Semua Bab Menikahi Billionaire Bodoh: Bab 111 - Bab 117

117 Bab

111. Erika

Seorang wanita cantik yang seusia dengan Xavier tersenyum ramah. Wanita itu menatap Xavier dan juga wanita cantik bertubuh mungil yang menggandeng tangan direktur Zeen Corporation."Erika," sahut Xavier dengan ekspresi datarnya yang khas. Memang senyumannya khusus diberikan pada Kasih saja.Kasih pun mengangguk sopan untuk menyapa. Gerakannya sungguh terlihat anggun. Erika kemudian memerhatikan wanita cantik yang tampak masih begitu muda."Selamat datang, kamu pasti istrinya Xavier," ucap Erika ramah."Iya ...." jawab Kasih sembari tersenyum manis.Erika membalas senyuman Kasih. Lalu wanita itu mengulurkan tangan kanannya. "Aku Erika, dulu aku temannya suamimu," ucapnya ramah.Kasih menyambut uluran tangan tersebut. "Saya Kasih," ucapnya."Nama yang bagus. Kamu benar-benar pintar memilih istri, Xavier. Tapi kenapa kalian nggak mengadakan pesta?" tanya Erika yang kemudian menarik tangannya kembali."Ah ... Itu ...." Kasih bingung memberikan jawabannya."Kami hanya mengadakan intimate w
Baca selengkapnya

112. Aku Suka Kamu Cemburu

"Sayang ...." Sapaan lembut itu menyadarkan Kasih dari lamunannya. Wanita itu pun menoleh dan mendapati sang suami yang sudah kembali."Ah, Xavi ...." sahut Kasih yang terlihat gugup."Ada apa?" tanya pria itu.Xavier kembali duduk di samping Kasih, ia menaikkan sebelah alisnya, saat menyadari ada yang aneh dengan istrinya. Namun, Kasih hanya tersenyum."Ada apa? Apakah ada yang mengganggumu? Katakan siapa dan bagaimana orangnya?" tanya Xavier sembari meraih tangan Kasih dan menggenggamnya dengan lembut.Kasih menggeleng. "Nggak ada apa-apa, kok. Nggak ada yang menggangguku juga," jawabnya sembari tersenyum lagi."Benarkah?""Iya, Xavi. Sudahlah sebaiknya kamu makan dulu," ucap Kasih sembari menunjuk piring suaminya yang masih penuh."Baiklah kalau kamu bilang begitu." Xavier menurut dan segera menyantap makanannya.Sementara itu, di dalam hati Kasih ingin menanyakan sejuta pertanyaan mengenai hubungan Xavier dan Erika sebelumnya. Ia menikah dengan Xavier karena perjanjian dan berlanj
Baca selengkapnya

113. Bersama Teman

"Hari ini kemungkinan aku pulang agak terlambat," ucap Xavier saat mobil pria itu sudah tiba di depan fakultas sang istri."Tidak apa-apa. Kamu pasti sibuk. Aku mengerti, kok," sahut Kasih sembari tersenyum."Bulan begitu. Aku hanya nggak bisa jauh dari kamu," bisik Xavier agar sang sopir tak mendengarnya.Wajah Kasih sedikit demi sedikit mulai memerah mendengar ucapan suaminya benar-benar membuat dirinya tersipu."Kita kan sudah bertemu setiap hari. Sudah, ah. Aku mau turun. Kelas juga sebentar lagi dimulai," ucap Kasih sembari menangkup wajah Xavier yang telihat manja padanya."Baiklah. Hati-hati di kampus. Aku akan bekerja dengan giat untuk masa depan keluarga kita," ujarnya dengan sungguh-sungguh."Iya, iya. Aku percaya, kok. Suamiku kan hebat," puji Kasih dengan senyuman manisnya.Setelah mengecup pipi Xavier, wanita cantik itu segera turun dari mobil. Ia melambaikan tangan saat mobil itu pergi. Langkahnya pun berlanjut menuju ke lift yang masih sepi."Kamu juga baru datang?" tan
Baca selengkapnya

114. Flashdisk dan Pesan Misterius

Irene baru saja kembali dari kamar mandi. Gadis itu langsung duduk sembari meletakkan sebuah paperbag kecil di atas meja. "Ini buat kamu, Kasih," ucap Irene mendorong paperbag tersebut pada temannya. Lita menatap sinis ke arah Irene. "Oh, jadi gitu? Yang dikasih cuma Kasih doang? Aku enggak?" "Apa, sih? Itu bukan dari aku. Kan tadi aku dari kamar mandi," sahut Irene membela diri. "Terus dari siapa?" tanya Lita masih cemberut. "Aku juga nggak tahu dari siapa. Tapi tadi pas aku habis keluar dari kamar mandi ada cewek yang tiba-tiba datang dan kasih ini ke aku. Dia bilang tolong berikan ke kamu, Kasih. Katanya ini ucapan terima kasih, gitu. Nggak tahu deh jelasnya," papar Irene. Kasih mengernyitkan keningnya. "Seseorang mau berterima kasih padaku?" tanya wanita muda itu. "Iya." "Tapi kenapa nggak dikasih langsung?" tanya Lita. "Ya nggak tahu. Dia bilang malu gitu," jawab Irene. "Oh. Mungkin dia fans kamu kali. Jadinya dia malu mau kasih langsung," celetuk Lita. "Bis
Baca selengkapnya

115. Fakta yang Menyakitkan

Perasaan gelisah berkecamuk di dalam diri Kasih. Wanita cantik itu luruh di atas tempat duduknya. Jantungnya berdegup kencang seiring dengan keringat dingin yang mulai keluar dari pori-porinya.Napasnya mulai tak beraturan, seolah ia juga ingin berteriak namun tertahan. Rasa sesak di dadanya semakin menyiksa tatkala ia baru mengungkap fakta yang selama ini disembunyikan oleh suaminya sendiri."Kenapa ..? Kenapa ...?" gumamnya mulai menangis tersedu-sedu. Tangannya meremat kain yang menutupi dadanya. Niat hati hanya ingin tahu siapa selingkuhan suaminya, ternyata dirinyalah wanita yang ada di dalam video tersebut. "Pantas saja aroma parfum Xavi begitu familiar ... Ternyata dia adalah pria berengsek itu ...." lirihnya lagi dengan perasaan campur aduk.Kasih merasakan dadanya yang begitu nyeri. Ternyata selama ini dirinya telah dibohongi. Ia juga telah salah mencintai. Pria yang dengan tulus ia cintai dan sayangi, bahkan selalu menghabiskan waktu bersamanya, nyatanya adalah pria yang se
Baca selengkapnya

116. Kamu Tega Membohongiku!

Kasih memberikan tatapan tajam pada Xavier, pria yang telah berhasil membawa separuh hatinya. Namun sekarang yang ada hanyalah perasaan kecewa."X.Y.Z ... Xavier Yuan Zenorich ... Dan kamu ... kamu adalah pria yang telah memperkosaku di malam itu! Benar, kan?" Kasih menuntut jawaban kebenaran dari suaminya.Xavier tertegun mendengarnya. Pria itu terdiam dengan tatapan kosong. Membuat Kasih menggigit bibir bawahnya dan kedua tangannya mengepal erat untuk menahan emosinya."Kenapa ... Kenapa kamu tega membohongiku ...?" Kasih terduduk di hadapan suaminya. Wanita itu kembali menangis tersedu-sedu. Merasakan sakit hatinya dan juga traumanya yang kembali menghantui dirinya."Kamu jahat ...!" Kasih semakin terisak.Xavier masih terdiam di tempatnya. Tak ia sangka Kasih akan mengetahuinya secepat ini. Pria itu kemudian berjongkok di hadapan istrinya."Maaf ...." Hanya kata itu yang terucap dari mulutnya."Huhuuuuu." Kasih masih menangis.Hati Xavier ikut terasa seperti diremat. Pria itu mera
Baca selengkapnya

117. Melarikan Diri

Taksi tersebut segera pergi. Dan saat itu juga dua penjaga yang hendak memasuki rumah pun baru sadar jika Nona mereka tak terlihat di depan pintu gerbang."Sial! Nona!" seru mereka."Tunggu! Nona kan memerintah kita untuk memeriksa pintu belakang ....""Tapi Nona pergi ke luar dengan taksi!"Dua penjaga itu mulai berdebat."Kamu ini seperti tidak tahu saja. Nona pastinya juga diikuti dua bodyguard setianya itu.""Kamu benar. Ya sudah. Kamu saja yang kembali ke pos, biar aku yang mengecek pintu," ucap satu penjaga tersebut sembari memasuki rumah mewah milik Tuan Muda Billionaire yang terkenal arogan, namun semua itu terbantahkan semenjak hadirnya sang Nona Muda yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan.Kasih pergi dengan menggunakan taksi yang ia pesan. Lalu wanita itu berhenti di tengah jalan. "Tolong jangan bilang siapa pun kalau saya turun di sini, ya?" ucap Kasih dengan sopan."Baik, Nona. Kalau begitu saya permisi," sahut pria itu.Taksi pun segera pergi, meninggalkan Kasih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status