Home / Rumah Tangga / Terjerat Gairah Pembantu Cantik / Kedekatan Itu Bikin Sakit Hati

Share

Kedekatan Itu Bikin Sakit Hati

last update Last Updated: 2024-09-23 18:47:46

Elisha mengerutkan keningnya. "Soal apa ya Pak?"

"Seperti apa rasanya jatuh cinta itu?"

Wanita dengan rambut tergerai di belakang punggung itu cukup kaget saat mendengar pertanyaan Dikta. Jatuh cinta? Pertanyaan konyol macam apa itu?

"Maaf nih Pak, emangnya— bapak belum pernah jatuh cinta ya sebelumnya? Kok bisa-bisanya bapak nanya kayak gitu?"

Dikta mendengus. "Emang enggak pernah. Selama ini aku dekat dengan perempuan bukan karena cinta tapi karena butuh sama butuh aja. Aku butuh teman untuk ngobrol dan melakukan seks, sedangkan si perempuan butuh uang-uangku untuk diri mereka. Kurang lebih sama seperti hubungan kita sekarang ini."

Elisha mendesah panjang. Jika soal itu, Elisha sangat paham maksudnya.

"Memangnya Bapak nggak pernah ya ngerasa berdebar-debar saat liat seorang wanita? Atau merasa salah tingkah ketika berdekatan dengan seorang gadis?" tanya Elisha lagi. Bahkan saking seriusnya membahas masalah perasaan, ia sampai d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bagaimana Acara Besok?

    ["Kamu tenang aja Sha, semuanya udah beres kok. Kamu tinggal datang sambil dandan yang cantik."]"Emang kalo aku lagi nggak dandan, keliatan jelek gitu?"Dikta langsung berdehem ketika mendengar pertanyaan si sekretaris. Ternyata perempuan yang terlihat pendiam ini, bisa manja juga jika di depan suaminya.["Kamu cantik kok biarpun tanpa make up. Tapi, kalau pake make up, lebih cantik lagi sayang."]"Kamu bisa aja Mas." Elisha sama sekali tidak menggubris tatapan dingin Dikta yang ditujukan kepada. Ia masih saja bersikap santai sambil mengobrol dengan Jean suaminya.["Nanti, kalau udah sampai Bali, jangan lupa kasih kabar ya!"]"Iya Mas. Kamu nggak usah cemas, pokoknya aku bakal ngasih kabar ke kamu setiap jam," ujar perempuan itu lagi. "Oh ya, aku boleh ngomong sama Qila bentar nggak?"["Boleh dong. Bentar ya! Aku kasih Qila dulu ponselnya."]["Halo Ma."]"Halo Qila sayaaang, kamu lagi apa?"Be

    Last Updated : 2024-09-23
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   ML Sama Bos (21+)

    Mendengar suara Dikta yang sedekat itu dengannya membuat Elisha reflek menoleh. Sayangnya, hal itu justru membuat bibir keduanya langsung bersentuhan tanpa sengaja."Eh— maaf Pak!" Elisha mundur beberapa langkah sambil menutup bibirnya. "Bapak ngagetin soalnya."Dikta menjilat bibir bawahnya sambil tersenyum. "Kalau kamu lagi pengen, kita bisa lakuin itu di dalem kok."Elisha menggeleng. "Aneh-aneh aja bapak ini!""Mana key card-nya? Aku mau masuk dan mandi. Udah capek banget soalnya?" tanya Dikta sambil menodongkan tangannya. Meminta kunci kamar hotel yang sejak tadi di bawah oleh Elisha."Ini Pak."Dengan sekali tempel, pintu kamar mereka pun terbuka. Tentu saja Dikta langsung masuk ke dalam tanpa banyak merasa sungkan. Beda dengan Elisha yang malah bengong dan masih berdiri di posisinya."Kamu nggak mau masuk?" tanya Dikta di balik pintu. Ia menatap heran si Elisha yang malah membatu itu."Eh, iya Pak."

    Last Updated : 2024-09-24
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Terus Menghindar

    Jika Elisha dan Dikta sedang menikmati momen berduaan di hotel, berbeda dengan pria yang satu itu.Jean tidak bisa tidur malam ini. Selama 9 tahun pernikahan baru kali ini ia jauh dari istrinya. Terkesan lebay memang, tapi itukah faktanya. Meskipun sering bertengkar, mereka jarang pisah kamar atau berjauhan seperti ini.Ia merasa sedikit hampa.Bosan di kamarnya, Jean memutuskan untuk ke dapur dan mengerjakan lanjutan novelnya yang harus segera ia setor ke penerbit. Di temani laptop dan secangkir kopi, ia mengerjakan tugasnya dengan santai.Beberapa saat berlalu, tiba-tiba ia melihat Nilam muncul dari arah depan dan berniat untuk masuk ke area dapur. Tapi—"Ngapain puter balik? Kayak liat setan aja?"Nilam membeku. Padahal dia balik badan supaya tidak ketahuan Jean. Tapi sayangnya dia salah kaprah."Kalau mau ambil minum ya ambil aja! Nggak usah sungkan," ucap Jean lagi.Nilam akhirnya memilih untuk meneruskan n

    Last Updated : 2024-09-24
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Rencana Dikta

    "Nilam...""Nilam..."Jean celingukan di sekitar rumahnya, mencari di mana keberadaan wanita itu. Dia sudah berpesan pada Nilam untuk segera bersiap agar mereka bisa langsung berangkat ke mall.Tapi, dipanggil beberapa kali gadis itu tidak muncul juga. Hingga membuat Jean jengah dan langsung menghampiri perempuan itu ke kamarnya."Nilam... Ni— lho?! Kok kamu belum siap-siap?" Jean menganga melihat Nilam duduk-duduk di ranjang sambil mengayun-ayunkan kakinya."Saya sakit perut Pak," ucapnya yang langsung berinisiatif untuk memegangi perutnya. Bukan hanya itu Nilam sengaja berakting seolah-olah sakit parah. "Aduuuh, sakit banget nih perut," dustanya."Kamu nggak bohong kan?" tanya Jean sangsi. "Muka kamu nggak keliatan lagi kesakitan soalnya."Nilam berdecak. Sepertinya dia memang tidak cocok untuk menjadi aktris. Buktinya saja, Jean tidak percaya dengan akting yang dia tampilkan."Tuh kan, kamu bohong!" tukas Jea

    Last Updated : 2024-09-25
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Obat Tidur

    Ketika Elisha selesai mandi, ternyata makanan yang dipesan oleh Dikta juga sudah siap di atas meja. Sedangkan bosnya itu duduk di salah satu bangku di sana sambil memainkan ponselnya dengan santai seperti biasanya."Wah, makanannya sudah datang dari tadi Pak?" tanya Elisha penasaran."Enggak kok. Baru aja dateng."Elisha mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berjualan mendekati si Bos. "Bapak mau mandi dulu atau gimana?""Kita makan aja dulu," jawab Dikta sambil meletakkan ponselnya di atas meja.Istri sah Jean itu menatap mangkuk sup iga, ayam betutu, dan sate lilit. Juga dua kelas lemon tea yang tampak segar."Karena kita sedang berada di Bali, makanya aku pesan makanan kayak gini. Aku harap kamu suka dengan menu-menu yang aku pesan." Dikta memandangi sekretarisnya yang tampak tersenyum anggun."Apapun yang kamu pesan, pasti aku makan kok.""Bagus deh."Elisha mengambil lemon tea terlebih dahulu. Gara-

    Last Updated : 2024-09-25
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kamu Di Mana, Sha?

    "Gimana menurut kamu? Aku cocok nggak pakai kemeja sama jas warna ini?"Nilam yang sedang bersantai di dalam kamarnya, langsung dibuat melongo ketika majikannya datang dan masuk ke dalam ruangan pribadinya sambil menunjukkan penampilannya yang begitu gagah malam ini.Gadis cantik berkulit putih itu cukup terkesima melihat penampilan Jean. Badan kekarnya terlihat pas saat mengenakan kemeja warna putih dengan jas berwarna abu tua. Rambut yang terbiasa acak-acakan kini terlihat klimis dan lebih stylish. Lelaki yang terbiasa memakai kaos polos serta celana berbentuk longgar itu terlihat begitu tampan sekarang ini. Mirip CEO yang sering Nilam goda saat di klub malam."Nilam, Aku minta pendapat kamu, bukan malah ngeliat kamu bengong kayak gitu."Nilam mengatupkan bibirnya. "Gimana ya Pak. Saya bingung mau komen apa.""Tinggal bilang cocok apa enggak aja ribet banget kamu, Nilam," sindir Jean."Ehm..." Nilam menggosok dagunya. Alisnya b

    Last Updated : 2024-09-26
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Patah Hatinya Jean

    "Sha... Kamu di mana sih? Kenapa nggak mau balas chat-ku? Telfon juga kenapa nggak kamu angkat Sha? Jangan bikin aku khawatir, Sha."Saat ini, Jean masih berpikir positif. Bahkan ia berdoa untuk istrinya agar wanita itu baik-baik saja.Kruuuk"Hhhh..." Jean menghela nafas. Perutnya benar-benar keroncongan sekarang ini. Dan Elisha juga masih sama, tidak ada kabar.Jean menatap lilin di atas meja yang sudah meleleh dan hampir padam. Tiga jam lebih dia di tempat itu, sendirian seperti orang bosoh sambil berharap istrinya datang atau setidaknya memberi kabar. Namun semua itu tidak terjadi.Dengan langkah gontai, dan perasaan hati yang tak menentu Jean akhirnya memutuskan untuk pulang. Kakinya terasa begitu berat meninggalkan restoran yang sudah hampir tutup tersebut. Bagaimana tidak begitu, banyak uang yang ia keluarkan untuk reservasi dan sebagainya, tapi bahkan ia tidak mencicipi satu hidangan pun di sana. Nasibnya begitu buruk, sama sepert

    Last Updated : 2024-09-26
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Apa Kamu Menikmatinya?

    Jean meringis. Nilam sangat berbeda dengan Elisha. Kata-kata nakal yang keluar dari mulut gadis 20 tahun itu semakin membuatnya terangsang saja. Beda dengan sang istri yang sedikit monoton ketika mereka bercinta. "Bisa keluar asi nggak?" "Kalau belum dicoba, mana bisa kita tau Pak," balas Nilam sambil menatap sensual ke arah Jean. "Kamu nakal banget sih?" "Banyak yang bilang begi— akhh..." Tubuh Nilam langsung menggelinjang keenakan saat nipple-nya diraup dengan rakus oleh Jean. Mulut dan tangan Jean, bekerja dengan sangat kompak membuat Nilam kelabakan. Menyerang titik sensitif perempuan berambut panjang itu hingga lubang surga sang gadis mulai basah. "Kamu pasti sangat terangsang ya? Dari tadi kamu nggeh berhenti mendesah," bisik Jean sambil memperhatikan Nilam yang menutup bibirnya karena terus mengeluarkan suara merdunya. "Hmm... Jila

    Last Updated : 2024-09-27

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Permintaan Maaf dan Salam Terakhir

    Sebulan kemudian, Jean memberanikan diri untuk mendatangi Bu Mala dan sekaligus menjenguk Nilam. Dia tidak yakin akan disambut baik oleh Bu Mala, tapi setidaknya dia harus datang untuk menyampaikan sesuatu.Dan kini, keduanya duduk di bangku depan ruangan Nilam. Mereka duduk bersebelahan dan mengobrol di sana. Saling bertanya kabar. Saling mengucapkan maaf, dan beberapa hal penting lainnya."Aku tau ini pasti berat sekali buat kamu kan?" Itulah kira-kira yang Bu Mala ucapkan pertama kali setelah mendengar gagasan Jean mengenai hal apa yang selanjutnya akan dia lakukan."Saya pikir, ini yang terbaik buat kita semua Tante. Buat, Nilam, Qila, dan saya." Jean menatap lawan bicaranya tanpa ragu sedikitpun. "Lagi pula saya sedikit khawatir tidak bisa menjalankan amanat yang tante berikan."Bu Mala menghela nafas panjang. Dia tau Jean mungkin masih sakit hati dengan perkataannya dulu. Tapi apa yang dia ucapkan itu berdasarkan fakta, walau terasa sangat m

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Semakin Kritis

    "Di mana Elisha sekarang?""Aku ga tau.""Berapa lama kamu bakal nyembunyiin keberadaannya? Kamu ga takut bakal di hukum berat karena nyembunyiin dia?!"Dikta melihat beberapa penyidik yang duduk di depannya. Hampir semalaman dia berada disebuah ruangan interogasi guna menyelidiki di mana keberadaan Elisha, si pelaku utama."Mau ditanya berapa kali pun, jawabannya tetap sama. Aku ga tau di mana Elisha."Braak!Suara gebrakan meja yang cukup keras tak membuat nyali Dikta menciut. Dia sudah sering menghadapi orang-orang seperti mereka. Segala tekanan selama menjabat jadi CEO hampir mirip dengan kondisinya sekarang."Padahal semua bukti itu sudah jelas. Tapi kenapa kamu keras kepala sekali?" tukas polisi berpakaian preman tersebut. "Bahkan di mobil itu ada sidik jari Elisha di sana."Dikta berusaha untuk tetap memasang raut tenangnya. Dia tidak mau goyah walaupun semua tuduhan itu tepat tertuju padanya."A

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mama di mana Pa?

    "Papa... Mana Mama?" Jean sedang menyiapkan sarapan untuk putrinya ketika gadis itu muncul dan berjalan menghampirinya di dapur. "Mama belum pulang ya Pa?"Duda tampan dengan celemek warna maroon di perutnya itu mendekati Qila yang baru bangun tidur dan memegangi bahunya. "Mama ada urusan penting sayang," jawab Jean lembut. "Jadi belum bisa pulang dalam waktu dekat.""Tapi urusan apa Pa? Kenapa sampai ada polisi juga?" tanya Qila lagi. Dia terlalu mengkhawatirkan sang mama sampai tidak menyadari jika papanya sendiri dalam kondisi penuh memar karena pertengkarann dengan Dikta."Mama harus pergi ke luar kota. Dan Papa sendiri juga ga tau kapan mama balik. Jadi— kamu sabar aja ya."Qila mulai terisak. Ia sedih sekali karena sang mama pergi tanpa pamit padanya. "Hiks... Hiks...""Sayang..." Jean memeluk Qila dan mengusap punggung kecil bocah 8 tahun tersebut. "Kamu jangan sedih. Kan, ada Papa di sini.""Qila maunya sama Mama, Pa. Qil

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tertangkap

    "Tunggu dulu, Dikta!" Jean menyergap pundak Dikta yang baru keluar dari mobilnya. "Kita harus bicara."Dikta menepis tangan Jean dari bahunya. Pria itu menoleh ke arah tamunya dengan wajah garang. "Gue capek. Gue mau istirahat.""Gue cuma mau waktu lo lima menit aja.""Lo nggak denger gue ngomong apa? Gue capek!" tekan Dikta di akhir kalimatnya. Dikta berbalik dan bersiap untuk pergi.Tapi belum sempat ia melangkah menjauh, Jean kembali buka suara. "Di mana Elisha. Elo kan yang bantuin dia kabur?"Dikta terkesiap. Tapi dia berusaha rileks dan bersikap santai. Seolah tidak terjadi apa-apa."Gue nggak tau.""Jangan bohong kamu!" tukas Jean dengan tegas. "Pihak kepolisian bilang kalau Elisha melarikan diri saat digiring ke kantor polisi. Dan gue yakin, orang yang bantuin dia lolos itu elo.""Cih! Emang dia siapa gue? Kenapa gue harus bantuin dia? Kurang kerjaan.""Dikta! Gue tau lo yang nolong Elisha. Dan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berusaha Kabur

    Serangan terakhir Dikta di perutnya membuat Elisha kembali batuk darah. Wanita itu tidak bisa melakukan perlawanan apapun kecuali meratapi nasibnya.Bayang-bayang senyum cerah Qila di meja makan tadi, membuat air matanya menetes perlahan.Qila... Maafin Mama Nak... Maafin Mama karena udah terlalu rakus sebagai manusia. Maafin Mama karena nggak bisa jagain kamu lebih lama..."Mati lo Sha! Sana pergi aja ke neraka! Itu tempat yang lebih cocok buat lo dibandingkan mendekam di penjara."Mas... Jean... Maafin aku Mas... Aku— bukan istri yang baik selama ini. Aku wanita egois. A-aku ibu yang bodoh, Mas.Mas Jean... A-aku percaya... aku percaya kamu bisa jaga Qila dengan baik sampai dia dewasa. A-aku tau Qila bakal bahagia jika tumbuh bersama Papa yang baik seperti kamu, Mas.Nafas Elisha kian melemah. Matanya terpejam erat sementara kepalanya kian berat.Nilam... Maafin aku... Maafin aku Nilam. Maaf aku udah terlalu jahat sama

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Babak Belur

    "Kali ini lo bakal habis di tangan gue, Sha. Gue udah muak banget ama tingkah laku, lo!"Siapa yang tidak gemetaran ketika ada seseorang berkata seperti itu dengan wajah mengancam. Ekspresi wajah Dikta sudah seperti malaikat pencabut nyawa. Yang seakan sudah siap menghabisi nyawanya."K- kamu ngomong apa sih? Kamu cuma gertak aja kan?" Sambil mundur ke belakang, Elisha coba bertanya demikian. Jantungnya sudah berdegup kencang ditambah sorot mata tajam Dikta yang seolah serius dengan ucapannya.Dikta menyeringai. Wajah ketakutan Elisha membuat darahnya berdesir penuh semangat. Adrenalinenya seperti terpacu melihat keringat dingin membasahi wajah wanita itu."Kenapa? Lo takut sekarang?" desis Dikta. "Mana nyali lo tadi, hah? Mana gertakan lo tadi, Sha? Kenapa sekarang lo menciut gini?"Elisha tak bisa berbicara. Ia hanya menelan ludah beberapa kali ketika Dikta mencengkram wajahnya dengan satu tangan. Dan jujur, itu membuat rahangnya sakit."Jangan macam-macam Dikta!""Kenapa? Sekarang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Selamat, tapi...

    "Hm?" Nana mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Tante nyuruh Jean putus sama Nilam, Na," aku Bu Mala. "Tante pikir, Jean itu cuma pembawa sial dan nggak bisa tegas ama masa lalunya. Makanya Tante minta dia buat jauhin Nilam."Nana menjilat bibir bawahnya. Sekarang dia paham kenapa Jean pamit dan menyuruhnya untuk menjaga Nilam selama dia pergi."Emang kurang ajar banget si Elisha sama Dikta. Mereka itu beneran kayak ular berbisa." Bu Mala terlihat mengumpat kesal karena kelakuan dua orang itu."Rasanya Tante pengen temuin mereka terus ngelabrak Elisha. Mereka bikin Tante emosi," umpat Bu Mala."Itu nggak perlu kok, Tante.""Hem?""Jean lagi bekerja buat bongkar semua kebusukan mantan istrinya itu."Bu Mala kian lesu ketika mendengar ucapan Nana. "Yang bener kamu?""Iya, Tante. Terakhir kali aku dapat info kalau pelaku penabrakan Nilam udah ketangkep. Dan ternyata pelakunya itu orang suruhan Elisha." Nana memang tau semuanya. Jean menganggap Nana sebagai orang yang bisa dia andalkan. K

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Menunggu Diselamatkan

    Di mobil polisi, Elisha terus menerus memantau keadaan. Ia menunggu bantuan Dikta datang untuk menolongnya bebas dari tuduhan. Tapi setelah 30 menit ia meninggalkan SPBU, ia tidak melihat tanda kemunculan dikta di sekitarnya.'Apa Dikta bohong ya?''Jangan-jangan dia nggak mau nolongin aku?'Pikiran Elisha mulai kacau. Dia begitu kesal karena sang Bos sudah tega mengabaikan dirinya.'Lihat aja si Dikta. Kalau sampai malam ini dia nggak muncul, aku jamin semua rahasia miliknya akan terbongkar secepatnya.' Wanita 29 tahun itu sudah menyiapkan begitu banyak ancang-ancang untuk menyerang bosnya. Dia tidak rela kalau harus mendekam di tahanan seorang diri.'Aku harus bagaimana? Dikta— beneran nggak bisa diandalkan.''Sumpah ya! Aku bakal bilang ke pihak berwajib kalo dia juga turut andil atas kecelakaan Nilam. Biarin aja dia tau rasa.'Disaat Elisha sedang menyusun rencana, tiba-tiba terdengar suara decitan yang cukup nyaring. Disusul dengan suara brak yang keras tak jauh di depan sana.Ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tak Berkutik

    Elisha di giring ke mobil polisi. Dia di paksa masuk ke dalam dengan tangan di borgol ke depan. Wanita itu tidak banyak bicara dan terus menunduk. Otaknya terus bekerja memikirkan cara untuk bisa menelfon Dikta. Sementara hatinya harus kuat dengan tidak menengok ke arah Qila yang memanggil namanya.'Aku harus cari cara supaya bisa telfon Dikta. Aku nggak mau masuk penjara. Aku nggak mau mendekam di sana.'Perempuan itu menatap jalanan di depannya. Ia benar-benar tak bisa berkutik karena diapit oleh dua petugas kepolisian. 'Seenggaknya, kalau aku emang harus jadi tersangka, Dikta harus bantuin aku cari pengacara terbaik. Pokoknya aku harus bebas.'Selama 30 menit perjalanan, Elisha tidak banyak berbicara. Dia sibuk berpikir untuk meloloskan diri. Sampai akhirnya..."Pak!""Kenapa?""P-perut saya sakit banget. Kita boleh nggak mampir ke toilet dulu?""Toilet? Enggak-enggak! Pasti itu alasan kamu aja kan supaya bisa cari cela buat kabur?"Elisha masih berusaha tenang meskipun rencananya

DMCA.com Protection Status