All Chapters of Suami Yang Kusangka Satpam Ternyata Bos Besar: Chapter 31 - Chapter 40

65 Chapters

Bab 31 Mogok

Cukup lama Seyra tidak bereaksi. Dia hanya memasang wajah tenang, tanpa terprovokasi oleh ucapan Tania. Ekspresinya terkendali dan tidak mudah dipahami. Hanya sorot matanya yang terlihat tajam dan tegas.Tania tidak bisa menebak ekspresi dan isi pikirannya, apakah Seyra terpancing dengan ucapannya atau tidak. "Sekarang apa?" tanya Tania dengan memiringkan kepalanya, mengamati ekspresi Seyra. "Apa kau benar-benar merasa tidak bodoh?"Seyra menyunggingkan senyum. Namun senyum itu tampak meremehkan. "Untuk apa kau melakukan ini? Ingin membuatku cemburu?"Seyra berdecih, lalu menatap tajam Tania. "Mana mungkin aku cemburu pada barang bekas yang sudah kubuang. Hanya wanita murahan yang tidak berotak mau memungut sampah tersebut." Dia terdiam sejenak, sambil matanya bergulir mengamati Tania. "Lagi pula aku heran padamu. Kamu itu cantik dan terlihat berpendidikan. Tapi karaktermu sangat berlawanan dengan citra baikmu. Benar-benar sangat disayangkan.""Kau ...." Tania menunjuk Seyra dengan g
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 32 Regan, kamu ...

"Nggak," tolak Seyra sambil menatap kerutan di dahi Regan. "Kita akan pulang bersama.""Tapi ibu akan cemas di rumah." Regan sengaja memilih alasan tersebut agar Seyra mau pulang terlebih dahulu. Dia tidak yakin jika montir akan cepat datang. Terlebih Tama juga akan datang ke sini. Tidak mungkin jika dia memaki Tama di depan Seyra, sementara gadis itu menganggap Tama sebagai bosnya. Itu akan terlihat mencurigakan."Aku sudah mengirim pesan pada ibu." Seyra menunjukkan ponselnya pada Regan sambil tersenyum. "Dan ibu juga sudah membalas pesanku. Jadi kamu nggak perlu khawatir."Regan menghela napas panjang, tidak bisa memaksa Seyra. Lalu matanya berpaling ke arah mobil yang terparkir tidak jauh darinya. "Aku akan coba mengeceknya sambil menunggu montir datang."Regan bangkit langsung membuka kap mobil untuk melihat apa yang terjadi. Dia memeriksa bagian oli mesin dan sambungan baterai. Setelah beberapa saat mencoba memperbaiki mobil, Regan menyadari bahwa dia memang butuh bantuan."Sepe
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 33 Aku Benci Orang Kaya

Kali ini Seyra tidak bisa mengabaikan hinaan Aldo. Dia merasa tersinggung dan menatap tajam Aldo yang saat ini tersenyum angkuh ke arahnya. "Mulutmu kotor sekali. Apa kau tidak membersihkannya?"Aldo refleks menutup mulutnya menggunakan salah satu tangannya, seolah merasa jika apa yang dikatakan Seyra benar. Namun beberapa detik kemudian, dia baru tersadar jika Seyra telah mengejek sekaligus menghinanya."Seyra, kau ...." Aldo menunjuk Seyra dengan wajah geram, merasa tersinggung dengan kata-kata gadis itu."Apa?" tantang Seyra dengan berani. "Yang kukatakan benar kan? Mulutmu memang kotor karena mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan merendahkan orang lain. Seharusnya kau membersihkan mulutmu dengan benar, sehingga tidak mengeluarkan kata-kata jahat dan merugikan orang lain."Tiba-tiba Aldo membuka pintu mobil dengan kasar. Wajahnya mengeras. Tentunya dia merasa tersinggung dengan ucapan Seyra. Dia berdiri di depan gadis itu sambil melemparkan tatapan tajam ke arahnya. "Seyra, kamu
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 34 Nyaris Terjatuh

Seyra terdiam, matanya menyipit menatap selidik ke arah Regan. Namun beberapa detik kemudian, dia mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman. "Apa kamu sedang bercanda?"Seyra tertawa. Namun bukan tawa alami, melainkan tawa yang terdengar dipaksakan. Dia berusaha menganggap ucapan Regan hanya lelucon semata. "Omong kosong. Bagaimana mungkin kamu orang kaya, sementara kamu dulu adalah seorang satpam. Bahkan membeli mobil bekas saja memakai cicilan. Ada-ada saja kamu."Seyra meredakan tawanya sambil menggelengkan kepala. Namun tiba-tiba tatapan matanya terlihat ragu, seakan mencurigai sesuatu saat melihat wajah Regan tampak serius. Sungguh dia tidak mungkin membayangkan jika pria itu benar-benar orang kaya. Tapi... bagaimana jika Regan termasuk golongan tersebut?"Maaf, aku nggak bermaksud menertawakanmu," kata Seyra sambil mengubah ekspresinya dalam sekejap. Dia takut jika Regan merasa tersinggung.Regan menghela napas berat. "Seyra, aku tahu kamu kecewa dengan Aldo dan ayahmu, tapi
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 35 Belum Siap

Malam semakin larut, namun Regan dan Seyra masih berdiri di depan jendela kamar, menikmati pemandangan langit malam. Angin bertiup pelan membuat udara semakin dingin."Kamu sering merenung di sini?" Regan masih memandangi wajah Seyra dari samping, mengamati rambut gadis itu yang sesekali melambai-lambai tertiup angin.Seyra menoleh, membalas tatapan Regan. "Dulu iya. Sekarang nggak."Alis Regan berkerut penasaran. "Kenapa?Seyra tersenyum sambil menjulurkan telunjuknya, menyentuh bahu Regan yang lebar. "Bagaimana aku mau merenung di sini, sementara jendela ini sering dikuasai olehmu.""Oh, benarkah?" Regan menyahut cepat, disusul suara kekehan renyah. "Aku minta maaf. Aku nggak tahu kalau ini wilayahmu?"Seyra menggeleng pelan, lalu mengamati mata gelap Regan yang tajam, namun penuh dengan kehangatan. Raut wajahnya yang serius seringkali dipatahkan dengan senyum tipis pria itu yang terlihat menggoda. "Nggak apa-apa. Kita bisa saling berbagi."Regan tersenyum, lalu mengalihkan wajahnya
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 36 Siapa Dia?

Hari minggu, Regan dan Seyra tidak perlu berangkat ke kantor. Mereka memiliki waktu luang untuk bersantai bersama. Regan duduk di kursi ruang tamu sedang menyaksikan Seyra yang sedang membersihkan jendela kaca. Sesekali gadis itu mencuri pandang ke arahnya, membuat Regan tanpa sadar tersenyum tipis.Suara notif pesan berhasil mengalihkan perhatiannya. Dia meraih ponselnya yang sempat diletakkan di atas meja. Lalu mengecek dan melihat beberapa pesan dari kakeknya, yang meminta Regan untuk pulang.Regan menghela napas berat, lalu meletakkan kembali ponselnya setelah sempat membalas pesan dari Bastian."Butuh bantuan?" Regan bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati istrinya.Seyra menghentikan aktivitasnya sejenak, menoleh pada Regan. "Kamu yakin ingin membantuku?" "Tentu saja. Berikan lapnya!" Regan menyodorkan sebelah tangannya ke arah Seyra.Seyra mengangguk. Lalu memberikan lap yang langsung disambut oleh Regan. Mereka saling berhadapan di sisi jendela yang dipisahkan ole
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 37 Kami Tidak Berpacaran.

Mata Regan melebar, namun hanya sepersekian detik saja, karena pria itu langsung menyembunyikan ekspresinya dan berusaha bersikap tenang. "Mungkin kamu salah lihat," balasnya acuh. Lalu kembali menunduk, mengabaikan tatapan selidik dari Robert.Alis Robert semakin turun, menatap gerak-gerik Regan yang tampak tenang, namun mencurigakan. "Penglihatanku masih berfungsi dengan baik. Tidak mungkin jika aku salah lihat. Kurasa gadis itu yang menjadi alasanmu tidak ingin pulang."Senyum nakal tiba-tiba tersungging di wajah Robert. Dia memiringkan kepalanya, mengamati wajah Regan yang masih menunduk, berusaha mencari ekspresi mencurigakan. "Apa dia kekasihmu? Atau jangan-jangan dia ...."Regan menarik wajahnya ke atas, kali ini tatapannya tajam dan menusuk. "Apa kau tidak memiliki pekerjaan?""Tentu saja aku punya pekerjaan." Robert memundurkan wajahnya, cukup terintimidasi oleh tatapan menusuk sepupunya itu. Namun bukan berarti dia akan berhenti untuk mengoreksi informasi tentang gadis itu.
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 38 Mengetahui Kebenaran

Seyra gagal melanjutkan kalimatnya, saat mendengar ponsel miliknya berdering cukup keras. Dia segera merogoh tasnya dan mengambil benda pipih itu."Maaf, sebentar." Seyra menunjukkan ponselnya pada Robert, memberitahukan jika dia harus menerima panggilan penting.Robert mengangguk, mempersilahkan Seyra untuk mengangkat panggilan tersebut. Dia mengamati gadis itu yang kini menempelkan ponselnya ke telinga sambil berbicara dengan seseorang di seberang sana.Diam-diam Robert memperhatikan penampilan gadis itu dari atas hingga bawah. Tatapannya tertuju pada kemeja maroon dan rok span selutut berwarna hitam yang melekat pas di tubuh ramping Seyra. Rambut panjangnya digerai, namun terlihat rapi, sopan dan juga cantik. Pembawaan gadis itu terlihat anggun. Mungkin itu yang membuat Regan tertarik dengannya."Ah, saya minta maaf. Saya harus kembali ke meja saya. Manajer saya sudah menunggu di sana," kata Seyra dengan sopan."Oke. Lain waktu kita bisa bertemu kembali." Robert tersenyum, dan meng
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 39 Kesalahpahaman

Regan bangkit dari tempat duduknya mengejar Seyra yang menghiraukan panggilannya. Gadis itu berjalan tak tentu arah, masih diliputi kebingungan dan ketidakpercayaan atas fakta yang baru diketahuinya.Gadis itu merasa kesal karena Regan telah membohonginya selama ini. Seyra merasa dipermainkan oleh ketidakjujuran pria itu. Kenapa dia baru mengetahuinya sekarang, setelah dia sudah mempercayai pria itu. Dan sempat menaruh harapan padanya. Dia benci pembohong dan orang kaya yang lagi-lagi mempermainkan hidupnya.Bila saja Regan jujur dari awal, mungkin dia tidak akan sekecewa ini. Dia bisa mengakhiri pernikahan tersebut secara baik-baik, hingga tidak ada yang kecewa, apalagi merasa dibohongi.Namun, Seyra benci pada dirinya yang mulai lemah. Dia tidak menginginkan pernikahan itu berakhir. Gadis itu mulai nyaman dengan sikap dan perlakuan Regan. Hingga membuat perasaan asing mulai tumbuh di hatinya."Seyra, tunggu!" Regan meraih pergelangan tangan Seyra, membuat gadis itu menghentikan lang
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 40 Butuh Waktu Sendiri

Seyra duduk termenung di ujung tempat tidur, matanya terpejam sesaat mencoba menghindari pandangan Regan yang baru saja masuk ke dalam kamar. Dia merasakan hatinya dipenuhi amarah ketika melihat suaminya yang berdiri tidak jauh dari pintu. Pria itu berjalan pelan mendekat, mencoba meredakan kemarahan yang tersirat jelas di wajah Seyra."Seyra, aku tahu aku telah membuatmu marah. Aku benar-benar minta maaf," ucap Regan pelan, mencoba membuka pembicaraan.Seyra hanya diam, tanpa sedikit pun memperlihatkan bahwa dia sedang mendengarkan. Hatinya masih dipenuhi dengan rasa kecewa dan merasa dibohongi. Dia membuka matanya, tetapi berpaling ke arah lain.Regan duduk di sampingnya, mencoba memegang tangan Seyra, namun langsung ditolak dengan kasar. Pria itu menghela napas kasar, berusaha untuk sabar dan memahami sikap dingin istrinya. "Aku menyesal, Seyra. Aku sadar jika tidak seharusnya aku membohongimu. Aku janji, aku tidak akan mengulangi hal itu lagi," kata Regan dengan nada penuh penyes
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status