Home / Romansa / Suami Rahasia Sang Bintang / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Suami Rahasia Sang Bintang : Chapter 111 - Chapter 120

140 Chapters

111. Wanita yang jadi Kekasihmu

***"Jangan lancang menyentuh yang aku punya!" Suara Maximilian terdengar tegas dan dingin, menghentikan Renata yang baru saja mengangkat ponsel itu. Ia terkejut, wajahnya sedikit pucat, lalu ia tersenyum kikuk untuk menutupi kegugupannya."Aku hanya menjawabnya karena ponselmu dari tadi terus berdering, dan kupikir itu penting," jawab Renata berusaha tenang.Maximilian langsung merebut ponselnya dari tangan Renata dengan kasar. "Dan kamu tidak layak untuk mengangkatnya!" jawab Maximilian tajam, membuat Renata semakin tersudut."Aku hanya bermaksud membantu," Renata mencoba bertahan, namun pandangan Maximilian yang dingin menghancurkan segala niat baiknya. Ia menunduk, tapi dalam hatinya tersimpan rasa penasaran yang dalam.Tanpa menghiraukan Renata lagi, Maximilian berdiri dari kursinya, bersiap untuk pergi. Namun, Renata, yang tak ingin percakapan ini berakhir begitu saja, meraih lengan Maximilian. Sentuhan itu membuat pria itu tersentak marah."Jangan sentuh aku!" Maximilian menepi
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

112. Hanya Percaya padamu

***Di kediaman utama keluarga Kingsley...Maximilian menatap layar ponselnya dengan sorot mata tajam. Amarah yang membara dalam dirinya kian bertambah setelah melihat foto-foto ciuman antara Leon Hale dan Anastasia tersebar di berbagai media pagi ini. Foto yang seolah membuktikan adanya kedekatan di antara mereka, sesuatu yang tak mungkin ia percaya begitu saja. Anastasia sudah lama melupakan pria itu, namun kini ia kembali terseret dalam drama yang dipaksakan oleh media. Ia mengepalkan tangannya erat, hampir saja menghancurkan layar ponsel."Bryan, cari tahu semuanya. Aku ingin Leon Hale mendapat balasannya." Suaranya rendah, tetapi penuh ancaman.Bryan, yang sudah berdiri di depannya, mengangguk hormat. "Saya akan menyelidiki lebih dalam, Tuan. Sebelum foto itu tersebar, Nona Anastasia menerima pesan dari ponsel Lyra, manajernya. Pesan itu mengarahkan Nona Anastasia ke kamar hotel, tetapi setelah diperiksa, ternyata ponsel Lyra hilang. Ini jelas sebuah jebakan."Maximilian menegakk
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

113. Menyakiti Duniaku

***Maximilian melangkah mantap menuju ruang keluarga, di mana Selene sudah menunggunya dengan senyum lembut. Dia meletakkan secangkir teh di meja kecil di depannya, lalu menatapnya dengan penuh harap."Minumlah, sayang," ucap Selene sembari menuangkan teh hangat ke dalam cangkir di depan Maximilian.Maximilian meraih cangkir itu dan meminumnya perlahan. Keheningan sejenak tercipta, hingga akhirnya Selene memecahnya dengan pertanyaan yang langsung menyentuh titik permasalahan."Kamu masih alergi jika bersentuhan dengan wanita asing, ya? Kemarin, Renata tak sengaja menyentuhmu, dan Mama melihat reaksi tubuhmu," kata Selene dengan nada khawatir.Maximilian menunduk, menghela napas panjang, lalu menjawab, "Dia bukan tidak sengaja, Ma. Dia sengaja menyentuhku."Mata Selene melebar, takjub. Ia mencoba menyembunyikan keterkejutannya dengan menghela napas panjang, menatap putranya dengan penuh kasih. "Nak, jangan bersikap dingin padanya. Mama tahu kalau kamu masih marah, dan mama mengerti se
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

114. Airmatamu Terlalu Berharga

***Di ruangan kantor Christian Idzes, Anastasia sedang menatap jendela dengan mata kosong, pikirannya masih berantakan setelah mendengar dan membaca artikel maupun komentar berbagai hinaan yang ditujukan pada ibunya. Setiap kata yang ia dengar serasa merobek hatinya, tetapi ia harus bertahan di tengah cemoohan publik. Tiba-tiba, langkah-langkah ringan memasuki ruangan.Anastasia berbalik dan terkejut melihat seorang pria dengan topi dan masker yang menutupi sebagian wajahnya. Namun, mata itu—mata yang sudah sangat ia kenali—bertemu dengan tatapannya. Tanpa pikir panjang, ia berlari menghampirinya dan memeluk Maximilian erat-erat, tangis yang selama ini ia tahan akhirnya pecah juga."Max... mereka menghina mamaku lagi," isaknya dengan suara parau, "Aku tidak terima jika mamaku difitnah terus. Mamaku bukan wanita murahan! Mereka selalu mengaitkan berita buruk dengannya... Aku tidak bisa diam saja, Max. Aku tidak peduli mereka menghinaku, tapi mama... aku tak terima!”Maximilian mengepa
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

115. Tidak Perlu Khawatir

***Anastasia duduk di ruang rapat perusahaan dengan wajah pucat, menatap layar ponselnya yang penuh dengan berita buruk. Berita yang beredar menggambarkannya sebagai seorang wanita murahan yang akan melakukan apa saja demi popularitas. Dan kini, dengan munculnya berita tentang Maximilian—atau dalam nama lain yang mereka gunakan, Max Stone, yang disebut sebagai pria jalanan yang pernah terlibat masalah hukum—citra dirinya semakin buruk dan memanas di mata publik karena disebutkan pernikahan dengan Max Stone itu sebagai batu loncatan untuk merebut Leon Hale kembali.Konser Anastasia yang seharusnya digelar minggu depan pun akhirnya ditunda tanpa batas waktu. Berita itu menjadi pukulan besar bagi rencana dan mimpi-mimpinya, dan komentar-komentar di media sosial penuh dengan cemoohan yang semakin menyakitinya. Banyak yang menulis bahwa Anastasia dan Max Stone adalah pasangan yang cocok, sama-sama dari “kelas bawah” menurut mereka. Sakit hati, cemas, dan merasa bersalah apalagi pada Max y
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

116. Akulah yang Lebih Pantas

***"Mama Selene, ada apa? Apakah ada perkataanku yang tak sengaja menyakitimu?" tanya Anastasia dengan nada cemas, sambil meraih tangan Selene untuk menenangkan.Selene menggeleng, berusaha menghapus air matanya dengan jemari yang gemetar. "Tidak, sayang... justru sebaliknya. Kamu membuat Mama merasa begitu nyaman, hingga Mama bisa tertawa seperti ini. Terakhir kali aku merasakannya... mungkin sudah bertahun-tahun yang lalu. Mama kehilangan putri berharga Mama dan juga anak laki-laki Mama memutuskan pergi menjauh karena kecewa pada kami, orang tuanya.” Ia menangis lagi sambil tersenyum.Anastasia menatap Selene dengan penuh simpati. "Mama, jujur aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Tolong, jangan menangis seperti ini.”Selene menarik napas panjang, tampak berusaha menahan emosi yang telah terpendam begitu lama. "Mama menangis begini bukan karena bersedih, Nak. Mama menangis karena kamu mengingatkanku pada seseorang... seseorang yang pernah sangat dekat denganku, namun tak lagi bisa
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

117. Identitas Pria itu

***Renata duduk di ruang tamu kediaman utama keluarga Kingsley bersama Anastasia, Selene, dan Shayne. Malam itu, percakapan ringan diisi dengan pujian-pujian untuk Renata, yang selama ini mendedikasikan hidupnya sebagai dokter. Shayne tampak begitu menghargai Renata, sedangkan Selene menatapnya penuh bangga."Renata," Shayne berkata, sambil tersenyum lebar, "tidak banyak yang mau mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain seperti kamu. Kau benar-benar berharga bagi keluargamu dan juga kami."Renata tersenyum anggun. "Terima kasih, Paman. Rasanya semua yang kulakukan tak seberapa dibandingkan dengan apa yang sudah keluarga Kingsley berikan padaku."Selene pun ikut menimpali. "Betul sekali. Kami bangga padamu, Renata."Setelah perbincangan ringan, Shayne dan Selene pamit sejenak untuk menghadiri panggilan penting, meninggalkan Renata dan Anastasia berdua di ruang tamu yang sunyi. Renata mengalihkan pandangannya ke Anastasia dengan senyum tipis, lalu membuka percakapan yang tampa
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

118. Aku Mencintainya

***Lyra duduk di sudut ruangan, pandangannya tertuju pada Anastasia yang sedang tenggelam dalam permainan pianonya. Jemari Anastasia menari di atas tuts, memancarkan melodi yang lembut namun penuh emosi, seolah-olah ia berbicara lewat nada. Lyra hanya bisa menatap, pikirannya berkecamuk antara kekhawatiran dan rasa bersalah. Obrolan yang ia lakukan dengan Steven tadi terus menghantui pikirannya, membuatnya semakin bimbang tentang rahasia Maximilian.Ponsel Lyra bergetar di tangannya, menampilkan pesan dari Maximilian:[Lyra, aku titip Anastasia padamu. Tolong jangan biarkan dia tahu. Aku akan mengurus semuanyanya. Percaya padaku, aku sangat mencintainya.]Lyra menghela napas panjang, merasakan beban yang kian berat. Ia ingin memberitahu Anastasia tentang siapa sebenarnya Maximilian, namun janjinya pada pria itu membelenggu dirinya. Maximilian mengaku mencintai Anastasia dan ingin membahagiakannya.Anastasia menyelesaikan lagunya dan mendekati Lyra, senyumnya lembut namun wajahnya pen
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

119. Identitas Sang Pewaris

***Di tengah pesta megah perayaan ulang tahun pernikahan Shayne dan Selene Kingsley, Anastasia melangkah masuk bersama Lyra. Ruangan yang semula riuh dengan tawa dan percakapan mendadak hening ketika sosok Anastasia, seorang publik figur yang tengah terlibat skandal, memasuki ruang itu. Tatapan para tamu segera tertuju padanya, sebagian dengan rasa penasaran, sebagian lagi dengan ketidaknyamanan yang jelas terlihat. Bagaimana bisa pesta privat ini dihadiri orang asing? Biasanya hanya tiga keluarga yang berhak datang, yaitu keluarga besar Kingsley, keluarga Idzes, dan juga keluarga Brown.Anastasia berusaha menenangkan dirinya, meskipun tatapan-tatapan tajam dan bisikan di sekitarnya membuatnya sedikit canggung. Ia menegakkan kepala, namun tak bisa sepenuhnya mengabaikan perasaan tersisih yang kini menghantamnya."Apakah itu benar-benar Anastasia?" salah seorang tamu berbisik di sebelahnya."Tentu saja, siapa lagi kalau bukan dia? Seorang publik figur terkenal yang—yah, kau tahu…"Ana
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

120. Dicintai tanpa Rasa Khawatir

***“Ana... dia, kenapa aku tak tahu ada di sini?” gumam Maximilian dalam hati.Selene segera menghampiri Anastasia dengan raut wajah penuh kekhawatiran. Ia bisa melihat perubahan pada ekspresi Anastasia, dan tanpa berpikir dua kali, ia bertanya dengan lembut, "Ana, kamu tidak apa-apa? Apakah kamu sedang sakit?"Anastasia masih bingung, pikirannya kusut dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk. Ia hanya menggeleng lemah, masih tidak bisa menjawab dengan jelas. Selene membantunya berdiri, menatapnya dengan sorot mata penuh kasih."Ana, kalau kamu mau istirahat, kamu bisa kembali. Mama tidak masalah, benar-benar tidak masalah, Sayang," ujar Selene lagi, nada suaranya penuh kelembutan yang tulus.Anastasia mengerahkan segenap tenaganya, mencoba menahan kegelisahan yang memuncak dalam dadanya. Ia menoleh ke arah Maximilian yang berdiri tak jauh dari mereka. Namun, pria itu hanya menatapnya dengan ekspresi datar, seolah semua yang terjadi bukanlah hal yang perlu diperhatikan. Sesuatu d
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status