Home / Pernikahan / Mari Bercerai, Paman Kai! / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Mari Bercerai, Paman Kai!: Chapter 101 - Chapter 110

151 Chapters

Bab 101.

Hari terakhir di kantor, Elli tidak melakukan banyak hal. Semua barang milik mendiang ayahnya telah dirapikan. Sebagian dikirim ke rumah Mamanya yang kini memutuskan untuk menetap di pinggiran kota Bandung, dan sebagian lagi sudah ia bawa ke apartemennya.Elli duduk termenung di meja kerjanya, membiarkan pikirannya melayang ke berbagai kenangan yang tersimpan di tempat itu. Di sudut ruangan, Raquel memperhatikan dalam diam. Wajah pria itu menunjukkan kesedihan yang sulit disembunyikan.Raquel sudah bekerja untuk Dani sejak Elli berusia lima belas tahun, sementara dirinya baru lulus kuliah saat itu. Ia menyaksikan tumbuh kembang Elli, bahkan menjadi sosok pengganti ketika Dani tidak bisa hadir dalam berbagai momen penting anaknya. Raquel-lah yang membelikan kado ulang tahun untuk Elli, memilih makanan favoritnya, hingga mengetahui apa yang disukai dan tidak disukainya.Ketika Elli menyadari kehadiran Raquel, ia memberi isyarat agar pria itu masuk. Raquel melangkah perlahan, lalu berdi
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 102.

Di ruang periksa rumah sakit yang terasa hening, Elli berbaring dengan wajah penuh kebingungan sementara Raquel duduk di kursi di sampingnya, masih tampak tegang setelah kejadian di kantor. Seorang perawat masuk, membawa dokumen di tangan dan tersenyum hangat ke arah mereka. “Selamat, Ibu dan Bapak,” ucap perawat dengan nada riang. “Hasil pemeriksaannya menunjukkan bahwa Anda hamil.” Kalimat itu seperti petir di siang bolong. Elli langsung membelalakkan matanya, sementara Raquel menatap perawat itu dengan ekspresi campuran antara terkejut dan bingung. “Hamil?” Elli akhirnya bersuara, suaranya terdengar serak karena masih sulit mempercayai apa yang baru saja didengarnya. “Iya,” jawab perawat sambil tersenyum. “Kami juga sudah menjadwalkan janji dengan dokter kandungan untuk pemeriksaan lanjutan. Tapi sejauh ini, semuanya terlihat baik.” Elli menoleh perlahan ke arah Raquel, matanya mencari penjelasan, meskipun jelas pria itu sama terkejutnya. Raquel hanya bisa balas menatapny
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 103.

Setelah selesai pemeriksaan, dokter menatap Elli dengan senyuman lembut. “Usia kandungan Anda saat ini memasuki empat minggu, Bu Elli. Untuk memastikan semuanya berjalan baik, saya sarankan Anda datang kembali dua minggu lagi untuk pemeriksaan lanjutan.” Elli mengangguk pelan, tanpa ekspresi berarti. “Baik, Dok.” Dokter mengangguk dan memberikan beberapa catatan tambahan sebelum meninggalkan ruangan. Elli berdiri perlahan dari tempat duduknya, diikuti oleh Raquel yang tetap memperhatikannya dengan seksama. Di luar ruangan, Raquel berjalan di samping Elli. Ia melirik wanita muda itu, mencoba membaca ekspresinya. Elli tampak datar, tapi matanya yang selalu sulit menyembunyikan rasa gugupnya. Raquel menghela napas kecil, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum bertanya apa pun. Namun sebelum ia sempat membuka mulut, Elli berbicara lebih dulu. “Kak Raquel,” ucapnya pelan, menatap ke depan tanpa menoleh. “Bisa antar aku ke apartemen?” Raquel menatapnya sejenak, lalu mengang
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 104.

Pagi itu, Lukas duduk di meja makan dengan pandangan kosong. Ia tidak menyentuh sarapannya sama sekali, hanya memutar-mutar sendok di atas piringnya. Citra, ibunya, yang tengah menuangkan teh, memperhatikan tingkah anaknya. "Lukas," panggil Citra pelan sambil duduk di depannya. "Kamu kenapa sih, sebenernya? Ada masalah di kantor?" Lukas mengangkat kepala sebentar, lalu menggeleng lemah. "Nggak, Ma. Aku cuma lagi nggak enak badan," jawabnya singkat, lalu berdiri dan mengambil tasnya. "Aku pergi dulu ya, Ma. Mungkin nanti pulang malam." Citra memandang anak sulungnya dengan alis berkerut. Ia menghela nafas panjang. Sudah beberapa waktu ini, Lukas tidak semangat seperti biasanya. Tapi, hari ini, ada yang jelas mengganggu pikiran Lukas, meski ia tidak mau berbagi. Wajahnya jauh lebih pucat dari biasanya.Begitu tiba di kantor, Lukas langsung menuju ruangan Kai tanpa menunda waktu. Setelah mengetuk pintu dan mendengar jawaban dari dalam, ia membuka pintu dan masuk. Kai yang sedang
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 105.

Fara mengetuk pintu apartemen anak sulungnya dengan hati ringan, namun alisnya langsung berkerut saat pintu terbuka dan sosok yang muncul di hadapannya adalah Raquel. ‘Loh, kok… dia ada di sini?’ gumam Fara dalam hati, tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Raquel tampak berbeda dari biasanya, wajahnya lelah, dengan rambut sedikit berantakan. "Raquel? Kok kamu ada di sini?" tanya Fara, suaranya mencerminkan perasaan campur aduk antara kebingungan dan rasa ingin tahu. Sebelum Raquel sempat menjawab, suara Elli terdengar dari dalam. “Ma, masuk aja,” ujar Elli sambil berjalan mendekat. Penampilannya tak kalah mencemaskan, wajah pucat dan langkahnya tampak lemah. “Mama pikir kamu sendiri, Elli,” ucap Fara sambil melangkah masuk. Elli menghela napas, duduk perlahan di sofa. “Tadinya gitu, Ma. Tapi aku minta Raquel temani aku di sini. Badanku masih gak enak,” katanya sambil memijat pelipis. Fara melirik ke arah Raquel dengan pandangan penuh tanya. “Tapi kamu gak kerja, Raquel
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 106.

Elli memandang Raquel dengan mata yang penuh kebimbangan. Tangannya menggenggam cangkir teh yang sudah dingin. “Kak, aku ngerti kalau kamu mau jaga aku di sana,” ucap Elli, suaranya rendah namun tegas. “Tapi kalau untuk nikahin aku, gimana bisa? Kak... aku hamil anak orang lain, dan kamu gak perlu bertanggung jawab soal itu.” Raquel diam saja mendengarkan. Beberapa saat lalu, ia memang telah mengatakan pada Fara bahwa ia bersedia menikahi Elli. Tentu saja setelah kepergian Fara, keduanya kini terlibat dengan adu mulut yang sengit.Elli mengalihkan pandangannya, menatap keluar jendela apartemen yang menampilkan kota malam penuh lampu. “Aku pergi ke Belanda karena aku mau membesarkan anak ini dengan tenang. Aku gak minta bantuan siapa-siapa. Menurutku, anak ini nanti satu-satunya yang bakal nemenin aku. Sama keluarga sendiri aja aku masih canggung, Kak. Bahkan sama Mama…” Elli menarik napas panjang, menahan emosi yang hampir pecah. “Hubungan kami gak sebaik itu untuk bisa dibilang d
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 107.

“Jadi Mas tahu kalau Kak Elli mau dinikahin?” tanya Sera tiba-tiba, suaranya pelan namun tegas, memecah keheningan di kamar mereka. Ia sedang berbaring dalam pelukan Kai, mencoba menikmati momen tenang sebelum tidur, tetapi pikirannya terusik sejak percakapan terakhir dengan ibunya. Kai mengangguk tanpa ragu. “Tahu. Mama sempat telepon aku juga, minta pendapat soal itu.” Sera menoleh, menatap wajah suaminya dengan sorot mata bingung. “Dan Mas setuju?” Kai menghela napas panjang, jemarinya dengan lembut membelai rambut Sera. “Aku pikir, ini keputusan yang nggak buruk, Sayang. Apalagi ada Om Herman di sini yang bisa jadi wali nikah. Kalau urusan surat-surat, bisa diurus belakangan. Yang penting Kak Elli nggak sendirian.” Sera mendesah pelan, melepaskan diri sedikit dari pelukan Kai. “Aku nggak habis pikir sama Mama, Mas. Aku kira tabiatnya sudah berubah. Buat berhenti mikirin omongan orang dan coba percaya ke anaknya. Dulu aku yang dipaksa menikah, sekarang Kak Elli. Bedanya, ak
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 108.

Sera tampak anggun dengan dress putih sederhana yang membalut tubuhnya. Perutnya yang mulai membesar justru menambah pesona lembut pada dirinya, membuat pipinya yang sedikit mengembang terlihat semakin menggemaskan. Kai, yang menemaninya hingga ke tempat pertemuan, hanya bisa memandangi istrinya dengan senyum penuh godaan. "Mas, kenapa lihat aku kayak gitu?" tanya Sera sambil mengerutkan alisnya, merasa geli dengan tatapan suaminya. “Kayaknya aku bakal bikin heboh kalau gigit pipimu sekarang,” goda Kai dengan seringai kecil. “Mas!” Sera mencubit lengannya pelan, membuat Kai terkekeh. Tak lama, sosok Elli muncul dari kejauhan, berjalan bersama pria yang begitu dikenali Sera. Raquel. Pria bertubuh tinggi dengan kulit putih bersih itu terlihat berbeda dari biasanya. Tidak ada setelan jas formal yang sering ia kenakan. Kali ini, penampilannya lebih santai dengan kemeja lengan panjang yang digulung hingga siku dan celana chino. Meski lebih kasual, aura elegannya tetap terasa. M
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 109.

Lukas sedang melangkah santai di tengah mall, pikirannya melayang entah ke mana. Hawa dingin dari pendingin udara sedikit menenangkan, namun kekosongan dalam hatinya tetap mengganjal. Pandangannya melintas ke toko-toko di sekitarnya tanpa banyak perhatian, hingga ia menangkap sosok yang sangat dikenalnya. Sera dan Kai. Pasangan itu tampak berjalan masuk ke sebuah toko perhiasan. Tangan mereka bergandengan erat. Senyum lebar pun menghiasi wajah mereka. Sera terlihat ceria, sesekali tertawa kecil sambil menatap suaminya dengan mata yang penuh cinta.Lukas menatap sejenak keduanya, awalnya ragu, namun rasa penasaran menguasainya. Ia melangkah mendekat, bersembunyi di sudut untuk mengamati tanpa menarik perhatian. Pandangannya menyapu ruangan, mencari tahu apa yang sedang dilakukan pasangan itu. Namun yang membuatnya terhenti bukanlah Sera dan Kai. Melainkan suara lain yang tak asing di telinganya. “Udah selesai, Ra?”Lukas terkesiap. Itu suara Elli. Ia memicingkan mata dan mendapati
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 110.

Elli menatap cermin besar di kamarnya, mematut penampilannya untuk kesekian kali. Gaun putih sederhana yang dikenakannya tampak membingkai tubuhnya dengan pas, tetapi tetap terasa asing.Pernikahan mendadak seperti ini tidak pernah ada dalam daftar keinginannya, begitulah pikir Elli sambil menarik napas panjang. Ia mengusap wajahnya perlahan, mencoba menenangkan debaran jantung yang tak beraturan. "Apa gue siap?" tanyanya pada pantulan dirinya sendiri. Namun, tak ada jawaban, hanya tatapan kosong yang ia terima. Pernikahan tak pernah masuk dalam rencananya, apalagi dalam kondisi seperti ini. Ia bahkan sempat yakin, hidup tanpa menikah adalah pilihannya. Namun, takdir berkata lain.Orang yang tak pernah ia duga datang begitu cepat, mengguncang keyakinannya, dan mengubah seluruh jalannya hidup yang ia rangkai.Elli mendesah pelan, berjanji pada dirinya sendiri. “Kalau gue gagal dalam pernikahan ini, Gue gak mau nikah lagi. Ini yang pertama dan terakhir. Kalau nggak berhasil, Gue bak
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status