Share

Terus Menghindar

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-24 20:20:15

Jika Elisha dan Dikta sedang menikmati momen berduaan di hotel, berbeda dengan pria yang satu itu.

Jean tidak bisa tidur malam ini. Selama 9 tahun pernikahan baru kali ini ia jauh dari istrinya. Terkesan lebay memang, tapi itukah faktanya. Meskipun sering bertengkar, mereka jarang pisah kamar atau berjauhan seperti ini.

Ia merasa sedikit hampa.

Bosan di kamarnya, Jean memutuskan untuk ke dapur dan mengerjakan lanjutan novelnya yang harus segera ia setor ke penerbit. Di temani laptop dan secangkir kopi, ia mengerjakan tugasnya dengan santai.

Beberapa saat berlalu, tiba-tiba ia melihat Nilam muncul dari arah depan dan berniat untuk masuk ke area dapur. Tapi—

"Ngapain puter balik? Kayak liat setan aja?"

Nilam membeku. Padahal dia balik badan supaya tidak ketahuan Jean. Tapi sayangnya dia salah kaprah.

"Kalau mau ambil minum ya ambil aja! Nggak usah sungkan," ucap Jean lagi.

Nilam akhirnya memilih untuk meneruskan n
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Rencana Dikta

    "Nilam...""Nilam..."Jean celingukan di sekitar rumahnya, mencari di mana keberadaan wanita itu. Dia sudah berpesan pada Nilam untuk segera bersiap agar mereka bisa langsung berangkat ke mall.Tapi, dipanggil beberapa kali gadis itu tidak muncul juga. Hingga membuat Jean jengah dan langsung menghampiri perempuan itu ke kamarnya."Nilam... Ni— lho?! Kok kamu belum siap-siap?" Jean menganga melihat Nilam duduk-duduk di ranjang sambil mengayun-ayunkan kakinya."Saya sakit perut Pak," ucapnya yang langsung berinisiatif untuk memegangi perutnya. Bukan hanya itu Nilam sengaja berakting seolah-olah sakit parah. "Aduuuh, sakit banget nih perut," dustanya."Kamu nggak bohong kan?" tanya Jean sangsi. "Muka kamu nggak keliatan lagi kesakitan soalnya."Nilam berdecak. Sepertinya dia memang tidak cocok untuk menjadi aktris. Buktinya saja, Jean tidak percaya dengan akting yang dia tampilkan."Tuh kan, kamu bohong!" tukas Jea

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Obat Tidur

    Ketika Elisha selesai mandi, ternyata makanan yang dipesan oleh Dikta juga sudah siap di atas meja. Sedangkan bosnya itu duduk di salah satu bangku di sana sambil memainkan ponselnya dengan santai seperti biasanya."Wah, makanannya sudah datang dari tadi Pak?" tanya Elisha penasaran."Enggak kok. Baru aja dateng."Elisha mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berjualan mendekati si Bos. "Bapak mau mandi dulu atau gimana?""Kita makan aja dulu," jawab Dikta sambil meletakkan ponselnya di atas meja.Istri sah Jean itu menatap mangkuk sup iga, ayam betutu, dan sate lilit. Juga dua kelas lemon tea yang tampak segar."Karena kita sedang berada di Bali, makanya aku pesan makanan kayak gini. Aku harap kamu suka dengan menu-menu yang aku pesan." Dikta memandangi sekretarisnya yang tampak tersenyum anggun."Apapun yang kamu pesan, pasti aku makan kok.""Bagus deh."Elisha mengambil lemon tea terlebih dahulu. Gara-

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kamu Di Mana, Sha?

    "Gimana menurut kamu? Aku cocok nggak pakai kemeja sama jas warna ini?"Nilam yang sedang bersantai di dalam kamarnya, langsung dibuat melongo ketika majikannya datang dan masuk ke dalam ruangan pribadinya sambil menunjukkan penampilannya yang begitu gagah malam ini.Gadis cantik berkulit putih itu cukup terkesima melihat penampilan Jean. Badan kekarnya terlihat pas saat mengenakan kemeja warna putih dengan jas berwarna abu tua. Rambut yang terbiasa acak-acakan kini terlihat klimis dan lebih stylish. Lelaki yang terbiasa memakai kaos polos serta celana berbentuk longgar itu terlihat begitu tampan sekarang ini. Mirip CEO yang sering Nilam goda saat di klub malam."Nilam, Aku minta pendapat kamu, bukan malah ngeliat kamu bengong kayak gitu."Nilam mengatupkan bibirnya. "Gimana ya Pak. Saya bingung mau komen apa.""Tinggal bilang cocok apa enggak aja ribet banget kamu, Nilam," sindir Jean."Ehm..." Nilam menggosok dagunya. Alisnya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Patah Hatinya Jean

    "Sha... Kamu di mana sih? Kenapa nggak mau balas chat-ku? Telfon juga kenapa nggak kamu angkat Sha? Jangan bikin aku khawatir, Sha."Saat ini, Jean masih berpikir positif. Bahkan ia berdoa untuk istrinya agar wanita itu baik-baik saja.Kruuuk"Hhhh..." Jean menghela nafas. Perutnya benar-benar keroncongan sekarang ini. Dan Elisha juga masih sama, tidak ada kabar.Jean menatap lilin di atas meja yang sudah meleleh dan hampir padam. Tiga jam lebih dia di tempat itu, sendirian seperti orang bosoh sambil berharap istrinya datang atau setidaknya memberi kabar. Namun semua itu tidak terjadi.Dengan langkah gontai, dan perasaan hati yang tak menentu Jean akhirnya memutuskan untuk pulang. Kakinya terasa begitu berat meninggalkan restoran yang sudah hampir tutup tersebut. Bagaimana tidak begitu, banyak uang yang ia keluarkan untuk reservasi dan sebagainya, tapi bahkan ia tidak mencicipi satu hidangan pun di sana. Nasibnya begitu buruk, sama sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Apa Kamu Menikmatinya?

    Jean meringis. Nilam sangat berbeda dengan Elisha. Kata-kata nakal yang keluar dari mulut gadis 20 tahun itu semakin membuatnya terangsang saja. Beda dengan sang istri yang sedikit monoton ketika mereka bercinta. "Bisa keluar asi nggak?" "Kalau belum dicoba, mana bisa kita tau Pak," balas Nilam sambil menatap sensual ke arah Jean. "Kamu nakal banget sih?" "Banyak yang bilang begi— akhh..." Tubuh Nilam langsung menggelinjang keenakan saat nipple-nya diraup dengan rakus oleh Jean. Mulut dan tangan Jean, bekerja dengan sangat kompak membuat Nilam kelabakan. Menyerang titik sensitif perempuan berambut panjang itu hingga lubang surga sang gadis mulai basah. "Kamu pasti sangat terangsang ya? Dari tadi kamu nggeh berhenti mendesah," bisik Jean sambil memperhatikan Nilam yang menutup bibirnya karena terus mengeluarkan suara merdunya. "Hmm... Jila

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ditemani Pembantu Seksi

    Nilam dibuat syok saat Jean menarik pergelangan tangannya. Parahnya lagi, pria dengan kemeja warna putih itu menyudutkan Nilam di dinding dan mulai meraup bibirnya."Ehmmp..." Pembantu cantik itu tak berkutik. Jangankan untuk menghindar, dia hanya bisa meremas bagian samping celananya ketika Jean menciumnya dengan brutal."Enghhmm..." Jean memasukkan lidahnya ke dalam mulut Nilam. Tidak hanya mengajak lidah si pembantu untuk bergulat, tapi Jean juga dengan begitu lihai mengabsen deretan gigi putih perempuan itu.Jean menahan kedua sisi pipi Nilam, berusaha menikmati setiap inchi rongga hangat wanita yang 8 tahun lebih muda darinya itu."Enhhm..." Setitik cairan bening ke luar dari sudut mata Nilam ketika Jean mulai menggigit bibirnya hingga sedikit berdarah. Agak perih, tapi entah kenapa jantung Nilam justru berdetak lebih cepat karena perlakuan kasar pria beranak satu tersebut."Ahhh..." Jean menatap sayu ke arah Nilam, pun sebaliknya sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Awas Ketagihan (21+)

    Hampir pukul 3 dini hari saat Jean tersadar dari tidurnya. Ia memperhatikan Nilam yang tidur dengan menggunakan pahanya sebagai bantal. Sedangkan dia sendiri tidur dalam posisi duduk dengan bersandar di sofa. "Sial, gara-gara mabuk, aku sampai nggak sadar ketiduran di sini." Jean mengusap wajahnya beberapa kali. Sebelum fokusnya kembali tertuju pada Nilam yang masih belum sadarkan diri. "Sssshh..." Dengan hati-hati, Jean memindahkan kepala Nilam ke lantai. Dia terpaksa melakukan hal tersebut supaya bisa menggendong Nilam ala bridal dan memindahkan gadis cantik berbaju baby doll itu ke kamarnya. "Enghhh..." Nilam menggumam lirih saat Jean menidurkan dirinya di kamar. Bahkan pria yang masih ngantuk itu dengan begitu hati-hati merapikan baju Nilam yang sedikit terbuka dan menyelimutinya. Jean membelai pipi perempuan itu seraya tersenyum. "Makasih ya udah mau jadi teman curhatku malam ini. Seenggakng, hatiku sedikit plong karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bagaimana Hubungan Kita?

    "Kamu suka nggak Nilam?" tanya Jean.Nilam mengangguk pelan. Dia terlalu menikmati gerakan Jean hingga kesulitan untuk megatakan hal lain kecuali desahan."Kok kamu diem aja Nilam? Aku— nggak lagi nyakitin kamu kan?""Enggak Pak. Ini terlalu enak, nikmat banget sampai aku nggak tau harus ngomong apa," ucap Nilam sedikit terengah.Jean menyeringai. Kalimat itu justru membuatnya lebih bersemangat untuk menggagahi Nilam. Ia kembali mempercepat gerakannya. Hingga perempuan itu tak berdaya. Menikmati menit demi menit dalam penyatuan keduanya.Hingga sampai di mana mereka sama-sama mencapai puncak kenikmatan yang sesungguhnya. Tubuh Nilam melengkung saat orgasmenya datang untuk kali kedua. Rasanya ia bisa melihat jutaan bintang di pelupuk matanya saat gelombang kenikmatan itu datang.Pun sebaliknya. Jean seperti di hisap oleh Nilam hingga ia hanya bisa melenguh kesenangan. Bahkan itu terlalu nikmat melebihi yang pernah dia lakukan bers

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Jauhi Suamiku

    "Kamu siapa? Ngapain di rumahku?!" bentak wanita itu dengan tatapan tajam. Nilam mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba memahami situasi. Wanita yang berdiri di hadapannya tampak anggun dengan balutan pakaian kantoran yang rapi. Rambut panjangnya tersisir sempurna, wajahnya terlihat cantik meski sorot matanya dipenuhi kebencian. "Maaf, tapi siapa ya?" tanya Nilam, masih bingung. Nilam seperti pernah lihat, tapi lupa di mana.Wanita itu mendengus, lalu melipat tangannya di depan dada. "Harusnya aku yang nanya! Kamu siapa? Ngapain di rumahku? Atau jangan-jangan kamu ini maling ya!" Nilam sontak membelalakkan mata. "Apa?! Maling? Aku bukan maling!" "Lalu kamu siapa?!" "Aku pacarnya Jean!" tegas Nilam, tak ingin dituduh yang bukan-bukan. Sejenak, ekspresi wanita itu berubah. Namun, detik berikutnya dia justru terkekeh sinis. "Pacar? Jangan becanda! Aku istrinya!" Deg! Nilam menelan ludah. "Tapi… bukannya kalian sudah cerai?" Elisha—wanita itu—menyipitkan matanya. "C

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Harus Waspada

    Nilam mengangguk, kali ini ekspresinya berubah sedikit lebih serius. "Iya, aku yakin. Aku gak tahu kenapa dia ngikutin aku terus, tapi rasanya aneh aja."Jean menggenggam tangan Nilam erat. "Mulai sekarang, kamu hati-hati, ya. Kalau ada yang aneh, langsung kasih tahu aku. HARUS!" tekan Jean."Aku juga akan minta pihak kepolisian buat cari tau siapa dia. Karena gak mungkin kalian bisa kebetulan bertemu sampai beberapa kali."Nilam mengangguk paham dan patuh pada perintah Jean. Tangannya menggenggam erat lengan pria itu, merasa sedikit lebih tenang dengan kehadirannya. "Aku ngerti, Pak. Aku bakal lebih hati-hati," ujar Nilam dengan suara pelan. Jean masih terlihat tegang. Ia mengusap punggung tangan Nilam dengan ibu jarinya, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja."Dan satu lagi!" Jean menatap Nilam dengan ekspresi serius. "Jangan mudah terkecoh hanya karena penampilan cowok itu ganteng. Paham?"Nilam mencebikkan bibirnya dan mengangguk. "Kalau itu ak

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Selalu Waspada

    "Hai Nilam."Si empunya nama semakin kebingungan. Terlebih ketika lelaki itu mengetahui siapa namanya."K- kamu siapa ya?" tanya Nilam pada cowok berhoodie hitam, memakai masker, dan celana panjang warna senada. Dari suaranya, memang terdengar tidak asing. Tapi wajahnya— wajah itu tidak pernah ia lihat sebelumnya.Penampilan misterius seperti itu tentu saja membuat Nilam menjadi sedikit was-was sehingga mundur beberapa langkah."Kamu lupa ama aku?""Hn?"Gimana dia bisa tau siapa cowok di depannya, jika penampilan orang itu aja sangat mencurigakan."Aku beneran ga inget."Cowok itu menurunkan maskernya. Membuat wajahnya terlihat jelas sekarang.Tapi— lagi-lagi Nilam hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tidak bisa mengingat wajahmu udah di depannya.Bahkan meskipun pemuda itu sudah memperlihatkan wajahnya, tapi Nilam masih belum mengingat apapun."Nilam..."Saat pemuda itu akan mengatakan sesuatu, terdengar suara teriakan Jean dari kejauhan."Kalau gitu aku permisi dulu ya. Semog

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kamar Kedap Suara

    "Nanti, di kamar ini, kita bakal produksi baby Je-Ni." Sambil mengecupi pelipis Nilam, Jean mengungkap apa yang dia pikirkan."B-baby Jeni?" Nilam mengerutkan keningnya."Iya, Jean Nilam junior maksudnya."Pipi Nilam kian memanas. Ia hampir meledak karena kata-kata pria itu."Karena sebelah langsung kamarnya Qila, jadi aku sengaja bikin ruangan ini kedap suara. Biar nanti pas kamu jerit keenakan ga kedengeran Qila," goda Jean makin menjadi-jadi.Nilam langsung berbalik. Ia menatap Jean dan langsung menjewer kupingnya sampai duda ganteng itu kesakitan."Jangan mancing-mancing ya!""Mancing gimana? Aku bicara sesuai fakta.""Fakta apanya! Kamu ngomongnya ngaco, Pak!" tukas Nilam dengan nada tegas.Jean meringis. Ia mengusap pipi Nilam lembut, sementara matanya tak pernah lepas dari wajah ayu sang kekasih. "Apa kamu perlu bukti?"Nilam makin syok."Kalau mau bukti, aku bisa kok nunjukin itu sekarang." Jean semakin intens menggoda perempuan itu.Nilam mendelik. Ia dorong wajah Jean hingga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hadiah Buat Kamu

    Hari ini, Nilam benar-benar tak tahu akan dibawa ke mana oleh Jean. Pria itu hanya mengatakan bahwa ia ingin menunjukkan sesuatu yang istimewa. Dari raut wajahnya, Jean tampak begitu bersemangat, seakan-akan telah menunggu momen ini sejak lama. Mobil mereka akhirnya berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit di pusat kota. Bangunan apartemen mewah itu menjulang tinggi, mencerminkan kemegahan dan eksklusivitas. Fasade bangunan yang berlapis kaca tampak berkilauan, memantulkan sinar matahari pagi yang cerah. "Selamat datang," ucap Jean dengan senyum penuh arti. Nilam menatapnya dengan bingung sekaligus penasaran. "Kita ke sini ngapain, Pak?" Jean tak langsung menjawab. Ia justru menggandeng tangan Nilam, membawanya masuk ke dalam lobi yang sangat luas dan elegan. Lantai marmernya mengilap, langit-langit tinggi dengan lampu kristal yang menggantung menambah kesan mewah. Resepsionis menyambut mereka dengan ramah, sementara beberapa penghuni yang terlihat lewat berpakaian rapi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Saling Mengenang

    Nilam sudah siap sejak pagi, dia duduk di ruang tamu dengan kaki bersilang, mengenakan gaun selutut krem dengan motif bunga yang membuatnya terlihat santai namun tetap rapi. Rambutnya yang sebahu dibiarkan terurai, membuat wajahnya terlihat lebih lembut. Pandangannya sesekali mengarah ke layar ponsel, namun ia menahan diri untuk tidak menghubungi Jean.Sesuai janji pria itu semalam, mereka akan pergi ke suatu tempat—meski Jean tak menyebutkan di mana. Nilam sebenarnya penasaran, tapi di sisi lain ia juga menikmati sensasi kejutan yang pria itu siapkan.Suara langkah kaki terdengar mendekat. Ibunya, Bu Mala, muncul dari arah dapur dengan secangkir teh di tangan. Wanita paruh baya itu mengenakan daster batik favoritnya, rambutnya disanggul seadanya. Ia lalu duduk di sebelah Nilam dengan santai.“Masih belum datang ya si Jean?” tanyanya, menyesap teh melati yang aromanya begitu khas. “Belum, Ma. Kayaknya masih di jalan.” “Coba chat aja?” Nilam menggeleng. “Nggak deh. Takutnya dia l

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Calon Istriku

    "Memang ada yang berani masuk ke sini tanpa ketuk pintu dulu?" Ia semakin mendekat, nyaris membuat bibir mereka bersentuhan.Nilam menelan ludah. Dalam jarak seperti ini, ia dapat merasakan helaan nafas sang kekasih.Hanya ada dirinya dan Jean dalam ruangan ini, terperangkap dalam jarak yang begitu dekat hingga ia bisa merasakan hembusan napas pria itu. Jean masih menatapnya dalam, matanya seperti ingin menelusuri setiap inci ekspresi di wajahnya. Bibirnya melengkung dalam senyum samar, penuh godaan."Kamu kalau diem gini jadi makin gemesin," bisiknya lembut, suara rendahnya bergetar di udara di antara mereka.Jantung Nilam berdetak begitu kencang, ia bisa merasakannya hingga ke ujung jari. "Pak Jean..." desis Nilam lirih, tapi tubuhnya tetap diam di tempat. Jean tersenyum semakin lebar, seolah membaca gelagat bahwa gadis di hadapannya tidak benar-benar ingin menjauh. "Apa sayang?""Posisi kita terlalu de—"Tanpa memberikan kesempatan bagi Nilam untuk menyelesaikan ucapannya, Jean

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Ada Yang Aneh

    Setelah seminggu penuh istirahat di rumah, akhirnya hari ini Nilam kembali ke kantor. Meski tubuhnya sudah lebih segar, perasaannya masih sedikit berat. Ada rasa cemas yang belum sepenuhnya hilang. Lebih tepatnya perasaan bersalah pada teman-temannya karena acara kantor mereka jadi gagal.Saat melangkah masuk ke gedung kantor, Nilam menghela napas dalam-dalam. Rasanya seperti sudah lama sekali ia tidak berada di sini. Ia hanya khawatir dengan reaksi teman-temannya nanti.Namun, baru beberapa langkah memasuki lobi, suara familiar langsung menyambutnya."Mba Nilam!"Gadis itu melihat Talita dan Rina yang sedang berlari ke arahnya. Talita terlihat begitu antusias, sementara Rina—meskipun ekspresinya tidak seheboh Talita—jelas-jelas tampak lega melihat Nilam. "Kamu udah sehat, Mba?" Talita langsung memeluk Nilam erat, nyaris membuatnya kehilangan keseimbangan. "Aku khawatir banget sama kamu Mba.""Kalau aku udah masuk kerja, berarti aku udah sehat," balas Nilam yang tak kuasa menahan s

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Awal Permainan

    "Itulah yang sedang kami dalami." Polisi itu menatap Jean dengan ekspresi serius. "Kami sudah meminta teknisi villa untuk memeriksa apakah ini hanya kerusakan teknis atau sabotase. Jika ini disengaja, maka pelaku bisa saja seseorang yang memahami sistem keamanan di villa ini." Jean bersandar ke kursinya, pikirannya berpacu cepat. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan ini dengan sangat matang. Matanya beralih ke Nilam yang masih terbaring di ranjang. Gadis itu tampak lemah, tapi sorot matanya menyiratkan ketakutan yang mendalam. CCTV mati. Tidak ada saksi. Tidak ada petunjuk. Jean menekan pelipisnya, mencoba meredam emosi yang berkecamuk. Fakta bahwa CCTV di villa mati pada saat kejadian membuatnya semakin curiga. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan semua ini. "Apa kalian sudah memeriksa staf villa? Atau tamu lain yang mungkin mencurigakan?" tanya Jean dengan nada mendesak. Polisi yang duduk di depannya menghela napas pelan. "Kami sudah memint

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status