Share

Berganti Rencana

last update Last Updated: 2024-12-21 19:38:57

"Termasuk kamu kan?" tukas Elisha tanpa tanggung-tanggung.

Dikta ingin mengelak. Tapi karena dia pikir untuk apa menutupi perasaannya itu, jadi dia langsung membenarkan ucapan Elisha. "Lebih ke penasaran aja sih sebenernya. Bukan yang benar-benar tertarik."

Sang sekertaris hanya bisa membuang nafas dengan kasar. Sudah dia duga, jika Dikta memang tidak bisa serius hanya pada satu wanita saja. Termasuk dengannya dulu.

"Tapi Nilam itu tipe yang susah ditaklukkan. Aku sendiri heran bagaimana bisa membuatnya tertarik padaku," ucap Dikta dengan pandangan menerawang. Selama tiga bulan Nilam magang di perusahaannya, tidak sekalipun dia punya kesempatan untuk mendekati gadis berparas cantik tersebut. Bahkan hanya sekedar mencicipi bibir ranum nya saja, Dikta kesulitan.

"Berhubung kedekatan kita udah nggak kayak dulu, aku mau minta saran ke kamu, Sha.".

"Saran buat apa?"

"Yah— siapa tau kamu punya ide su
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ke mana Jean

    Sesuai perjanjian di awal. Sudah sejak pagi Nilam sibuk mencatat bahan makanan apa yang harus ART-nya belanjakan. Dari mulai ayam, beberapa jenis sayur, juga ikan. Gadis cantik dengan kaos oversize itu tampak bersemangat untuk menyiapkan menu-menu apa saja yang akan dia masak sore nanti. "Terakhir gue masak buat kak Jean kan pas dia masih di kosan, jadi hari ini gue harus masak yang enak buat dia." Nilam terlihat sangat antusias. Selain bisa bertemu lagi dengan Jean, nantinya dia juga bisa mengajak om duda kesayangannya itu untuk makan bersama. "Mau saya bantuin Non?" Melihat Nilam sibuk mengupas sayuran, bibi ART yang baru selesai menyapu halaman depan, berinisiatif untuk membantu sang majikan. "Boleh Bi." Nilam meringis lebar. "Minta tolong bersihin kangkungnya aja ya. Soalnya nanti mau aku tumis sama udang." "Baik, Non." Selesai dengan wortel, Nilam pun langsung mencuci dan mengirisnya tipis. Rencananya dia akan membuat bakwan jagung kesukaan Jean. Dengan dibantu si Bibi, men

    Last Updated : 2024-12-22
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Dibuat Sakit Hati

    ["Best daddy in the world."] ["Thanks dad... For making me a top priority, compared to others."] Dada Nilam terasa sesak. Melihat postingan Elisha membuat perasaannya terisis. Tidak terasa air mata Nilam jatuh juga. Padahal sejak sore tadi, dia sudah mati-matian menahan diri untuk tidak menangis. "Sialan." "Kalau dia emang mau pergi ama Qila dan Bu Elisha, kenapa nggak bilang aja?" "Kenapa malah matiin hapenya? Dan nggak bilang apa-apa?" Nilam menggigit bibir bawahnya. Dadanya sesak sekali. "Duda sialan! Capek-capek aku masak banyak buat dia! Dia malah seneng-seneng ama mereka." "Brengsek!" Nilam meremas sprei di bawah tubuhnya. Masih dengan wajah penuh air mata, dia berkata lagi, "Capek banget pacaran sama orang yang masih punya ikatan ama masalalu. Capek banget Ya Tuhan." Seharusnya Nilam sadar, Jean akan selalu menjadikan Qila prioritas di atas segalanya, bahkan lebih darinya. Dan dia sangat paham itu. Tapi yang paling membuatnya terluka, tiap Jean datang untuk m

    Last Updated : 2024-12-22
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kecelakaan Tragis

    "Gue harus cepet-cepet sampai rumahnya Bu Elisha." "Gue nggak mau Bu Elisha ngelakuin hal yang aneh-aneh ke Kak Jean." Nilam memacu motornya lebih cepat lagi. Namun meskipun begitu, ia juga tetap berhati-hati. Saat ingin menepi setelah putar balik, Nilam jiga beberapa kali mengecek ke belakang dan memastikan jika kendaraan di belakangnya sudah berada di jarak aman. Tapi— hari buruk itu memang tidak bisa diduga sebelumnya. Padahal ia sudah berada di jalur yang benar, namun sebuah mobil justru menyeruduknya hingga motornya hingga terpental ke depan dan terlindas. Sementara Nilam sendiri juga mengalami hal yang serupa. Ia terjatuh dengan helm yang membentur aspal dengan cukup keras hingga darah terlihat merembes di bagian depan kening sampai ke dagu. Tubuhnya yang sempat terguling tampak lecet dan penuh luka. "U-ughh..." Nilam menatap langit malam di atasnya dengan pandangan memburam. Badannya seakan mati rasa. Sementara kepalanya rasanya nyeri luar biasa. Padahal dia hanya in

    Last Updated : 2024-12-22
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Terperangkap Jebakan

    "Siapa nama korban?""Nilam Pak. Umurnya 20 tahun. Dia tinggal di perumahan Graha Permata."Karena di lokasi kejadian tidak ditemukan KTP, jadilah mereka berdua bertanya pada Nana mengenai data diri Nilam."Kalau boleh tau, kalian ini siapa-nya korban?""Kita temennya Pak.""Oh ya. Apa kalian punya nomor keluarga korban? Biar bisa kami hubungi untuk proses selanjutnya?"Nana melihat ke arah Mas Pacar. Dia tidak punya nomor Bu Mala karena setelah ganti hape, gadis itu lupa menyimpan nomor beliau."Saya nggak punya nomor Mamanya, Pak. Tapi— saya ada nomor pacarnya Nilam, eh— tunangan. Itu bisa nggak?" tanya Nana hati-hati."Boleh. Siapa tau orang tersebut punya nomor keluarga korban," balas polisi itu kemudian.Dan tanpa pikir panjang, Nana pun memberikan nomor ponsel milik Jean.***Suara dering ponsel yang terdengar berulang kali, membuat Jean mulai terbangun dari tidurnya. Pria itu mengerj

    Last Updated : 2024-12-23
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kabar Dari Kepolisian

    "Aku tadi ngasih tau Nilam kalau kamu nginep di sini."Jean meremas buku jarinya. Ia berbalik dan menoleh ke arah Elisha dan langsung menamparnya keras.Elisha saja sampai oleng dengan mata mendelik karena terkejut. Seumur-umur dia mengenal Jean, baru kali ini pria itu bermain kasar. "Dasar jalang! Kamu bener-bener kelewatan, Sha!" serah Jean dengan tampang murka.Sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri, Elisha membalas, "Apapun bisa aku lakukan demi kamu, Mas! Aku nggak peduli itu buruk atau enggak."Jean menangkap kedua pipi Elisha dengan satu tangan. Mencengkram wajah mantan istrinya ini dengan keras tanpa mempedulikan jika wanita itu adalah ibu kandung putrinya. "Selama ini, aku nggak pernah kasar ke kamu meskipun kelakuan kamu selalu membuatku emosi. Tapi kali ini, aku benar-benar nggak akan segan buat nyakitin kamu kalau sampai Nilam jadi benci padaku karena kebohongan kamu!""Kebohongan mana yang kamu maksud? Foto-foto itu real

    Last Updated : 2024-12-24
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kegilaan Elisha (21+)

    Sekitar pukul 9 malam, Qila dan kedua orang tuanya sudah tiba di rumah. Jean langsung menggendong putri kecilnya itu untuk istirahat di kamarnya karena memang kondisi Qila yang masih lemas."Kamu tidur yang nyenyak ya! Besok pagi Papa ke sini lagi sama Mbak Nilam," pamit Jean sebelum pulang dari rumah tersebut.Qila hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Iya Pa.""Jangan lupa di minum obatnya! Terus, jangan rewel lagi.""Hem.""Besok Papa bawain kamu hadiah spesial biar kamu cepet sehat."Qila makin tersenyum lebar. "Okey Pa.""Ya udah, Papa pulang ya!" Jean mengecup kening putrinya. Memeluk bocah 8 tahun itu dengan hangat sebelum pamit dari sana.Ia tau, ini sudah terlambat sekali untuk menemui Nilam tapi dia harap gadis itu masih menunggunya."Mas!"Jean yang baru saja tiba di lantai dasar, menengok ke arah Elisha yang muncul dari area dapur. Di tangannya ada sebuah nampan dengan cangki

    Last Updated : 2024-12-25
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Rencana Sukses

    "Ayolah, Sha. Please..." "Oke... Tapi jangan di si—" Belum selesai bicara, Dikta langsung meraup bibir Elisha dan menciumnya. Tidak sekedar ciuman biasa, karena lelaki itu juga berani melumat dan menggigit kecil bibir sekertarisnya. Dikta mendorong wanita itu dan menyudutkannya ke dinding. Lelaki itu kembali mencumbu Elisha bukan hanya di bibir saja, tapi mulai turun ke leher dan membuat bite mark di sana. Belum lagi tangan Dikta mulai menggerayangi tubuh Elisha sesuka hatinya. Hingga membuat janda itu berusaha keras untuk menahan nafas. "Pak Dikta!" Elisha sengaja menginterupsi gerakan tangan si Bos yang hendak menurunkan gaunnya. "Ada apa?" "Kita pindah ke kamar bawah aja! Aku takut Mas Jean bangun," ajak Elisha dengan wajah memerah. Dikta menarik sudut bibirnya. Ia pikir Elisha akan menolaknya, tapi ternyata dugaannya salah besar. "Oke. Terserah kamu aja." Flashback End... *** Elisha mengusap jejak kemerahan yang masih kentara jelas di lehernya. Walaupun ini bu

    Last Updated : 2024-12-25
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kemarahan Bu Mala

    "Di mana Nilam?"Jean langsung berdiri menyambut Bu Mala yang baru pulang dari luar kota. Wanita itu terlihat ngos-ngosan saat tiba di rumah sakit setelah berlarian dari parkiran menuju ke ruangan Nilam."Dia di dalam Tante.""Keadaannya gimana?" tanya Bu Mala dengan panik. Begitu mendengar Nilam kecelakaan, wanita itu segera kembali ke Jakarta untuk memastikan kondisi putrinya."Nilam masih koma, Tante."Bu Mala lemas seketika. Lututnya seperti kehilangan tenaga untuk berdiri. "K-koma?""Luka di kepalanya cukup parah."Bu Mala terkulai tak berdaya mendengar penjelasan Jean. Untungnya pria itu membantu Bu Mala untuk duduk di bangku terdekat."Nilam... Kenapa ini bisa terjadi..." Wanita paruh baya itu tidak bisa menahan air mata. Hancur sekali saat mengetahui jika putrinya terluka cukup parah. Padahal sebelum pergi Nilam dalam keadaan baik-baik saja."Kenapa bisa kayak gini, Nak? Kenapa kamu harus kamu y

    Last Updated : 2024-12-26

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Honeymoon 03

    Jean ngakak. “Ilegal tapi kamu yang teriak-teriak keenakan."Nilam nyaris keselek. “Kak Jean!”“Oke-oke, aku diem.” Jean mengangkat tangan sambil senyum geli. Tapi dia terus mencuri pandang ke arah istrinya yang sedang makan lahap, rambutnya masih basah, kulitnya bersinar habis kena matahari dan air kolam, dan senyumnya—ah, senyumnya bikin Jean jatuh cinta lagi untuk kesekian kalinya.Selesai makan, Nilam menyender santai di kursi, perut kenyang dan hati senang.“Gila, enak banget. Aku bisa bobo sekarang juga.”Jean nyender di sebelahnya. “Kalo gitu ayo balik kamar. Aku gendong lagi deh.”Nilam melirik malas. “Gak. Makasih. Sekarang aku udah punya banyak cadangan energi. Lagian kalau aku jatuh pas kamu gendong gimana?"“Gak mungkin. Kamu tuh kayak nyawa kedua aku. Harus dijaga.”Nilam diam sebentar, lalu tersenyum lebar. “Aw... co cweeeet.”Jean berdiri dan mengulurkan tangan. “Yuk, Tuan putri aku gandeng aja ke kamarnya."Nilam menggenggam tangannya dan berdiri. “Semoga kali ini kamu

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Honeymoon 02

    Nilam berjalan sempoyongan di samping Jean, seperti habis nabrak tiang listrik dua kali. Kakinya lemas, betisnya pegal, dan wajahnya sedikit manyun karena satu alasan: renang yang ditunda hampir tiga jam cuma gara-gara suami over semangat.“Sayang, kamu keliatan capek banget. Gimana kalau renangnya di tunda aja. Jadi kamu bisa istirahat di kamar?” tawar Jean dengan raut penuh sesal."Ya itu kan gara-gara kamu! Bilangnya cuma satu ronde tapi lebih! Kan sialan..." gerutu Nilam dengan bibir manyun-manyun lucu. "Liburan kita tinggal dua hari lagi dan kita masih belum melakukan aktifitas seru di Bali. Kan rugi."Jean menahan tawa sambil menuntun istrinya yang sekarang jalannya lebih mirip orang mabuk. "Tapi aku khawatir kamu pingsan di kolam."Nilam mendelik. “Ya siapa suruh kamu seganas itu? Badan aku masih pegal semua ini.” Suara Nilam agak serak. Wajar sih, habis teriak-teriak keenakan dalam waktu cukup lama, meskipun bukan karena marah. “Dan parahnya lagi, aku belum makan dari tad

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Honeymoon 21+

    "Sayang... Sayaaang...""Sayaaang ayo banguuun...""Hnggg?" Tidur Jean hari itu sedikit terganggu karena panggilan lembut Nilam. "Apa Nilam sayang?" Mau tak mau, ia membuka kedua matanya dan membiasakan sinar matahari menyilaukan pandangannya."Sayang, liat deh!" Nilam memegang pipi Jean yang masih sibuk memfokuskan penglihatannya, memaksa pria yang beberapa tahun lebih tua darinya ini untuk menatap langsung ke arahnya."Nilam? Ngapain kamu pake baju gitu?" Rasa kantuk Jean seketika lenyap, matanya bahkan nyaris mendelik saat melihat istrinya hanya memakai bikini.Yup— BIKINI! Warna pink pula. Ada hiasan pita di bagian dada pula. Dan celananya— kalau ditarik sedikit saja sudah ke mana-mana itu aurotnya Nilam."Iih! Kamu gimana sih?" Nilam yang tadinya berdiri di samping ranjang dengan posisi setengah membungkuk supaya bisa melihat wajah suaminya dari dekat langsung mundur. Dia duduk dengan posisi W di atas tempat tidur sambil memasang raut cemberut. "Katanya mau ngajakin renang pagi-p

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kamu Gak Apa Kan?

    Devi menatap Elisha dengan mata berkaca-kaca. Bukan karena kasihan—tapi karena ia bisa merasakan tulusnya penyesalan itu. Rasa bersalah yang tak hanya tertahan di kepala, tapi meresap hingga ke dalam tulang. Elisha mungkin tak lagi bersama Jean, tapi luka yang ditinggalkan masih menggores.“Sha… semua orang pernah buat kesalahan,” ucap Devi lirih. “Yang membedakan kita adalah gimana kita belajar dari situ.”Elisha hanya menunduk. Tangannya kembali meremas ujung selimut. Kali ini, ia tak lagi menahan air mata. Setetes jatuh, menyusul satu lagi. Tapi tak ada isakan, tak ada tangisan keras—hanya keheningan yang menyakitkan.“Aku cuma pengen jadi ibu yang layak buat Qila,” ucap Elisha lirih. “Aku gak bisa balikin waktu, tapi aku pengen punya kesempatan kedua. Meskipun kecil… meskipun aku harus mulai dari nol.”Devi meraih bahunya, menepuk pelan. “Dan kamu akan punya kesempatan itu, Sha. Kamu udah jalanin hukumannya, kamu udah bayar semua. Yang penting sekarang, kamu harus semangat. Kamu j

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kabar Pernikahan Jean

    Di saat begitu, tiba-tiba saja suara dari televisi kecil yang menggantung di sudut ruangan terdengar lebih jelas. Awalnya hanya sekilas suara pembawa berita yang menyebut nama-nama populer di dunia bisnis, tapi tak lama, gambar wajah Jean dan Nilam terpampang jelas di layar.Devi yang tadinya menunduk menepuk-nepuk punggung balita, refleks mendongak ke arah TV.“Eh, itu bukannya?” gumam Devi.Elisha pun spontan ikut menoleh. Pandangannya langsung tertumbuk pada tayangan berita infotainment yang menampilkan potongan-potongan video pernikahan mewah. Ada kilatan blitz kamera, dekorasi bunga warna peach dan putih, dan tentu saja—sosok Jean yang mengenakan setelan jas putih elegan, berdiri di samping seorang wanita cantik bergaun pengantin berwarna senada.“Jean, pengusaha muda sukses sekaligus duda beranak satu, hari ini resmi menikahi Ayunda Nilam Wijaya anak dari pengusaha properti Wijaya dan ibunya Bu Mala, pemilik franchise minuman terkenal di Indonesia. Pernikahan mereka digelar seca

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari-hari Elisha

    Suara anak-anak menyanyi riang memenuhi aula kecil yang terang oleh cahaya matahari yang menyusup dari jendela. Di tengah kerumunan anak-anak itu, berdiri seorang wanita dengan senyum keibuan—rambutnya dikuncir sederhana, seragam berwarna abu-abu yang dikenakan pun tak bisa menyembunyikan aura keibuannya.Elisha...Mantan istri Jean itu kini tengah menjalani kegiatannya yang seperti biasa. Dan karena hari ini hari senin, ia dapat jadwal mengajar untuk anak-anak panti asuhan sebagai bentuk kontribusi sosialnya“Ayo, kita ulang lagi dari bagian reff-nya ya, pelan-pelan, satu-satu.”Elisha mengangkat tangannya memberi aba-aba. Tangannya menggenggam ukulele kecil, yang ia petik lembut untuk mengiringi anak-anak menyanyi. Suaranya sabar, tidak pernah meninggi, bahkan ketika beberapa anak mulai tak fokus."Bunda, aku lupa nadanyaaa,” rengek salah satu anak.Elisha tertawa kecil. “Nggak apa-apa, kita ulang bareng-bareng. Kita belajar pelan-pelan ya, sayang.”Anak-anak kembali tertawa, suasan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Dihantui Rasa Iri

    "Liat deh, Dikta!"Dikta yang sedang bersantai sambil bermain ponsel, dikejutkan dengan kedatangan ibunya yang heboh. Di tangan kanannya Bu Sinta membawa sebuah ponsel yang hendak ditunjukkan padanya."Liat ini deh, Nak!" Bu Sinta memberikan hapenya pada Dikta."Apa ini Ma?" tanya pria berambut sedikit panjang itu."Itu acara pernikahan Jean dan Nilam kemarin."Dikta yang tadinya tak begitu tertarik dengan kabar yang akan di sampaikan oleh Mamanya, seketika mengalihkan pandangannya ke arah ponsel pintar tersebut.Di dalamnya ada beberapa foto pernikahan Nilam yang meriah. Dari proses pengikatan janji suci hingga resepsi. Foto-foto itu di posting di akun IG bu Mala. Tentu saja caption yang menyayat hati."Akhirnya Nilam nikah juga ya," ucap Bu Sinta kagum. "Tapi sayang, suaminya itu duda. Musuh kamu pula."Dikta terdiam. Ucapan sang Mama terdengar nyelekit tapi ada benarnya. Yang dimaksud musuh di sini bukanlah musuh di persidangan, tapi rival sesama CEO perusahaan."Padahal Nilam masi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Bulan Madu 21+

    "Kayaknya, ga usah nunggu lama, aku bakal hamil deh, Yang." Jean yang sudah dilanda rasa kantuk itu seketika membuka lagi kelopak matanya, karena mendengar ucapan Nilam barusan. "Kenapa?" Ia melirik ke arah sang istri yang sedang membalut tubuhnya menggunakan bedcover hingga sebatas leher. "Gimana enggak, kamu jago banget nembaknya. Rahimku berasa penuh gara-gara kamu keluar beberapa kali tadi." Jean seketika jadi salting. Ucapan Nilam yang terdengar Nilam itu benar-benar membuatnya salah tingkah. Ia memiringkan tubuhnya dan memeluk perut Nilam. "Ya bagus dong, supaya Qila gak terlalu lama menunggu punya adiknya." Nilam meringis kecil. Ia sedikit kegelian saat Jean mengusap pelan perutnya yang rata. "Aku juga seneng banget kalau punya anak dari ibu se gemesin dan secantik kamu," lanjut Jean sambil mengecup pipi Nilam. "Kamu maunya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Nilam kemudian. Sejujurnya dia memang sudah sangat mengantuk, ditambah aktivitas panas keduanya beberapa waktu

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Malam Indah (21+)

    "Capeknya..." Kasur yang empuk adalah tempat yang paling Nilam impikan sejak beberapa jam yang lalu. Punggungnya benar-benar sudah pegel karena terus berdiri di acara resepsi. Kakinya juga. Kalau bukan Tuhan yang nyiptain, kakinya udah patah sih kayaknya. "Ganti baju dulu, Nilam sayang. Kamu juga belum bersih-bersih." Jean yang mengikuti gadis itu di belakangnya, mulai melepaskan jas pengantinnya. FYI, mereka emang langsung nyewa satu kamar hotel yang berada di gedung yang sama dengan acara resepsi karena permintaan Nilam. Maklum, kaum mager seperti Nilam ga bakal sanggup kalau setelah resepsi harus pulang dulu ke rumah atau apartemen. Apalagi jaraknya hampir 2 jam dari sini. "Mager sayang. Maunya langsung tidur." "Emang kamu ga sumpek pake gaun gitu?" Nilam membuka matanya. Ia melihat ke arah Jean yang sedang menyingsingkan lengan kemeja panjangnya. "Ya sumpek sih. Tapi beneran mager banget ini." Jean menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum maklum sambil menarik kedua pergelanga

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status