Arshaka melangkah maju, diikuti oleh Keenan. Mereka saling menatap tajam, seolah siap bertarung. Tangannya mengepal, menandakan ketegangan yang hampir tidak bisa ditahan lagi. Aku menghela napas panjang dan segera menghampiri mereka, berdiri di samping Keenan. "Keenan," ucapku lembut, mencoba menenangkan situasi. Aku menatap matanya, memberi isyarat agar dia berhenti. Perlahan, Keenan mundur selangkah, tangannya masih mengepal, tapi tatapannya mulai melunak saat aku berbicara. "Ayo, masuk kelas," ajakku, berusaha mengalihkan perhatian Keenan dari ketegangan yang semakin memuncak. Keenan akhirnya mengangguk, meskipun terlihat masih kesal. Aku memberi isyarat kepada Aline, yang langsung mengangguk setuju. Begitu juga dengan Abhi, Nevan, dan Kafka, mereka mulai melangkah menuju kelas XI IPA 2. Saat aku melangkah ke dalam kelas, pikiranku terus berputar, mencoba mencari cara untuk menasihati Keenan dan teman-temannya tanpa memicu kemarahan mereka. Aku tahu bahwa meskipun Arshaka t
Last Updated : 2024-10-06 Read more