All Chapters of Terjerat Gairah Pembantu Cantik: Chapter 191 - Chapter 200

402 Chapters

Berganti Rencana

"Termasuk kamu kan?" tukas Elisha tanpa tanggung-tanggung. Dikta ingin mengelak. Tapi karena dia pikir untuk apa menutupi perasaannya itu, jadi dia langsung membenarkan ucapan Elisha. "Lebih ke penasaran aja sih sebenernya. Bukan yang benar-benar tertarik." Sang sekertaris hanya bisa membuang nafas dengan kasar. Sudah dia duga, jika Dikta memang tidak bisa serius hanya pada satu wanita saja. Termasuk dengannya dulu. "Tapi Nilam itu tipe yang susah ditaklukkan. Aku sendiri heran bagaimana bisa membuatnya tertarik padaku," ucap Dikta dengan pandangan menerawang. Selama tiga bulan Nilam magang di perusahaannya, tidak sekalipun dia punya kesempatan untuk mendekati gadis berparas cantik tersebut. Bahkan hanya sekedar mencicipi bibir ranum nya saja, Dikta kesulitan. "Berhubung kedekatan kita udah nggak kayak dulu, aku mau minta saran ke kamu, Sha.". "Saran buat apa?" "Yah— siapa tau kamu punya ide su
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Ke mana Jean

Sesuai perjanjian di awal. Sudah sejak pagi Nilam sibuk mencatat bahan makanan apa yang harus ART-nya belanjakan. Dari mulai ayam, beberapa jenis sayur, juga ikan. Gadis cantik dengan kaos oversize itu tampak bersemangat untuk menyiapkan menu-menu apa saja yang akan dia masak sore nanti. "Terakhir gue masak buat kak Jean kan pas dia masih di kosan, jadi hari ini gue harus masak yang enak buat dia." Nilam terlihat sangat antusias. Selain bisa bertemu lagi dengan Jean, nantinya dia juga bisa mengajak om duda kesayangannya itu untuk makan bersama. "Mau saya bantuin Non?" Melihat Nilam sibuk mengupas sayuran, bibi ART yang baru selesai menyapu halaman depan, berinisiatif untuk membantu sang majikan. "Boleh Bi." Nilam meringis lebar. "Minta tolong bersihin kangkungnya aja ya. Soalnya nanti mau aku tumis sama udang." "Baik, Non." Selesai dengan wortel, Nilam pun langsung mencuci dan mengirisnya tipis. Rencananya dia akan membuat bakwan jagung kesukaan Jean. Dengan dibantu si Bibi, men
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Dibuat Sakit Hati

["Best daddy in the world."] ["Thanks dad... For making me a top priority, compared to others."] Dada Nilam terasa sesak. Melihat postingan Elisha membuat perasaannya terisis. Tidak terasa air mata Nilam jatuh juga. Padahal sejak sore tadi, dia sudah mati-matian menahan diri untuk tidak menangis. "Sialan." "Kalau dia emang mau pergi ama Qila dan Bu Elisha, kenapa nggak bilang aja?" "Kenapa malah matiin hapenya? Dan nggak bilang apa-apa?" Nilam menggigit bibir bawahnya. Dadanya sesak sekali. "Duda sialan! Capek-capek aku masak banyak buat dia! Dia malah seneng-seneng ama mereka." "Brengsek!" Nilam meremas sprei di bawah tubuhnya. Masih dengan wajah penuh air mata, dia berkata lagi, "Capek banget pacaran sama orang yang masih punya ikatan ama masalalu. Capek banget Ya Tuhan." Seharusnya Nilam sadar, Jean akan selalu menjadikan Qila prioritas di atas segalanya, bahkan lebih darinya. Dan dia sangat paham itu. Tapi yang paling membuatnya terluka, tiap Jean datang untuk m
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Kecelakaan Tragis

"Gue harus cepet-cepet sampai rumahnya Bu Elisha." "Gue nggak mau Bu Elisha ngelakuin hal yang aneh-aneh ke Kak Jean." Nilam memacu motornya lebih cepat lagi. Namun meskipun begitu, ia juga tetap berhati-hati. Saat ingin menepi setelah putar balik, Nilam jiga beberapa kali mengecek ke belakang dan memastikan jika kendaraan di belakangnya sudah berada di jarak aman. Tapi— hari buruk itu memang tidak bisa diduga sebelumnya. Padahal ia sudah berada di jalur yang benar, namun sebuah mobil justru menyeruduknya hingga motornya hingga terpental ke depan dan terlindas. Sementara Nilam sendiri juga mengalami hal yang serupa. Ia terjatuh dengan helm yang membentur aspal dengan cukup keras hingga darah terlihat merembes di bagian depan kening sampai ke dagu. Tubuhnya yang sempat terguling tampak lecet dan penuh luka. "U-ughh..." Nilam menatap langit malam di atasnya dengan pandangan memburam. Badannya seakan mati rasa. Sementara kepalanya rasanya nyeri luar biasa. Padahal dia hanya in
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Terperangkap Jebakan

"Siapa nama korban?""Nilam Pak. Umurnya 20 tahun. Dia tinggal di perumahan Graha Permata."Karena di lokasi kejadian tidak ditemukan KTP, jadilah mereka berdua bertanya pada Nana mengenai data diri Nilam."Kalau boleh tau, kalian ini siapa-nya korban?""Kita temennya Pak.""Oh ya. Apa kalian punya nomor keluarga korban? Biar bisa kami hubungi untuk proses selanjutnya?"Nana melihat ke arah Mas Pacar. Dia tidak punya nomor Bu Mala karena setelah ganti hape, gadis itu lupa menyimpan nomor beliau."Saya nggak punya nomor Mamanya, Pak. Tapi— saya ada nomor pacarnya Nilam, eh— tunangan. Itu bisa nggak?" tanya Nana hati-hati."Boleh. Siapa tau orang tersebut punya nomor keluarga korban," balas polisi itu kemudian.Dan tanpa pikir panjang, Nana pun memberikan nomor ponsel milik Jean.***Suara dering ponsel yang terdengar berulang kali, membuat Jean mulai terbangun dari tidurnya. Pria itu mengerj
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Kabar Dari Kepolisian

"Aku tadi ngasih tau Nilam kalau kamu nginep di sini."Jean meremas buku jarinya. Ia berbalik dan menoleh ke arah Elisha dan langsung menamparnya keras.Elisha saja sampai oleng dengan mata mendelik karena terkejut. Seumur-umur dia mengenal Jean, baru kali ini pria itu bermain kasar. "Dasar jalang! Kamu bener-bener kelewatan, Sha!" serah Jean dengan tampang murka.Sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri, Elisha membalas, "Apapun bisa aku lakukan demi kamu, Mas! Aku nggak peduli itu buruk atau enggak."Jean menangkap kedua pipi Elisha dengan satu tangan. Mencengkram wajah mantan istrinya ini dengan keras tanpa mempedulikan jika wanita itu adalah ibu kandung putrinya. "Selama ini, aku nggak pernah kasar ke kamu meskipun kelakuan kamu selalu membuatku emosi. Tapi kali ini, aku benar-benar nggak akan segan buat nyakitin kamu kalau sampai Nilam jadi benci padaku karena kebohongan kamu!""Kebohongan mana yang kamu maksud? Foto-foto itu real
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Kegilaan Elisha (21+)

Sekitar pukul 9 malam, Qila dan kedua orang tuanya sudah tiba di rumah. Jean langsung menggendong putri kecilnya itu untuk istirahat di kamarnya karena memang kondisi Qila yang masih lemas."Kamu tidur yang nyenyak ya! Besok pagi Papa ke sini lagi sama Mbak Nilam," pamit Jean sebelum pulang dari rumah tersebut.Qila hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Iya Pa.""Jangan lupa di minum obatnya! Terus, jangan rewel lagi.""Hem.""Besok Papa bawain kamu hadiah spesial biar kamu cepet sehat."Qila makin tersenyum lebar. "Okey Pa.""Ya udah, Papa pulang ya!" Jean mengecup kening putrinya. Memeluk bocah 8 tahun itu dengan hangat sebelum pamit dari sana.Ia tau, ini sudah terlambat sekali untuk menemui Nilam tapi dia harap gadis itu masih menunggunya."Mas!"Jean yang baru saja tiba di lantai dasar, menengok ke arah Elisha yang muncul dari area dapur. Di tangannya ada sebuah nampan dengan cangki
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Rencana Sukses

"Ayolah, Sha. Please..." "Oke... Tapi jangan di si—" Belum selesai bicara, Dikta langsung meraup bibir Elisha dan menciumnya. Tidak sekedar ciuman biasa, karena lelaki itu juga berani melumat dan menggigit kecil bibir sekertarisnya. Dikta mendorong wanita itu dan menyudutkannya ke dinding. Lelaki itu kembali mencumbu Elisha bukan hanya di bibir saja, tapi mulai turun ke leher dan membuat bite mark di sana. Belum lagi tangan Dikta mulai menggerayangi tubuh Elisha sesuka hatinya. Hingga membuat janda itu berusaha keras untuk menahan nafas. "Pak Dikta!" Elisha sengaja menginterupsi gerakan tangan si Bos yang hendak menurunkan gaunnya. "Ada apa?" "Kita pindah ke kamar bawah aja! Aku takut Mas Jean bangun," ajak Elisha dengan wajah memerah. Dikta menarik sudut bibirnya. Ia pikir Elisha akan menolaknya, tapi ternyata dugaannya salah besar. "Oke. Terserah kamu aja." Flashback End... *** Elisha mengusap jejak kemerahan yang masih kentara jelas di lehernya. Walaupun ini bu
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Kemarahan Bu Mala

"Di mana Nilam?"Jean langsung berdiri menyambut Bu Mala yang baru pulang dari luar kota. Wanita itu terlihat ngos-ngosan saat tiba di rumah sakit setelah berlarian dari parkiran menuju ke ruangan Nilam."Dia di dalam Tante.""Keadaannya gimana?" tanya Bu Mala dengan panik. Begitu mendengar Nilam kecelakaan, wanita itu segera kembali ke Jakarta untuk memastikan kondisi putrinya."Nilam masih koma, Tante."Bu Mala lemas seketika. Lututnya seperti kehilangan tenaga untuk berdiri. "K-koma?""Luka di kepalanya cukup parah."Bu Mala terkulai tak berdaya mendengar penjelasan Jean. Untungnya pria itu membantu Bu Mala untuk duduk di bangku terdekat."Nilam... Kenapa ini bisa terjadi..." Wanita paruh baya itu tidak bisa menahan air mata. Hancur sekali saat mengetahui jika putrinya terluka cukup parah. Padahal sebelum pergi Nilam dalam keadaan baik-baik saja."Kenapa bisa kayak gini, Nak? Kenapa kamu harus kamu y
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Apa Kamu Belum Puas?!

"Apa yang kamu inginkan dari Nilam? Kenapa kamu terus-terusan ngejar dia kalau cuma buat dia kecewa?" Jean menatap sendu ke arah Bu Mala. Pertanyaan wanita paruh baya itu membuatnya tertohok. "Percuma aja kalian bersama kalau ujung-ujungnya kamu tetap belain mantan istri kamu itu. Yang ada kamu hanya membuat anak Tante jadi menderita kaya sekarang." Bu Mala menyorot tajam ke arah Jean. Jujur dia merasa muak sekali dengan pria di depannya ini. "Mending kamu pergi dari sini dan belajar buat lupain Nilam!" "Saya nggak bisa Tante. Saya cinta sama Nilam. Saya nggak mungkin ninggalin dia." "Oh? Gitu ya?" Bu Mala berkacak pinggang. Raut wajah Bu Mala sangat menunjukkan jika dia sama sekali tidak mempercayai ucapan Jean. "Kemarin kamu juga bilang hal yang sama kan? Tapi faktanya apa? Kamu nggak bisa nepatin janji kan?" "Tante... Saya mohon... Tolong beri saya kesempatan untuk membuktikan kalau saya ngg
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
41
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status