Share

Kedekatan Pasutri

last update Last Updated: 2024-09-21 18:36:56

Malam harinya suasana di rumah Jean masih biasa saja seperti sebelumnya, tak ada yang spesial saat makan malam tersebut berlangsung, semua menyantap masakan buatan Nilam dengan santai seperti biasanya. Sesekali mereka mengobrol ringan mengenai apa saja yang terjadi seharian ini.

"Oh ya Mas, habis ini aku mau ngomong sesuatu ke kamu."

Jean menoleh ke arah istrinya. Dia heran kenapa tiba-tiba Elisha ingin mengatakan sesuatu yang penting padanya. Bukannya apa, dia hanya khawatir kalau diam-diam Nilam mengadu ke istrinya perkara siang tadi.

"Emang kamu mau ngomong apa?"

"Nanti aja, Mas. Soalnya ini penting banget."

Jean menjilat bibir bawahnya, perasaannya semakin tidak enak ketika Elisha berkata seperti itu. "Kamu bikin aku penasaran aja."

"Hehehe. Udah Mas, makan aja dulu! Nanti juga tau."

Sementara mereka sedang menikmati makan malam mereka. Berbeda dengan Nilam yang sedang duduk melamun di halaman belakang. Dia menatap l
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elin Umar elin
bagus ceritnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mulai Sadar?

    "Pokoknya infoin aja di mana lokasi makan malam kita, dan jam berapa, oke Mas."Jean masih diam."Mas...""Oke-oke. Aku nggak batalin acara kita. Tapi— janji ya kamu harus datang. Soalnya, booking tempat kan nggak murah.""Kamu sih dibayarin nggak mau.""Bukannya nggak mau, tapi aku juga pengen buktiin kalau aku ini suami yang bertanggung jawab."Elisha tersenyum lebar mendengar ucapan suaminya. Dia lega karena berhasil membujuk pria itu. "Makasih ya Mas, buat pengertiannya.""Hm. Sama-sama Sha.""Ya udah, aku mau tidur ya. Ngantuk banget soalnya."Jean menganggukkan kepalanya. Ia menatap sang istri yang tidur dengan posisi memunggunginya. Ia menghela nafas lega setelah Elisha mengungkapkan isi hatinya. Ia pikir istrinya itu akan mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan Nilam. Ternyata perkiraannya salah besar. Padahal dia sudah OVT sejak beberapa saat yang lalu.Pagi harinya, Jean terlihat a

    Last Updated : 2024-09-21
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mendadak Resign

    "Sebenarnya, saya mau mengundurkan diri Bu." Tidak hanya Elisha saja yang terkejut oleh ucapan Nilam barusan, tapi Jean juga sama kagetnya dengan sang istri. "Lho— kok tiba-tiba gini sih Nilam?" tanya Elisha tak percaya. "Maaf Bu," cicit gadis itu. Matanya terus merunduk ke bawah, sama sekali tidak tertarik untuk melihat ke arah depan apalagi ke arah Jean. "Kamu nggak betah kerja di sini? Atau aku ada salah sama kamu?" Elisha kembali bertanya. Dia benar-benar tidak menyangka jika Nilam akan resign dari pekerjaannya. "Kita ini udah cocok lho ama kamu, Nilam. Qila juga suka banget ada kamu di sini." "Bener Mbak Nilam. Mbak Nilam kenapa harus resign?" tanya Qila dengan mata berkaca-kaca. Dia sampai tidak selera makan karena Nilam ucapan Nilam. "Enggak kok Bu, ibu sama mbak Qila nggak ada salah sama saya," balas Nilam dengan muka polosnya. "Terus kenapa kamu resign? Apa ada ucapan Ba

    Last Updated : 2024-09-21
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Dikta Cemburu

    "Maunya sih gitu Mas," balas Elisha diiringi senyum tipis. "Tapi kan aku pulangnya nggak nentu. Malah kasian kamu kalau harus nungguin aku pulang."Perempuan itu meraih tangan suaminya yang tergeletak di atas paha. Menggenggamnya erat dengan tatapan penuh binar cinta."Ya kalau itu demi kamu, aku rela kok nunggu berapa lama pun," balas Jean sambil mengecup punggung tangan istrinya."Terus Qila gimana?""Ya aku ajak jemput kamu."Elisha tertawa kecil. "Ngaco kamu Mas."Entah ini karena efek mereka akan anniversary atau hubungan keduanya yang kian menghangat. Kedua pasangan suami istri itu terlihat seperti pasutri baru saja.Minta berapa lama mereka berdua pun tiba di kantor Elisha. Suasana di tempat parkir memang sedikit ramai. Maklum saja, hari ini perempuan berusia 28 tahun itu sengaja berangkat sedikit siang karena memang akhir pekan.Dengan sigap, Jean membantu sang istri untuk menurunkan koper perempuan itu.

    Last Updated : 2024-09-22
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kenapa Mendadak?

    Jean memejamkan matanya, lalu kembali menatap lurus ke arah perempuan yang 8 tahun lebih muda dibandingkan dirinya. "Aku tau alasan sebenarnya kamu resign, karena kamu nggak mau ketemu sama aku lagi kan?" tuduhnya.Nilam menatap balik ke arah pria yang lebih tinggi darinya ini. "Itu alasan kedua setelah apa yang saya katakan tadi pagi. Tapi saya punya banyak alasan lain, kenapa pada akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah ini.""Apa? Coba sebutkan satu-satu. Aku dengar alasan kamu!" titah Jean dengan nada bossy.Tatapan intens Jean berhasil mengetarkan sanubari seorang Nilam. Biasanya tidak terlalu tertarik dengan yang namanya laki-laki kecuali untuk memoroti hartanya. Tapi, eentah kenapa saat Jean memandanginya seperti sekarang, jantung bilang justru berdetak berkali-kali lebih kencang dari biasanya."Jawab aku Nilam!" perintah pria itu dengan tidak sabaran. "Apa salah satu alasan kamu itu ada hubungannya dengan penolakanku kemar

    Last Updated : 2024-09-22
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kedekatan Itu Bikin Sakit Hati

    Elisha mengerutkan keningnya. "Soal apa ya Pak?""Seperti apa rasanya jatuh cinta itu?"Wanita dengan rambut tergerai di belakang punggung itu cukup kaget saat mendengar pertanyaan Dikta. Jatuh cinta? Pertanyaan konyol macam apa itu?"Maaf nih Pak, emangnya— bapak belum pernah jatuh cinta ya sebelumnya? Kok bisa-bisanya bapak nanya kayak gitu?"Dikta mendengus. "Emang enggak pernah. Selama ini aku dekat dengan perempuan bukan karena cinta tapi karena butuh sama butuh aja. Aku butuh teman untuk ngobrol dan melakukan seks, sedangkan si perempuan butuh uang-uangku untuk diri mereka. Kurang lebih sama seperti hubungan kita sekarang ini."Elisha mendesah panjang. Jika soal itu, Elisha sangat paham maksudnya."Memangnya Bapak nggak pernah ya ngerasa berdebar-debar saat liat seorang wanita? Atau merasa salah tingkah ketika berdekatan dengan seorang gadis?" tanya Elisha lagi. Bahkan saking seriusnya membahas masalah perasaan, ia sampai d

    Last Updated : 2024-09-23
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bagaimana Acara Besok?

    ["Kamu tenang aja Sha, semuanya udah beres kok. Kamu tinggal datang sambil dandan yang cantik."]"Emang kalo aku lagi nggak dandan, keliatan jelek gitu?"Dikta langsung berdehem ketika mendengar pertanyaan si sekretaris. Ternyata perempuan yang terlihat pendiam ini, bisa manja juga jika di depan suaminya.["Kamu cantik kok biarpun tanpa make up. Tapi, kalau pake make up, lebih cantik lagi sayang."]"Kamu bisa aja Mas." Elisha sama sekali tidak menggubris tatapan dingin Dikta yang ditujukan kepada. Ia masih saja bersikap santai sambil mengobrol dengan Jean suaminya.["Nanti, kalau udah sampai Bali, jangan lupa kasih kabar ya!"]"Iya Mas. Kamu nggak usah cemas, pokoknya aku bakal ngasih kabar ke kamu setiap jam," ujar perempuan itu lagi. "Oh ya, aku boleh ngomong sama Qila bentar nggak?"["Boleh dong. Bentar ya! Aku kasih Qila dulu ponselnya."]["Halo Ma."]"Halo Qila sayaaang, kamu lagi apa?"Be

    Last Updated : 2024-09-23
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   ML Sama Bos (21+)

    Mendengar suara Dikta yang sedekat itu dengannya membuat Elisha reflek menoleh. Sayangnya, hal itu justru membuat bibir keduanya langsung bersentuhan tanpa sengaja."Eh— maaf Pak!" Elisha mundur beberapa langkah sambil menutup bibirnya. "Bapak ngagetin soalnya."Dikta menjilat bibir bawahnya sambil tersenyum. "Kalau kamu lagi pengen, kita bisa lakuin itu di dalem kok."Elisha menggeleng. "Aneh-aneh aja bapak ini!""Mana key card-nya? Aku mau masuk dan mandi. Udah capek banget soalnya?" tanya Dikta sambil menodongkan tangannya. Meminta kunci kamar hotel yang sejak tadi di bawah oleh Elisha."Ini Pak."Dengan sekali tempel, pintu kamar mereka pun terbuka. Tentu saja Dikta langsung masuk ke dalam tanpa banyak merasa sungkan. Beda dengan Elisha yang malah bengong dan masih berdiri di posisinya."Kamu nggak mau masuk?" tanya Dikta di balik pintu. Ia menatap heran si Elisha yang malah membatu itu."Eh, iya Pak."

    Last Updated : 2024-09-24
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Terus Menghindar

    Jika Elisha dan Dikta sedang menikmati momen berduaan di hotel, berbeda dengan pria yang satu itu.Jean tidak bisa tidur malam ini. Selama 9 tahun pernikahan baru kali ini ia jauh dari istrinya. Terkesan lebay memang, tapi itukah faktanya. Meskipun sering bertengkar, mereka jarang pisah kamar atau berjauhan seperti ini.Ia merasa sedikit hampa.Bosan di kamarnya, Jean memutuskan untuk ke dapur dan mengerjakan lanjutan novelnya yang harus segera ia setor ke penerbit. Di temani laptop dan secangkir kopi, ia mengerjakan tugasnya dengan santai.Beberapa saat berlalu, tiba-tiba ia melihat Nilam muncul dari arah depan dan berniat untuk masuk ke area dapur. Tapi—"Ngapain puter balik? Kayak liat setan aja?"Nilam membeku. Padahal dia balik badan supaya tidak ketahuan Jean. Tapi sayangnya dia salah kaprah."Kalau mau ambil minum ya ambil aja! Nggak usah sungkan," ucap Jean lagi.Nilam akhirnya memilih untuk meneruskan n

    Last Updated : 2024-09-24

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Jauhi Suamiku

    "Kamu siapa? Ngapain di rumahku?!" bentak wanita itu dengan tatapan tajam. Nilam mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba memahami situasi. Wanita yang berdiri di hadapannya tampak anggun dengan balutan pakaian kantoran yang rapi. Rambut panjangnya tersisir sempurna, wajahnya terlihat cantik meski sorot matanya dipenuhi kebencian. "Maaf, tapi siapa ya?" tanya Nilam, masih bingung. Nilam seperti pernah lihat, tapi lupa di mana.Wanita itu mendengus, lalu melipat tangannya di depan dada. "Harusnya aku yang nanya! Kamu siapa? Ngapain di rumahku? Atau jangan-jangan kamu ini maling ya!" Nilam sontak membelalakkan mata. "Apa?! Maling? Aku bukan maling!" "Lalu kamu siapa?!" "Aku pacarnya Jean!" tegas Nilam, tak ingin dituduh yang bukan-bukan. Sejenak, ekspresi wanita itu berubah. Namun, detik berikutnya dia justru terkekeh sinis. "Pacar? Jangan becanda! Aku istrinya!" Deg! Nilam menelan ludah. "Tapi… bukannya kalian sudah cerai?" Elisha—wanita itu—menyipitkan matanya. "C

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Harus Waspada

    Nilam mengangguk, kali ini ekspresinya berubah sedikit lebih serius. "Iya, aku yakin. Aku gak tahu kenapa dia ngikutin aku terus, tapi rasanya aneh aja."Jean menggenggam tangan Nilam erat. "Mulai sekarang, kamu hati-hati, ya. Kalau ada yang aneh, langsung kasih tahu aku. HARUS!" tekan Jean."Aku juga akan minta pihak kepolisian buat cari tau siapa dia. Karena gak mungkin kalian bisa kebetulan bertemu sampai beberapa kali."Nilam mengangguk paham dan patuh pada perintah Jean. Tangannya menggenggam erat lengan pria itu, merasa sedikit lebih tenang dengan kehadirannya. "Aku ngerti, Pak. Aku bakal lebih hati-hati," ujar Nilam dengan suara pelan. Jean masih terlihat tegang. Ia mengusap punggung tangan Nilam dengan ibu jarinya, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja."Dan satu lagi!" Jean menatap Nilam dengan ekspresi serius. "Jangan mudah terkecoh hanya karena penampilan cowok itu ganteng. Paham?"Nilam mencebikkan bibirnya dan mengangguk. "Kalau itu ak

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Selalu Waspada

    "Hai Nilam."Si empunya nama semakin kebingungan. Terlebih ketika lelaki itu mengetahui siapa namanya."K- kamu siapa ya?" tanya Nilam pada cowok berhoodie hitam, memakai masker, dan celana panjang warna senada. Dari suaranya, memang terdengar tidak asing. Tapi wajahnya— wajah itu tidak pernah ia lihat sebelumnya.Penampilan misterius seperti itu tentu saja membuat Nilam menjadi sedikit was-was sehingga mundur beberapa langkah."Kamu lupa ama aku?""Hn?"Gimana dia bisa tau siapa cowok di depannya, jika penampilan orang itu aja sangat mencurigakan."Aku beneran ga inget."Cowok itu menurunkan maskernya. Membuat wajahnya terlihat jelas sekarang.Tapi— lagi-lagi Nilam hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tidak bisa mengingat wajahmu udah di depannya.Bahkan meskipun pemuda itu sudah memperlihatkan wajahnya, tapi Nilam masih belum mengingat apapun."Nilam..."Saat pemuda itu akan mengatakan sesuatu, terdengar suara teriakan Jean dari kejauhan."Kalau gitu aku permisi dulu ya. Semog

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kamar Kedap Suara

    "Nanti, di kamar ini, kita bakal produksi baby Je-Ni." Sambil mengecupi pelipis Nilam, Jean mengungkap apa yang dia pikirkan."B-baby Jeni?" Nilam mengerutkan keningnya."Iya, Jean Nilam junior maksudnya."Pipi Nilam kian memanas. Ia hampir meledak karena kata-kata pria itu."Karena sebelah langsung kamarnya Qila, jadi aku sengaja bikin ruangan ini kedap suara. Biar nanti pas kamu jerit keenakan ga kedengeran Qila," goda Jean makin menjadi-jadi.Nilam langsung berbalik. Ia menatap Jean dan langsung menjewer kupingnya sampai duda ganteng itu kesakitan."Jangan mancing-mancing ya!""Mancing gimana? Aku bicara sesuai fakta.""Fakta apanya! Kamu ngomongnya ngaco, Pak!" tukas Nilam dengan nada tegas.Jean meringis. Ia mengusap pipi Nilam lembut, sementara matanya tak pernah lepas dari wajah ayu sang kekasih. "Apa kamu perlu bukti?"Nilam makin syok."Kalau mau bukti, aku bisa kok nunjukin itu sekarang." Jean semakin intens menggoda perempuan itu.Nilam mendelik. Ia dorong wajah Jean hingga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hadiah Buat Kamu

    Hari ini, Nilam benar-benar tak tahu akan dibawa ke mana oleh Jean. Pria itu hanya mengatakan bahwa ia ingin menunjukkan sesuatu yang istimewa. Dari raut wajahnya, Jean tampak begitu bersemangat, seakan-akan telah menunggu momen ini sejak lama. Mobil mereka akhirnya berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit di pusat kota. Bangunan apartemen mewah itu menjulang tinggi, mencerminkan kemegahan dan eksklusivitas. Fasade bangunan yang berlapis kaca tampak berkilauan, memantulkan sinar matahari pagi yang cerah. "Selamat datang," ucap Jean dengan senyum penuh arti. Nilam menatapnya dengan bingung sekaligus penasaran. "Kita ke sini ngapain, Pak?" Jean tak langsung menjawab. Ia justru menggandeng tangan Nilam, membawanya masuk ke dalam lobi yang sangat luas dan elegan. Lantai marmernya mengilap, langit-langit tinggi dengan lampu kristal yang menggantung menambah kesan mewah. Resepsionis menyambut mereka dengan ramah, sementara beberapa penghuni yang terlihat lewat berpakaian rapi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Saling Mengenang

    Nilam sudah siap sejak pagi, dia duduk di ruang tamu dengan kaki bersilang, mengenakan gaun selutut krem dengan motif bunga yang membuatnya terlihat santai namun tetap rapi. Rambutnya yang sebahu dibiarkan terurai, membuat wajahnya terlihat lebih lembut. Pandangannya sesekali mengarah ke layar ponsel, namun ia menahan diri untuk tidak menghubungi Jean.Sesuai janji pria itu semalam, mereka akan pergi ke suatu tempat—meski Jean tak menyebutkan di mana. Nilam sebenarnya penasaran, tapi di sisi lain ia juga menikmati sensasi kejutan yang pria itu siapkan.Suara langkah kaki terdengar mendekat. Ibunya, Bu Mala, muncul dari arah dapur dengan secangkir teh di tangan. Wanita paruh baya itu mengenakan daster batik favoritnya, rambutnya disanggul seadanya. Ia lalu duduk di sebelah Nilam dengan santai.“Masih belum datang ya si Jean?” tanyanya, menyesap teh melati yang aromanya begitu khas. “Belum, Ma. Kayaknya masih di jalan.” “Coba chat aja?” Nilam menggeleng. “Nggak deh. Takutnya dia l

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Calon Istriku

    "Memang ada yang berani masuk ke sini tanpa ketuk pintu dulu?" Ia semakin mendekat, nyaris membuat bibir mereka bersentuhan.Nilam menelan ludah. Dalam jarak seperti ini, ia dapat merasakan helaan nafas sang kekasih.Hanya ada dirinya dan Jean dalam ruangan ini, terperangkap dalam jarak yang begitu dekat hingga ia bisa merasakan hembusan napas pria itu. Jean masih menatapnya dalam, matanya seperti ingin menelusuri setiap inci ekspresi di wajahnya. Bibirnya melengkung dalam senyum samar, penuh godaan."Kamu kalau diem gini jadi makin gemesin," bisiknya lembut, suara rendahnya bergetar di udara di antara mereka.Jantung Nilam berdetak begitu kencang, ia bisa merasakannya hingga ke ujung jari. "Pak Jean..." desis Nilam lirih, tapi tubuhnya tetap diam di tempat. Jean tersenyum semakin lebar, seolah membaca gelagat bahwa gadis di hadapannya tidak benar-benar ingin menjauh. "Apa sayang?""Posisi kita terlalu de—"Tanpa memberikan kesempatan bagi Nilam untuk menyelesaikan ucapannya, Jean

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Ada Yang Aneh

    Setelah seminggu penuh istirahat di rumah, akhirnya hari ini Nilam kembali ke kantor. Meski tubuhnya sudah lebih segar, perasaannya masih sedikit berat. Ada rasa cemas yang belum sepenuhnya hilang. Lebih tepatnya perasaan bersalah pada teman-temannya karena acara kantor mereka jadi gagal.Saat melangkah masuk ke gedung kantor, Nilam menghela napas dalam-dalam. Rasanya seperti sudah lama sekali ia tidak berada di sini. Ia hanya khawatir dengan reaksi teman-temannya nanti.Namun, baru beberapa langkah memasuki lobi, suara familiar langsung menyambutnya."Mba Nilam!"Gadis itu melihat Talita dan Rina yang sedang berlari ke arahnya. Talita terlihat begitu antusias, sementara Rina—meskipun ekspresinya tidak seheboh Talita—jelas-jelas tampak lega melihat Nilam. "Kamu udah sehat, Mba?" Talita langsung memeluk Nilam erat, nyaris membuatnya kehilangan keseimbangan. "Aku khawatir banget sama kamu Mba.""Kalau aku udah masuk kerja, berarti aku udah sehat," balas Nilam yang tak kuasa menahan s

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Awal Permainan

    "Itulah yang sedang kami dalami." Polisi itu menatap Jean dengan ekspresi serius. "Kami sudah meminta teknisi villa untuk memeriksa apakah ini hanya kerusakan teknis atau sabotase. Jika ini disengaja, maka pelaku bisa saja seseorang yang memahami sistem keamanan di villa ini." Jean bersandar ke kursinya, pikirannya berpacu cepat. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan ini dengan sangat matang. Matanya beralih ke Nilam yang masih terbaring di ranjang. Gadis itu tampak lemah, tapi sorot matanya menyiratkan ketakutan yang mendalam. CCTV mati. Tidak ada saksi. Tidak ada petunjuk. Jean menekan pelipisnya, mencoba meredam emosi yang berkecamuk. Fakta bahwa CCTV di villa mati pada saat kejadian membuatnya semakin curiga. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan semua ini. "Apa kalian sudah memeriksa staf villa? Atau tamu lain yang mungkin mencurigakan?" tanya Jean dengan nada mendesak. Polisi yang duduk di depannya menghela napas pelan. "Kami sudah memint

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status