau itu demi kamu, aku rela kok nunggu berapa lama pun," balas Jean sambil mengecup punggung tangan istrinya."Terus Qila gimana?""Ya aku ajak jemput kamu."Elisha tertawa kecil. "Ngaco kamu Mas."Entah ini karena efek mereka akan anniversary atau hubungan keduanya yang kian menghangat. Kedua pasangan suami istri itu terlihat seperti pasutri baru saja.Minta berapa lama mereka berdua pun tiba di kantor Elisha. Suasana di tempat parkir memang sedikit ramai. Maklum saja, hari ini perempuan berusia 28 tahun itu sengaja berangkat sedikit siang karena memang akhir pekan.Dengan sigap, Jean membantu sang istri untuk menurunkan koper perempuan itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-22
Baca selengkapnya

Kenapa Mendadak?

Jean memejamkan matanya, lalu kembali menatap lurus ke arah perempuan yang 8 tahun lebih muda dibandingkan dirinya. "Aku tau alasan sebenarnya kamu resign, karena kamu nggak mau ketemu sama aku lagi kan?" tuduhnya.Nilam menatap balik ke arah pria yang lebih tinggi darinya ini. "Itu alasan kedua setelah apa yang saya katakan tadi pagi. Tapi saya punya banyak alasan lain, kenapa pada akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah ini.""Apa? Coba sebutkan satu-satu. Aku dengar alasan kamu!" titah Jean dengan nada bossy.Tatapan intens Jean berhasil mengetarkan sanubari seorang Nilam. Biasanya tidak terlalu tertarik dengan yang namanya laki-laki kecuali untuk memoroti hartanya. Tapi, eentah kenapa saat Jean memandanginya seperti sekarang, jantung bilang justru berdetak berkali-kali lebih kencang dari biasanya."Jawab aku Nilam!" perintah pria itu dengan tidak sabaran. "Apa salah satu alasan kamu itu ada hubungannya dengan penolakanku kemar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
40
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status