“Wah, rupanya tamu istimewa.” Salah satu teman wanita Feinata berkomentar.“Pantas, sih kalau Pak Jay, ya kan?” Yang lainnya juga menyahuti.Sedangkan Feinata tersipu sambil mengulum senyuman, sepertinya teman-teman dia sudah menyadari perasaan dia pada Jay.“Ini keberuntunganmu, Jay.” Zafia ikut menimpali sembari tersenyum. “Jarang adik cantikku ini menjadikan seseorang istimewa, loh! Apalagi dalam acara besar dia.”Menanggapi ucapan orang-orang, Jay hanya bisa tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan ketidaknyamanan yang mulai terasa.Dia menyesap koktail yang diberikan Feinata, namun matanya masih mencuri pandang ke arah si gadis ulang tahun. “Aku pikir malam ini kamu yang harusnya jadi pusat perhatian, Fei,” ujar Jay lembut.Feinata semakin tersipu sekaligus senang.“Aku akan jadi pusat perhatian kalau Kak Jay terus di sampingku,” jawab Feinata dengan nada manja, seolah tak mau melepaskan Jay dari sisinya. “Kak Jay kan datang untukku. Ya, kan?”Jay merasa sedikit terjebak, tapi di
Last Updated : 2024-09-03 Read more