"Iri bilang!" seru Nevan sambil melirik Abhi, senyum lebarnya tak terbendung.Abhi pura-pura mengelus dadanya, lalu mengangguk dengan ekspresi yang dibuat serius. "Aku iri, aku bilang," jawabnya, diikuti tawa pecah dari kami semua.Keenan, yang biasanya pendiam, ikut tersenyum tipis, namun langsung menginterupsi, "Jadi kan, tandingnya?""Jadi lah, Pak Ketu! Kita udah nungguin dari tadi," balas Abhi sambil mengibas-ngibaskan ujung seragamnya yang mulai basah karena keringat. "Liat nih, udah kayak lap banjir."Nevan terkekeh, "Bisa tuh buat ngepel lapangan."Keenan tiba-tiba berhenti tertawa dan mulai melirik ke sekeliling, membuat yang lain sedikit heran."Kenapa, Pak Ketu? Nyari apa?" Abhi bertanya, penasaran.Keenan menghela napas panjang, matanya kembali berkeliling. "Nggak, gue cuma mau mastiin Sheena aman duduk di sini," ucapnya dengan nada yang lebih serius, sebelum akhirnya dia membuka seragamnya, memperlihatkan kaos hitam yang menempel di tubuhnya."Lagipula, si nenek lampir itu
Last Updated : 2024-10-02 Read more