author-banner
CH. Blue Lilac
CH. Blue Lilac
Author

Novels by CH. Blue Lilac

Terjerat Gairah Pembantu Cantik

Terjerat Gairah Pembantu Cantik

Warning 21+ Jean pikir, niatnya mengijinkan sang istri bekerja membawa hal baik baginya. Sayangnya, semua salah besar. Kedatangan Nilam sebagai pembantu di rumahnya justru membuat rumah tangganya menjadi semakin kacau. "Tuan, kalau kesepian bilang ya! Nanti biar saya temenin." — Nilam "Emm— Bisa mundur sedikit gak! Aku takut istriku liat!" Jean
Read
Chapter: [S2] Ada Yang Aneh
Setelah seminggu penuh istirahat di rumah, akhirnya hari ini Nilam kembali ke kantor. Meski tubuhnya sudah lebih segar, perasaannya masih sedikit berat. Ada rasa cemas yang belum sepenuhnya hilang. Lebih tepatnya perasaan bersalah pada teman-temannya karena acara kantor mereka jadi gagal.Saat melangkah masuk ke gedung kantor, Nilam menghela napas dalam-dalam. Rasanya seperti sudah lama sekali ia tidak berada di sini. Ia hanya khawatir dengan reaksi teman-temannya nanti.Namun, baru beberapa langkah memasuki lobi, suara familiar langsung menyambutnya."Mba Nilam!"Gadis itu melihat Talita dan Rina yang sedang berlari ke arahnya. Talita terlihat begitu antusias, sementara Rina—meskipun ekspresinya tidak seheboh Talita—jelas-jelas tampak lega melihat Nilam. "Kamu udah sehat, Mba?" Talita langsung memeluk Nilam erat, nyaris membuatnya kehilangan keseimbangan. "Aku khawatir banget sama kamu Mba.""Kalau aku udah masuk kerja, berarti aku udah sehat," balas Nilam yang tak kuasa menahan s
Last Updated: 2025-03-06
Chapter: [S2] Awal Permainan
"Itulah yang sedang kami dalami." Polisi itu menatap Jean dengan ekspresi serius. "Kami sudah meminta teknisi villa untuk memeriksa apakah ini hanya kerusakan teknis atau sabotase. Jika ini disengaja, maka pelaku bisa saja seseorang yang memahami sistem keamanan di villa ini." Jean bersandar ke kursinya, pikirannya berpacu cepat. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan ini dengan sangat matang. Matanya beralih ke Nilam yang masih terbaring di ranjang. Gadis itu tampak lemah, tapi sorot matanya menyiratkan ketakutan yang mendalam. CCTV mati. Tidak ada saksi. Tidak ada petunjuk. Jean menekan pelipisnya, mencoba meredam emosi yang berkecamuk. Fakta bahwa CCTV di villa mati pada saat kejadian membuatnya semakin curiga. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan semua ini. "Apa kalian sudah memeriksa staf villa? Atau tamu lain yang mungkin mencurigakan?" tanya Jean dengan nada mendesak. Polisi yang duduk di depannya menghela napas pelan. "Kami sudah memint
Last Updated: 2025-03-05
Chapter: [S2] Penyelidikan
"Nilam, bangun! Aku mohon..."Lima detik terasa seperti selamanya. Tiba-tiba, tubuh Nilam tersentak. Gadis itu terbatuk keras, air keluar dari mulutnya. Jean langsung membantunya duduk, menepuk punggungnya perlahan. "Nilam! Dengar aku! Kamu bisa lihat aku?" Dengan napas tersengal, mata Nilam terbuka perlahan. Pupilnya bergerak, mencoba untuk fokus. Pandangannya buram, tapi perlahan mulai menangkap sosok Jean di hadapannya. Bibirnya sedikit bergetar sebelum akhirnya ia berbisik lirih, "P- Pak Jean…?" Jean merasa lega, tapi juga marah. Ia menggenggam bahu Nilam dengan erat. "Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu?!" Namun, sebelum Nilam bisa menjawab, tubuhnya kembali melemas. Kelopak matanya menutup lagi. "Nilam!!" Jean mengguncangnya pelan, tapi tidak ada reaksi. Gadis itu kembali pingsan. Jean mendongak, mendengar suara langkah tergesa di luar kamar mandi. Beberapa waktu kemudian, Talita muncul bersama seorang penjaga villa yang tampak panik.***Klinik kec
Last Updated: 2025-03-05
Chapter: [S2] Bahaya Mengancam
Jean duduk di depan meja kayu di kamarnya, laptop terbuka di depannya, tapi pikirannya sama sekali tidak fokus pada dokumen yang sedang ia kerjakan. Sesekali, ia menghela napas panjang, matanya melirik ke layar ponsel di samping laptopnya. Jam sudah menunjukkan pukul 01.20 pagi. ‘Apa Nilam sudah tidur?’ pikirnya. Dua jam lalu perempuan itu mengirim pesan akan segera tidur. Tapi entah kenapa dia tidak dapat mempercayai perkataan kekasihnya tersebut. Dia tau betul seperti apa sifat Nilam.Ia menggerakkan kursinya, bersandar ke belakang dengan tangan yang terlipat di dada. Rasa tak nyaman mulai merayapi pikirannya. Sejak kejadian di api unggun tadi, ia masih kesal sekaligus cemas. Ia tahu Nilam keras kepala, tapi gadis itu seharusnya lebih berhati-hati dengan kesehatannya sendiri. Jean akhirnya meraih ponselnya, berniat mengirim pesan singkat. ["Kamu beneran udah tidur?"]Dibiarkannya pesan itu terkirim. Namun, beberapa detik berlalu tanpa ada balasan. Jean menunggu, menatap laya
Last Updated: 2025-03-05
Chapter: [S2] Sosok Misterius
Sebuah tangan besar menutup mulutnya dari belakang. Tubuhnya seketika menegang, matanya membelalak dalam kengerian. “Mmpph!” Nilam meronta, berusaha melepaskan diri, tapi genggaman orang itu terlalu kuat. Tangan lain mencengkeram pinggangnya erat, menahannya agar tidak bisa bergerak. Jantungnya berdetak kencang, napasnya memburu. Panik. Takut.Namun sebelum bisa melakukan perlawanan lebih jauh, rasa pusing yang luar biasa menyerang kepalanya. Pandangannya mulai kabur, tenaganya melemah seketika.‘Apa… yang terjadi?’ pikirnya dengan sisa kesadaran. 'Siapa yang...'Kegelapan mulai menyelimuti matanya, tubuhnya limbung, dan akhirnya— Bruk.Nilam jatuh tak sadarkan diri dalam pelukan pria yang tidak lain adalah Dikta. Yah— Dikta.Dikta menahan tubuh Nilam yang lemas dalam pelukannya. Senyum licik terukir di wajahnya saat ia menatap gadis itu yang tak sadarkan diri."Ah, akhirnya... kita bertemu lagi, Nilam," bisiknya pelan, jemarinya menyelip di antara helai rambut gadis itu. "Sudah
Last Updated: 2025-03-04
Chapter: [S2] Si Kepala Batu
Sorakan kembali menggema, sementara Jean hanya bisa menatap Nilam dengan cemas. Hatinya masih tidak tenang, tapi ia tahu Nilam terlalu keras kepala untuk mundur. Jean hanya bisa berharap ini tidak akan berakhir buruk. Ia tau seberapa keras kepala Nilam, ditambah tantangan dari teman-temannya yang makin membuat adrenalin gadis itu jadi tertantang."Ayo! Ayo! Ayo!"Jean tetap tidak tenang, tapi ia memilih diam dan mengawasi dari jauh.Nilam mengambil sendok pertama. Semua menahan napas. Dengan cepat, ia memasukkan cabe itu ke dalam mulut dan langsung merasakan sensasi terbakar di lidahnya. Panas. Pedasnya langsung menjalar ke seluruh mulut hingga tenggorokannya. "Astaga! Ini gila!" Nilam melambai-lambaikan tangannya di depan wajah, berusaha menghilangkan rasa panas yang semakin menjadi-jadi. Tapi belum selesai dengan yang pertama, Talita sudah mengingatkan, "Satu lagi, Nilam. Ayo, semangat!"Nilam menatap sendok kedua dengan horor. Lidahnya masih kebas, tapi ia tak punya pilihan
Last Updated: 2025-03-04
Hasrat Terlarang Sang Bodyguard

Hasrat Terlarang Sang Bodyguard

Frustasi karena tak kunjung mendapatkan keturunan dan hancur karena sikap dingin dan kasar sang suami, Nayyara justru terjebak hubungan terlarang dengan Galen, sang bodyguard. Nayyara begitu terpesona dengan sikap tulus dan lembut Galen hingga melupakan fakta jika dia masih sebagai istri orang. Hubungan keduanya menjadi semakin intens saat Nayya meminta Galen untuk menghamilinya demi membalas hinaan sang suami. Apakah Galen mau menerima tawaran Nayya? Apa alasan suami Nayya terus bersikap acuh selama ini? Dan rahasia apa yang sebenarnya mereka tutupi? "Kamu mau menghabiskan malam denganku?Aku akan memberikan apapun untukmu." — Nayyara "Jangan merayuku, Nona. Aku khawatir, anda tak bisa lepas dariku dan malah meninggalkan suami anda." — Galen
Read
Chapter: Bab 72
Setelah mendengar kabar dari dokter, Liam keluar dari ruang perawatan dengan langkah gontai. Kepalanya terasa penuh, pikirannya berantakan. Kabar kehamilan ini seharusnya menjadi kebahagiaan terbesar dalam hidupnya—sesuatu yang selama ini ia dan Nayya perjuangkan bersama. Tapi kenapa justru ada perasaan aneh yang menyelip di dadanya? Ia berdiri di depan jendela besar rumah sakit, menatap keluar tanpa benar-benar melihat pemandangan di depannya. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, pikirannya terus memutar pertanyaan yang tak bisa ia abaikan. Bagaimana mungkin Nayya bisa hamil? Itu sangat mustahil.'Apa jangan-jangan Nayya bohong? Dan sebenarnya dia berhenti mengonsumsi obat itu?''Kalau memang Nayya berhenti minum, wajar jika dia hamil. Tapi kemarin dia bilang—'"Anda kenapa Tuan? Kenapa anda terlihat tidak bahagia?" Liam tersentak dari lamunannya. Ia menoleh dan mendapati Galen berdiri di dekatnya, wajahnya tenang seperti biasa, tetapi sorot matanya terlihat agak berbeda.L
Last Updated: 2025-03-06
Chapter: Bab 71
Di dalam mobil yang melaju kencang menuju rumah sakit, suasana terasa begitu tegang. Galen yang duduk di kursi pengemudi menekan pedal gas lebih dalam, matanya fokus ke jalan, tapi pikirannya sepenuhnya tertuju pada wanita yang kini terbaring lemah di pelukan Liam. Liam, yang duduk di kursi belakang, memangku Nayya dengan hati-hati. Tangannya menggenggam erat jemari istrinya yang terasa dingin. Wajahnya pucat, napasnya masih lemah, dan itu cukup membuat dada Liam terasa sesak. “Nayya...” bisiknya, menyelipkan rambut istrinya yang berantakan ke belakang telinga. Namun, Nayya tetap diam, tak merespons. Liam menghela napas panjang, lalu menunduk, mengecup dahi istrinya dengan penuh kasih. "kamu tahan sebentar ya!"Galen melirik sekilas dari kaca spion. Rahangnya mengeras saat melihat bagaimana Liam memperlakukan Nayya dengan begitu lembut—dengan kepedulian yang seharusnya membuatnya lega. Tapi entah kenapa, ada sesuatu di dalam dadanya yang terasa panas. CEMBURU.Galen tahu tempa
Last Updated: 2025-03-04
Chapter: Bab 70
"Kamu menolak Safira kemarin, karena ada calon lain?"Liam mengepalkan tangannya. Ia bisa melihat luka di mata Nayya, dan itu membuat dadanya terasa sesak. "Sayang, dengar dulu!"Nayya tertawa kecil, tapi terdengar pahit. "Aku gak perlu dengar lagi, Mas. Aku udah dengar cukup banyak tadi." Ia menunduk, menggigit bibirnya, berusaha menahan air matanya. Liam merasa panik. Ia menggenggam lengan istrinya dengan lembut. "Dengar aku, aku gak ada niatan untuk menikah lagi. Dan calon— calon apa sayang?! Aku gak punya wanita lain kecuali kamu. Tolong jangan salah paham! Aku bicara begitu karena Mama terus saja memancingku!"Nayya menepis tangan Liam dengan kasar, air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan lagi. Dadanya terasa sesak, seolah-olah ada sesuatu yang menghimpitnya dengan begitu kuat.“Kamu bohong…” suaranya bergetar penuh luka. “Kamu bilang kamu setia… Kamu bilang aku satu-satunya untuk kamu… Tapi ternyata?” Nayya tertawa kecil, terdengar getir. “Ternyata ucapan kamu cuma omong kosong,
Last Updated: 2025-03-01
Chapter: Bab 69
Liam sudah siap menyambut istrinya. Namun ternyata yang datang justru adalah sang Mama."Mama? Mama kok bisa ke sini?"Bu Widuri tak menjawab. Ia berjalan dengan gaya tegas ke arah putranya dan duduk di kursi tepat di hadapan putranya. "Mama mau bicara sama kamu.""Soal Safira?" tembak Liam tepat sasaran.Bu Widuri menatap putranya tajam. “Jadi, kenapa kamu menolak, Liam? Safira itu perempuan baik. Dia sudah lama dekat dengan keluarga kita, dan Mama yakin dia bisa menjadi istri yang baik buat kamu.”Liam menghela napas pelan, menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Ma, aku gak tertarik untuk menikah lagi.” “Kenapa?” Bu Widuri menatapnya dengan ekspresi serius. “Apa kamu gak ingin punya anak? Mama tau di dalam hati kamu yang paling dalam, sebenarnya kamu juga mau kan punya anak? Kalau kamu menikah lagi, peluang kamu untuk punya anak lebih besar.” Liam menatap ibunya dalam diam. Ada banyak hal yang ingin ia katakan, tapi ia memilih merangkai kata-katanya dengan hati-hati.“Aku memang ingin
Last Updated: 2025-03-01
Chapter: Bab 68
Cintya mengangguk, namun dalam hatinya, ia sedikit senang melihat Liam tampak kesal saat pria lain memujinya. "Kamu cemburu?"Liam melihat ke arah wanita itu. Tatapannya masih sama tajamnya dengan yang sebelumnya. "Apa perlu aku harus menjawab pertanyaan kamu itu?"Cintya mendesah panjang. "Kan aku cuma memastikan."Liam mendengkus. Ia memilih untuk membuka laptopnya dan mulai mengerjakan laporan.Cintya mengamati Liam yang sibuk dengan laptopnya. Bibirnya sedikit melengkung, merasa senang karena berhasil mengusik pria itu meskipun hanya sedikit.“Aku heran,” gumamnya pelan. Liam tak menoleh, tapi dia berhenti mengetik. “Heran soal apa?” “Soal kamu. Katanya tidak cemburu, tapi jelas-jelas sikap kamu tadi nunjukin hal sebaliknya.” Liam menghela napas, menutup laptopnya dengan satu tangan. “Cintya, kalau aku benar-benar cemburu, aku gak akan diam saja. Aku bukan tipe pria yang suka basa-basi.” Cintya menatapnya, mencoba menebak apakah Liam serius atau hanya ingin mengakhiri pemb
Last Updated: 2025-02-27
Chapter: Bab 67
Liam baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya dengan wajah suntuk dan tak bersemangat. Pikirannya masih dipenuhi kejadian semalam, pertengkarannya dengan sang ibu, dan kekhawatiran terhadap Nayya. Ia tahu istrinya sedang berusaha bersikap kuat, tetapi Liam juga sadar bahwa dalam hatinya, Nayya terluka. Saat ia meletakkan tas kerjanya di meja, sebuah suara lembut namun menggoda menyapanya. "Pagi, Pak Liam. Anda terlihat tidak bersemangat hari ini. Ada yang bisa saya bantu?" suara itu berasal dari Cintya, sekretaris pribadinya yang terkenal dengan kecantikan dan pesona yang sulit diabaikan. Liam menghela napas dan mengusap pelipisnya. "Pagi, Cintya. Aku hanya sedikit lelah. Banyak hal yang terjadi kemarin." Cintya berjalan mendekat, membawa secangkir kopi yang masih mengepul. "Mungkin kopi ini bisa sedikit membantu?" katanya sambil tersenyum, meletakkan cangkir itu di meja Liam dengan gerakan anggun. Liam menatapnya sejenak sebelum akhirnya mengambil cangkir itu. "Terima kasih."
Last Updated: 2025-02-22
Pesona Janda Penakluk CEO

Pesona Janda Penakluk CEO

Clarissa hanyalah janda cantik yang terpaksa menjual dirinya di club malam akibat hutang mantan suaminya yang menumpuk. Bahkan ia rela tidur dengan pria hidung belang demi bertahan hidup bersama anaknya yang masih kecil. Kehidupan Clarissa begitu kacau hingga membuatnya ingin menyerah. Namun disaat rasa putus asa melanda, datang seorang CEO tampan yang dengan tujuan ingin melepaskannya dari jeratan hutang.
Read
Chapter: Kamu Mau Apa?
Clarissa sedikit bingung dengan kemunculan mobil sedan hitam mewah yang berhenti di depannya. Apa orang itu mengenalnya? Atau mereka pernah bertemu? Begitulah pikir perempuan yang sedang menggendong bayinya tersebut.Ia berdiri, mengamati sosok siapa di balik kemudi. Dan bola matanya reflek melebar begitu kaca mobil diturunkan. "Lu-Lucas?"Pemuda yang dimaksud tampak menyeringai sembari melambaikan tangan tanpa dosa. Sedangkan Clarissa benar-benar tidak menyangka, jika pria itu akan muncul di depannya siang bolong begini.Kabur. Itulah yang Sasa pikirkan. Dia tidak mau membuat masalah dengan pemuda itu. Sialnya, tak ada tanda-tanda kalau bus akan datang. Dan jalan satu-satunya yang bisa perempuan 23 tahun tersebut lakukan, adalah berjalan menjauhi Lucas."Hey! Mau ke mana kamu?" Sialnya, Lucas turun dari mobil dan mengejarnya. Pemuda dengan setelan jas lengkap tersebut tak terima ditinggal kabur begitu saja oleh Clarissa. "Clarissa! Tunggu!"GOTCHA! Akhirnya, pem
Last Updated: 2023-07-17
Chapter: Patner Tidur
"Aku ingin kamu— menjadi partner tidurku!"DEGClarissa kehabisan kata-kata, tadinya dia pikir Lucas adalah orang yang berbeda. Dia ikhlas membantunya tanpa mengharapkan imbalan yang macam-macam. Tapi saat mendengar penuturan pemuda berkemeja hitam tersebut, sontak saja membuat Sasa syok dan tak tahu lagi harus bagaimana."Anggap saja uang yang tadi adalah uang untuk membayar 'jasa' kamu," ujar Lucas sambil menatap lekat ke arah Clarissa. Perempuan yang hanya bisa tercengang syok dengan ucapannya barusan."Tidur denganku?""Yup. Bukankah memang itu pekerjaan kamu?"Clarissa merasa harga dirinya hancur sudah. Ia tidak menyangka, Lucas memandangnya tak jauh berbeda dengan pria-pria lainnya "Kenapa wajah kamu pucat begitu? Jangan bilang kalau kamu akan menolaknya?" Ia menatap perempuan di depannya dengan intens. Jujur saja, Clarissa terlihat cantik di matanya. Apalagi saat bola mata bulatnya memandangnya balik."Aku bisa mengganti semua uang kamu, tapi
Last Updated: 2023-07-16
Chapter: Jangan Lari!
Clarissa berjalan secepat mungkin menuju ke parkiran. Mencari taksi dan kabur dari tempat ini. Sudah cukup ia melakukan hal nista seperti sekarang. Walaupun belum lama, namun tetap saja dia harus lepas dari jerat dunia malam seperti ini.Mata perempuan berkulit putih itu berbinar senang saat melihat sebuah taksi berjalan ke arahnya. Ia mengangkat tangannya, hendak mencegat kendaraan tersebut. Namun belum sempat itu terjadi, seseorang lebih dahulu menarik pergelangan tangannya dan menyeretnya menjauh dari lokasi."Mau ke mana kamu?""Mm—mbak Gita?" Tubuh perempuan itu menggigil gemetaran melihat sosok Gita yang tampak murka kepadanya. Dari ekspresi wajah perempuan itu, terkesan jika dia sedang tidak bisa untuk santai."Kamu mau kabur?" sentak wanita berambut pendek itu dengan suara meninggi. Dia sudah terlanjur emosi karena sikap Clarissa yang seenaknya. Membuat dia nyaris kehilangan pelanggan terbaik di klubnya. "Berani sekali kamu?"Sasa yang berusaha melepaskan
Last Updated: 2023-07-15
Chapter: Jadi Wanita Penghibur
"Mbak, aku tidak mau ikut! Aku tidak mau pergi ke sana lagi!""Mana bisa begitu, Sasa! Sudah ada 2 orang malam ini yang antre buat tidur sama kamu! Kamu tidak bisa menolaknya begitu saja!""Tapi Mbak— Aku capek banget! Daripagi baby Al rewel terus, dan—"Gita melotot tajam ke arah Sasa. Lalu mendudukkan perempuan itu di depan meja rias miliknya. Setiap hari saat ia datang untuk menjemput Sasa, selalu ada saja alasan yang ibu beranak satu itu ucapkan. Membuat dia kesal."Kamu tidak akan bisa menolak perintahku!" Dengan tegas Gita berucap demikian. "Kamu itu aset buatku, karena kamu pelanggan di klub tempat itu jadi makin banyak! Toh, kamu juga senangkan karena bisa menghasilkan banyak uang!" terang Gita dengan suara meninggi sedikit frustrasi."Aku juga sudah bilang ke Mbak, kalau aku akan berhenti setelah hutang-hutangku lunas. Dan aku tidak akan melakukan hal itu lagi!" Perempuan 23 tahun itu tak mau kalah. Dia sudah bertekad untuk menyudahi hal kotor ini karena
Last Updated: 2023-07-14
Chapter: Kapan Kamu Menikah?
Lucas reflek meletakkan alat makannya ke atas piring dengan sedikit kasar, tak delikan tajam yang langsung tertuju ke arah sang Mama. Dia begitu kesal dengan pertanyaan berulang yang dilontarkan oleh orang tuanya tersebut.Dia bosan harus menjawab pertanyaan itu hampir setiap hari. Mengenai pasangan. Istri. Pacar. Sungguh dia muak dengan hal-hal semacam itu."Aku berangkat dulu!" Dan satu-satunya hal yang bisa Lucas lakukan demi menolak pertanyaan Sang Mama, adalah dengan pergi dari sini. Ke kantor jauh lebih baik daripada harus dituntut ini dan itu oleh keluarganya."Tunggu, Lucas! Mama belum selesai bicara!" Rika tampak kesal karena pertanyaan selalu diabaikan dan dianggap angin lalu oleh anaknya."Sudah Ma, mungkin kakak memang sedang buru-buru," Sang adik, Rendra Ghurafa Sadewa memotong ucapan Mamanya. Pria 25 tahun dengan senyum khas itu memilih untuk menenangkan Sang Mama. "Mungkin juga kak Lucas bosan karena ditanya seperti itu. Hahaha," lanjutnya sambil tertawa mengejek."Apa
Last Updated: 2023-07-13
Chapter: Terpaksa Jadi Wanita Malam
"Aku mau 'mencobanya' lebih dulu! Aku sudah tidak tahan."Sasa panik. Ia menggeleng lemah tanda menolak. Sungguh dia belum siap."Mana bisa seperti itu!"Pria yang sedang duduk di sofa tadi langsung berdiri, menarik pergelangan Sasa dan memeluknya. Tak rela pria gemuk itu yang akan meniduri Clarissa sendirian."Hey, aku dulu tadi yang memintanya! Kamu jangan seenaknya menyerobot!"Melihat situasi yang agak tidak kondusif, Gita reflek menyela. "Sudah-sudah! Begini saja, siapa yang membayar paling tinggi, akan bisa tidur lebih dahulu dengan Sasa.""Oke! Kalau begitu cara mainnya!" Mereka berlomba-lomba mengeluarkan dompet, mengambil kartu kredit masing-masing dan memamerkannya. Tak lupa menyebutkan nominal uang untuk membayar jasa Clarissa.Sedangkan perempuan itu hanya bisa pasrah dan menangis. Entah dia harus bangga atau malu karena hal ini. Beberapa pria di depannya sibuk berdebat untuk mendapatkan giliran pertama untuk tidur dengannya.***"Inga
Last Updated: 2023-07-10
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status