Share

Obat Tidur

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-25 11:23:57

Ketika Elisha selesai mandi, ternyata makanan yang dipesan oleh Dikta juga sudah siap di atas meja. Sedangkan bosnya itu duduk di salah satu bangku di sana sambil memainkan ponselnya dengan santai seperti biasanya.

"Wah, makanannya sudah datang dari tadi Pak?" tanya Elisha penasaran.

"Enggak kok. Baru aja dateng."

Elisha mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berjualan mendekati si Bos. "Bapak mau mandi dulu atau gimana?"

"Kita makan aja dulu," jawab Dikta sambil meletakkan ponselnya di atas meja.

Istri sah Jean itu menatap mangkuk sup iga, ayam betutu, dan sate lilit. Juga dua kelas lemon tea yang tampak segar.

"Karena kita sedang berada di Bali, makanya aku pesan makanan kayak gini. Aku harap kamu suka dengan menu-menu yang aku pesan." Dikta memandangi sekretarisnya yang tampak tersenyum anggun.

"Apapun yang kamu pesan, pasti aku makan kok."

"Bagus deh."

Elisha mengambil lemon tea terlebih dahulu. Gara-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kamu Di Mana, Sha?

    "Gimana menurut kamu? Aku cocok nggak pakai kemeja sama jas warna ini?"Nilam yang sedang bersantai di dalam kamarnya, langsung dibuat melongo ketika majikannya datang dan masuk ke dalam ruangan pribadinya sambil menunjukkan penampilannya yang begitu gagah malam ini.Gadis cantik berkulit putih itu cukup terkesima melihat penampilan Jean. Badan kekarnya terlihat pas saat mengenakan kemeja warna putih dengan jas berwarna abu tua. Rambut yang terbiasa acak-acakan kini terlihat klimis dan lebih stylish. Lelaki yang terbiasa memakai kaos polos serta celana berbentuk longgar itu terlihat begitu tampan sekarang ini. Mirip CEO yang sering Nilam goda saat di klub malam."Nilam, Aku minta pendapat kamu, bukan malah ngeliat kamu bengong kayak gitu."Nilam mengatupkan bibirnya. "Gimana ya Pak. Saya bingung mau komen apa.""Tinggal bilang cocok apa enggak aja ribet banget kamu, Nilam," sindir Jean."Ehm..." Nilam menggosok dagunya. Alisnya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Patah Hatinya Jean

    "Sha... Kamu di mana sih? Kenapa nggak mau balas chat-ku? Telfon juga kenapa nggak kamu angkat Sha? Jangan bikin aku khawatir, Sha."Saat ini, Jean masih berpikir positif. Bahkan ia berdoa untuk istrinya agar wanita itu baik-baik saja.Kruuuk"Hhhh..." Jean menghela nafas. Perutnya benar-benar keroncongan sekarang ini. Dan Elisha juga masih sama, tidak ada kabar.Jean menatap lilin di atas meja yang sudah meleleh dan hampir padam. Tiga jam lebih dia di tempat itu, sendirian seperti orang bosoh sambil berharap istrinya datang atau setidaknya memberi kabar. Namun semua itu tidak terjadi.Dengan langkah gontai, dan perasaan hati yang tak menentu Jean akhirnya memutuskan untuk pulang. Kakinya terasa begitu berat meninggalkan restoran yang sudah hampir tutup tersebut. Bagaimana tidak begitu, banyak uang yang ia keluarkan untuk reservasi dan sebagainya, tapi bahkan ia tidak mencicipi satu hidangan pun di sana. Nasibnya begitu buruk, sama sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Apa Kamu Menikmatinya?

    Jean meringis. Nilam sangat berbeda dengan Elisha. Kata-kata nakal yang keluar dari mulut gadis 20 tahun itu semakin membuatnya terangsang saja. Beda dengan sang istri yang sedikit monoton ketika mereka bercinta. "Bisa keluar asi nggak?" "Kalau belum dicoba, mana bisa kita tau Pak," balas Nilam sambil menatap sensual ke arah Jean. "Kamu nakal banget sih?" "Banyak yang bilang begi— akhh..." Tubuh Nilam langsung menggelinjang keenakan saat nipple-nya diraup dengan rakus oleh Jean. Mulut dan tangan Jean, bekerja dengan sangat kompak membuat Nilam kelabakan. Menyerang titik sensitif perempuan berambut panjang itu hingga lubang surga sang gadis mulai basah. "Kamu pasti sangat terangsang ya? Dari tadi kamu nggeh berhenti mendesah," bisik Jean sambil memperhatikan Nilam yang menutup bibirnya karena terus mengeluarkan suara merdunya. "Hmm... Jila

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ditemani Pembantu Seksi

    Nilam dibuat syok saat Jean menarik pergelangan tangannya. Parahnya lagi, pria dengan kemeja warna putih itu menyudutkan Nilam di dinding dan mulai meraup bibirnya."Ehmmp..." Pembantu cantik itu tak berkutik. Jangankan untuk menghindar, dia hanya bisa meremas bagian samping celananya ketika Jean menciumnya dengan brutal."Enghhmm..." Jean memasukkan lidahnya ke dalam mulut Nilam. Tidak hanya mengajak lidah si pembantu untuk bergulat, tapi Jean juga dengan begitu lihai mengabsen deretan gigi putih perempuan itu.Jean menahan kedua sisi pipi Nilam, berusaha menikmati setiap inchi rongga hangat wanita yang 8 tahun lebih muda darinya itu."Enhhm..." Setitik cairan bening ke luar dari sudut mata Nilam ketika Jean mulai menggigit bibirnya hingga sedikit berdarah. Agak perih, tapi entah kenapa jantung Nilam justru berdetak lebih cepat karena perlakuan kasar pria beranak satu tersebut."Ahhh..." Jean menatap sayu ke arah Nilam, pun sebaliknya sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Awas Ketagihan (21+)

    Hampir pukul 3 dini hari saat Jean tersadar dari tidurnya. Ia memperhatikan Nilam yang tidur dengan menggunakan pahanya sebagai bantal. Sedangkan dia sendiri tidur dalam posisi duduk dengan bersandar di sofa. "Sial, gara-gara mabuk, aku sampai nggak sadar ketiduran di sini." Jean mengusap wajahnya beberapa kali. Sebelum fokusnya kembali tertuju pada Nilam yang masih belum sadarkan diri. "Sssshh..." Dengan hati-hati, Jean memindahkan kepala Nilam ke lantai. Dia terpaksa melakukan hal tersebut supaya bisa menggendong Nilam ala bridal dan memindahkan gadis cantik berbaju baby doll itu ke kamarnya. "Enghhh..." Nilam menggumam lirih saat Jean menidurkan dirinya di kamar. Bahkan pria yang masih ngantuk itu dengan begitu hati-hati merapikan baju Nilam yang sedikit terbuka dan menyelimutinya. Jean membelai pipi perempuan itu seraya tersenyum. "Makasih ya udah mau jadi teman curhatku malam ini. Seenggakng, hatiku sedikit plong karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bagaimana Hubungan Kita?

    "Kamu suka nggak Nilam?" tanya Jean.Nilam mengangguk pelan. Dia terlalu menikmati gerakan Jean hingga kesulitan untuk megatakan hal lain kecuali desahan."Kok kamu diem aja Nilam? Aku— nggak lagi nyakitin kamu kan?""Enggak Pak. Ini terlalu enak, nikmat banget sampai aku nggak tau harus ngomong apa," ucap Nilam sedikit terengah.Jean menyeringai. Kalimat itu justru membuatnya lebih bersemangat untuk menggagahi Nilam. Ia kembali mempercepat gerakannya. Hingga perempuan itu tak berdaya. Menikmati menit demi menit dalam penyatuan keduanya.Hingga sampai di mana mereka sama-sama mencapai puncak kenikmatan yang sesungguhnya. Tubuh Nilam melengkung saat orgasmenya datang untuk kali kedua. Rasanya ia bisa melihat jutaan bintang di pelupuk matanya saat gelombang kenikmatan itu datang.Pun sebaliknya. Jean seperti di hisap oleh Nilam hingga ia hanya bisa melenguh kesenangan. Bahkan itu terlalu nikmat melebihi yang pernah dia lakukan bers

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kenapa Kamu Ngelakuin Ini?

    Enggak-enggak! Sebenarnya bukan itu yang mau Nilam katakan. Cuma karena gengsinya yang setinggi Burj Kalifah, jadi malah kalimat tersebut yang tadi yang keluar dari bibirnya."Udah ya Pak. Saya mau fokus makan dulu! Jangan diajak ngomong terus, mienya makin lembek soalnya."Jean menatap perempuan itu dengan ekspresi wajah yang sukar dimengerti. Dia sendiri bingung harus membalas ucapan Nilam seperti apa. Sebenarnya dia sangat bingung dengan karakter Nilam. Kadang perempuan itu bisa bersikap sangat manja dan begitu polos, tapi di saat tertentu Nilam juga bisa menjadi sangat savage dan tidak terduga.***Jika pagi Jean dan Nilam sedikit tegang karena kejadian semalam, berbeda dengan Dikta yang justru merasa sangat sebaliknya. CEO itu tampak menikmati kopi sembari menghirup segarnya udara di Pulau Bali. Tak ada sedikit pun perasaan bersalah di benak CEO muda itu, setelah apa yang dia lakukan pada Elisha malam kemarin.Bahkan ia rela keluar k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kemarahan Elisha

    "Setelah sampai di Jakarta, aku bakal kirim surat pengunduran diri. Aku mau resign jadi sekertaris bapak."Dikta menatap tajam ke arah Elisha. Ia sudutkan perempuan itu ke dinding sambil berkata, "Ingat kan kontrak kita? Seenaknya saja kamu bilang ingin resign!""Aku udah nggak tahan lagi ama sikap kamu yang egois. Aku capek jadi sekertaris kamu! Aku capek jadi teman ranjang kamu, Pak!" balas Elisha tak mau kalah."Aku nggak akan ngelepasin kamu!" Dikta membalas ucapan Nilam dengan tegas. "Aku nggak mau kamu resign dari pergi dari sisiku."Elisha menatap sinis ke arah Dikta, pun sebaliknya. "Jangan gila kamu Pak!""Menurut kamu aku gila?""Kamu emang udah nggak waras Pak.""Iya bener. Aku emang udah gila! Aku gila karena suka sama kamu! Aku udah nggak waras karena jatuh cinta sama wanita yang sudah bersuami. Aku akui itu Sha."Suasana hening seketika ketika CEO berwajah rupawan itu mengucapkan kalimatnya barusan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Permintaan Maaf dan Salam Terakhir

    Sebulan kemudian, Jean memberanikan diri untuk mendatangi Bu Mala dan sekaligus menjenguk Nilam. Dia tidak yakin akan disambut baik oleh Bu Mala, tapi setidaknya dia harus datang untuk menyampaikan sesuatu.Dan kini, keduanya duduk di bangku depan ruangan Nilam. Mereka duduk bersebelahan dan mengobrol di sana. Saling bertanya kabar. Saling mengucapkan maaf, dan beberapa hal penting lainnya."Aku tau ini pasti berat sekali buat kamu kan?" Itulah kira-kira yang Bu Mala ucapkan pertama kali setelah mendengar gagasan Jean mengenai hal apa yang selanjutnya akan dia lakukan."Saya pikir, ini yang terbaik buat kita semua Tante. Buat, Nilam, Qila, dan saya." Jean menatap lawan bicaranya tanpa ragu sedikitpun. "Lagi pula saya sedikit khawatir tidak bisa menjalankan amanat yang tante berikan."Bu Mala menghela nafas panjang. Dia tau Jean mungkin masih sakit hati dengan perkataannya dulu. Tapi apa yang dia ucapkan itu berdasarkan fakta, walau terasa sangat m

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Semakin Kritis

    "Di mana Elisha sekarang?""Aku ga tau.""Berapa lama kamu bakal nyembunyiin keberadaannya? Kamu ga takut bakal di hukum berat karena nyembunyiin dia?!"Dikta melihat beberapa penyidik yang duduk di depannya. Hampir semalaman dia berada disebuah ruangan interogasi guna menyelidiki di mana keberadaan Elisha, si pelaku utama."Mau ditanya berapa kali pun, jawabannya tetap sama. Aku ga tau di mana Elisha."Braak!Suara gebrakan meja yang cukup keras tak membuat nyali Dikta menciut. Dia sudah sering menghadapi orang-orang seperti mereka. Segala tekanan selama menjabat jadi CEO hampir mirip dengan kondisinya sekarang."Padahal semua bukti itu sudah jelas. Tapi kenapa kamu keras kepala sekali?" tukas polisi berpakaian preman tersebut. "Bahkan di mobil itu ada sidik jari Elisha di sana."Dikta berusaha untuk tetap memasang raut tenangnya. Dia tidak mau goyah walaupun semua tuduhan itu tepat tertuju padanya."A

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mama di mana Pa?

    "Papa... Mana Mama?" Jean sedang menyiapkan sarapan untuk putrinya ketika gadis itu muncul dan berjalan menghampirinya di dapur. "Mama belum pulang ya Pa?"Duda tampan dengan celemek warna maroon di perutnya itu mendekati Qila yang baru bangun tidur dan memegangi bahunya. "Mama ada urusan penting sayang," jawab Jean lembut. "Jadi belum bisa pulang dalam waktu dekat.""Tapi urusan apa Pa? Kenapa sampai ada polisi juga?" tanya Qila lagi. Dia terlalu mengkhawatirkan sang mama sampai tidak menyadari jika papanya sendiri dalam kondisi penuh memar karena pertengkarann dengan Dikta."Mama harus pergi ke luar kota. Dan Papa sendiri juga ga tau kapan mama balik. Jadi— kamu sabar aja ya."Qila mulai terisak. Ia sedih sekali karena sang mama pergi tanpa pamit padanya. "Hiks... Hiks...""Sayang..." Jean memeluk Qila dan mengusap punggung kecil bocah 8 tahun tersebut. "Kamu jangan sedih. Kan, ada Papa di sini.""Qila maunya sama Mama, Pa. Qil

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tertangkap

    "Tunggu dulu, Dikta!" Jean menyergap pundak Dikta yang baru keluar dari mobilnya. "Kita harus bicara."Dikta menepis tangan Jean dari bahunya. Pria itu menoleh ke arah tamunya dengan wajah garang. "Gue capek. Gue mau istirahat.""Gue cuma mau waktu lo lima menit aja.""Lo nggak denger gue ngomong apa? Gue capek!" tekan Dikta di akhir kalimatnya. Dikta berbalik dan bersiap untuk pergi.Tapi belum sempat ia melangkah menjauh, Jean kembali buka suara. "Di mana Elisha. Elo kan yang bantuin dia kabur?"Dikta terkesiap. Tapi dia berusaha rileks dan bersikap santai. Seolah tidak terjadi apa-apa."Gue nggak tau.""Jangan bohong kamu!" tukas Jean dengan tegas. "Pihak kepolisian bilang kalau Elisha melarikan diri saat digiring ke kantor polisi. Dan gue yakin, orang yang bantuin dia lolos itu elo.""Cih! Emang dia siapa gue? Kenapa gue harus bantuin dia? Kurang kerjaan.""Dikta! Gue tau lo yang nolong Elisha. Dan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berusaha Kabur

    Serangan terakhir Dikta di perutnya membuat Elisha kembali batuk darah. Wanita itu tidak bisa melakukan perlawanan apapun kecuali meratapi nasibnya.Bayang-bayang senyum cerah Qila di meja makan tadi, membuat air matanya menetes perlahan.Qila... Maafin Mama Nak... Maafin Mama karena udah terlalu rakus sebagai manusia. Maafin Mama karena nggak bisa jagain kamu lebih lama..."Mati lo Sha! Sana pergi aja ke neraka! Itu tempat yang lebih cocok buat lo dibandingkan mendekam di penjara."Mas... Jean... Maafin aku Mas... Aku— bukan istri yang baik selama ini. Aku wanita egois. A-aku ibu yang bodoh, Mas.Mas Jean... A-aku percaya... aku percaya kamu bisa jaga Qila dengan baik sampai dia dewasa. A-aku tau Qila bakal bahagia jika tumbuh bersama Papa yang baik seperti kamu, Mas.Nafas Elisha kian melemah. Matanya terpejam erat sementara kepalanya kian berat.Nilam... Maafin aku... Maafin aku Nilam. Maaf aku udah terlalu jahat sama

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Babak Belur

    "Kali ini lo bakal habis di tangan gue, Sha. Gue udah muak banget ama tingkah laku, lo!"Siapa yang tidak gemetaran ketika ada seseorang berkata seperti itu dengan wajah mengancam. Ekspresi wajah Dikta sudah seperti malaikat pencabut nyawa. Yang seakan sudah siap menghabisi nyawanya."K- kamu ngomong apa sih? Kamu cuma gertak aja kan?" Sambil mundur ke belakang, Elisha coba bertanya demikian. Jantungnya sudah berdegup kencang ditambah sorot mata tajam Dikta yang seolah serius dengan ucapannya.Dikta menyeringai. Wajah ketakutan Elisha membuat darahnya berdesir penuh semangat. Adrenalinenya seperti terpacu melihat keringat dingin membasahi wajah wanita itu."Kenapa? Lo takut sekarang?" desis Dikta. "Mana nyali lo tadi, hah? Mana gertakan lo tadi, Sha? Kenapa sekarang lo menciut gini?"Elisha tak bisa berbicara. Ia hanya menelan ludah beberapa kali ketika Dikta mencengkram wajahnya dengan satu tangan. Dan jujur, itu membuat rahangnya sakit."Jangan macam-macam Dikta!""Kenapa? Sekarang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Selamat, tapi...

    "Hm?" Nana mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Tante nyuruh Jean putus sama Nilam, Na," aku Bu Mala. "Tante pikir, Jean itu cuma pembawa sial dan nggak bisa tegas ama masa lalunya. Makanya Tante minta dia buat jauhin Nilam."Nana menjilat bibir bawahnya. Sekarang dia paham kenapa Jean pamit dan menyuruhnya untuk menjaga Nilam selama dia pergi."Emang kurang ajar banget si Elisha sama Dikta. Mereka itu beneran kayak ular berbisa." Bu Mala terlihat mengumpat kesal karena kelakuan dua orang itu."Rasanya Tante pengen temuin mereka terus ngelabrak Elisha. Mereka bikin Tante emosi," umpat Bu Mala."Itu nggak perlu kok, Tante.""Hem?""Jean lagi bekerja buat bongkar semua kebusukan mantan istrinya itu."Bu Mala kian lesu ketika mendengar ucapan Nana. "Yang bener kamu?""Iya, Tante. Terakhir kali aku dapat info kalau pelaku penabrakan Nilam udah ketangkep. Dan ternyata pelakunya itu orang suruhan Elisha." Nana memang tau semuanya. Jean menganggap Nana sebagai orang yang bisa dia andalkan. K

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Menunggu Diselamatkan

    Di mobil polisi, Elisha terus menerus memantau keadaan. Ia menunggu bantuan Dikta datang untuk menolongnya bebas dari tuduhan. Tapi setelah 30 menit ia meninggalkan SPBU, ia tidak melihat tanda kemunculan dikta di sekitarnya.'Apa Dikta bohong ya?''Jangan-jangan dia nggak mau nolongin aku?'Pikiran Elisha mulai kacau. Dia begitu kesal karena sang Bos sudah tega mengabaikan dirinya.'Lihat aja si Dikta. Kalau sampai malam ini dia nggak muncul, aku jamin semua rahasia miliknya akan terbongkar secepatnya.' Wanita 29 tahun itu sudah menyiapkan begitu banyak ancang-ancang untuk menyerang bosnya. Dia tidak rela kalau harus mendekam di tahanan seorang diri.'Aku harus bagaimana? Dikta— beneran nggak bisa diandalkan.''Sumpah ya! Aku bakal bilang ke pihak berwajib kalo dia juga turut andil atas kecelakaan Nilam. Biarin aja dia tau rasa.'Disaat Elisha sedang menyusun rencana, tiba-tiba terdengar suara decitan yang cukup nyaring. Disusul dengan suara brak yang keras tak jauh di depan sana.Ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tak Berkutik

    Elisha di giring ke mobil polisi. Dia di paksa masuk ke dalam dengan tangan di borgol ke depan. Wanita itu tidak banyak bicara dan terus menunduk. Otaknya terus bekerja memikirkan cara untuk bisa menelfon Dikta. Sementara hatinya harus kuat dengan tidak menengok ke arah Qila yang memanggil namanya.'Aku harus cari cara supaya bisa telfon Dikta. Aku nggak mau masuk penjara. Aku nggak mau mendekam di sana.'Perempuan itu menatap jalanan di depannya. Ia benar-benar tak bisa berkutik karena diapit oleh dua petugas kepolisian. 'Seenggaknya, kalau aku emang harus jadi tersangka, Dikta harus bantuin aku cari pengacara terbaik. Pokoknya aku harus bebas.'Selama 30 menit perjalanan, Elisha tidak banyak berbicara. Dia sibuk berpikir untuk meloloskan diri. Sampai akhirnya..."Pak!""Kenapa?""P-perut saya sakit banget. Kita boleh nggak mampir ke toilet dulu?""Toilet? Enggak-enggak! Pasti itu alasan kamu aja kan supaya bisa cari cela buat kabur?"Elisha masih berusaha tenang meskipun rencananya

DMCA.com Protection Status